Showing posts with label Traveling Notes. Show all posts
Showing posts with label Traveling Notes. Show all posts

Wednesday, November 24, 2021

Forest Kopi Batang, Sensasi Ngopi di Tengah Hutan Pinus

Assalamualaikum Sahabats ….

Seiring dengan budaya ngopi yang makin ngehits, tempat ngopi pun mulai menjamur. Rasanya di setiap sudut kota kita bisa menemukan cafe dengan berbagai konsep. Kali ini aku kepengen ngopi dengan suasana yang beda. Kebetulan banget nemu Forest Kopi yang terletak di Kabupaten Batang. Nggak jauh dari Semarang tapi dapet banget pengalaman ngopi yang beda. Ngopi di tengah hutan pinus, kebayang nggak gimana serunya??

forest kopi kembang langit

Setelah beberapa kali lewat di timeline Instagramku, akhirnya timbul juga rasa penasaran. Kayanya enak nih ngopi sekaligus jalan-jalan ke area pegunungan. Apalagi cuaca di Semarang lagi panas dan gerah banget. Rasanya kami butuh udara segar dan tempat asyik buat refreshing.

So setelah scrolling dan cari info akhirnya kami putuskan ber-weekend ria di Forest Kopi yang ada di kota Batang. Dari Semarang bisa jalan via tol dan lanjut jalan provinsi. Dipandu google map, nggak nyampe 2 jam kami sudah mendarat di Forest Kopi, Batang, Jawa Tengah.

Forest Kopi Kembang Langit

Awalnya kami sempet bingung apakah Forest Kopi berada di dalam kawasan wisata Kembang Langit. Ternyata meskipun berdekatan, keduanya punya lokasi terpisah. Mungkin ya, menurutku si pengelola mengusung nama Forest Kopi Kembang langit karena memang lokasinya ada di dalam Desa Wisata Kembang Langit. Dari tempat wisatanya hanya berjarak 5 menit aja.

Setelah mobil nangkring dengan aman di parkiran, kami putuskan untuk memulai dari spot paling ujung, PATITIE. FYI Sahabats, di sini ada 3 spots yang bisa kita kunjungi secara bersamaan. Paling ujung ada Patitie, semacam taman di tengah kebun teh yang berisi spot foto kece. Lanjut ada Metsa Kopi dan Forest Kopi. Let’s review them one by one, shall we? 🙂

Patitie

Seperti yang sudah kusebutkan di atas, Patitie ada taman yang ada di tengah hamparan kebun teh yang hijau. Biasanya agak susah ya menerobos hamparan pohon-pohon teh yang rimbun, tapi di sini beda. Sudah ada akses jalan lengkap dengan bangku taman dan spot foto yang instagramable.

Untuk masuk ke sini cukup bayar 10.000 aja per orang dan kita bisa duduk santai, ngobrol sambil berburu foto-foto kece. Sembari ngobrol aku puas-puasin deh menghirup udara sejuk khas pegunungan. Desa Kembang Langit memang ada di dataran tinggi jadi hawanya adem. Asli bikin betah. Apalagi bangku-bangku yang tersebar di area Patitie nyaman dan cucok jadi objek foto hehehe.

Metsa Kopi

Setelah Keumala puas lari-lari di Patitie kami putuskan untuk lanjut ke Metsa Kopi. Apalagi langit mulai mendung, terus udah waktunya makan siang juga sih. Sahabats nggak perlu bingung mau ngopi di Metsa Kopi atau Forest Kopi, kedua kafe ini menawarkan suasana yang berbeda. Kami sih nyobain semua dong. Rugi aja kan, udah jauh-jauh ke sini tapi nggak puasin kongkow dan ngopi.

metsa kopi kembang langit

Metsa Kopi ambience nya lebih ke cafe yang bikin pengen duduk lama. Hamparan kebun teh dan hutan damar di sekelilingnya bikin aku betah. Sesuai dengan namanya, Metsa, yang diambil dari bahasa Finlandia yang artinya hutan. Sejauh mata memandang, kita bisa menikmati hijaunya perbukitan lengkap dengan suara gemericik air dan kicauan burung-burung. I guarantee, you will never find this kind of view in the city. 🙂

Beberpa Pilihan Menu di Metsa Kopi

Ada spot indoor dan outdoor, tinggal pilih aja. Awalya kami prefer yang indoor tapi baru duduk bentar gerimis mulai turun. Jadi kami melipir deh ke spot indoornya. Oya di Metsa Kopi aturannya kita yang ke pantry untuk order menu, tunggu siap baru deh kita bawa ke tempat duduk. Jadi jangan manja ya, pengennya dilayani sama waiter. Sesekali belajar mandiri.

Menu di Metsa Kopi bisa dibilang menu kekinian khas anak muda lah. Minumannya ada aneka macam kopi dari yang espresso based kaya Americano, capucino, coffee latte, dan banyak lagi. Ada juga matcha latte, red velvet dan beberapa pilihan tea based.

Untuk makanannya lebih banyak snack daripada makan besar. Ada dimsum dan croffle yang lagi ngehits. Kalau pengen yang berat pilihannya adalah rice bowl dengan beberapa topping. Cuaca dingin emang magnet banget buat ngemil ya, jadi kami pilih order croffle dan rice bowl untuk dimakan bertiga. Bukannya pelit tapi kan masih ada 1 cafe yang mau dijelajahi. Jadi harus kasih space di perut buat next menu hahaha….

Oyaaaa …. I have to give salute to Metsa Kopi Sahabats. Kenapa coba? Kalau kafe pada umumnya mengandalkan wifi yang jagoan untuk menggaet customer, di Metsa Kopi beda dong. Justru pemilik sengaja nggak pasang wifi supaya pengunjung yang datang bisa menikmati waktu bersama sahabat dengan teman dalam arti yang sesungguhnya.

Bukan sekedar ngobrol basa basi sambil scroll medsos dan semacamnya, tapi bener-bener menikmati quality time bersama orang-orang tersayang. Terjawab sudah rasa pensaranku kenapa konsep Metsa Kopi dibikin senyaman mungkin, dengan view ke arah perbukitan dan kebun teh berbalut alunan musik nan lembut plus kursi dan area dine in yang dibikin nyaman. Beneran betah sih kami, bahkan nggak berasa tuh nunggu hujan berhenti 1 jam lebih.

