Showing posts with label muter2 kota. Show all posts
Showing posts with label muter2 kota. Show all posts

Thursday, March 31, 2022

Refreshing Sejenak di Keboen Ndalem Homestay and Resto Semarang

Assalamualaikum Sahabats …..

Sejenak melipir dari hingar bingar kota untuk mendapatkan view dan suasana baru bisa jadi cara healing yang sederhana tapi cukup ampuh. Buat Sahabats yang tinggal di kota Semarang dan sekitarnya, nggak butuh waktu lama apalagi tenaga dan dana. Cukup melipir ke Semarang atas, tepatnya di daerah Gunung Pati. Di sana ada Keboen Ndalem Homestay yang cock buat santai sejenak sekaligus healing tipis-tipis.

Akhir bulan agenda rutin kami adalah kirim paket cinta buat anak shalihah yang sekarang lagi menimba ilmu di pondok pesantren. Berhubung pandemi orangtua nggak diizinkan menjengun jadi cuma boleh kirim paket cinta setiap bulannya. Sedih sih tapi setidaknya ada paket dan surat cinta yang bisa dikirim buat obat rindu ke kakak.

Anyway karena pondoknya kakak ada di daerah Gunung Pati, jadi setelah kami nganterin paket coba deh browsing tempat yang enak buat makan siang. FYI Sahabats, kawasan Gunung Pati adalah bagian dari kota Semarang yang cukup jauh dari pusat kota. Namanya aja Gunung jadi ya emang letaknya di daerah perbukitan. Suasananya adem dan asri karena masih banyak pepohonan hijau.

keboen ndalem homestay
disambut yg hijau2 sejak dari pintu masuk

Suasana Resto Keboen Ndalem yang Bikin Adem Jiwa Raga

Dan ternyata hanya berjarak 15 menit aja dari pondok pesantrennya kakak, ada Resto Keboen Ndalem yang suasananya adem dan nyaman banget. Di sini kita bisa menemukan suasana ala-ala ndeso yang asri dan adem.

Di area terbuka yang hijau dan luas, kita bisa menghirup udara bersih sepuasnya. Mengisi dan memanjakan paru-paru kita yang terbiasa dengan udara perkotaan yang berpolusi. Serunya lagi, di Resto Keboen Ndalem kita bisa memanjakan semua panca indera kita sambil healing tipis-tipis. 🙂

Dari suasana yang ditawarkan, Keboen Ndalem sepertinya mengusung konsep tradisional ala Jawa. Begitu memasuki pintu gerbangnya, pengunjung langsung disuguhi pemandangan pedesaan ala Jawa. Lengkap dengan rumah-rumah Joglo dari kayu dengan pekarangan yang penuh dengan pepohonan rimbun nan hijau.

keboen ndalem homestay
suasananya bikin betah duduk2 lama

Begitu mata memandang, aku langsung betah berlama-lama di sini. Cuaca panas khas kota Semarang seketika berganti dengan udara sejuk dan pemandangan yang bikin hati tenang dan mata nyaman. Asli deh adem banget suasananya.

Selain suasananya yang rimbun dan nyaman, Resto Keboen Ndalem ini luas banget dan mungkin akan terus bertambah luas karena aku lihat sedang ada pengerjaan proyek baru di bagian belakang resto. Kalau Sahabats mau menjelajahi Koboen Ndalem dengan santai tapi menyeluruh, sudah disediakan sepeda yang bisa dipakai gratis. Ada sepeda untuk dewasa dan anak-anak juga.

Menu Ndeso ala Keboen Ndalem

Sebelum makan siang kami sempatkan jalan-jalan menikmati suasana Keboen Ndalem. Berhubung adek Keumala belum bisa naik sepeda roda dua jadi kita bebaskan aja dia lari-lari sepuasnya sambil mengejar burung-burung yag dilepasliarkan di area taman. Banyak juga bunga aneka warna dan serangga yang bisa kita kenalkan sama anak-anak sembari jalan santai.

Puas menikmati suasana pedesaan, waktunya memuaskan indera pencecap. Konsep Keboen Ndalem emang nggak setengah hati. Supaya pengunjung bisa maksimal merasakan suasana ndeso, menu nya pun disesuaikan. Sahabats jangan cari menu kekinian atau menu Western, di sini adanya masakan rumahan dengan citarasa ndeso.

Ada beberapa pilihan pepes ikan, sayur mangut, sambel goreng telur, sayur lodeh, gudangan, tumis daun pepaya, dan aneka menu khas Indonesia. Untuk camilannya ada aneka gorengan, klepon,singkong goreng, ketan, dan sebagainya.

