Showing posts with label gejala post covid. Show all posts
Showing posts with label gejala post covid. Show all posts

Thursday, August 19, 2021

Post Covid Syndrome

Assalamualaikum Sahabats ….

Sahabats sudah pernah mendengar istilah post covid syndrome? Post covid syndrome adalah sebuah keadaan dimana penderita COVID-19 tetap merasa sakit atau mengalami gejala infeksi virus Corona walau telah dinyatakan sembuh. Gejala ini bisa terjadi beberapa minggu bahkan bertahan hingga beberapa bulan pasca kita dinyatakan negatif atau sembuh dari Covid 19. Mengapa hal ini bisa terjadi dan apa saja gejala yang dapat dialami penderitanya? 

Hari ke 15 isoman aku memutuskan untuk tes rapid antgen dan hasilnya alhamdhulilah negatif. Seneng banget akhirnya bisa keluar rumah lagi tapi entah kenapa masih merasa badan belum begitu fit. Semua gejala yang sempat aku rasakan sudah hilang, yang tersisa tinggal badan yang gampang capek dan napas yang relatif pendek-pendek.

Pengalaman Isoman di Rumah

Membuka Ramadan tahun ini dengan berita yang bikin aku syok. Aku yang selalu patuh prokes bahkan bisa dibilang hampir nggak pernah keluar rumah, akhirnya kena Covid 19 juga. Berawal dari adik ipar yang masih WFO pergi takziyah ke seorang kerabatnya dan malamnya langsung demam. Berhubung kami sempat kontak, aku sekeluarga plus orangtua tes antigen juga, hasilnya negatif.

Menyusul mertua adikku dan ponakanku positif keesokan harinya, kami pun tes ulang. Kali ini kami memutuskan PCR biar nggak was-was di RS. Kariadi Semarang. Tes pertama negatif, aku udah yakin bakalan negatif karena nggak merasakan apapun. Besoknya kami tes PCR kedua karena PCR memang harus dua kali.

Sekitar jam 7 pagi, ada notifikasi dari RSDK di hapeku. Hasilnya aku dan Keumala positif. Subhanallah nggak bisa menggambarkan rasa saat itu. Syok, marah, panik, nggak percaya entah apalagi campur baur jadi satu. 3x tes negatif dan baru tes keempat positif. So penting untuk Sahabats ingat ya, 1x tes belum cukup menyakinkan karena virus punya masa inkubasi. Kalau Sahabats dinyatakan negatif tapi gejalanya mengarah ke Covid, ada baiknya mengulang tes.

Meskipun sempet sedih, alhamdhulilah Allah kasih aku dan Keumala kemudahan menjalani masa isoman. Nggak ada gejala berat, bahkan hari ke 7 aku sudah merasa sehat, Keumala malah tanpa gejala. Masalah justru mulai muncul saat aku sudah dinyatakan negatif.

Aku mulai merasa gampang capek bahkan ngos-ngosan meskipun beraktivitas ringan. Banyangin aja Sahabats, cuma nyapu dan ngepel rumah aja nafas bisa kaya orang yang habis lari berkilo-kilometer. Nggak bisa lagi ikutan lari-lari atau nemenin Keumala joget sambil nonton Youtube karena nafas langsung sesek dan badan capek yang luar biasa. Di sini aku merasa sedih banget dan akhirnya mencoba mencari informasi soal gejala yang aku alami.

Post Covid Syndrome

Menurut beberapa jurnal internasional yang aku baca penderita Covid 19 akan dinyatakan sembuh total setelah 14 – 21 hari. Disebutkan di the Pharmacy Times, bahwa 87% penyintas Covid 19 masih merasakan gejala Covid seperti sesak nafas dan kelelahan. Pada saat pemeriksaan rawat jalan, hanya 12,6 persen penyintas corona yang benar-benar bebas dari gejala apapun. Ada sekitar 44,1 persen penyintas corona yang mengalami penurunan kualitas hidup. 27,3 persen mengalami nyeri sendiri dan 21,7 persen alami nyeri dada. 