Baca juga: Kofitiere Artisan Coffee Semarang

Forest Kopi

Finally kami pun menjejak di forest kopi. Waktu kami datang masih sepi, tapi karena belum laper dan pengen eksplor area lainnya jadi Forest Kopi kami skip. Pas balik kafe udah penuh aja dan karena barusan makan jadi kami putuskan mampir dulu ke jembatan gantung dan area taman di belakang kafe.

FYI untuk masuk ke jembatan gantung dan area taman bayar terpisah ya. Nggak mahal kok, no worries karena memang pangsa pasar Forest Kopi adalah anak muda dan keluaga muda.

Nah setelah bayar tiket kami langsung naik jembatan gantung. Rada dag dig dug juga ya secara Keumala nggak bisa diem banget. Jadi sambil pegang Keumala yang maunya lari aja kami jalan menyusuri jembatan gantung yang cukup panjang juga. Rasa takut menghilang berkat pemandangan sekitar yang hijau menggoda. Masyaallah tabarakallah, lukisan Allah nggak ada matinya. 🙂

Lepas dari jembatan gantung kita masuk deh ke area taman dimana banyak spot foto dan selfie. Kalau Sahabats pengen puas foto ada baiknya datang pas weekdays aja deh, soalnya kalo weekend kebayang kan ramenya. Lupa deh sama aturan jaga jarak. Ya meskipun outdoor sih, sirkulasi udara bagus, tapi tetep jaga jarak sebisa mungkin ya.

Forest Kopi rencananya bakal bikin semacam glamping gitu deh. Sekarang masih on progress, ntar kalau udah jadi bakalan kami coba nginep sini ya. Meanwhile baru bisa foto di depan villanya aja sambil ngopi part two. Saat kami tiba di Forest Kopi hari sudah beranjak sore dan karena mendung dan berkabut lampu mulai dinyalakan.

Seketika suasana jadi makin romantis deh. Alunan musik nan lembut, kabut beranjak naik bersama dengan hawa dingin pegunungan. Konsep back to nature yang diusung memang pas banget sih mengingat Forest Kopi ada di tengah hutan pinus. Siapa juga yang nggak pengen duduk santai menikmati kopi dengan background yang sekece ini? Betah deh berlama-lama.

Pilihan menu di Forest Kopi juga beragam sih dan lebih banyak pilihan makanan beratnya. Jadi kalau emang Sahabats mengangedakan makan siang bareng keluarga, teman, atau mo bikin event memang lebih pas di Forest Kopi ketimbang di Metsa Kopi. Selain ngopi bisa berburu foto juga. Anak-anak juga pastinya nyaman karena tempatnya juga nggak kalah nyaman dan pilihan makanannya banyak.

So … I think both Forest Kopi and Metsa Kopi are highly recommended. Dan serunya bisa dalam sekali kunjungan menikmati sensasi ngopi dengan suasana yang jauh beda dari kafe di kota. Sedikit tips buat Sahabats, kalau berkunjung ke sini charge dulu hape dan kamera sampe penuh supaya puas pepotoan. Pakai baju yang nyaman dan pas di hati. Last but not least, nikmati quality time bersama keluarga dan sahabat to the max ya Sahabats…

Gimana?? Pengen kan ngerasain sensasi ngopi di tengah hutan pinus? Cuuuzz langsung datang ke Forest Kopi yang terletak di Jl. Bandar-Batur, Kembanglangit, Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Untuk Rute Menuju Forest Kopi Batang bisa ditempuh dari Pusat Kabupaten Batang yang hanya berjarak sekitar 31 Km dan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 53 menit. 

Tuesday, March 10, 2020

Waduk Bajulmati Dulu, Raja Ampat Kemudian

Assalamualaikum Sahabats …

Di hari terakhir liburan kami ke Banyuwangi, ada satu tempat yang sempat kami sambangi. Meskipun waktu kunjungnya bisa dibilang cukup pendek dan rasanya kurang banget mengeksplor tempat wisata satu ini, tapi sejak pertama kali mata memandang hati ini langsung jatuh cinta. Beneran kalau banyak orang beranggapan Waduk Bajulmati itu laksana Raja Ampat KW. Sejauh mata memandang dipastikan kita akan terpesona sama waduk yang keindahannya bak gugusan pulau -pulau kecil di Raja Ampat, Papua.

Hari terakhir kami di Banyuwangi, awan gelap menggelayut di seantero kota. Rupanya musim hujan sudah resmi menyapa kota di ujung Pulau Jawa ini setelah hampir 8 bulan lamanya hujan tiada rimbanya. Aku yakin semua warga Banyuwangi antusias menyambut musim hujan ini, tapi bagi kami ada rasa was – was akan kehilangan moment berharga di kota yang sukses membuat kami berempat jatuh cinta.

Awan sudah makin gelap menutupi wilayah perbatasan Banyuwangi – Situbondo tapi kami tetap kekeuh untuk melanjutkan perjalanan. Pak supir pun hanya mengangguk tanda setuju. Mas Ahmad, supir kami selama di Banyuwangi paham benar kami ingin memanfaatkan waktu dengan maksimal di Banyuwangi. Innova yang kami tumpangi terus melaju membelah gerimis yang mulai turun di desa Bajulmati, kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi hingga akhirnya kami sampai di pintu masuk waduk Bajulmati.

Waduk Bajulmati, Duplikatnya Raja Ampat

Belum ada sesuatu yang menarik perhatian saat kita memasuki pintu masuk Waduk Bajulmati yang berdiri sejak 2015 ini. Seperti gapura pada umunya dengan pemandangan yang standart juga. Oya pengunjung tidak dikenakan biaya masuk di sini cukup bayar retribusi parkir aja, 10.000 untuk mobil.

