Assalamualaikum Sahabats …
Siapa yang sepakat kalau aku bilang tahun 2020 itu sungguh nano – nano dan sangat embuh rasanya? Hampir setahun kita bergumul dengan pandemi Covid 19 yang sampai hari ini belum jelas kapan ujungnya. Sementara banyak negara yang mulai merasakan resesi, dompet keluarga pun ngenes, duit antara ada dan tiada. Menghadapi keadaan darurat seperti ini, rasanya perlu juga nih merubah mindset dan mulai mengatur keuangan keluarga supaya bisa survive.
Beruntunglah wahai Sahabats kalau kalian termasuk yang punya gaji tetap, tak terdampak corona atau bahkan resesi dunia. Suami sudah beberapa tahun ini membangun usaha sendiri jadi kebayang dong apa yang kami alami saat pandemi gini? Keuangan keluarga dalam kondisi up and down nggak jelas, sementara kebutuhan hidup tetap aja jalan terus tanpa bisa direm bahkan cenderung meningkat.
Logikanya dengan stay at home harusnya kita bisa lebih hemat ya Sahabats. Misalnya aja budget transportasi pasti menurun banget, budget traveling bahkan bisa dicoret untuk sementara waktu. Tapi kok tetep aja pengeluaran bulanan jadi bengkak? Setelah dicek lagi rupanya stay at home justru bikin stay hungry dan tangan cenderung gatel untuk jajan bahkan belanja online. Terus gimana cara mengatur duit supaya pendapatan dan pengeluaran bisa beriringan dan seiya sekata dengan harapan keuangan keluarga tetap aman selama pandemi?
Tips Mengatur Keuangan Keluarga di Masa Pandemi
Life goes on! Itu yang harus kita ingat Sahabats. Seberapa berat beban yang harus kita jalani, matahari tetap terbit setiap pagi. Hidup tetap harus berjalan dan kita sebagai manusia harus berusaha menjalani hidup dengan sebaik mungkin. Berikut adalah tips yang mungkin bisa Sahabats terapkan untuk mengatur keuangan keluarga agar bisa survive di tengah pandemi.
1. Evaluasi Ulang Sumber Penghasilan
Pertama dan paling penting menurutku adalah memetakan kembali sumber penghasilan kita. Coba deh Sahabats duduk sama suami khusus membahas dan mengevaluasi ulang sumber penghasilan. Berapa banyak penghasilan suami plus penghasilan istri. Apakah ada penghasilan tambahan dari sumber lain selain gaji? Hitung secara terperinci supaya kita pun bisa memastikan secara detail angka pemasukan kita dan menghitung seberapa besar uang yang kita keluarkan setiap bulannya. Jangan sampai besar oasak daripada tiang alias pengeluaran lebih banyak dari pemasukan.
2. Bijak dalam Berbelanja
Langkah selanjutnya setelah kita evaluasi uang sumber penghasilan dan seberapa besar pengeluaran kita setiap bulannya, adalah memastikan berapa besar pos yang harus kita anggarkan untuk kebutuhan pokok? Meskipun kedaan lagi serba nggak jelas gini jangan melakukan panic buying. Ada baiknya sahabats buat list belanjaan; apa yang memang urgent untuk dibeli dan apa yang mungkin bisa ditunda? Harus mulai bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan ya Sahabats.
3. Utamankan Dana Pendidikan dan Cicilan Bulanan
Jangan sampai pos pendidikan dan cicilan bulanan kita akalin hanya untuk memuaskan nafsu belanja online gegara nggak ada kerjaan di rumah ya Sahabats. PJJ atau PTM, dana pendidikan tetap harus kita siapkan. Apalagi buatku nih yang punya anak di pondok pesantren yang biaya bulanan cukup besar. Harus dipastikan pos pendidikan aman, nggak boleh kurang syukur kalau bisa ada tambahan buat jaga-jaga kalau ada kebutuhan mendadak.