Minumannya juga nggak kalah ndeso tapi ngangenin lho Sahabats. Banyak macam wedang dari yang panas seperti wedang uwuh, wedang jahe dan lain-lain. Pengen ngopi? No worries, ada barista yang siap meracik kopi buat kita.

Menu jadul dan rumahan yang bikin kangen pasti bisa ditemukan di sini. Rasanya juga cukup otentik dan nggak mengecewakan. Supaya acara makan siang makin terasa romantis, makanan pun disajikan dalam piring dan gelas dari seng yang biasa dipakai orang-orang di desa.

Harganya gimana? Tenang aja Sahabats, harga di Keboen Ndalem Homesty and Resto ini terjangkau banget. Untuk menu makannya harga sekitar 20.000an, sedangkan minumannya sekitar 10.000an. Murah meriah, enak dan kenyang. 🙂

Staycation di Keboen Ndalem Homestay and Resto

Kalau Sahabats masih pengen menikmati suasana pedesaan atau nggak bisa move on dari kesejukan di Keboen Ndalem, bisa juga lho staycation di sini. Kemarin kami memang nggak nginep dan cuma makan siang aja sambil healing tipis-tipis aja.

keboen ndalem homestay
salah satu joglo yang disewakan untuk staycation

Aku udah sempet ngobrol sama staff front office nya. Ada kamar dengan kapasitas 2 orang tapi ada juga Joglo yang bisa dipakai untuk 1 keluarga (4 orang). Pas banget buat liburan keluarga. Rate kamarnya berkisar antara Rp. 400.000. Insyaallah kalau kakak jemput kakak kami bakalan nyobain staycation juga di Keboen Ndalem Homestay and Resto.

Kalau Sahabats tertarik bisa langsung ngintip Ig nya di @keboenndalemhomestay. Untuk reservasi bisa langsung kontak ke (024)76904630 atau +6281225519723 (WhatsApp). Kalau udah staycation di Keboen Ndalem Sahabats share ya pengalamannya di kolom komentar. 🙂

Wednesday, November 24, 2021

Forest Kopi Batang, Sensasi Ngopi di Tengah Hutan Pinus

Assalamualaikum Sahabats ….

Seiring dengan budaya ngopi yang makin ngehits, tempat ngopi pun mulai menjamur. Rasanya di setiap sudut kota kita bisa menemukan cafe dengan berbagai konsep. Kali ini aku kepengen ngopi dengan suasana yang beda. Kebetulan banget nemu Forest Kopi yang terletak di Kabupaten Batang. Nggak jauh dari Semarang tapi dapet banget pengalaman ngopi yang beda. Ngopi di tengah hutan pinus, kebayang nggak gimana serunya??

forest kopi kembang langit

Setelah beberapa kali lewat di timeline Instagramku, akhirnya timbul juga rasa penasaran. Kayanya enak nih ngopi sekaligus jalan-jalan ke area pegunungan. Apalagi cuaca di Semarang lagi panas dan gerah banget. Rasanya kami butuh udara segar dan tempat asyik buat refreshing.

So setelah scrolling dan cari info akhirnya kami putuskan ber-weekend ria di Forest Kopi yang ada di kota Batang. Dari Semarang bisa jalan via tol dan lanjut jalan provinsi. Dipandu google map, nggak nyampe 2 jam kami sudah mendarat di Forest Kopi, Batang, Jawa Tengah.

Forest Kopi Kembang Langit

Awalnya kami sempet bingung apakah Forest Kopi berada di dalam kawasan wisata Kembang Langit. Ternyata meskipun berdekatan, keduanya punya lokasi terpisah. Mungkin ya, menurutku si pengelola mengusung nama Forest Kopi Kembang langit karena memang lokasinya ada di dalam Desa Wisata Kembang Langit. Dari tempat wisatanya hanya berjarak 5 menit aja.

Setelah mobil nangkring dengan aman di parkiran, kami putuskan untuk memulai dari spot paling ujung, PATITIE. FYI Sahabats, di sini ada 3 spots yang bisa kita kunjungi secara bersamaan. Paling ujung ada Patitie, semacam taman di tengah kebun teh yang berisi spot foto kece. Lanjut ada Metsa Kopi dan Forest Kopi. Let’s review them one by one, shall we? 🙂

Patitie

Seperti yang sudah kusebutkan di atas, Patitie ada taman yang ada di tengah hamparan kebun teh yang hijau. Biasanya agak susah ya menerobos hamparan pohon-pohon teh yang rimbun, tapi di sini beda. Sudah ada akses jalan lengkap dengan bangku taman dan spot foto yang instagramable.

