Wednesday, April 15, 2015

Family Backpacking (4): Ngemper di Changi

Assalamualaikum Sahabats 🙂

Backpacker biasanya identik dengan ransel segede gajah dan perjalanan yang serba minim. Budget berimbas pada semua fasilitas yang kita dapatkan meskipun kepuasaan dan kebahagiaan tetep bisa maksimal. 😉 Tapi yang namanya ibu tetep aja nggak tega melihat anaknya harus merasakan semua keminiman itu. Paling nggak anak kita harus tetep makan sehat dan bisa tidur nyenyak lah. Lebih baik kompromi budget daripada anak kita susah, tantrum atau lebih parah lagi sakit. Jangan sampe deh kejadian, rencana liburan bisa gagal total. 🙁

Dalam perjalanan family backpacking perdana kami ke Singapore dan Malaysia kami mencoba menjadi backpacker sejati. Bukan apa-apa sih, emang budget yang memaksa keadaan hehehe. Lima hari traveling di negeri orang ketika nilai tukar rupiah lagi hancur lebur memaksa kami ngirit seirit-iritnya. Bahkan acara belanja yang jadi salah satu agenda favoritku pun terpaksa dibatasin, hiks. 🙁 Dan puncak dari semua pengiritan itu adalah kami harus ngemper di Changi airport.

bukan hoax ya, beneran di Changi neh :P
bukan hoax ya, beneran di Changi neh 😛

Salah satu resiko naik pesawat budget alias LCC adalah waktu transit yang kadang panjaaang dan lamaaa banget. Sesuai jadwal pesawat Tiger Air yang kami tumpangi berangkat dari KLIA2 harus mendarat di Changi airport Singapore untuk transit selama 10 jam. Suweee yooo, dan kebayang betapa bosannya. 🙁 Awalnya kami berpikir untuk keluar airport dan check in hotel, tidur dan pagi-pagi kembali lagi ke Changi. But on the second thought memikirkan beberapa Dollar lagi yang harus dikeluarkan cuma buat tidur kok rasanya bikin perut laper. 😛

Sempet galau juga antara nggak rela Nadia ngemper di Changi tapi kok eman duitnya. Akhirnya kami memutuskan untuk berkeliling sebentar di salah satu airport terbaik dunia ini. Rupanya gelar itu nggak dinobatkan secara cuma-cuma karena Changi memang punya fasilitas yang keren abis. Dari mulai tempat belanja duty free, ratusan resto dan cafe yang tersebar di segala penjuru, hotel transit, mushala, toilet yang bersih, bahkan bioskop, game center, dan taman. Iya beneran … ada beberapa taman yang indah banget di Changi dan bisa kita datangi gratis. Yaaaaayyy….. 🙂

salah satu taman di terminal 2 Changi
salah satu taman di terminal 2 Changi

 

kebayang nggak sih, mahluk2 cantik ini hidup di salah satu airport tersibuk dunia??
kebayang nggak sih, mahluk2 cantik ini hidup di salah satu airport tersibuk dunia??

 

Setelah berkeliling menikmati beberapa taman yang ada di Changi kami shalat isya di mushala yang bersih dan nyaman banget (cuma sayang nggak boleh tidur disitu hehehe), kami putuskan untuk makan malam. Masih bimbang nih antara mo ngemper atau keluar aja padahal hari sudah malam. Melihat ada cafe yang menawarkan Laksa Singapore semua kegalauan pun hilang. 😛 Sayangnya pas mau duduk mbak waiter langsung mencegah kami, “Sorry, this cafe serve non halal food.” Antara sedih karena gagal makan Laksa tapi bersyukur karena si mbak sudah menyelamatkan kami dari makanan haram. Di menu yang terpasang nggak ada menu pork, tapi karena si mbak bilang gitu ya wes lah. Bagiku ini adalah bentuk toleransi beragama yang sangat indah. Saling menghargai bahkan pada orang asing sekalipun. So thanks alot mbak, we owed you alot. 🙂

Akhirnya kami memilih makanan yang jelas aman, McDonald, karena ada sertifikasi halalnya. Urusan perut beres, kami naik ke area bioskop, sayangnya jadwal film malam itu kurang cocok untuk anak-anak. Kami pun melipir ke techno center yang menyediakan deretan computer lengkap dengan koneksi wifi. Lumayan bisa browsing, bahkan nonton Upin Ipin di Youtube. 😉

IT center di Changi
IT center di Changi

“Kita tidur disini aja lah ma,” Nadia nyeletuk. Rasanya sedikit melegakan mendengar tawaran langsung dari Nadia. Baik bener si kakak, pengertian banget. 😉

“Kakak yakin mau tidur disini? Nggak ada kasur lho kak. Kita tidur di kursi aja kaya orang-orang itu,” jawabku sambil menunjuk deretan orang yang sudah mulai lelap di kursi-kursi yang berjejer di samping kami.

Karena Nadia sepertinya udah mantab, ya udah deh bismilah. Moga-moga malam ini berlalu dengan cepat. Akhirnya kami pun mencari kursi yang masih kosong karena ternyata semakin malam semakin banyak orang-orang dengan berbagai wajah yang ngemper di Changi. In the name of eficientcy i guess….

playground id Changi
playground id Changi

Dalam perjalanan kami mencari kursi nggak sengaja aku melihat sebuah playground yang cukup luas dan sepi. Nadia yang tadinya udah ngantuk kembali seger liat perosotan. Bersama beberapa bule kecil, Nadia main bahkan berbicara dan tertawa akrab dengan mereka. Entah bahasa apa yang mereka pakai heheh…

Persis di sebelah playground ada nursing room yang bersih dan nyaman juga. Ada juga ruangan kecil dengan TV yang muter program baby TV. Akhirnya kami sepakat ngemper di ruangan ini. Sambil nunggu Nadia main, cari posisi yang enak buat tidur. Sayangnya posisi kaya gimana pun jadi nggak enak karena ternyata AC nya duingin banget. Ndilalah aku juga nggak bawa jaket, kaos kaki pun tipis.  Dan malam itu aku sukses menggigil kedinginan. Jan ndeso tenan. 😛

Entah beberapa kali mondar mandir ke toilet, bukan karena kebelet pipis tapi Cuma pengen ngerasain blower atau mesin pengering yang anginnya panas. Lumayan banget buat ngangetin tangan yang beku kaya es. 😛 Setelah puas main, akhirnya Nadia tertidur dengan pulasnya sementara aku masih aja bergulat dengan dingin. Ish ….. ish …. ish …..

Nadia @Sunflower Garden
Nadia @Sunflower Garden

 

foto sama pa2 juga dong :)
foto sama pa2 juga dong 🙂

Akhirnya pagi datang juga. Setelah bersih-bersih, shalat subuh, dan sarapan kami ngantri di bagian imigrasi untuk keluar dan kemudia check in ulang. Siap untuk kembali ke tanah air. Wajah kuyu dan lesu karena kurang tidur dan kedinginan sementara Nadia malah nagih untuk balik ke palyground lagi. 😛

Jadi buat para momy dan dady yang pengen bawa anak-anak tercintanya traveling keluar negeri dan terpaksa harus mengalami transit yang panjang dan lama di Changi, nggak perlu kuatir deh. Fasilitas di Changi super duper lengkap dan sangat ramah anak dan ibu juga. Jangan lupa bawa jaket ya supaya nggak kedinginan kaya kami hehehe….

Four thumbs up for Changi airport. 🙂

No comments:

Post a Comment