Masuk ke dalam area Waduk Bajulmati jalan berkelok akan kita temukan sampai akhirnya pemandangan yang sudah kami nanti -natikan muncul juga. This is it! Raja Ampat kawe terbentang di hadapan. Waduk yang luasnya 98.43 km2 ini membentang dari Situbondo hingga Banyuwangi, melalui gunung Baluran dan pegunungan IJen. Dan syukurlah meskipun dihantam musim kemarau yang cukup lama, masih tersisa debit air yang cukup untuk mengairi daerah sekitar waduk.

Selain ramai dikunjungi untuk berwisata, Waduk Bajulmati tentunya berfungsi sebagaimana waduk semestinya. Selain untuk irigasi, konservasi air, keramba ikan, Waduk Bajulmati juga dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).

Satu hal yang membuat tampilan waduk Bajulmati beda dengan waduk kebanyakan adalah adanya gundukan – gundukan tanah yang seolah berjajar membentuk pulau -pulau kecil di tengah waduk. Pemandangan yang tersaji tak ubahnya seperti Pulau Misool di Raja Ampat, inilah alasan kenapa pengunjung yang datang kemari jatuh cinta secara instant. Apalagi kalau bisa menikmati sepetak langit senja di sini, serasa di surga pastinya. Sayangnya kami terpaksa melewatkan pemandangan luar biasa itu karena kedatangan kami yang perdana ini disambut rinai gerimis yang manja.

What to do in Bajulmati?

Capek seharian mengeksplor Taman Nasional Baluran, adek Keumala sudah terlelap dipangkuan sejak keluar dari pintu gerbang Taman Nasional. Kasian juga rasanya kalau harus dibangunkan, toh dia belum paham pemandangan syahdu mendayu laksana Raja Ampat ini. Bisa jadi Keumala akan merengek minta mandi dan berenang di dalam waduk. Duhaaaii …. enggak dulu deh dek, persedian baju adek buat hari ini habis sudah. So kami putuskan tak perlu membangunkan si baby kriwil. Kami akan turun bergantian untuk menikmati sore mendung di Waduk Bajulmati.

Setelah kakak Nadia dan papanya puas foto – foto dengan latar belakang Raja Ampat kawe, giliran aku dong. Alhamdhulilah Keumala tidurnya lelap, jadi aman lah aku tinggalin bentar sama kakak di mobil. Setelah memastikan kakak dan adek baik -baik saja di mobil yang di parkir nggak jauh dari puncak Bajulmati, aku melangkah mengikuti fotografer kesayangan. Nurut aja deh disuruh kemana dan pose kek gimana, yang penting dapet foto yang oke kan? 🙂

Kata mas driver Ahmad si asyik juga mancing di seputaran waduk Bajulmati ini, meskipun ada aturan yang harus dipatuhi. For savety lah ya. Kebayang saat cuaca bersahabat duduk manis sambil mancing ditemani hembusan angin yang semilir sembari menikmati perpadua hijau dan biru dari gundukan pulau kecil dan air di waduk. Aaaiiihh … romantis dan syahdu banget ya pastinya Sahabats, apalagi kalau ada secangkir kopi Ijen di genggaman. So buat Sahabats yang pengen berkunjung ke waduk Bajulmati aku sarankan datang pagi banget atau sore, lepas adzan ashar supaya dapet pemandangan dan suasana yang sempurna.

Kehilangan moment langit senja di Waduk Bajulmati memang cukup bikin hati kami sedih tapi alhamdhulilah nuansa biru dan hijau sejauh mata memandang di Waduk Bajulmati melunasi semua kesedihan. Entah kapan kami bisa menjejak ke Raja Ampat tapi yang jelas kami sudah cukup bahagia banget bisa menikmati sempurnanya duplikat Raja Ampat di Waduk Bajulmati, Kabupaten Banyuwangi.

Tuesday, February 4, 2020

Menjelajahi Taman Nasional Baluran

Assalamualaikum Sahabats …

Cerita jalan – jalan ke Banyuwangi belum berakhir nih. Masih ada beberapa spot wisata yang kami datangi dan insyaallah semuanya bakalan aku share di blog satu persatu yah. Setelah puas snorkeling di Bangsring Underwater, destinasi kami yang berikutnya adalah tempat yang sudah aku impikan sejak lama. Bukan tempat wisata yang penuh hingar bingar atau spot foto polesan manusia, bukan. Tempat ini bak miniatur alam liar bahkan keindahannya serupa Afrika. Maka jangan heran kalau banyak orang menjulukinya “little Africa.”

Dulu jaman masih tinggal di Sidoarjo aku pernah baca salah satu travel blogger idolaku @papanpelangi yang menceritakan perjalanannya ke Taman Nasional Baluran. Dari artikel dan foto-foto beliaulah rasa penasaranku muncul. Lanjut browsing di Google dan aku jatuh cinta dong, saking cintanya aku save beberapa foto berharap bisa ke sana. Sampai akhirnya kami pindah meninggalkan Jawa Timur masih ada satu hajat yang belum tersampaikan; menjelajahi Baluran. Alhamdhulilah akhir tahun 2019 kemarin akhirnya kesampaian juga main ke Banyuwangi dan mampir ke Taman Nasional Baluran.

Taman Nasional Baluran

Bak ketemu mantan pacar, dag dig dug jantung ini bersamaandengan mobil yang melaju melintasi pintu gerbang Taman Nasional Baluran. Akhirnyamomen yang udah sekian lama aku tunggu terjadi juga. Biarlah dianggap lebay,tapi satu destinasi bisa dicentang dari sekian banyak tempat di bucketlist-kuitu rasanya sesuatu banget. Iyes Sahabats, alhamdhulilah untuk menikmati TamanNasional Baluran yang luasnya hampir mencapai 25.000 hektare ini kita bisa naikkendaraan, mobil atau motor. Kabayang nggak kalau harus jalan kaki??

Menurut kawan yang mengantarkan kami menjelajah TamanNasional Baluran, baru saja jalan di area seputar Taman Nasional diperbaiki,jadi sekarang semua jalan sudah beraspal dan dalam kondisi mulus. Entah karenahari kerja atau memang Taman Nasional nggak banyak pengunjung, waktu kami datangsepi banget sih, bahkan kami puas berhenti di sana – sini menikmati hamparanpepohonan di sepanjang jalan yang berliku sambil sesekali ambil foto.