Untuk masuk ke sini cukup bayar 10.000 aja per orang dan kita bisa duduk santai, ngobrol sambil berburu foto-foto kece. Sembari ngobrol aku puas-puasin deh menghirup udara sejuk khas pegunungan. Desa Kembang Langit memang ada di dataran tinggi jadi hawanya adem. Asli bikin betah. Apalagi bangku-bangku yang tersebar di area Patitie nyaman dan cucok jadi objek foto hehehe.

Metsa Kopi

Setelah Keumala puas lari-lari di Patitie kami putuskan untuk lanjut ke Metsa Kopi. Apalagi langit mulai mendung, terus udah waktunya makan siang juga sih. Sahabats nggak perlu bingung mau ngopi di Metsa Kopi atau Forest Kopi, kedua kafe ini menawarkan suasana yang berbeda. Kami sih nyobain semua dong. Rugi aja kan, udah jauh-jauh ke sini tapi nggak puasin kongkow dan ngopi.

metsa kopi kembang langit

Metsa Kopi ambience nya lebih ke cafe yang bikin pengen duduk lama. Hamparan kebun teh dan hutan damar di sekelilingnya bikin aku betah. Sesuai dengan namanya, Metsa, yang diambil dari bahasa Finlandia yang artinya hutan. Sejauh mata memandang, kita bisa menikmati hijaunya perbukitan lengkap dengan suara gemericik air dan kicauan burung-burung. I guarantee, you will never find this kind of view in the city. 🙂

Beberpa Pilihan Menu di Metsa Kopi

Ada spot indoor dan outdoor, tinggal pilih aja. Awalya kami prefer yang indoor tapi baru duduk bentar gerimis mulai turun. Jadi kami melipir deh ke spot indoornya. Oya di Metsa Kopi aturannya kita yang ke pantry untuk order menu, tunggu siap baru deh kita bawa ke tempat duduk. Jadi jangan manja ya, pengennya dilayani sama waiter. Sesekali belajar mandiri.

Menu di Metsa Kopi bisa dibilang menu kekinian khas anak muda lah. Minumannya ada aneka macam kopi dari yang espresso based kaya Americano, capucino, coffee latte, dan banyak lagi. Ada juga matcha latte, red velvet dan beberapa pilihan tea based.

Untuk makanannya lebih banyak snack daripada makan besar. Ada dimsum dan croffle yang lagi ngehits. Kalau pengen yang berat pilihannya adalah rice bowl dengan beberapa topping. Cuaca dingin emang magnet banget buat ngemil ya, jadi kami pilih order croffle dan rice bowl untuk dimakan bertiga. Bukannya pelit tapi kan masih ada 1 cafe yang mau dijelajahi. Jadi harus kasih space di perut buat next menu hahaha….

Oyaaaa …. I have to give salute to Metsa Kopi Sahabats. Kenapa coba? Kalau kafe pada umumnya mengandalkan wifi yang jagoan untuk menggaet customer, di Metsa Kopi beda dong. Justru pemilik sengaja nggak pasang wifi supaya pengunjung yang datang bisa menikmati waktu bersama sahabat dengan teman dalam arti yang sesungguhnya.

Bukan sekedar ngobrol basa basi sambil scroll medsos dan semacamnya, tapi bener-bener menikmati quality time bersama orang-orang tersayang. Terjawab sudah rasa pensaranku kenapa konsep Metsa Kopi dibikin senyaman mungkin, dengan view ke arah perbukitan dan kebun teh berbalut alunan musik nan lembut plus kursi dan area dine in yang dibikin nyaman. Beneran betah sih kami, bahkan nggak berasa tuh nunggu hujan berhenti 1 jam lebih.

Baca juga: Kofitiere Artisan Coffee Semarang

Forest Kopi

Finally kami pun menjejak di forest kopi. Waktu kami datang masih sepi, tapi karena belum laper dan pengen eksplor area lainnya jadi Forest Kopi kami skip. Pas balik kafe udah penuh aja dan karena barusan makan jadi kami putuskan mampir dulu ke jembatan gantung dan area taman di belakang kafe.

FYI untuk masuk ke jembatan gantung dan area taman bayar terpisah ya. Nggak mahal kok, no worries karena memang pangsa pasar Forest Kopi adalah anak muda dan keluaga muda.