Well, good thing is that ternyata aku nggak sendiri. Banyak yang mengalami apa yang aku rasakan, termasuk beberapa teman yang juga penyintas Covid 19. Bad thing-nya adalah belum ada penelitian pasti mengenai apakah gejala post covid syndrome atau yang juga dikenal dengan long covid ini bisa sembuh total. Buat sebagian orang paru-paru akan membaik dengan sendirinya, tapi ada juga yang harus menerima kenyataan kalau sesak nafas dan kelelahan ini akan bertahan seumur hidup. Hopefully I am not one of those.

Apa yang Menyebabkan Post Covid Syndrome?

Sadly, belum ada cukup penelitian yang bisa menjawab pertanyaanku ini. Tapi ada beberapa faktor yang dicurigai menjadi penyebabnya. Diantaranya adalah gangguan lmfatik, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, saraf dan otak, termasuk juga stres. Seperti yang kita tahu ya Sahabats, virus Corona memang dijuluki virus 1000 wajah karena gejala antara satu dan lainnya bisa berbeda, pun dengan proses penyembuhannya.

Semua penyintas Covid 19 punya kemungkinan mengalami post covid syndrome dan gejalanya pun bisa beragam Sahabats. Ada yang mudah lelah dan sesak nafas kaya aku, ada juga yang mengalami nyeri otot, radang tenggorokan berkepanjangan, sakit kepala, gangguan fungsi indera seperti anosmia. Sedih ya. Tapi memang ini yang sedang aku hadapi sekarang. 3 bulan pasca negatif Covid 19, badan memang udah nggak seloyo dulu tapi nafas masih cenderung pendek dan gampang ngos-ngosan.

Banyak dari gejala long covid yang terjadi berkaitan dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya dan faktor risiko yang menghambat pemulihan. Dalam kasusku mungkin karena aku punya komorbid asma, jadi gejala post covid-nya berhubungan dengan gangguan pernapasan, termasuk batuk berkepanjangan, penurunan kadar oksigen darah, dan sesak napas. Balik lagi tadi, gejala yang dialami bisa berbeda pada tiap orang.

Cara Mengatasi Post Covid Syndrome

Meskipun kita nggak ernah tahu apa penyebabnya dan sampai kapan gejala post covid syndrome ini bakalan berakhir insyaallah masih bisa diatasi kok. Berdasarkan pengalaman pribadiku ya Sahabats, aku mecoba melakukan beberapa step untuk mengurangi gejala yang aku rasakan. Semoga steps di bawah juga bisa Sahabats terapkan ya. 🙂

1. Husnudzan dan Berdamai dengan Diri Sendiri

Aku yakin bahwa setiap penyakit itu akarnya ada dalam pikiran kita sendiri. Semakin lama kita berada di fase denial dan menyalahkan orang lain, apa yang kita rasakan justru makin parah. So setelah banyak mengeluh dan merasa sedih, bismilah aku coba menata diri lagi. Berbaik sangka pada sang pemilik hidup karena Allah nggak akan memberikan cobaan yang kita nggak sanggup hadapi. This too, shall past. 🙂

Nerimo bukan berarti pasrah ya. Menerima kalau sekarang badanku nggak sekuat dulu dan mungkin sistem dalam tubuhku sedang bekerja keras melawan post covid syndrome. Jadi aku dukung dengan positive thinking, yakin kalau semua gejala bisa diatasi dan aku insyallah akan sembuh dan fit lagi. Doain ya Sahabats. 🙂