Honestly aku merasa begini lebih baik sih atau mungkin adabaiknya juga bikin peraturan yang membatasi pengunjung karena bagaimana puntempat ini adalah habitan bagi banyak hewan dan tumbuhan. Kehadiran kita hanyaakan mengganggu mereka, belum lagi kalau ada sampah betebaran. Duuhh jangansampai deh ya, semoga keindahan Taman Nasional yang ada di Indonesia senantiasaterjaga.

Udara di taman nasional Baluran bebas polusi, jadi kami bukajendela mobil lebar –lebar untuk menikmati udara segar. Lagi – lagi mobil kamiberhenti ketika mendengar suara monyet bersahut-sahutan. Ternyata monyet ekorpanjang memang salah satu hewan dengan populasi terbesar di Taman NasionalBaluran. Ada beberapa  hewan lain yangjadi peghuni tetap di sini seperti burung merak (Pavo Muticus) , banteng (BosJavanicus), dan rusa (Cervidae). Jadi sambil menyusuri jalanan di TamanNasional bisa sesekali menyapa hewan-hewan liar tersebut.

Beraneka Macam Ekosistem Dalam Satu Taman Nasional

Oya Sahabats FYI nama Baluran ternyata diambil dari nama sebuah gunung yang memang terletak di dalam kawasan Taman Nasional Baluran. Saking luasnya, Taman nasional ini terbagi dua, sebagian wilayah berada di Kabupaten Situbodo, dan bagian lainnya ada di Kabupaten Banyuwangi. Cuma memang selama ini kita kenalnya Baluran itu ada di Banyuwangi ya dan kami juga masuknya lewat pintu masuk yang ada di Banyuwangi.

Selain keanekaragaman satwanya, Taman Nasional Baluran ini punya banyak kelebihan lain. Pertama yang sudah aku sebutkan sebelumnya kalau di dalam kawasan Taman Nasional ada gunungnya. Kedua di Taman Nasional Baluran terdapat beberapa jenis hutan. Memasuki pintu gerbang utama kita akan disambut oleh hutan musim. Hutan musim adalah hutan yang kondisinya akan berubah sesuai dengan musim. Kalau musim hujan pepohonan akan menghijau, sedangkan saat kemarau seperti waktu kami datang hampir semua pohon mengering, dedaunan berubah coklat bahkan banyak diantaranya yang meranggas dan rontok. Baik saat musim hujan ataupun kemarau pastinya hutan musim ini kelihatan cantik, dan waktu musim kemarau ini efeknya cantik banget pas di foto. Jadi berasa kaya musim gugur di luar negeri, bukan kaya di Indonesia.

semakin menjauh dari gerbang utama kita akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Hutan berikutnya yang kami lewati adalah hutan evergreen, yaitu hutan yang setiap saat selalu dalam kondisi subur karena terdapat aliran sungai bawah tanah yang menjaga selalu siap menjaga suplai air untuk semua pepohonan.  Untungnya kami datang saat musim kemarau jadi perbedaan antara kedua hutan terlihat jelas banget.Suara burung dan binatang kecil macam serangga pun bisa kita dengarkan dengan bebas di sini. Subhanallah, bahkan rasanya sayang banget kalau mata kita tertutup bahkan untuk sekedar berkedip, semua pemandangan di sini bikin kita nggak putus mengucap subhanallah. Luar biasa ciptaan Allah, nggak ada celanya.

Lanjut bergerak lagi dan sampailah kami pada jantungnya Taman Nasional Baluran, kawasan yang dijuluki little Africa, yups welcome to Savana Bekol. 10.000 hektar savannah atau padang rumput yang luas dan lepas terpampang nyata di hadapan. Sumpah beneran berasa di Africa, dari mulai lanndscapenya bahkan sampai udaranya yang panas terik. Karena musim kemarau jad padang rumput yang biasa hijau jadi mongering, hewan hewan bersembunyi entah dimana hanya ada beberapa ekor kerbau yang lagi asyik berkubang di lumpur. Mau foto mereka pun ga berani karena takut mengganggu kesenangan mereka berendam lumpur.

Baru setengah perjalanan di Taman Nasional Baluran dan sudah berapa banyak landscape yang bisa kami nikmati plus perkenalkan ke anak –anak. Kebetulan Nadia juga lagi belajar tentang ekosistem jadi pas banget kami kemari, dia bisa melihat langsung ekosistem hutan dan padang rumput secara real time. Alhamdhulilah ya kak, si adek juga nggak kalah semangat lihat kerbau dan rusa dari jarak dekat. Kami juga sempat ketemu ayam hutan (Gallus Gallus)yang bulunya dominan warna merah dan hijau, cantik banget.

Oya di savanna Bekol ini selain pemandangannya yang iconic dan instagramable banget, ada satu pohon yang cukup terkenal bahkan katanya sudah beberapa kali jadi setting iklan dalam dan luar negeri. Pohon jomblo namanya, disebut demikian karena memang dia berdiri sendiri di tengah padang rumput nan luas. Sahabats nggak akan melewatkan pohon ini dan nggak akan kesulitan mencari karena memang dia berdiri sendirian aja tanpa kawan. Pohon ini jadi salah satu spot foto papan atas di kawasan savanna Bekol Sahabats.

Kejutan di Akhir Penjelajahan Taman Nasional Baluran

Baru separuh Taman Nasional terjelajahi dan entah sudah berapa ratus foto yang kami ambil. Rasanya nggak ada puasnya dan nggak ada kata cukup saking setiap sudut dari Baluran cantik semua, padahal menurut kawan kami masih ada kejutan yang akan kami lihat di akhir perjalanan.