Nah setelah bayar tiket kami langsung naik jembatan gantung. Rada dag dig dug juga ya secara Keumala nggak bisa diem banget. Jadi sambil pegang Keumala yang maunya lari aja kami jalan menyusuri jembatan gantung yang cukup panjang juga. Rasa takut menghilang berkat pemandangan sekitar yang hijau menggoda. Masyaallah tabarakallah, lukisan Allah nggak ada matinya. 🙂

Lepas dari jembatan gantung kita masuk deh ke area taman dimana banyak spot foto dan selfie. Kalau Sahabats pengen puas foto ada baiknya datang pas weekdays aja deh, soalnya kalo weekend kebayang kan ramenya. Lupa deh sama aturan jaga jarak. Ya meskipun outdoor sih, sirkulasi udara bagus, tapi tetep jaga jarak sebisa mungkin ya.

Forest Kopi rencananya bakal bikin semacam glamping gitu deh. Sekarang masih on progress, ntar kalau udah jadi bakalan kami coba nginep sini ya. Meanwhile baru bisa foto di depan villanya aja sambil ngopi part two. Saat kami tiba di Forest Kopi hari sudah beranjak sore dan karena mendung dan berkabut lampu mulai dinyalakan.

Seketika suasana jadi makin romantis deh. Alunan musik nan lembut, kabut beranjak naik bersama dengan hawa dingin pegunungan. Konsep back to nature yang diusung memang pas banget sih mengingat Forest Kopi ada di tengah hutan pinus. Siapa juga yang nggak pengen duduk santai menikmati kopi dengan background yang sekece ini? Betah deh berlama-lama.

Pilihan menu di Forest Kopi juga beragam sih dan lebih banyak pilihan makanan beratnya. Jadi kalau emang Sahabats mengangedakan makan siang bareng keluarga, teman, atau mo bikin event memang lebih pas di Forest Kopi ketimbang di Metsa Kopi. Selain ngopi bisa berburu foto juga. Anak-anak juga pastinya nyaman karena tempatnya juga nggak kalah nyaman dan pilihan makanannya banyak.

So … I think both Forest Kopi and Metsa Kopi are highly recommended. Dan serunya bisa dalam sekali kunjungan menikmati sensasi ngopi dengan suasana yang jauh beda dari kafe di kota. Sedikit tips buat Sahabats, kalau berkunjung ke sini charge dulu hape dan kamera sampe penuh supaya puas pepotoan. Pakai baju yang nyaman dan pas di hati. Last but not least, nikmati quality time bersama keluarga dan sahabat to the max ya Sahabats…

Gimana?? Pengen kan ngerasain sensasi ngopi di tengah hutan pinus? Cuuuzz langsung datang ke Forest Kopi yang terletak di Jl. Bandar-Batur, Kembanglangit, Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Untuk Rute Menuju Forest Kopi Batang bisa ditempuh dari Pusat Kabupaten Batang yang hanya berjarak sekitar 31 Km dan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 53 menit. 

Monday, July 19, 2021

11 Bangunan Tua di Kota Semarang yang Cocok Dijadikan Spot Foto dan Seklumit Sejarah Tentangnya

Assalamualaikum Sahabats ….

Salah satu ikon wisata kota Semarang adalah Kota Lama Semarang. Setelah sempat mengalai beberapa kali renovasi, kota lama yang dulunya terkesan kumuh jadi makin cantik. Bangunan tua yang dulu terbengkalai direnovasi tanpa mengubah arsitektur aslinya. Gedung-gedung inilah yang kemudian menarik perhatian para traveler. Di postingan kali ini, aku bakalan merekomendasikan Sahabats 11 bangunan tua di seputaran kota tua Semarang yang paling ngehits dan cocok banget dijadikan spot foto yang kece.

Seperti halnya Jakarta, Semarang juga punya kawasan kota tua yang penuh dengan bangunan dan gedung tua yang cantik. Bangunan dan gedung tua dengan artitektur khas Eropa yang betebaran di setiap sudut kawasan Kota Lama Semarang selalu berhasil mengundang banyak traveler betah berlama-lama di sini.

Little Netherland, begitu julukan kota lama Semarang yang terus melekat sampai hari ini selalu berhasil bikin para pelancong rela berlama-lama di sini mengagumi puluhan gedung tua yang kecantikannya Ada yang datang untuk bikin sketsa karena hobby gambar, ada pasangan yang lagi foto pre-wedding, banyak juga fotografer yang hunting foto, atau pengunjung yang sekedar selfie untuk di upload di sosmed.

