Assalamualaikum Sahabats 🙂
Tumbu Ketemu Tutup. Sahabats pernah nggak mendengar pepatah Jawa itu? kurang lebih artinya dua orang yang saling melengkapi. Ya persis seperti aku dan abang hehehe. Yang satu hobby nggak bisa diem alias hobby pecicilan, yang satunya lagi hobby nyetir. Pas lagi pengen kelilingan selalu ada supir yang siap menemani, dan tentu saja si merah yang sudah dengan setia mengantar kami. Dari mulai jalur yang standar sampai jalur-jalur ajaib khas Indonesia (jalan berlubang, sempit, kelok-kelok, you name it we’ve done them all). We’re like the dynamic trio. 🙂
Tadinya sih kami punya angan-angan road trip dengan jalur Semarang – Banyuwangi, tapi karena satu dan lain hal akhirnya kami putar haluan. Penasaran pengen nyoba jalur Selatan yang memang jarang kami lalui dan kayanya cukup menantang tuh jalurnya, secara kontur jalannya yang jauh beda sama jalur Utara. Bonusnya, bisa mampir ke Pacitan yang memang udah jadi incaranku semenjak baca blognya mas Rifqi Faiza Rahman.
Karena belum familiar dengan jalur Selatan, kami berangkat pagi-pagi dari Semarang. Jalan pagi juga lebih segar dan lebih lancar si. Kami mulai dari Semarang, Ungaran, Salatiga, Boyolali, Solo, Sukorejo, Wonogiri (cuma berenti sarapan aja di Salatiga), Pracimantoro, dan sampai deh di tujuan pertama kami; Pacitan.
Ini kali pertama kami ke Pacitan dan ternyata kotanya dikelilingi gunung batu cadas, mirip deh sama Gunung Kidul dan Wonogiri. Karena dateng pas libur lebaran jadilah dimana-mana rame banget, kami bahkan hampir aja nggak kebagian hotel. Rupanya Pacitan udah jadi destinasi favorit untuk orang Jawa Timur keliatan deh dari tempat parkir yang penuh dengan mobil-mobil ber plat Jawa Timur, hampir nggak ada plat H euy heheheh…. Dua malam kami habiskan di Pacitan, mengeksplor pantai dan gua-gua cantik di Pacitan. Belum puas sih secara masih banyak pantai yang belum kami jelajahi. Kayanya harus balik lagi deh ke Pacitan.
Dari Pacitan perjalanan kami sambung ke Trenggalek. Walaupun nggak nginep kami sempet mampir ke pantai Pelang lho. Dari Trenggalek perjalanan berlanjut ke Tulungagung (yang sungguh disesali karena nggak mampir ke Pantai Popoh yang ternyata keren banget), Blitar, Kabupaten Malang, dan berhenti lagi di Malang. Ternyata jalur ini super banget lho. Jalannya berkelok banget karena memang dibangun di atas gunung. Kelokannya juga cukup curam dan bikin deg-deg ser karena di jalannya diapit hutan dan jurang di sisi lainnya.
Buat yang mabuk darat, jalur Selatan ini bakalan cukup menguji stres dan bikin teler tapi alhamdhulilah kami mah enjoy aja. Nadia juga asyik aja bahkan sesekali jadi navigatornya si papa tapi tetep aja ditinggal tidur juga hahahaa… Beda sama emaknya, nggak bisa tidur kalau abang yang nyerir. Bukan berarti nggak enak lho setirannya, Cuma nggak tega aja ninggalinnya. Jadi sembari bertugas jadi navigator yang baik, kami bisa ngobrol ngalor ngidul hahaha…..
Dua malam kami tinggal di Malang, sekalian silaturahmi ke rumah kakak ipar di Malang. Meskipun nginep di Malang, kami mah jalan-jalannya ke Batu hahaha.. Iya .. abisnya udah janji sama Nadia mo ngajakin ke Museum Angkut sih. Janji kan harus ditepati ya. selain itu kangen pengen nongkrong di alun-alun Batu dan mampir di pos Ketannya yang joss ituh. 🙂
Dari Malang tadinya kami pengen ke Surabaya, kangen euy sama kota yang pernah jadi bagian hidup kami selama 3 tahun. Pengennya sih ketemu temen-temen blogger disana, kebetulan juga ada mas Belalang cerewet yang muding ke Lamongan. Tapi dasar belum rejeki, mas Belalang dan keluarga udah mau balik dan karena masih libur lebaran sepertinya banyak blogger Surabaya yang masih mudik. Akhirnya rute berubah lagi. Kami tetap melanjutkan rute Selatan aja.
Dari Malang kami lanjutkan perjalanan via Kediri, Madiun, Nganjuk, Ngawi, Sragen, Salatiga, Ungaran dan balik lagi ke Semarang dalam keadaan sehat wal afiat. Alhamdhulilah. Pas perjalanan balilk tadinya kami berencana mampir di Kediri dan Madiun, secara belum pernah eksplor 2 kota itu, tapi tiba-tiba pak supir ada janji mendadak. Ya wes lah cuuzz langsung balik ke Semarang lagi (sebelum kantong bener-bener bolong). 😛
Memang banyak kota yang nggak sempat kami eksplor tapi alhamdhulilah road trip pertama kami menyenangkan. Meskipun city car, si merah ini joss banget deh. Semoga kapan-kapan bisa road trip keliling Jawa Barat atau lebih keren lagi road trip dari Semarang sampe Banda Aceh hehehe…. Pak supir langsung kabur. 😛
Nah buat kalian yang mau nyobain road trip juga ada tips nih dari Momtraveler
1. Pastikan mobil dalam keadaan sehat wal afiat. Cek ban, oli, dan mesinnya juga. Pokoknya performa mobil joss gandoss lah. Dan jangan lupa bawa perlengkapan darurat ya, kita nggak pernah tau apa yang akan terjadi di jalan.
2. Sebelum berangkat isi bensin full ya. Kalau kalian ke kota-kota kecil lebih baik untuk selalu menjaga pasokan bensin tetap aman. Jangan nunggu mepet baru isi. Di kota kecil kadang rada susah cari pom bensin lho.
3. Jangan ngoyo. Kalau capek ya berhenti. Perjalanan itu dinikmati jangan sampai kita ngoyo dan akhirnya nggak bisa menikmati liburan atau malah kecelakaan. Naudzubilah.
4. Bawa perbekalan (camilan, air minum), obat—obatan standar, dan musik dong .. biar nggak bengong di jalan
5. Kalau bawa anak-anak, buat perjalanan yang panjang ini jadi nyaman. Bawa bantal, mainan kesukaan, gadget. Pokoknya semua lah yang bikin anak kita nyaman. Kalau mereka anteng kan kita nya juga bahagia, perjalanan jadi lancar.
6. Enjoy your trip. Jangan nanya melulu kapan nyampe nya. Nikmati setiap kota yang kalian lewati. Kalau ada waktu mampir dan cicipi kulimer khasnya yah.
Happy traveling 🙂
No comments:
Post a Comment