Puas lihat gunung, aneka hutan dan satwa sekarang saatnya kita selonjoran di Pantai. Whaaattt??!! Pantai??!! Iyes, inilah yang mungkin nggak akan Sahabats temukan di Taman Nasional lain. Baluran punya gunung, hutan, padang rumput, dan pantai juga, mantabs kan? Di bagian terakhir dari Taman Nsional Baluran terdapat pantai Bama yang syahdu mendayu. Pantai ini cocok banget jadi final destination di Baluran karena pasirnya yang putih bersih beradu dengan ombak yang super duper tenang. Baru sekali ini nemu pantai yang ombaknya luar biasa tenang dan airnya pun cukup jernih. Pas banget lah buat main air sama anak – anak. Keumala pun langsung duduk anteng bikin istana pasir dan aku cukup mengawasi dari jauh karena bisa dibilang ombaknya tipis banget.

Selonjoran di bawah pohon sambil menikmati keindahan pantai Bama tu beneran relaxing banget Sahabats, lupa sama kepahitan dunia hehehe. Tapi Sahabats harus tetap waspada karena pantai ini jadi habitat kera ekor panjang yang suka banget sama sesuatu yang berwarna, terutama hijau. Jadi memang pengunjung disarankan untuk tidak bawa makanan atau minuman karena mereka akan terus balik dan balik lagi menagih jatah makannya. Selain mungkin makanannya nggak sesuai dari menu harian mereka takutnya juga mereka jadi manja mengharap uluran tangan pengunjung bukannya cari makan sendiri karena memang kan pantai Bama habitat asli mereka. Teh botol aku aja sempet dibawa kabur sama mereka padahal baru nyeruput berapa tegukan doing, hiks.

Katanya sih ada fasilitas snorkeling juga di Pantai Bama karena memang coral reefnya juga masih terjaga keasliannya. Sayangnya kami nggak sempat snorkeling lagi karena waktu sudah hampir magrib dan Taman Nasional juga sudah hampir tutup. Sahabats juga akan menemukan hutan mangrove di sisi sebelah kanan Pantai Bama, meskipun nggak luas tapi nggak kalah seru untuk dijelajahi juga. Dan semua keindahan plus segala aktivitas seru ini bisa Sahabats tebus hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 15.000.

Sesekali Sahabats harus berkunjung ke Taman Nasional, Indonesia punya banyak dan semuanya punya keunggulannya masing – masing. Mereka semua punya cerita yang ingin disampaikan pada kita, dengarkan melalui desiran angin yang berhembus, rasakan dalam setiap tarikan nafas Sahabats. Datang dan nikmati keindahan Taman Nasional, dan jatuh cinta lah pada negeri kita tercinta Indonesia.

Menjelang magrib dengan berat hati kami harus keluar dari Taman Nasional, tanpa listrik dan penerangan nggak ada yang bisa dilihat juga sih. Keluar dari gerbang Taman Nasional hati ini rasanya bahagia dan penuh banget. Allah kasih kesempatan kami berempat menikmati potongan surga yang kecantikannya nggak tergambarkan. Pengalaman ini jadi kenangan yang nggak akan kami lupakan sampai kapanpun karena semakin jauh kita melangkah, semakin jauh kita menjelajah bumi Allah, semestinya kita menjadi pribadi yang jauh dari kesombongan, hati pun makin mencintai Allah dan syukur pun tak luput terucap. Fabi ayyi ala I rabbikuma tukadziban ….

Tuesday, September 17, 2019

Piknik Tipis-tipis di kota Cirebon

Assalamualaikum Sahabats

Sebenernya sudah lama banget kami kepikiran untuk ngajakin baby K naik kereta, tapi sampai hari ini belum juga terealisasi. Dulu waktu si kakak bayi sering banget naik kereta bahkan jadi salah satu moda transportasi umum favoritnya. Banyak pengalaman seru yang sampai sekarang masih diingat Nadia ketika naik kereta ke Surabaya waktu kecil dulu.

Memori manis itu mau juga dong kami berikan ke Keumala. Ada beberapa rute  jarak dekat yang sudah jadi incaran. Kami pilih jarak dekat karena kan baru percobaan pertama jadi cari yang nggak makan waktu lama. Cari kota yang punya banyak pilihan wisata dan pastinya ramah anak dong. Setelah diskusi sama suami akhirnya kami putuskan melakukan perjalanan singkat ke Cirebon naik kereta api.

Baca juga Rekomendasi wisata kuliner di Cirebon

Wisata Ramah Anak di Kota Cirebon

Meskipun judulnya piknik tipis-tipis tapi harus tetap seru dan berkesandong. Jadi sebelum berangkat ke Cirebon aku cari referensi tempat wisata yangramah anak dong. Ternyata ada beberapa pilihan yang cukup menarik lho Sahabats.Nih aku kasih contekannya yes

  1. PemandianCibulan

Pemandian Cibulan ini jadi salah satu tempat favorit aku sejak kecil Sahabats. Tiap kali negokin almarhumah nenek yang dulu tinggal di Cirebon, kami pasti mampir ke Cibulan. Kalau ngintipin fotonya sih Cibulans ekarang makin kece lho. Airnya yang dingin dan seger tuh bikin betah berenang di sana. Oya ada lagi ciri khas pemandian Cibulan yang pasti anak-anak suka adalah di dalam kolamnya ada banyak ikan dewa yang jinak dan asyik jadi temen berendam. Anak-anak juga sekaligus bisa mengenal dan berinteraksi langsung dengan si ikan dewa ini.

pemandian Cibulan. photo by; ayorenang.com
  • Gua Sunyaragi

Meskipun namanya goa tapi goa sunyaragi ini jauh dari kata serem, apalagi angker Sahabats. Tempat wisata ini luaas banget, jadi anak-anak bisa lari-lari sepuasnya dan emaknya bisa pepotoan cantik secara goa sunyaragi tuh instagramable banget. Eh tapi jangan sampai anak-anak lepas dari pengawasan juga ya hehehe…

gua sunyaragi
gua sunyaragi, Cirebon
  • Taman WisataSiwalk

Taman wisata Siwalk ini terbilang baru dan cukupngehits di Cirebon. Letaknya ada di Setu Patok Mundu, nggak terlalu jauh lahdari pusat kota Cirebon. Pemandangan di Siwalk ini juara banget karena darisini kita bisa menikmati view pegunungan dengan sangat jelas, apalagi kalau pascuaca lagi bersahabat.