Apapun alasan Sahabats mengunjungi Kota Lama Semarang, jangan sampai melewatkan 11 gedung tua nan cantik ini untuk dijadikan spot foto yang kece ya. 🙂

Daftar Spot Foto Paling Kece di Kota Lama Semarang

1. Lawang Sewu

Sebelum menginjakkan kaki ke Kota Lama, jangan lupa mampir ke gedung paling iconic di Semarang. Yups, apalagi kalo bukan Lawang Sewu. Lokasinya nggak begitu jauh dari Kota Lama kok. Disebut Lawang Sewu (bahasa Jawa) yang artinya gedung dengan seribu pintu. Gedung ini selesai dibangun pada tahun 1919 dan dijadikan sebagai kantor pusat Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda.

Coba deh eksplorasi keindahan Lawang Sewu, tentunya sambil mendengarkan seklumit sejarah dari para tour guidenya supaya Sahabats tahu gimana cerita detail mengenai bangunan tua yang cantik ini. Setiap sudutnya pas banget dijadikan background foto dan dijamin bakalan betah berlama-lama di sini.

2. Gereja Blenduk

Nah masuk ke kota lama, ada satu bangunan yang nggak mungkin terlewatkan, Gereja Blenduk. Gereja Blenduk dibangun pada tahun 1753 oleh masyarakat Belanda yang pada saat itu tinggal di Kota Semarang. Gereja berbentuk heksagonal atau persegi delapan punya kubah yang mirip dengan kubah di St.Peters Basilica di kota Roma, Italia. Bagi orang Jawa kubahnya yang bulat itulah jadi alasan dibalik nama Gereja Blenduk. Blenduk dalam bahasa Jawa artinya bulat. FYI, Gereja Blenduk ini nama aslinya GPIB Immanuel.

Gereja Belnduk ini berlokasi di Kota Semarang lebih tepatnya di Jalan Letjen Suprapto No. 32, persis di samping Taman Srigunting yang selalu jadi tempat nongki para pelancong. Kebayang kan, foto di seputaran Taman Srigunting dengan background gereja blenduk? Dijamin kece. 🙂

3. Bank Mandiri Mpu Tantular

Bank Mandiri KCP Mpu Tantular bukan sekedar kantor cabang biasa karena kantor ini dinbatkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya di kota Semarang. Dibangun pada tahun 1908, gedung ini dahulu merupakan kantor dari Nederlands Handel Maatschappij (NHM), salah satu korporasi terbesar masa kolonial Hindia Belanda. Tahun 1960 Persiden Soekarno menasionalisasi perusahaan ini menjadi bank Ekspor – Impor.

Tahun 1999 aset NHM menjadi milik Bank Mandiri dan restorasi gedung ini pun dimulai sejak tahun 2015. Sampai sekarang Bank mandiri KCP Mpu Tantular masih beroperasi dan aku selalu suka mampir ke gedung nan cantik ini sekedar untuk tarik tunai sambil menikmati keindahan gedungnya. Nggak lupa hunting foto juga dong. 🙂

4. Gedung Marba

Honestly, gedung ini adalah salah satu gedung favoritku di Kota Lama. Bahkan seebelum kota lama dipugar, setiap kali melewati kawasan ini, aku nggak pernah absen mengagumi kecantikannya. Sebagai pecinta bangunan tua, aku selalu percaya kalo ada cerita panjang dibalik pembangunan gedung berdinding merah tua ini.

Lokasinya persis di depan Taman Srigunting, so Sahabats nggak akan melewatkannya. Apalagi Gedung Marba mengadopsi gaya arstektur neoklasik dengan ornamen batu bata berwarna merah tua. Gedung Marba punya keunikan lain, yaitu jendela dan kolom yang simestris dan tertata menambah kesan aestetik gedung tersebut. Terlihat megah walau sudah termakan usia. Aku bisa membayangkan seindah apa Gedung Marba dijamannya dulu.

Dari beberapa referensi yang kubaca, ternyata bukan orang Belanda yang membangun gedung ini tapi seorang saudagar kaya asal Yaman. Sebutan “marba” diambil dari perpaduan nama Marta Bardjunet, sang pemilik gedung. Nama “marba” ahirnya dipilih untuk mengenang saudagar kaya tersebut. Gedung eksotis ini kemudian difungsikan menjadi sebuah kantor pelayaran Ekpedisi Muatan Kapal Laut atau biasa disebut EMKL.

Meskipun sekarang kita nggak bisa mengeksplor bagian dalam gedung, tapi memandangnya dari luar aja udah bikin hati bahagia. Entah berapa banyak foto sudah berhasil kuabadikan dan kayanya masih akan terus berlanjut hehehe.

