Thursday, June 23, 2016

Tips Lengkap Membawa Balita Naik Pesawat

Assalamualaikum Sahabats …

Nggak berasa ya, tau-tau udah separuh jalan bulan Ramadhan. Semoga semakin mendekati akhir Ramadhan semakin semangat ya ibadahnya. Sambil terus memupuk semangat ibadah, biasanya di penghujung Ramadhan kita udah mulai sibuk sama urusan persiapan mudik. Kalau mudiknya cuma deket aja sih enak ya. Tinggal cuuzz tanpa perlu ribet, tapi gimana kalo mudiknya antar Provinsi, nyebrang Pulau, atau bahkan lintas negara??

Semakin jauh perjalanan yang kita tempuh, biasanya semakin besar pengeluaran dan semakin ribet juga persiapannya. Alhamdhulilah tahun ini kami diberi rezeki lebih oleh Allah jadi bisa mudik ke Aceh. Seneng dong bakalan jumpa keluarga di kampung halaman tercinta. Meskipun seneng tetep aja sih kepikiran harus mempersiapkan banyak hal. Dari mulai kondisi fisik yang harus fit secara lagi hamil, belum lagi menyiapkan Nadia,dan urusan packing yang bikin males.

Untungnya sih, mudik melalui ratusan kilometer dan lintas Pulau ini sudah kami lalui beberapa kali sejak Nadia masih bayi banget. Pertama kali mudik ke Aceh umur Nadia masih 7 bulan dan persiapannya betul-betul maksimal. Pertama kali bawa bayi naik pesawat pastinya deg-degan dong ya. Namanya anak-anak susah diprediksi, jadi sebagai orangtua harus siap dengan segala situasi. Beberapa kali membawa bayi dan balita naik pesawat, aku jadi pengen berbagi tips traveling bersama balita nih, semoga saja bisa membantu para emaks yang tahun ini berencana membawa balitanya naik pesawat ya. 🙂

Sebenernya umur berapa sih bayi diizinkan bepergian dengan pesawat? Banyak pendapat sih soal ini, ada yang bilang 2 minggu an udah oke. Tapi untuk amannya paling nggak umur si baby udah 3 bulan deh. Tubuhnya sudah mulai kuat dan bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Untuk lebih amannya sih konsultasi sama dokter anak dulu aja kali ya. So sebelum ritual mudik kita mulai, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan nih. Dari mulai masa berburu tiket sampai dengan hari keberangkatannya. Sebenernya umur Cekidootzz yah …

baby nadia2

  1. Ketika booking tiket

Biasanya booking tiket mah yang penting murah aja ya, tapi ketika membawa balita sebaiknya pertimbangkan beberapa hal ini. Untuk penerbangan jarak pendek seperti Jakarta – Semarang misalnya, kita bisa memilih penerbangan di siang hari atau pas waktu tidurnya si kecil. Sedangkan untuk penerbangan jarak jauh enaknya sih ambil jam malam. Tujuannya supaya ketika dalam perjalanan si kecil tidur jadi meminimalisir kemungkinan rewel ataupun situasi nggak menyenangkan lainnya. Ketika babynya tidur, emak bapak pun bisa lebih menikmati perjalanan. Selain itu mengurangi juga kemungkinan rewel ketika take off karena adanya perbedaan tekanan udara.

Untuk yang bawa bayi di bawah 2 tahun, kalau memang memungkinkan, cobalah memesan kursi di bagian depan (bulkhead seat) supaya ada tempat yang cukup lapang untuk si emak selonjoran. Kalaupun sudah nggak bisa setidaknya pilihlah kursi di bagian lorong. So ketika kita butuh wira-wiri ke toilet atau membawa bayi kita jalan-jalan supaya nggak bosan, kita nggak akan mengganggu kenyamanan penumpang lain.

Satu hal lagi yang penting. Jangan lupa cek ke maskapai aturan tentang stroller. Ada maskapai yang membolehkan stroller naik sampai ke kabin, ada yang tidak. Jadi jangan sampai udah bawa stroller sampe cabin ternyata nggak boleh. Ngabisin waktu dan tenaga kan?

pic taken from pinterest.com
pic taken from pinterest.com

 

2. Waktu Menunggu Keberangkatan

Datanglah ke bandara lebih awal. Datang telat atau mepet bikin kita panik. Rasa panik itu biasanya menular pada anak kita yang akhirnya bisa menyebabkan rewel atau bahkan tantrum. Nggak mau mengawali perjalanan dengan situasi nggak asyik? Makanya datang awal, lebih baik menunggu sambil mengajakin si kecil melihat suasan sekitar bandara. Mengenalkannya pada lingkungan dan pemandangan baru. Waktu yang berlalu dengan kegiatan yang menyenangkan bisa jadi awal yang baik, lebih sip lagi kalau pas waktunya take off si kecil udah mulai capek terus bobo deh. Aman sentausa deh kalau begini. 😉

3. Satu tas untuk semua keperluan

Bawa bayi dalam perjalanan jauh pasti lah ekstra juga persiapannya. Banyak barang bawaan bukan berarti jadi ribet lho. Masukkan semua dalam satu tas yang dibawa ke cabin. Terus apa aja dong yang harus dibawa? Standar aja lah, bawa popok lebih dari satu (just incase), satu set pakaian ganti, toiletries seperti tissue, tissue basah, minyak telon, kantong plastik,dsb. Masukkan semuanya dalam plastik atau pouch kecil, jadi pas kita butuh nggak ribet nyari satu-satu.