View yang amazing ini bisa dinikmati dengan menyewa perahu untuk keliling danau. Boleh juga nyobain mancing di danaunya, siapa tau pulang bisa bawa ikan buat makan malam hehehe. Nah kalau anak-anak masih belum puas berenang di Cibulan dan masih nagih untuk berenang lagi, pas banget nih karena di taman wisata Siwalk ini juga ada kolam renang yang cukup luas dan banyak permainannya.

wisatacirebon.com

Nggak Cuma itu Sahabats, di taman wisata Siwalkini ada berbagai aktivitas outbond yang bsia dicobain, mulai dari flying fox,ATV, dan naik speed boat. Bisa dibilang paket lengkap liburan keluarga yaSahabats. J

  • MasijdAttaqwa

Liburan memang waktunya bersenang-senang, tapi jangan sampai kita meninggalkan kewajiban shalat lima waktu ya Sahabats. Anak perlu juga dicontohkan bahwa liburan bukan berarti jadwal shalat jadi berantakan. Justru di saat liburan inilah kita bisa mengajak mereka mengunjungi masjid yang ada di kota tujuan kita.

Masjid Attaqwa Cirebon

Acara shalat di masjid kota setempat biasanyaselalu jadi agenda wajib tiap kali kami liburan. Pun waktu kami liburan keCirebon, mampir dong ke Masjid Attaqwa yang cantik itu. Semoga denganmemberikan contoh dan teladan anak-anak kelak akan jadi anak yang shalih danshalihah, aamiin.

Cirebon memang layak dijadikan jujukan liburan keluarga Sahabats. Banyak tempat wisata keren dan ramah anak, kulinernya pun juara. Jadi kapan Sahabats mau piknik ke Cirebon?? 🙂

Friday, September 6, 2019

Bersenang-senang di Saloka Theme Park

Assalamualaikum Sahabats …

Alhamdhulilah ada satu alternatif tempat wisata keluarga baru lagi yang akan meramaikan kota Semarang tercinta. Kalau menurut aku sih lokasinya strategis, tempatnya luaaasss banget dan pastinya asyik untuk di eksplorasi bersama keluarga. Siapa sih yang nggak mau diajakin bersenang-senang di Saloka??

Semenjak diresmikan langsung oleh mentri pariwisata, bapak Arief Yahya pada bulan Desember tahun 2018 lalu, theme park yang mengklaim dirinya sebagai theme park terbesar di Jawa Tengah ini langsung berhasil merebut hari banyak orang. Nggak hanya dari Semarang, waktu kami mengunjungi Saloka banyak juga pengunjung dari luar kota Semarang, bahkan dari luar provinsi.

Welcome to Saloka

Hampir setiap kali kami lewat depan Saloka, tempat parkirnya selalu penuh. Ngintip dari luar aja sih kayanya seru banget main di Saloka, apa lagi bisa beneran masuk. Dan alhamdhulilah rasa kepo akhirnya terbayar sudah minggu lalu. Bahkan kami rela main di Saloka sampai hampir tutup demi bisa nyobain semua wahana yang ada di sana.

Harga Tiket Masuk Saloka Theme Park

Sudah kami niatkan pagi meluncur dari kota Semarang supaya pas Saloka buka kami sudah sampai di TKP. Jarak tempuh dari kota Semarang dengan menggunakan jalan tol kurang lebih satu jam lah. Ambil pintu tol Bawen untuk keluarnya kemudian belok kiri, ikuti jalan saja Sahabats. Nanti kalian akan temukan Saloka theme park di sebelah kanan jalan. Banyak papan petunjuk jalan kok. No worries.

Awalnya sempat kepikiran mau booking tiket via online tapi urung karena kupikir nominalnya nggak akan jauh beda. FYI harga tiket masuk ke Saloka Theme Park saat weekdays adalah Rp. 120.000, sedangkan saat weekend adalah Rp. 150.000. Bisa dibilang mahal nggak sih? Bayangin aja kalau kita bawa anak 3 aja udah berapa tuh hehehe. Tapi memang lokasinya luas sih dan wahananya juga lumayan banyak.

oya harga tiket masuk Saloka theme park ini adalah harga terusan, so Sahabats nggak akan keluar duit lagi di dalam untuk naik wahananya. Paling ya nyiapin budget buat makan aja sih soalnya dilarang bawa makanan dari luar kan.

What to do in Saloka Theme Park

Memasuki area bagian dalam Saloka kita akan langsung disambut oleh jejeran toko dan cafe Sahabats, tapi kami putuskan untuk langsung mulai main aja sih mengingat Saloka buka jam 10.00. Sudah cukup siang menurutku secara udara kota Semarang kan panas banget ya.

Wahana Galileo

Wahana pertama adalah Galileo (wahana ilmu pengetahuan), bentuknya semacam museum kecil yang berisi tentang banyak pengetahuan mulai dari tsunami sampai benda luar angkasa. Selain banyak ilmu baru yang bisa kita dapatkan, di Galileo tersedia tab yang akan membantu kita melihat benda-benda luar angkasa dengan lebih jelas. Bisa zoom in zoom out gitu, keren deh.

Puas explore Galileo mulai lah kami nyobain wahana outdoor. Dimulai dari Bianglala yang memang jadi salah satu wahana terfavorit. Ngantrinya cuuy, duhaaaii cukup melelahkan. Mungkin karena hari Minggu ya jadi rame pengunjungnya. Ngantrinya 20 menitan, naik bianglalanya nggak nyampe 10 menit, hiks. Tapi seru sih soalnya bisa meikmati keindahan rawa pening dari angle bird view.

Wahana Bianglala di saloka

Oya Sahabats kalau kalian masih punya batita sebaiknya tunda dulu keinginan Sahabats untuk ke Saloka karena bakalan banyak wahana yang nggak bisa dinikmati anak kita. Rugi kan udah bayar mahal, soalnya 2 tahun ke atas dihitung satu tiket. Keumala juga cuma bisa nyobain beberapa wahana dan emak cuma bisa memandang nanar saat kakak dan papa nyobain arung jeram, kayanya seru bangeeet guys.