Baca juga Ngopi Cantik di Toko Kopi Sukajaya Kota Lama Semarang

5. Gedung Berakar

Kalau kebanyakan orang rela antri demi bisa foto berlatarkan Gedung Berakar, setiap kali melintas di sini aku selalu membayangkan gimana bentuk asli rumah tua yang eksotis ini. Rumah dengan jendela besar yang bagian dalamnya kini sudah hancur karena ditumbuhi pohon besar yang entah sudah berapa ratus tahun usianya.

Akar pohon itu membelit jendela rumah bahkan terlihat dari luar. Tapi justru lilitan akar ini yang membuat rumah tua ini jadi unik dan mengundang banyak fotografer.Rumah tua yang dibangun pada abad 19 ini pernah jadi kantor surat kabar dan dimiliki saudagar kaya, Thio Sing Liong Tokoh tersebut dikenal memiliki firma ekspor yang terkenal dan sukses.

Sahabats harus rela ngantri kalau mau foto di sini ya, karena rumah berakar ini memang spot andalan di kota lama. Tapi dijamin deh bakalan dapet foto yang instagramable banget.

6. Pabrik Rokok Praoe Lajar

Nggak seperti kebanyakan gedung tua di kota lama Semarang yang sudah terlihat lapuk, gedung tua berlabel Pabrik Rokok Praoe Lajar masih terlihat anggun dan kokoh. Pabrik Rokok Praoe Lajar dengan segmen konsmuemn menengah ke bawah ini bahkan masih beroperasi sampai sekarang lho Sahabats. Coba aja Sahabats melintas di jl. Merak, kawasan kota lama dan ambil foto tampak depan gedung tersebut,

Alhamdhulilah aku sendiri pernah masuk ke bagian dalam gedung dan melihat proses produksi pabrik Rokok Praoe Lajar ini. Lagi-lagi karena ikut komunitas pecinta sejarah di kota Semarang aku dapat informasi gedung dua lantai ini merupakan bekas anak perusahaan Maintz & Co milik Belanda yang didirikan pada awal 1900-an dan bergerak di bidang kelistrikan.

Sayangnya banyak sejarah mengenai Pabrik Rokok Praoe Lajar yang hilang karena dokumen dan arsip yang hilang entah kemana. Sedihnya punya negara yang kurang menghargai sejarah tuh begini, kita jadi susah cari informasi lengkap. Justru dokumen dan arsip lengkap mengenai sejarah Indonesia tersimpan rapi di Belanda sono. Kapan ya bisa nyampe ke perpustakaan pusat Belanda ya?

7. Gedung Marabunta

Kalau Sahabats pernah melihat sebuah gedung di kota lama Semarang dengan patung semut raksasa, itulah gedung Marabunta. Dahulu gedung megah ini dikenal dengan nama Schowburg. Dibangun sekitar tahun 1824. Schowburg atau Marabunta bertujuan menyediakan tempat hiburan bagi para penghuni kawasan Kota Lama yang saat itu didominasi warga Eropa.

Kalau dicermati bagian dala bangunan bentuknya seperrti lambung kapal dengan beberapa ornamen khas arsitektur Eropa. Gedung Marabunta dulu berfungsi sebagai teater gitu deh Sahabats. Dari komunitas pecinta sejarah, Bersukaria Walk, R.A Kartini pernah lho nonton teater di sini dan menurut catatan pengalaman ini adalah satu kenangan tak terlupakan bagi beliau.

Sekarang ini Gedung Maabunta lagi dipugar. Kita lihat bakalan seperti apa jadinya. Semoga bentuk asli bangunan nggak hilang dan tetep cantik ya supaya tetep oke buat jadi background foto.

8. Gedung Weeskamer

Tak jauh dari Gedung Marba, ada Gedung Weeskamer yang sudah direstorasi dan jadi makin kece dilihat. Bernuansa putih bersih dengan pintu dan kusel jendela dari kayu bernuansa coklat. Coba Sahabats pakai outfit ala-ala vintage dan ambil foto di depan gedung Weeskamer, pasti keren hasilnya.

pic from: dot semarang

FYI, Gedung Weeskamer di Semarang dibangun tahun 1763.  Nama Wes-en Boedelkamer atau Weeskamer dalam bahasa Indonesia artinya Balai Harta Peninggalan. Tujuannya untuk mengurus harta peninggalan anggota VOC untuk kemudian diwariskan pada keturunan mereka.

