Assalamualaikum Sahabats …
Pernah nggak sahabats merasakan penasaran sama sebuah tempat? Penasaran pengen melihat tempat itu secara langsung atau bahkan sudah beberapa kali ke tempat itu dan masih ingin kembali karena apa yang tujuan kita belum tercapai. Seperti yang aku alami nih.
Buat orang Semarang dan sekitarnya, Candi Gedong Songo bukan tempat asing. Mungkin sebagian besar dari kita pernah ke Candi yang terletak di kawasan Bandungan, Ungaran ini. Candi ya gitu aja, seperti kebanyakan Candi di Indonesia, terus apa menariknya si Candi Gedong Songo ini? Dari zaman pertama kali aku ke Candi Gedong Songo saat masih SD sampai sekarang udah jadi emak gaul ya masih kaya gitu aja. Jadi apa yang bikin penasaran??
Beberapa kali datang ke Candi Gedong Songo ini dan selalu gagal mencapai puncak. Iya, memang Candi Gedong Songo ini posisinya nggak sejajar, tapi terus menanjak hingga puncak bukit dengan ketinggian 1200 Dpl. Butuh waktu lama dan tenaga ekstra untuk mencapai Candi paling atas. Kunjungan pertama saat masih SD, aku gagal mencapai puncak karena kuda yang aku naiki bersama sahabat kecilku hampir aja njlungup (terjun bebas) ke sebuah jurang. Dan itu buat kami segera menyerah saking ngerinya hehehe. Kunjungan berikutnya adalah saat masih SMA bersama beberapa teman dan berakhir dengan kegagalan kedua karena hujan. Kunjungan ketiga saat kuliah bareng sepupu yang datang dari Australia. Lagi-lagi usaha kali ini gagal karena sepupuku males jalan sampe atas. Dan mama nggak mengizinkan aku naik sendiri. Hiks … memang nggak semua orang lahir dengan jiwa petualang.
Nah di kunjungan yang keempat kalinya ini aku sudah niatkan dengan sepenuh hati untuk mencapai puncaknya. No matter what!! Anggap saja ini perjalanan menuju Puncak Candi gedong Songo ini adalah latihan dan pemanasan sebelum kami naik gunung Prau nanti. Semoga cuaca bersahabat dan misi bisa terselesaikan dengan baik. Kebetulan juga hari itu Nadia nggak mau kami ajak jalan karena ada sepupunya datang dari Jakarta. Biasanya dia selalu antusias setiap kami ajak pergi. Ya sudahlah, nggak setiap hari ada kesempatan pacaran dan jalan berdua aja sama abang kan. 😉
How to Get There??
Oke kita mulai start perjalanan dari kota Semarang dan langsung mengarah ke pintu tol yang menuju Ungaran. Keluar pintu tol Ungaran terus jalan menuju kawasan Bandungan. Seperti kawasan pegunungan lainnya, disini jalannya akan terus menanjak. Terus sampai pasar Bandungan (yang ada penjual bunga-bunga) lalu belok kiri. Kalau kalian menemukan gapura bertuliskan Candi Gedong Songo, arahkan mobil/motor kalian kesana. Terus saja naik sampai masuk kawasan wisata Candi Gedong Songo.
Welcome to Candi Gedong Songo guys. Sebelum memulai petualangan jangan lupa bayar tiket masuk. Murce kok Cuma Rp. 7.500/orang.
Mari Mendaki Menuju Puncak Candi Gedong Songo
Ada baiknya kita bawa peralatan tempur (perbekalan) sendiri.Tau kan harga makanan di tempat wisata suka nggak kira-kira. Kalaupun males bawaannya berat, memasuki kawasan Candi Geding Songo ini akan banyak ditemukan pedagang makanan. Kalau belum sarapan, makan dulu deh karena kalian akan butuh banyak energi untuk sampai puncak.
Oya di kaawsan Candi Gedong Songo ini disediakan juga kuda buat yang males jalan. Tarifnya tergantung jauh tujuannya. Kalau mau sampai puncak kita harus bayar Rp.70.000 dan pak joki kuda akan memandu kita sampai atas. Enak kan nggak pake capek apalagi keringetan. Jalur untuk kuda sekarang sudah dipisah dengan jalur pejalan kaki. Jadi para pejalan kaki nggak akan berpapasan dengan kuda apalagi nginjak ranjau si kuda hahahahah….. :p
Sedikit flashback, Candi Gedong Songo ini ditemukan tahun 1740 tapi hanya ada 7 Candi, pada tahun 1908 seorang arkeolong Belanda, Vam Stein Callenfels menemukan 2 Candi lagi di kawasan ini, dan jadilah lokasi ini diberi nama Candi Gedong Songo (Songo artinya 9). Sekarang ini Candi yang masih utuuh hanya ada 5, sedangkan lainnya hanya berupa reruntuhan saja.
Untuk sampai ke Candi 1 nggak jauh kok paling dari pintu gerbang jalan 10 menit lah. Dari Candi 1 ini perjalanan yang sesungguhnya di mulai. Terus menanjak hingga kita menemukan kompleks Candi 2 dimana hanya ada 1 Candi yang masih berdiri, lainnya entah sudah berupa reruntuhan sejak ditemukan atau rusak. Sayangnya, nggak ada penjelasan apapun tentang ini.
bergerak terus keatas (mulai ngos-ngosan) sekitar beberapa meter dan sampailah ke kompleks Candi 3 yang kondisinya lebiih baik. Ada 3 Candi yang masih berdiri kokoh disini dengan pemandangan yang makin kece. Makin tinggi pemandangannya makin aduhai. Apalagi udaranya sejuk, pas lah buat sejenak istirahat dan ambil beberapa foto. Jangan lupa bawa jaket kalo kesini ya sahabats.
selain Candi, di kompleks ini ada sumber air dan uap panas langsung dari gunung. Tapi kami lewati aja, karena awan mulai mendung. Waduhh gawatsss… Meskipun udah mulai capek dan laper kami teruskan perjalanan menuju Candi 4. Lumayan jauh dari Candi 3, tapi karena ada abang selalu siap diajak ngobrol (dan sedikit diomelin kalo aku udah mulai capek) dan kita bisa menikmati pemandangan berdua jadi lebih asyik. Ihiiiirr…. berasa kaya abege aja jalan berduaan begini. 😛
Dari Candi 4 kita tinggal nyebrang dan jalan beberapa meter menuju Candi 5. Sayangnya di kompleks Candi 5 ini sebagian besar hanya berupa reruntuhan yang lagi-lagi nggak jelas alasannya. Sampai Candi 5 ini sudah nggak banyak lagi kita temukan pengunjung. Sebagian besar males kali ya naik sampai atas. Padahal dari atas pemandangannya kereen banget. gunung Ungaran yang biru menjadi latar belakang yang cantik. Rawa pening juga tampak jelas dari sini guys. Nggak rugi susah payah naik sampai atas. 🙂
Alhamdhulilah mission accomplished. Beneran deh my life begins at 30 karena di umur 30 ini aku justru melakukan banyak hal menyenangkan dan melihat banyak kebesaran Allah. Beruntung banget punya suami yang jiwa petualangnya sama besar. Insyaallah next time kesini lagi sama Nadia mau camping disini. Yuk ah yang muda-muda, jangan kalah sama Momtraveler.
Happy traveling. 🙂
No comments:
Post a Comment