Meskipun lebih banyak permainan yang bisa dinikmati anak yang lebih besar, di Saloka ada juga playground yang khusus buat balita. Nah di sini baby Keumala bisa main sepuasnya sementara mamak dan papa selonjoran sejenak. Memang cukup capek Sahabats mengitari Saloka ini, bayangin aja luasnya 18 hektar.

Jamur apung

Wahana uji nyali

Untuk liburan keluarga, Saloka Theme Park ini punya semua deh. Permainan lengkap dari mulai yang edukatif sampai permainan uji nyali dan adrenalin. Spot foto yang kece juga banyak. Katanya sih kalau cuaca mendukung saat kita nyobain wahana bianglala dan pakubumi kita bisa menikmati 6 gunung yang ada di Jawa Tengah. Belum lagi view nya di saat senja mantab jiwa deh.

Beberapa wahana yang nggak boleh Sahabats lewatkan saat ke Saloka theme park:

  • Pakubumi
  • Rollercoaster
  • Cakrawala
  • Bengak-bengok (semacam ayunan terbang gitu)
  • Adu Nyali
  • Eco wisata angon-angon (anak-anak bisa berinteraksi dengan hewan)
  • Agrowisata ijo royo-royo (taman holtikultura)
  • and many more

Berhubung kami di Saloka sejak pagi sampai malam, kami makan siang dan makan malam di Saloka. Ada beberapa area foodcourt yang bisa Sahabats cobain. Karena banyak pilihan foodcourt jadi pengunjung nggak tumplek blek di satu lokasi dan makan pun jadi lebih tenang rasanya. Eh tapi nggak tau juga kalau pas long weekend ya Sahabats hehehe.

The Best Part of Saloka

Pemandangan oke, spot foto kece banyak, makanan enak dan terjangkau, permainan variatif dan seru, tapi dari semuanya itu ada satu kejutan yang nggak akan Sahabats temukan di lain tempat. Supaya Sahabats bisa menikmatinya, Sahabats harus rela menunggu sampai malam, tepatnya pukul 19.00. Kami aja rela nungguin karena mau nonton pertunjukan air mancur menari.

Iyes Sahabats setiap weekend di jam 19.00 WIB ada pertunjukan air mancur menari dengan teknologi terbaru yang mantul punya. Nggak rugi deh nungguinnya. Pertunjukan air mancur ini bukan hanya sekedar menampilkan air mancur yang menari dengan diiringi musik dan lighting yang ciamik tapi ada juga cerita legenda terjadinya Rawa Pening.

Penting bagi pengunjung untuk tahu legenda seputar Rawa Pening mengingat lokasinya yang berada persis di belakang Rawa Pening. Harapannya sih pengunjung nggak hanya sekedar having fun di Saloka Theme Park tapi juga dapat input mengenai cerita legenda setempat. Bahkan nama Saloka pun diilhami dari cerita legenda Baru Klinthing yang konon digambarkan sebagai seekor naga yang dapat berbicara, putra dari Ki Hajar dan Nyai Salokantara, yang mengawali terjadinya Rawa Pening.

Seharian di Saloka itu asli capek banget tapi serruuuuu. Banyak wahana seru untuk dinikmati bareng keluarga tercinta, makan es krim sambil menikmati pemandangan gunung telomoyo dan gunung Andong plus menikmati pertunjukan air mancur menari. What a happy day. 🙂

Tips Berkunjung ke Saloka:

  1. Datanglah saat weekdays atau hari Sabtu karena kalau Minggu bakalan full banget.
  2. Datang sepagi mungkin (jam buka 10.00) supaya bisa mencoba seluruh wahana yang ada.
  3. Sebelum berangkat cek tiket masuk di Traveloka, kadang ada promo tiketnya. Lumayan buat ngurangin budget hehe.
  4. Gunakan sunscreen, topi, dan kacamata untuk mengurangi efek sinar matahari.
  5. Cobalah semua wahana yang ada karena kita sudah bayar mahal.
  6. Ambil foto sebanyak-banyaknya tapi jangan sampai merusak dan mengotori fasilitas yang ada.
  7. Apabila bawa balita jangan lupa persiapan baju ganti dan diaper. Tersedia juga ruang laktasi yang bersih dan nyaman.
  8. Jangan mikirin berapa banyak duit yang sudah keluar tapi fokus pada kebersamaan dan momen indah bersama keluarga.

Saloka Theme Park

jl. Fatmawati no. 154, Gumuksari, Tuntang

Kabupaten Semarang

Thursday, December 27, 2018

Jogja Bay Waterpark, Destinasi Liburan Keluarga Terseru di Jogja

Assalamualaikum Sahabats …

Selamat menikmati liburan akhir tahun buat sahabats Momtraveler. Pada liburan kemana nih akhir tahun 2018? Well kalau Sahabats punya rencana liburan keluarga di Jogjakarta, ada satu tempat yang wajib banget dikunjungi, terutama buat kalian pecinta air. Yups, apalagi kalau bukan waterpark terbesar dan terkece di Jogjakarta, Jogja Bay.

Biasanya sih jalan-jalan ke Jogja itu nggak akan jauh dari wisata budaya, seperti Keraton, Taman Sari, dan Candi, tapi karena bawa bocah tujuan wisata tadi kurang menarik buat mereka. Kebun binatang udah pernah, so aku coba browsing dan akhirnya ketemulah sama Jogja Bay ini. Memang waterpark ini sudah lama buka sih, cuma ya baru kesampean aja kesini hehehe…

Jogja Bay
the entrance

Lokasi dan Wahana yang ada di Jogja Bay

Nah kalau sebelumnya liburan ke Jogja cuma nguplek di seputaran kota, kali ini agak melipir dikit karena memang lokasinya Jogja Bay lumayan jauh dari pusat kota. Tepatnya ada di daerah Maguwoharjo, persis bersebelahan dengan Stadion Maguwoharjo Depok. Jogja Bay waterpark ini luas banget, totalnya kurang lebih ada 7,7 hektare dengan berbagai macam keseruan yang bisa dinikmati dari mulai bocah sampai orang dewasa.

