Sunday, June 21, 2015

Masjid Raya Medan, Ketika Arsitektur Barat dan Timur Menyatu

Salah satu tempat favoritku setiap kali mampir ke Medan adalah Masjid Agung Medan atau dikenal juga dengan Masjid Al Mashun. Selain lokasinya yang berada di pusat kota Medan, Masjid ini punya bentuk yang sangat unik dan cantik. Dan yang paling bikin jatuh hati adalah corak dan warna masjidnya yang biru lembut. Cantiik banget … kaya akyuhh. #dilemparbakiak 😛

20140806_165439
sebelum shalat kita foto dulu ah 😉

Masjid kebanggaan orang Medan ini juga merupakan salah satu peninggalan Sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alam – penguasa ke 9 Kerajaan Melayu Deli yang berkuasa 1873 – 1924 . Masjid Raya Medan (Al- Mashun) sendiri didirikan pada 1906 pada tanah seluas 18.000m2, dengan kapasitas jamaah mencapai 1.500. Pertama kali dipakai pada Jum’at 25 Sya’ban 1329 H ( 10 September 1909). Sudah tua juga ya ternyata. 😉

Masjid ini bertetangga dengan Istana Maimoon yang juga merupakan peninggalan Kesultanan Deli. Jaraknya kira-kira hanya 200an meter aja, jadi boleh juga sekalian mengunjungi Istana Maimoon selepas shalat di Masjid ini. Sultan Deli sengaja membangun masijdnya ini dengan megah dan mewah karena menurutnya lebih penting membangun rumah Allah yang megah ketimbang membesarkan istananya sendiri. Kapan ya kita punya pemimpin yang keren begini??

Masjid Raya Al Mashun ini di rancang oleh seorang arsitek yang berasal dari Belanda yang bernama Van Erp, tapi proses pengerjaannya diteruskan oleh JA Tingdeman. Jadi jangan heran kalau masjid ini kental sekali dengan gaya arsitektur Eropa, tentunya tanpa meninggalkan sentuhan Melayu. Masjid ini adalah perpaduan sempurna arsitektur Eropa, Timur Tengah, dan Melayu. 🙂

aceh-2014-228

lampu hias di dalam masjid
lampu hias di dalam masjid

Banyak sekali bahan bangunan masjid ini yang memang didatangkan langsung dari luar negeri. Salah satunya adalah lampu gantung yang bikin aku keppincut sejak pertama kali mengunjungi masjid ini. Lampu gantung ini ternyata didatangkan langsung dari Perancis. 🙂 Jendela yang mengelilingi pintu berandanya terbuat dari kayu dengan kaca peninggalan art nouveau yang dipadukan arsitektur khas Islam. Sedangkan kubah masjidnyamengikuti model kubah Masjid Turki. Setuju banget kalau arsitektur Masjid Al Mashun ini memang sangat unik dan cantik. 🙂

 Bangunan Masjid Al Mashun ini menurutku cukup unik karena bentuknya bukanlah segi empat seperti bangunan pada umumnya.Masjid ini berbentuk segi delapan dengan bentuk interior yang berbeda dengan masjid lainnya. Di Masjid ini juga tidak terdapat banyak ukiran kalilgrafi, sebagai penggantinya terdapat banyak ukiran bunga dan tanaman di beberapa bagian temboknya.

masjidnya memang nggak terlalu besar tapi nyaman dan cantik :)
masjidnya memang nggak terlalu besar tapi nyaman dan cantik 🙂

 

DSC_0336-e1410844003444
tampak samping

 

20140806_164430-e1434848293356
tempat wudhu perempuan

 

Saat terbaik mengunjungi masjid ini adalah saat bulan Ramadhan. Masjid ini sangat hidup dan penuh dengan kegiatan setiap harinya. Kalau nggak sempat berkunjung di bulan Ramadhan, boleh juga datang di hari Jumat, sekalian shalat Jumat di masjid ini. Selain menikmati keindahan arsitektur masjid ini, kita juga bisa mengamati kesibukan warga Medan selepas shalat Jumat.

Indonesia memang sempurna ya. Nggak cuma keindahan alamnya aja yang luar biasa, Indonesia ternyata juga kaya akan bangunan bersejarah dengan aristektur yang memukau. Jadi makin semangat mewujudkan mimpi keliling Indonesia. Semoga tersampaikan. Amiin.
Happy traveling. 🙂

al-mashun

No comments:

Post a Comment

Tips dan Solusi Penyimpanan Barang Sesuai Kebutuhan Usaha dengan Rak Gudang Terbaik dari KITARACK

  Assalamualaikum Sahabats.... Dalam menjalankan usaha, pengelolaan penyimpanan barang sering kali menjadi tantangan tersendiri. Tak hanya s...