Thursday, March 23, 2017

Tips Sukses ASI Eksklusif Untuk Ibu Bekerja

Assalamualaikum Sahabats …

Berharap dapat memberika yang terbaik untuk buah hatinya. Pasti lah itu yang diinginkan oleh semua ibu di dunia ini. Memberikan yang terbaik berarti memberikan ASI eksklusif. Keinginan yang sangat sederhana, indah, namun penuh dengan perjuangan. Perjuangan yang seringkali tak mudah bahkan penuh airmata. Apalagi untuk ibu bekerja macam aku ini, bisa mengantarkan bayi kita sampai wisuda ASIX itu sungggu pencapaian yang luar biasa.

Semuanya pasti sudah tahhu betapa besar manfaat ASI untuk perkembangan anak, bahkan pemerintah pun menjamin hak ibu dan anak tersebut dalam beberapa Undang-Undang. Salah satunya adalah Pasal 128 UU No. 39/2009 tentang Kesehatan yang isinya:

  1. Setiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis
  2. Selama pemberian ASI, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus
  3. Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan di tempat sarana umum

Jadi nggak ada alasan lagi untuk ibu terus memberikan ASIX kapanpun, dimana pun, dengan cara apapun. Nah supaya target ASIX bisa tercapai dengan baik, kita sebagai ibu nggak bisa jalan sendiri. Banyak faktor yang bisa menggagalkan impian untuk lulus ASIX jadi ibu sangat butuh dukungan dari orang terdekat dan lingkungan sekitar.

 

Berasa banget pas awal menyusui dulu, hampir setiap saat baby K menangis keras karena kehausan sementara ASI cuma setetes dua tetes. Segala macam cara sudah aku coba dari mulai minum susu ibu menyusui, vitamin, makan sayuran, buah, kacang-kacangan, bahkan jamu, tapi tidak ada satu pun yang menghasilkan. Dengan panik aku mencoba booster ASI dari yang murah sampai yang mahal, tetap nihil hasilnya. Berat badan baby K naik dengan sangat pelan, sementara tangisannya nggak juga mereda. Akhirnya mencoba cooling down dan menenangkan hati setelah semua usaha dilakukan. Pasrah aja sama Allah tapi tetap berusaha menyusui dan memerah berapa pun hasilnya.

Perjuangan seorang pejuang ASI ternyata memang berat ya sahabats, apalagi untuk ibu bekerja macam aku. Kalau mau mencari alasan sih kayanya lebih dari 1001 alasan deh, tapi ada lebih banyak alasan untuk kita para ibu berusaha sekuat mungkin memberikan ASI setidaknya sampai masa ASI eksklusif (6 bulan) berakhir. Buat para ibu bekerja kaya aku ini tantangannya akan lebih berat tapi tidak ada yang nggak mungkin selama kita mau berusaha.

Aku mau berbagi tips untuk sesama pejuang ASI yang bekerja nih supaya kita bisa bekerja dengan tenang tapi suply ASI tetap memadai. Apa aja sih yan diperlukan?? Cekidot ya sahabats….

 

  1. Bulatkan Tekadmu

Seorang teman pernah berkata, ‘menyusuilah dengan keras kepala.’ Dibutuhkan tekad baja dan kekerasan kepala untuk bisa menyusui. Terbukti juga sih padaku. Meskipun awalnya ASI ku nggak lancar dengan keyakinan diri dan tekad kuat aku yakin 6 bulan masa ASI eksklusif bisa aku tuntaskan. Demi kesehatan dan tumbuh kembang si kecil hapus semua rasa baper dan minder moms. Always positive thinking dan yakin bahwa ASI kita lah yang terbaik untuk si kecil.

2. Suami, Supporter Utamamu

Selalu jadikan suami pendukung utama kita. Ketika banyak suara miring dan godaan di luar sana, jangan ragu untuk minta bantuan suami kita moms. Biarlah suami aja yang menghadapi orang-orang yang belum paham akan kekuatan ASI sementara kita terus memantabkan hati untuk ngASI. Kehadiran dan senyuman suami bisa jadi booster ASI yang alami lho. Sesekali boleh lah minta suami untuk memberikan pijatan di punggung sembari ngobrol ringan dan bercanda. Dijamin deh hati yang bahagia akan meningkatkan produksi ASI.

3. Bekali Diri Dengan Pengetahuan

bekerja berarti mengharuskan kita keluar rumah, jadi wajib hukumnya untuk memerah ASI. Supaya agenda memerah ASI ini lancar, sebagai ibu kita harus punya ilmu yang cukup tentang bagaimana cara memerah ASI yang baik, kapan waktu yang tepat, termasuk juga cara penyimpanannya. Jangan ragu untuk membaca banyak buku, bertanya pada teman, gabung dengan forum ibu meyusui atau bahkan berkonsultasi dengan konsultan ASI.