2. Pengobatan Simptomatik

Maksudnya pengobatan sesuai gejala yang dialami. Sebaiknya Sahabats konsultasi dengan dokter dulu ya supaya dapat perawatan terbaik. Setelah konsultasi dengan Spesialis paru-paru, aku mulai rutin minum beberapa macam obat untuk mengurangi gejala sesak nafas. Alhamdhulilah sekarang ini sudah jalan hampir 2 minggu minum 5macam obat dan gejala sesak nafas mulai berkurang. 🙂

3. Mengelola Aktivitas Harian

Supaya nggak gampang capek aku juga nggak mau ngoyo beraktivitas. One step at a time atau menyesuaikan aktivitas dengan kemampuan tubuh. Ketika udah merasa lelah, aku berhenti sejenak. Duduk sebentar kemudian atur nafas sampai kembali normal. Aku biasanya memulai aktivitas ringan dulu baru bertahap menyelesaikan semuanya.

Ini berlaku juga untuk olahraga ya Sahabats. Post covid syndrome yang kita alami jangan jadi alasan untuk mager dan malas olahraga. Aku pun mulainya bertahap dari jalan keliling rumah, naik turun tangga sebisanya, sepeda statis (itupun cuma tahan 10 menit aja hahaha), gentle yoga atau senam ringan. Lakukan olahraga yang Sahabats suka, kuncinya bertahap ya. Do not force yourself.

4. Sampaikan Apa yang Kamu Rasakan Pada Keluarga

Komunikasi adalah koentji. Apapun yang lagi Sahabats rasakan saat ini sampaikan pada suami dan anak-anak. Toh mereka adalah support system utama kita. Aku cerita apa yang kurasakan dan bahwa aku butuh bantuan untuk menyelesaikan beberapa aktivitas. Kalau sudah merasa nggak sanggup aku akan minta bantuan suami atau berbagi tugas sama kakak untuk meringankan pekerjaan.

dusun semilir

5. Kelola Stress

Balik lagi ke komunikasi tadi Sahabats. Ojo dipendem dewe, jangan dipendam sendiri, sharing apa yang kita alami bisa banget meringankan stress yang kita rasakan. Istirahat cukup, makan yang bergizi, dan olahraga. Katanya olahraga bisa bikin hormon bahagia meningkat lho Sahabats.

Luangkan waktu untuk me time juga bisa jadi obat stress yang menyenangkan. Menulis atau melakukan perawatan diri di rumah. Basically lakukan apa saja yang bisa membuat hati kita bahagia. 🙂

6. Vaksin

Vaksin Covid-19 terbukti efektif menurunkan tingkat keparahan dan kematian dengan infeksi virus corona. Sebuah studi klinis di Inggris menunjukkan ada penurunan gejala long covid pada orang-orang yang sudah mendapatkan dosis pertama vaksin. Makanya begitu ada kesempatan vaksin aku langsung daftar dan alhamdhulilah minggu kemarin aku sudah vaksin dosis kedua juga. Semoga semua ikhtiar yang aku lakukan bisa segera menyembuhkan post covid syndrome yang aku alami ya Sahabats.

Meskipun Sahabats sudah sembuh dari Covid dan mungkin nggak merasakan gejala post covid syndrome atau long covid, protokol kesehatan tetap harus dijaga ya. Pakai masker kemana pun, bahkan cuma ke tetangga sebelah rumah. Cuci tangan sesering mungkin dan jaga jarak, itu wajib deh hukumya.

Yakinlah ketika Allah menciptakan penyakit sudah sepaket sama obatnya. Insyaallah pasca Covid kita tetap bisa hidup sehat dan bahagia. Kuncinya jaga hati tetap bahagia dan jaga badan juga supaya sehat seterusnya. Sahabats yang sekarang lagi mengalami long covid kaya aku, semangat ya. We can get through this. 🙂

Cara Agar Menghindari Produk Asuransi Syariah Tertunggak

Assalamualaikum Sahabats … Klaim asuransi yang Sahabats ajukan bisa diterima dengan mudah ketika polis asuransi dalam kondisi aktif. Apabila...