Friday, September 11, 2015

Traveling and Pet

Assalamualaikum Sahabats  🙂
Apa yang terlintas di kepala kalian ketika mendengar kata traveler? Pasti lah yang terbayang di kepala itu seseorang dengan tas ransel di punggung yang hobby keluyuran dan jarang di rumah ya. Hasrat hati sih pengennya ngaku-ngaku traveler walaupun jam terbang masih jaaauuuuhh banget dari para travel blogger Indonesia yang kondang kaonang-onang itu.


Hobby keluyuran ini memang punya porsi besar dalam hati dan hidupku meskipun sayangnya kurang bisa terekslor karena keterbatasan segalanya (mostly money sih hehehe). Tapi rupanya hobby keluyuran ini tidak pernah bisa menghapuskan rasa cintaku pada dunia hewan, terutama kucing. Iya … harusnya orang yang hobby keluyuran itu nggak boleh punya pet karena mereka butuh kasih sayang dan tanggung jawab kita sebagai pemiliknya, tapi kalau cinta sudah bicara #tsaaaaaahhhh….. apa mau dikata???

Satu hal yang mungkin perlu disyukuri aku dengan jam terbang kelas teri ini masih nekad mengadopsi kucing. Yup… I’m a cat lover. That’s for sure.  Dimulai dari kedatangan si ganteng Muezza yang waktu itu masih kitten di depan rumah 4 tahun lalu, petualangan jadi ibu kucing dimulai. Muezza udah jadi bagian penting dalam kehidupan kami sampai sekarang. He is my anak lanang. 🙂

 

my baby boy :)
my baby boy 🙂

isn't he handsome :) :)
isn’t he handsome 🙂 🙂

Dulu waktu masih tinggal di Sidoarjo, tiap kali kami mau traveling, Muezza aku titipin sama tetangga sebelah rumah. Untung mereka suka kucing dan Muezza memang kucing yang lucu dan sopan. Nggak nyolongan, nggak nakal, pokoknya lovable deh. Semua orang pasti suka sama Muezza. Cinta inilah yang membuat aku mantab membawa Muezza ketika kami pindah ke Semarang. 8 jam perjalanan Sidoarjo – Semarang ditempuh Muezza dalam keadaan stres berat, tapi alhamdhulilah nggak butuh waktu lama untuk Muezza menyesuaikan diri dengan rumah barunya di Semarang.

Sekarang gimana? Berhubung aku mulai kerja lagi atau ketika kami traveling, Muezza aku titipin di rumah mama hahaha… Muezza dibekali makanan kucing dan litter box. Rumah mama pun udah jadi rumah dia sekarang, bahkan lebih betah di rumah mama karena aku juga seharian kerja. Begitu aku pulang, tanpa perlu mendengar suaraku cukup hanya suara sepatuku, dimana pun dia berada, Muezza akan langsung lari dan menyapaku. Ngusel-ngusel menggemaskan di kakiku. 🙂

Dasar anak lanang sekarang udah jadi jejaka jadilah suatu hari seekor kucing cantik dalam keadaan hamil muncul di depan pintu rumah kami. Anak Muezza atau bukan ya cuma Allah dan mereka berdua yang tahu, yang jelas nggak sanggup aku ngusir kucing cantik itu. Dari dua jadilah 5. Yup bu kucing melahirkan 3 kittens saat kami lagi traveling ke Pacitan, seminggu setelah lebaran kemarin. Lagi-lagi di rumah mama hehehehee….

Karena mama keberatan mengurus banyak kucing, para kittens aku boyong ke rumah. Satu kamar yang tadinya aku rencanakan untuk mushola sementara beralih fungsi jadi nursery room nya para kittens. Ribet dan seru banget ngurusi bayi-bayi, berasa jadi ibu baru deh.

Yg lagi pada asyik nenen ;)
Yg lagi pada asyik nenen 😉

 

My 3 lil babies
My 3 lil babies

Mungkin ini adalah salah satu jawaban dari doaku. Ketika jutaan doa terpanjat pada Allah untuk kehadiran seorang bayi dalam hidup kami, datanglah 3 bayi mungil tanpa dosa dihadapan kami. Mereka juga mahluk hidup, mahluk mungil yang membutuhkan cinta murni dari kita. melihat mata mereka yang tanpa dosa, mana mungkin kami sanggup menelantarkan mereka. Biarlah semua susah payah itu kami lakukan, biar Allah yang membalas kelak. Aku yakin kok setiap tegukan air, setiap suapan, setiap usapan, dan cinta kkami itu akan ada nilainya dihadapan Allah. Itu pasti.

Jadi gimana nanti kalau kami traveling? Apa nggak ribet ninggalin atau nitipin 5 kucing? Selama suplai makan, minum, dan litter box mereka terpenuhi, insyaallah aman. Aku yakin banyak orang baik yang mau membantu kok, toh kami akan selalu kembali untuk mereka.

Biidznillah … bismillah … semoga ketiga kittens ini jadi tempat kami mencurahkan kasih sayang sampai saatnya Allah nanti mempercayakan seorang bayi manusia, adeknya Nadia, bergabung dalam keluarga kecil kami. We love them just like we love our boy, Muezza.  🙂

No comments:

Post a Comment