Terinspirasi dari postingan om NhHer mengenai kereweng dan upacara siraman pada pernikahan adat Jawa, cerita mengenai salah satu tradisi atau adat dalam sbeuah pernikahan Arab. Sebenernya sih hampir sama dengan adat di beberapa daerah Sumatra seperti Aceh, Padang, dan lain-lain. Bila pada pernikahan Jawa ada adat Siraman, maka di pernikahan Arab dan Melayu ada adat Malam Berinai. Apakah itu??
Malam Berinai
Daun pacar atau biasa dikenal dengan Inai atau Henna sudah biasa digunakan perempuan (terutama yang Muslim) sebagai pewarna kuku. Kalau memakai kutex dilarang karena air wudhu tak bisa tembus ke sela-sela kuku, pemakaian Inai justru disunnahkan oleh Rasulullah. Aku salah satu penggemar Inai, selain kuku jadi cantik kulit tangan dan kaki pun bisa digambari seperti tattoo hehehe…
Dalam pernikahan, Inai juga sering dipakai. Budaya melayu bahkan memasukkan ritual Berinai ini dalam satu adat khusus. Malam Berinai, Malam pacar, atau dalam adat Aceh disebut dengan Malam Bohgaca biasa dilakukan sehari sebelum prosesi akad nikah dilakukan. Selain untuk mempercantik mempelai pengantin, ternyata berinai itu ada maksudnya lho. Dalam adat Aceh dan Arab daun pacar merupakan perlambang dari kehadiran istri yang mampu jadi pelipur duka, sepi, dan lara sang suami. Selain itu istri diharapkan dapat menjadi perhiasan (seperti Inai menghias tangan dan kaki sang istri) dunia dan akhirat, amiinn. 🙂
Dalam adat malam berinai daun pacar akan diletakkan dalam piring besar kemudian ditumbuk dan diletakkan pada jari calon pengantin wanita. Berhubung sekarang sudah ada Henna gell yang lebih praktis dan mudah penggunaannya, orang lebih memilih Henna. Biasanya ada orang yang memang khusus dipanggil untuk melukis tangan dan kaki. Kalau di kalangan Arab Indonesia sudah banyak yang pandai berkreasi dengan Inai dan memang biasa digunakan jasanya.Dia akan membawa beberapa contoh gambar yang dapat dipilih sang calon manten. 😉
Untuk mendapatkan hasil yang cethar membhahanaaa pemakaian Henna sebaiknya diulang beberapa kali. Si calon manten akan memulai berinai ini H-2. Kebayang nggak pegelnya harus diam tanpa boleh bergerak sampai Henna benar-benar kering. Capek sih tapi saat lihat hasilnya senengg banget. 😉 Saat Malam Berinai barulah calon manten dipakaikan baju yang cantik lalu keluarga mengundang para tamu. Kerabat perempuan di dalam dan yang lelaki diluar. Sambil proses final berinai dilakukan (*sambil pamer ke tamu-tamu yang datang :P) biasanya diadakan juga pengajian dan pemberian nasehat untuk mempelai. Calon pengantin dilarang bertemu dalam acara ini, sama dengan adat Midodareni ya sebenarnya.
Tarian Zaffin/ Zapin Arab
Selain berinai, saat Malam berinai orang Arab Indonesia hobby banget memanggil para penari Zaffin. Menurutku sih tariannya aneh banget, Cuma maju mundur nggak jelas, tapi kebanyakan orang Arab suka banget ber Zaffin ria. Penarinya nggak ada yang perempuan, karena dalam Islam kan dilarang ya tapi para tamu perempuan di dalam tetep ikutan goyang juga. 😉 Aku sendiri nggak ngerti dan nggak bisa tari Zaffin Cuma suka dengar iringan musiknya aja yang khas banget Timur Tengah.
Begitulah salah satu prosesi adat pernikahan Arab Indonesia. Gimana dengan adat-adat yang lain. Share dong.. supaya pengetahuanku bertambah. 😉
No comments:
Post a Comment