9. Gedung Spiegel

Tahun 2015 gedung Spiegel mulai dipugar dan sekarang jadi cafe nan megah dan wajib jadi tempat nongkrong di kota lama, Gedung Spiegel adalah toko serba ada pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Perusahaan NV Winkel Maatschappij “H. Spiegel” menyediakan berbagai macam keperluan rumah tangga hingga keperluan kantor merek ternama dengan model terbaru.

pic from: tripadvisor.com

Uniknya, gedung Spiegel menghadap ke arah selatan dengan fasad entrance menyerong ke arah barat daya. Kalau Sahabats pernah nonton film ber-setting jaman 1800-an, banyak gedung serupa Spiegel dengan pintu berdaun ganda dengan panel kaca dan kayu menggambarkan kesan toko-toko pada zaman dulu. Bangunan itu juga memiliki jendela di setiap sisinya. Jendela gedung H Spiegel dibentuk melengkung di bagian atas dengan berdaun ganda panel kaca dan kayu seperti desain pintu utama.

10. Stasiun Tawang Semarang

Kalau Sahabats mampir ke kota Semarang via kereta api jangan lupa foto dulu di Stasiun Tawang ya. Gedung stasiun Tawang adalah salah satu gedung stasiun tertua di Indonesia lho. Resi beroperasi tahun 1914 dan hingga saat ini masih berdiri kokoh. Gedung jaman dulu dibangun dengan material berkualitas dan desainnya pun sesuai dengan kebutuhan dan kontur lokasi. Nggak heran ya gedung tua tu bisa bertahan lama.

Bentuk bangunan yang memiliki panjang sekitar 168 m/178 m itu mempunyai bagian utama yang memiliki kubah besar berbentuk persegi. Kubah tersebut dikeliling jendela yang membuat kesan megah pada ruangan di dalamnya. Ruang tersebut seperti hall dengan langit-langit yang disanggat empat kolom utama seperti rumah bergaya joglo.

Menurutku, Stasiun Tawang lebih cantik difoto pada malam hari. Berhiaskan langit senja atau malam dengan ornamen lampu2 di sekitarnya bikin gedung stasiun Tawang kelihatan megah banget. 🙂

11. Kompleks Gereja Katholik Gedangan

Sahabats pernah nonton fil Gie atau Ave Maryam? Nah kompleks gereja Katolik Gedangan adalah salah satu setting yang paling sering terlihat. Nggak jauh dari kota lama Semarang, tepatnya di jl. Ronggowarsito berdiri kompleks gereja dan susteran Katolik sejak 145 tahun lalu. Kompleks ini khas banget karena hampir semua tampak depan bangunannya berwarna merah bata.

Bagian atas Gereja Gedangan atau Gereja Santo Yusuf bertuliskan “IHS” singkatan dari Iesus Hominum Salvator (IHS), yang berarti Yesus Penyelamat Manusia. Interior bangunan St. Yoseph sangat  khas Eropa abad XII-XVI dengan gaya arsitektur Neogotik. Bangunan gereja yang dirancang arsitek Belanda, W.I. Van Bakel. Nggak cuma gereja Santi Yusuf aja, seluruh komplek punya bangunan yang unik dan cantik.

Baca juga: Old City 3D Trick Art Museum

So kalau Sahabats main ke kota lama jangan lupa mampir ke sini dan ambil beberapa foto nan kece ya. Dengan angle yang pas, sekilas kita lagi ada di sudut kota Belanda dan kota-kota tua Eropa lainnya. 🙂

Masih banyak banget bangunan tua nan cantik yang belum teridentifikasi karena tergerus waktu dan belum direnovasi Semoga kedepannya Pemkot Semarang melanjutkan renovasi kota lama Semarang supaya makin cantik dan pecinta gedung -gedung tua seperti aku ini bisa betah berlama-lama di sini. Dan Sahabats juga puas hunting foto di kota lama.

Monday, June 14, 2021

Pengalaman Menginap di Villa Cemara Umbul Sidomukti

Assalamualaikum Sahabats …

Sejak pertama kali tahu kalo Umbul Sidomukti sekarang punya pondok wisata dan resort, asli pengen banget staycation di sana. Tapi ya gitu deh karena masih baru ya, jadi tiap kali mo booking, selalu kehabisan bahkan pas weekdays lho. Berkali-kali coba berujung kekecewaan sampe akhirnya minggu kemarin kesampean juga bisa staycation di Villa Cemara Umbul Sidomukti.

