Thursday, March 3, 2016

Asem Pedasnya Garang Asem Kudus

Assalamualaikum Sahabats …

Sahabats tahu kota Kudus dong? Kota kecil yang nggak jauh dari Semarang itu lho. Kota Kudus yang juga dikenal sebagai kota Kretek (rokok) dan juga identik sama jenangnya ya. Entah sudah berapa kali aku melewati kota ini, apalagi dulu jaman masih tinggal di Sidoarjo. Tiap bulan balik ke Semarang nengokin mama pasti lah melewati Kudus yang memang ada di jalur Pantura. Tapi ya begitulah, lagi-lagi mobil kami cuma numpang lewat.

Karena satu dan lain hal belum tergerak aja untuk mengeksplor kota kecil ini. Sampai tepatnya minggu lalu, tanpa rencana kami meluncur ke Kudus. Agendanya sama sekali bukan untuk #ExploreKudus bukan juga untuk wisata kuliner di Kudus, tapi karena mau ta’ziah. Urusan ta’ziah beres kami pun mulai laper, udah jam 2 siang juga. waktu makan sudah lewat, pantes aja genderang dalam perut sudah mulai bertalu-talu. 😛

Dalam kebingungan tadi teringatlah sebuah menu yang katanya kondang punya di Kudus. Anehnya menu ini bukan berasal dari Kudus tapi dari Purwokerto. Somehow, entah bagaimana ceritanya menu ini justru ngehits di kota Kudus. Bahkan konon katanya ada sebuah restoran yang menu andalannya adalah makanan yang satu ini. Setaip harinya restoran ini jauh dari kata sepi. Pelataran parkir dipenuhi kendaraan dan bagian dalam restoran penuh dengan manusia-manusia kelaparan atau yang penasaran kaya aku ini heheheh…

20160226_141921[1]

20160226_141646[1]

Yup .. hari ini kita mau nyobain Garang Asem, menu andalan dari Restoran Sari Rasa yang terletak di jalan utama lintas Pantura, jl. Agil Kusumadya. Dari Semarang restoran ini di kiri jalan, jadi nggak perlu muter, dan kita nggak akan bingung mencari karena resto ini selalu penuh sesak pengunjung. Makan aja harus ngantri boo.

Sebenernya Sari Rasa sendiri menawarkan banyak menu tapi si Garang Asem lah aktor utamanya. Semua pengunjung punya tujuan yang sama, sampai si embak pelayan nggak pake nanya kita mau makan apa, tapi cuma, “mau berapa bungkus?” Itu saking si embak udah apal banget semua orang datang mencari Garang Asem Kudus.

Udah pada tau belum sih penampakan si Garang Asem Kudus ini kaya apa? Masakan ini sebenernya cukup sederhana tapi punya tonjokan rasa yang rame banget. Cocok banget di makan pada saat cuaca dingin atau pas kita lagi flu. Garang Asem selalu disajikan dalam keadaan panas berbungkus daun pisang, dan rasanya pedas bercampur asem. Penggemar makanan pedes dan asam pasti doyan deh. 🙂

sekilas nggak menarik ya penampilannya. coba deh dibuka :)
sekilas nggak menarik ya penampilannya. coba deh dibuka 🙂

Garang Asem yang ditawarkan Restoran Sari Rasa ini ada tiga macam sahabats, ada Garang Asem ayam (daging ayam), Garang Asem jerohan ayam, dan Garang Asem ceker (ayam juga lah pasti). Berhubung aku nggak doyan dua yang terakhir, maka pilihan jatuh ke Garang Asem ayam. Meskipun siang itu Sari Rasa seperti biasa penuh tapi kita nggak nunggu lama. Si embak pelayan terus aja keliling seluruh penjuru restoran dengan membawa dorongan yang penuh dengan garang asem yang ngebul. Fresh from dandang. 🙂

Sepiring nasi dan sebungkus Garang Asem sudah tersaji di hadapan mata nih, nggak sabar pengen nyobain. Begitu daun pisangnya dibuka, uap panas langsung keluar diiringi dengan aroma yang bikin laper. Ketika pertama dibuka, yang pertama kali terlihat adalah potongan tomat hijau dan cabai hijau. Kebayang dong tomat hijau yang asem dipadu dengan cabe rawit yang pedesnya clekit-clekit tapi bikin selera makan jadi memuncak. Nah sekarang coba singkirkan tomat-tomat hijau tadi dan kita akan menemukan beberapa potongan ayam kampung yang siap menunggu uluran tangan kita.

Sruput dulu deh kuahnya supaya lidah kita terbiasa dengan tendangan asem dan pedes yang bertubi-tubi itu. Kalau sudah mulai terbiasa mulai deh kita nikmati si ayam kampung ini. Satu tips dari aku kalau kalian ingin benar-benar menikmati Garang Asem Kudus ini, buang jauh-jauh deh rasa jaim. Lupakan sendok, garpu, atau makan dengan manner dan tata krama yang baik dan benar. Tau kan kalau ayam kampung itu tekstur dagingnya cenderung lebih keras dari ayam broile, jadi butuh kerja keras untuk menggigitnya. Rasa pedes dan asemnya ini merasuk sampai ke dalam daging ayamnya, jadi jangan ditinggalkan sedikitpun. Pokoknya nggak seru deh kalo nggak ngrikitin (bahasa Indonesianya apa ya??) si ayamnya ini. Justru disinilah letak seni dari makan si Garang Asem kan, pantang berhenti sebelum tulang bersih hahahahha. 😉

tumpukan tomat aja apa enaknya??
tumpukan tomat aja apa enaknya??

 

tuh kan ayamnya montok ;)
tuh kan ayamnya montok 😉

Satu porsi Garang Asem ini terdiri dari beberapa potong ayam. Bungkusannya emang cukup besar, bisa lah buat berdua. Tapi kalau memang mau ngabisin sendiri juga boleh lah, aku aja abis sebungkus kok #upss. Yakin deh para penggemar masakan pedas bakalan cocok sama si Garang Asem Kudus ini.

Pengen yang seger-seger di musim hujan? Doyan makanan pedes atau cuma pengen melupakan pedih dan asamnya kehidupan?? Mending makan Garang Asem yang pedes dan asem ini biar nggak kebanyakan baper. Terus move on. Oke kakaaaaakkkk 🙂 🙂

20160226_135729[1]

No comments:

Post a Comment

Cara Agar Menghindari Produk Asuransi Syariah Tertunggak

Assalamualaikum Sahabats … Klaim asuransi yang Sahabats ajukan bisa diterima dengan mudah ketika polis asuransi dalam kondisi aktif. Apabila...