Oya kami membeli tiket Jogja Bay ini via online, tepatnya via Traveloka dan alhamdhulilah dapet tiket promo. Kami cuma bayar Rp. 45.000 aja padahal HTM di weekdays untuk pengunjung anak-anak yang biasanya Rp.75.000 dan dewasa Rp. 100.000. Rejeki emak Shalihah ya. And it gets even better ketika kami masuk ke Jogja Bay yang hari itu relatif sepi, ya iya lah kan weekdays ya. Kebayang aja kalo ke Jogja Bay pas weekend pasti rame banget.

Hal pertama yang bikin aku jatuh cinta sama Jogja Bay adalah kamar mandinya yang super bersih dan wangi. Banyak banget kamar mandi dan kamar ganti jadi nggak perlu ngantri lama. Tersedia juga loker yang banyak untuk kita menyimpan barang pribadi plus ada juga persewaan handuk dengan harga Rp. 20.000 / lembarnya. Jadi buat yang males bawa handuk macam kami karena mengandalkan handuk hotel yang nggak mungkin dibawa keluar, persewaan handuk ini jadi solusi yang menyenangkan banget.

Jogja Bay

Waterpark Bertema Pirates

Udah cerita panjang lebar tapi aku lupa belum nyebutin kalau Jogja Bay ini mengusung tema Pirate, salah satu tokoh yang disukai para bocah. Dari mulai pintu gerbang, 19 wahana air dengan berbagai keseruan sampai pernak perniknya detail banget menggambarkan para pirates.

Setelah ganti baju kami langsung menuju TKP dong. Bayangin aja ada 19 wahana air, mungkin kalau mau dicobain semua baru bisa selesai sore hari. Kami nggak punya banyak waktu karena kebetulan ada janji siangnya jadi kami cuma bisa nyobain beberapa wahana aja. Itupun udah puas banget dan asli bikin nagih pengen balik lagi.

Wahana pertama yang kami coba adalah Ziggy Giant Barrel dan Bekti Adventure. Awalnya sempet ragu juga mau bawa naik baby K ke Ziggy Giant Barrel karena cukup tinggi tapi ternyata aliran air di perosotannya nggak begitu banyak jadi meluncurnya kurang cepet tapi karena itu baby K jadi kesenengan dan minta naik bolak balik. Dua wahana ini cocok banget lah buat anak-anak, tapi tetep harus diawasi orang tua ya meskipunada lifeguard on duty di setiap titik wahana. Ini lho yang nggak semua waterpark punya, salut deh buat Jogja Bay. Safety always comes first.

Jogja Bay

Lanjut ke wahana berikutnya ya Sahabats, kali ini kami nyobain Mimi Family, perosotan yang cukup rendah si sebenernya tapi karena aliran airnya deres jadi seru banget. Baby K dan Nadia juga suka. Slide ini cocok buat anak-anak dan dewasa juga kok.

Satu wahana yang jadi favoritnya baby K sampe kami harus disana berlama-lama adalah HIP Playground. Jadi ini playground biasa sih tapi tetep dilengkapi aliran air dimana-mana. Kebayang kan main lari sana sini dibawah siraman air dingin, nyuuuss deh asyiknya. Capek ngejer baby K tapi seneng liat baby K main air puas di HIP Playground. FYI untuk mencari lokasi wahana di Jogja Bay ini sahabats nggak perlu kebingungan karena ada banyak petunjuk atau sign post di setiap titip. Tinggal pilih wahana yang kalian mau dan ikuti petunjuknya. 🙂

Jogja Bay
HIP Playground

Lanjut ke wahana yang jadi favorit semua pengunjung disini dan ternyata nggak bisa dinikmati setiap waktu. South Beach, adalah replika pantai dengan ombak yang datang silih berganti, persis kaya pantai aslinya. Wuih seru banget disini berkejaran sama ombak. Kebetulan pas kami selesai main di HIP Playground ada pengumuman kalau South Beach udah dibuka jadi kami langsung ngacir kesana. Cukup lama juga kami main ombak di South Beach, pokoknya sampai ombaknya dimatikan. Mungkin karena untuk menghadirkan ombak perlu tenaga listrik yang besar makanya nggak dinyalakan setiap saat. Makanya stay tune terus dan pasang telinga ya jadi begitu ada pengumuman South Beach dibuka, cuuzz deh menjemput ombak disana.

Jogja Bay
South Beach

Capek seseruan di South Beach, lanjut leyeh-leyeh di Donte Wild River. Kolam berarus tenang yang pas banget kami nikmati setelah lari-lari mengejar ombak. Duduk santai di atas ban besar dan sambil merasakan semilir angin bersama aliran arus yang kalem. Duuuhh damai deh terus jadi ngantuk bawaannya.

Jogja Bay
Donte Wild River

Maunya nyobain volcano coaster tapi nggak mungkin ninggalin baby K. Mau leyeh-leyeh di Kula Playpool, sayangnya waktu itu lagi di tutup untuk dibersihkan, jadi ya wes lah kami putuskan untuk mentas. Perjuangan cukup berat juga ngangkat baby K untuk mentas dan akhirnya berhasil setelah dirayu pake es krim hhehehe…

Sayangnya kami datang pas weekdays jadi nggak bisa nonton drama musikal yang hanya muncul di jam 15.00 – 16.00 setiap weekend. Jadi PR banget nih buat Sahabats, mau dateng pas weekdays enaknya sepi jadi berasa kolam pribadi tapi nggak bisa nonton drama musikal atau mau datang weekend yang ruame tapi bisa puas nonton drama musikal? Nah sila dipikirin baik-baik deh sambil membayangkan keseruan yang ada di Jogja Bay Waterpark.

Semoga pengalaman kami di Jogja Bay cukup membuat Sahabats untuk kepoin akun sosmed nya Jogja Bay dan segera memutuskan liburan akhir tahun kesana. Asli deh, liburan keluarga di Jogjakarta bakalan seru dan nggak terlupakan di Jogja Bay. Happy traveling ya Sahabats


Cara Agar Menghindari Produk Asuransi Syariah Tertunggak

Assalamualaikum Sahabats … Klaim asuransi yang Sahabats ajukan bisa diterima dengan mudah ketika polis asuransi dalam kondisi aktif. Apabila...