 

4. Lengkapi Alat Tempurmu

Jauh sebelum masa cuti berakhir mulai lah menyiapkan peralatan untuk memerah ASI. Pompa ASI yang mahal belum tentu yang paling cocok untuk kita. Sebelum lahiran aku sempet beli pompa ASI merk A yang harganya cukup mahal tapi ternyata nggak cocok. Akhirnya aku beli lagi pompa ASI yang aku pakai saat menyusui Nadia. Susah banget dicari karena sudah jarang yang pakek. Setelah menggunakan pompa ini hasilnya alhamdhulilah lebih banyak. Jangan lupa juga siapkan botol penampung ASI, Cooler bag, penghangat ASI, kulkas dua pintu untuk menyimpan stok ASIP agar daya tahan ASIP lebih lama. Pelajari juga cara penyimpanan ASIP yang baik termasuk cara membersihkan peralatan tempur kita dengan baik ya moms.

5. Mulai stok Sebulan Sebelum masa Cuti Berakhir

Aku kemarin melakukan kesalahan besar sahabats. Baru beberapa hari sebelum cuti berakhir aku mulai stok ASIP dan hasilnya pun belum maksimal. Udah gitu si kecil nggak aku kenalkan dengan dot pula, akhirnya terjadilah drama. Setiap kali memberikan ASIP dengan dot baby K ngamuk karena nggak bisa ngedot dan karena marah ASIP yang keluar lebih banyak dari yang masuk. Duuh sedih deh padahal memerahnya susah payah. 🙁 Makanya sahabats Jangan tunggu sampai mendekati masa cuti berakhir. Mulai lah memeras sebulan sebelum masa cuti berakhir supaya kita punya stok yang cukup dan jangan lupa untuk mengenalkan si kecil pada dot.

Memang sih banyak ibu yang anti dot dan lebih memilih cup feeder. Itu pun sah saja, toh tiap orang punya pertimbangan masing-masing. Untukku sih masih pengen berusaha mengajarkan baby K untuk ngedot karena kalo pake sendok atau cup feeder banyak yang tumpah. Sekarang kan banyak dot yang menyerupai puting, jadi insyaallah bayi nggak mengalami bingung puting.

6. Menyusui Langsung Tetap Harus Dilakukan

Sudah bekerja bukan berarti kebutuhan ASI diserahkan pada botol sahabats. usahakan tetap menyusui secara langsung. hanya berikan botol saat kita nggak ada di rumah. Begitu sampai di rumah, cuci tangan, dan berikan ASI pada si kecil langsung dari kendinya hehehhe… Dengan begini insyaallah ikatan batin antara ibu dan bayi akan tetap terjalin dengan kuat.

Supaya pasokan ASI tetap lancar dan hasil ASIP bisa maksimal ibu tetap harus mengkonsumsi makanan yang sehat, bila perlu tambahkan booster ASI. Cobain deh  ASI Booster Tea. ASI Booster Tea adalah booster ASI yang di racik dari berbagai tumbuhan herbal yang terbukti ampuh meningkatkan produksi ASI. Kandungan dari ASI booster tea ini adalah Fenugreek seed, fenugreek powder, FENNEL SEEDS,Fennel powder, ANISE, cinnam venum, alpinia powder, dan habbatussauda.

Khasiatnya bisa langsung dirasakan setelah 24-72 jam setelah meminumnya ASI akan 900 % banjir. Bahan-bahan yang terkandung pada ASI Booster Tea semuanya herbal dan halal. Jadi nggak perlu ragu untuk mencoba produk ini sahabats, insyaallah bakalan banjir deh ASI kita dan stok ASI untuk ananda bakalan terjamin deh. 🙂

Cara membuatnya pun gampang bingiits deh sahabats. Langsung saja seduh 1 sendok makan ASI booster tea ini dengan 500 ml air. ASI booster tea bisa dinikmati panas maupun dingin, bahkan supaya lebih enak lagi bisa ditambahkan gula atau madu. Untuk hasil yang maksimal, minumlah 3 kali sehari sampai produksi ASI kita meningkat. Setelah itu kita dianjurkan untuk menguranginya secara bertahap menjadi 2 cangkir perhari, sampai secangkir perhari.

Bekerja bukan halangan untuk semangat menuntaskan masa ASIX. Dengan tekad baja dan usaha yang pantang menyerah insyaallah anak kita bisa lulus ASIX. Satu hal yang paling penting nih sahabats pejuang ASI, jauhi stres dan penuhi hatimu dengan kebahagiaan, insyaallah ASI kita bakalan banjir. Semangat ngASI ya sahabats. 🙂

No comments:

Post a Comment

Cara Agar Menghindari Produk Asuransi Syariah Tertunggak

Assalamualaikum Sahabats … Klaim asuransi yang Sahabats ajukan bisa diterima dengan mudah ketika polis asuransi dalam kondisi aktif. Apabila...