Kalau si baby sudah mulai makan, jangan lupa bawa MPASI. Aku sendiri lebih suka bawa biscuit bayi sih, kan bisa langung di makan gitu aja ataupun tinggal dicairkan dengan air panas. Nggak perlu bawa air panas sendiri, awak cabin akan dengan senang hati menyediakannya buat kita kok. Bawa home made food juga boleh banget lho, pokoknya apa aja yang bikin si kecil merasa nyaman. Buat yang sudah mulai minum sufor, bawa bubuknya aja mengingat ada aturan tentang jumlah cairan yang dibawa dalam penerbangan. Paling enak kalau ASI, tinggal buka warung kapanpun dibutuhkan hahahaha. Jadi penting buat ibu memakai baju yang nyaman dan mudak di akses si baby kapanpun, dimanapun. 😉

Terakhir, jangan lupa juga bawa mainan. Mainan ini berguna untuk mencegah kebosanan, apalagi kalau penerbangannya cukup lama. Bawa aja mainan yang ringan dan berukuran kecil tapi disukai anak kita. Kalau anaknya sudah cukup besar, bisa juga diajakin main tab atau kalau aku lebih suka bawa kertas dan pensil warna. Tinggal buka meja dan biarkan mereka sibuk berkarya. 🙂

plane2

4. Supaya Bayi Tenang Saat Penerbangan

Ini memang relatif sih, karena setiap anak punya karakternya masing-masing. Ada yang cepat beradabtasi ada yang rada susah. Tapi jangan panik deh, insyaallah semua bisa diatasi. Untuk bayi atau infant, saat take off sebaiknya disusuin aja. Aktivitas menyusu ini bisa mengurangi efek gangguan telinga yang kadang terjadi. Selain itu dalam pelukan ibu si baby akan merasa lebih nyaman dan tenang, syukur-syukur kalo terus bobo ya. Untuk anak yang sudah lebih besar dan mungkin merasa takut saat take off, tenangkan si kecil dengan cerita-cerita yang seru dan jangan lupa ajak mereka berdoa supaya tenang. Beri mereka permen atau camilan juga saat take off ya.

Ketika sudah mulai terbang dan si kecil mulai bosan dan rewel ajak aja si kecil berjalan keliling lorong. Nggak perlu jaim atau malu, santai aja. Orang lain juga pasti ngerti kok. Urusan jalan-jalan ini bisa diserahkan ke ayah, sementara ibu selonjoran bentar hehehe. Ajak si kecil jalan muterin pesawat sambil diajakin ngobrol. Dulu pertama kali naik pesawat, Nadia sempet ngamuk dan nangis kuenceng pool. Kami berdua sudah mencoba banyak hal tapi nggak mempan. Eh pas dibawa jalan, pak pilot keluar dari ruangan kemudi dan menyapa Nadia. Ih senengnya disapa om pilot, bahkan dikasih mainan tambahan. Lihat om pilot Nadia langsung cep. Mingkem bahkan senyum. Ealaaahhh… nduk… nduk ….

5. Jangan Panik dan Nikmati Perjalanan

Bawa bayi emang ribet dan bikin deg-degan ya tapi jangan dibawa stress deh. Kunci perjalanan yang nyaman bersama balita itu cuma dua kok, tenang dan sabar. Semakin kita panik, semakin rewel pula si kecil. Dibawa asyik aja, nikmati semua prosesnya. Jangan lupa berbagi tugas sama suami. Saling membantu supaya beban jadi lebih ringan. Emak gendong bayi, ayah bawa tasnya. Emak nyusuin, urusan jalan-jalan serahkan pada sang ayah hehehe. Wes pokoknya nikmati semuanya dengan hati bahagia dan sabar. Insyaallah perjalanan lancar jaya dan si kecil aman sejahtera. 🙂

Tahun ini Nadia sudah cukup besar. Alhamdhulilah

udah bisa bantuin packing dan tahu banget kalo mamanya ini lagi hamil jadi udah jadi nggak akan rewel katanya. Sip deh kakak. 🙂 Buat yang mau bepergian atau mudik bawa balita, semoga tipsnya membantu ya. Boleh juga di share dimari apa aja yang sudah disiapkan untuk perjalanannya atau mungkin mau nambahan tips juga boleh banget. 🙂

citilink n nadia

Happy traveling. 🙂

No comments:

Post a Comment