Setahun lebih nggak staycation rasanya kangen juga. Memang belum berani keluar kota, apalagi nginep di kota yang masih zona merah. Mau staycation di kota sendiri kok rasanya mubadzir bener, toh yang dilihat itu-itu lagi. Akhirnya cari info tempat baru di Kabupaten Semarang dan ketemu lah sebuah resort nan kece.

Umbul Sidomukti memang bukan tempat baru ya tapi sejak dua tahun terakhir terus berkembang dan bikin spot-spot baru yang kece. Kita yang udah beberapa kali ke sana tetep aja penasaran karena selalu ada yang baru di Umbul Sidomukti, salah satunya adalah area resortnya. Karena memang Umbul Sidomukti punya view yang juara jadi kebayang ya kaya gimana resortnya?

Begitu launching, udah full booked aja. Dan gitu terus setiap kali aku nyoba booking, pun saat weekdays. Sampe akhirnya, 2 minggu setelah lebaran kami iseng ke Umbul Sidomukti, udah lengkap tuh bawa koper dan segala keperluan. Nggak berharap banyak si karena masih suasana lebaran jadi pasti penuh juga. Sesuai perkiraan, mbak resepsionis bilang semua tipe resort sudah full booked sampe minggu depan. Hiks …

Udah lah kami balik badan dan mo pulang, si mbak resepsionis bilang ada 1 kamar kosong di hari Kamis di area Villa Cemara. Yes alhamdhuilah. Nggak pakek pikir panjang kami langsung booking dong. Setelah urusan booking beres, kami langsung cabut karena masih hari Selasa. Koper sengaja kami tinggal di mobil supaya hari Kamis nanti nggak repot packing lagi. Alhamdhulilah, rejeki emang nggak kemana ya. 🙂

Baca juga: Umbul Sidomukti

Review Villa Cemara

Ba’da dhuhur kami cabut dari rumah. Perjalanan menuju Umbul Sidomukti Kabupaten Semarang kurang lebih 1 jam. Sampai di tekape, parkiran sudah penuh padahal pasca lebaran kawasan wisata Umbul Sidomukti ditutup untuk umum kecuali Resto dan Resort (hanya untuk yang sudah booking). Alhamdhulilah cuaca cukup cerah, udara juga sejuk banget. Pas banget deh buat stress release.

All About Villa Cemara

Resort di Umbul Sidomukti punya area yang terpisah – pisah sesuai dengan jenisnya. Lokasinya Villa Cemara ada di bawah Resto Pondok Kopi dan agak terpisah dari kawasan wisatanya. Pas banget sih menurutku buat yang cari ketenangan dan pengen quality time sama keluarga. Hanya ada 7 kamar di Villa Cemara, dan kapasitas kamar untuk 2 orang, tapi masih bisa nambah 1 extra bed.

Menurutku Villa Cemara lebih menonjol dibandingkan resort lainnya. Meskipun kecil tapi desainnya tu kece dan kekinian banget. Di depan kamar ada halaman yang cukup luas buat dan bisa buat piknik bahkan gelundungan sama keluarga. Kamar sebelah bahkan bawa sepeda, jadi agak nyesel sih kenapa nggak kepikiran bawa sepedanya Keumala.

Selain desainnya yang instagramable, di Villa Cemara kita bakalan disuguhin view menawan. Duduk di teras depan aja seharian tuh udah bahagia, apalagi udaranya seger banget. Paru – paru berasa di recharge. Villa Cemara memang letaknya 1300 MDPL jadi gunung ungaran bakalan jelas kelihatan. Buat pemburu sunrise, juga bakalan happy deh nginep di Villa Cemara karena posisinya emang pas banget menghadap Timur.

Honestly, bagian dalam Villa Cemara cukup sederhana, bahkan bisa dibilang biasa ya. Di dalam kamar ada 1 bed king size dan dilengkapi 1 kamar mandi. Terdapat kursi dan meja santai di kamar lengkap dengan fasilitas air mineral, teh, kopi, TV 32 Inch serta wifi. Bonus buat yang nginep di Umbul Sidomukti resort adalah free acces ke area wisata dan berenang, free tiket parkir dan kendaraan juga. Lumayan … jadi nggak perlu keluar biaya lagi buat jalan-jalan.

Lupa Bawa Charger

Niat hari staycation di Villa Cemara ini selain bisa liburan keluarga tipis-tipis harus bisa menghasilkan content. Udah lama banget nggak upload vlog di Youtube, jadi liburan di Villa Cemara bakalan jadi konten yang oke. Ternyata semua charger ketinggalan pemirsah!! Dari charger hape sampe kamera semua nggak ada yang kebawa. