Assalamualaikum Sahabats …
Penyakit meningitis mungkin terdengar asing di telinga kita. Tapi bukan berarti kita jadi lengah ya Sahabats. Faktanya, meningitis bisa menyerang semua usia, bahkan anak-anak. Meningitis bisa disebabkan oleh adanya virus, bakteri, bahkan jamur. Sebagai orang tua kita wajib tahu dan waspada agar bisa mencegah penyakit meningitis pada anak.
Sahabats pasti masih ingat beberapa bulan lalu kita mendengar kabar duka tentang meninggalnya salah satu penyanyi senior Indonesia, Glen Fredly. FYI Sahabats ternyata Glen meninggal karena menderita penyakit meningitis yang bahkan sudah di deritanya cukup lama. Jujur, aku jadi bertanya-tanya sih sebenernya penyakit meningitis itu apa dan bagaimana gejalanya?

Pengertian Meningitis
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada selaput otak (meningen), lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Terkadang penyakit meningitis menjadi sulit terdeteksi di fase awal karena gejalanya sering menyerupai flu, seperti demam dan sakit kepala.
Penyebab terjadinya Meningitis adalah adanya infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Kondisi-kondisi tertentu, seperti melemahnya sistem imun tubuh, juga dapat memicu munculnya meningitis. Jadi penting untuk diingat ya Sahabats, bahwa menjaga imunitas tubuh setiap saat adalah wajib hukumnya.
Penyebab dan Faktor Risiko Meningitis
Ada beberapa jenis meningitis yang saat ini sudah diketahui secara medis. meningitis purulenta disebabkan oleh bakteri Meningocoscus, Pneumococcus, dan Haemophilus influenzae. Bakteri Pneumococcus adalah salah satu penyebab meningitis terparah. Sedangkan penyebab meningitis serosa adalah Mycobacterium tuberculosis dan virus.
Selain bakteri dan virus, faktor risiko yang meningkatkan penyakit ini adalah lingkungan dengan kebersihan yang buruk dan padat serta terjadi kontak atau hidup serumah dengan pengidap infeksi saluran pernapasan. Risiko penularan meningitis Meningococcus meningkat pada lingkungan yang padat, seperti asrama atau perkemahan.

Gejala Meningitis Pada Anak
Seperti yang sudah kusebutkan di awal ya Sahabats, bahwa penyakit meningitis ini bisa menjangkiti siapa aja termasuk anak-anak. Meningitis yang terjadi pada anak disebabkan oleh infeksi kuman TB, gejalanya dapat berupa batuk, demam, berat badan sulit naik, pembesaran kelenjar getah bening, dan sesak napas.
Namun, pada kasus ini, bila kuman-kuman tersebut berhasil menyebar ke selaput otak, gejala meningitis yang sebenarnya barulah muncul. Sebagai orangtua kita harus waspada ya Sahabats apabila melihat gejala meningitis pada anak antara lain:
- Demam, namun kaki dan tangan terasa dingin
- Menangis, merintih atau mengerang tidak seperti biasa
- Muncul bintik dan ruam di kuliy
- Sensitif pada cahaya
- Napas menjadi cepat
- Kaku pada leher atau tubuh
- Kejang, muntah, mengantuk atau sulit bangun
- Rewel atau mudah marah
- Tidak mau makan, lesu, wajah memucat
- Muncul benjolan lunak di kepala
Bisakah Meningitis Diobati?
Kalau anak Sahabats sudah menunjukkan gejala seperti di atas segera saya larikan ke UGD ya Sahabats supaya bisa segera ditangani dengan baik. Alhamdhulilah, kabar baiknya adalah penyakit meningitis bisa diobati apabila diketahui sejak dini dan dilakukan treatment yang tepat dan cepat.
Dokter akan mencari tahu dengan melakukan diagnosis Gold standard. Gold standard diagnose adalah pemeriksaan sampel cairan serebrospinal melalui lumbal pungsi (LP), sebelum diberikan terapi. Sebelum prosedur LP bisa dilakukan, pemeriksaan MRI, dan CT scan harus dilakukan terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada massa yang menekan pada otak.
Setelah diketahui meningitis yang terjadi disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur makan pengobatan pun akan disesuaikan dengan pengobatan diberikan sesuai dengan penyebab atau etiologi. Meningitis viral (disebabkan oleh virus) umumnya self-limiting, maka diberikan terapi simptomatik dan istirahat. Apabila meningitis disebabkan oleh HSV dapat diberikan obat selama 14 hari. Terapi kortikosteroid juga direkomdasikan untuk mengurangi terjadinya inflamasi.
Sementara untuk anak yang mengalami meningitis bakteri, pengobatan dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik sesegera mungkin. Infus berisi cairan juga perlu dipasang untuk menggantikan cairan yang hilang akibat demam, berkeringat, muntah, maupun malas menyusu.

Ayo Cegah Meningitis Pada Anak Sejak Dini
Ngeri juga ya Sahabats penyakit meningitis, tapi untungnya penyakit ini bisa dicegah kok. Salah satu langkah pencegahan yang bisa kita lakukan sebagai orangtua adalah memberikan imunisasi meningitis pada bayi agar kekebalan tubuh dapat terbentuk. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan mengurangi kontak langsung dengan pengidap dan mengurangi tingkat kepadatan di lingkungan perumahan dan di lingkungan, seperti sekolah, asrama, tenda, dan sebagainya.
Berbagi memang bagus sih, tapi jangan biasakan anak kita berbagi makanan dan minuman dalam satu wadah. Penting juga untuk diingat ya Sahabats, barang – barang personal seperti alat makan, sisir, handuk, dan sikat gigi juga tidak boleh dipakai secara bersama-sama
Selain itu, penerapan gaya hidup sehat juga harus kita biasakan sedini mungkin ya Sahabats. Sa;ah satunya dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk menghambat penyebaran virus, jamur, dan juga bakteri yang menyebabkan meningitis.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Tidak ada penyakit yang Allah ciptakan, kecuali Allah telah menyiapkan obatnya.” Insyaallah dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, anak-anak bisa sembuh dari penyakit meningitis. Jangan sampai abagi menjaga imunitas tubuh tetap dalam kondisi prima ya Sahabats supaya nggak ada bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh kita. Stay safe and healthy ya. 🙂
No comments:
Post a Comment