Pun kalau Sahabats masih punya cicilan kendaraan atau bahkan rumah, pastikan cicilan tepat waktu setiap bulannya. Langsung auto debit aja biar kita nggak tergoda untuk menyelewengkan anggaran tersebut hehehe.
4. Cari Hiburan Terjangkau Untuk Dinikmati Bersama Keluarga di Rumah
Namanya manusia pasti wajar lah bosan melanda setelah sekian lama stay at home. Tapi apa mau dikata, demi keselamatan keluarga acara traveling memang harus ditunda dulu. Sebagai gantinya orangtua juga harus jeli cari hiburan yang bisa dinikmati seluruh keluarga. Kalau aku pribadi membeli beberapa board game, macam UNO, scrabble, dan puzzle untuk mengisi waktu. Mumpung banyak waktu luang buku-buku baru yang entah kapan dibeli tapi belum kebaca akhirnya satu persatu kebaca juga. Mungkin nanti kalau bacaan habis bisa lah diagendakan beli buku baru.
Semenjak pandemi pos yang biasanya kami anggarkan untuk traveling kami ganti dengan langganan Netflix dan Disney Channel supaya nggak bosan. Demi menjaga kewarasan dan imunitas aku rasa penting sih menganggarkan “hiburan sehat tanpa perlu keluar rumah.” 🙂
5. Kurangi Jajan Online
Susah pake banget sih. Apalagi semenjak pandemi banyak olshop, mall, cafe, dan resto yang mengumbar promo. Di sini nih yang bikin keuangan keluarga jebol tanpa kita sadari. So balik lagi kuncinya bisa membedakan kebutuhan dan nafsu semata. Daripada jajan, coba googling resep baru dan praktek bersama keluarga. Kegiatan positif bareng keluarga dapet, makanan enak tersaji, dan dompet terjaga.
6. Cari Sumber Penghasilan Lain
Jika memungkinkan, waktu luang bisa Sahabats manfaatkan dengan mencari sumber penghasilan baru. Mulai bisnis kecil-kecilan, misalnya terima order jahitan atau bikin kue, tambah job dari sosmed atau blog, dan sebagainya. Coba yang sesuai passion aja siapa tau bisa berlanjut dan malah jadi penghasilan tetap yang bisa membantu keuangan keluarga juga.
7. Perbesar Saldo Dana Darurat
Mengingat kita memang lagi dalam keadaan serba nggak jelas, maka kita pun harus ounya safety net yang jelas. Menurut salah satu artikel keuangan yang pernah aku baca, ada baiknya dana darurat kita simpan secara terpisah di rekening yang berbeda. So aku pun mengikutinya. Bikin 1 rekening khusus yang isisnya nggak boleh diganggu gugat, bahkan ATM nya aku simpan di rumah supaya nggak tergoda untuk tarik tunai atau gesek pas lagi belanja ke mall. Lebih bagus lagi kalau Sahabats punya simpanan emas, dana deposit, danareksa atau investasi lainnya.
Dana darurat juga bisa kita alokasikan sebagai dana kesehatan selain asuransi kesehatan yang kita bayar setiap bulannya macam BPJS ya Sahabats. Kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi, kalau ada anggota keluarga yang tiba-tiba sakit dan butuh biaya tambahan, kita bisa anggarkan dari dana darurat tersebut.
Aku akui sebagai ibu rumah tangga aku juga belum handal banget mengatur keuangan keluarga. So aku jadikan pandemi ini sebagai pemicu untuk belajar hidup hemat dan belajar mengatur keuangan keluarga sebaik mungkin. Semoga Allah kasih kita rejeki yang halal, thayib, dan berkah ya Sahabats. Kuy lah kita bareng -bareng mempraktekkan tips mengatur keuangan keluarga di saat pandemi. Semoga bermanfaat iya infonya untuk Sahabats. 🙂
No comments:
Post a Comment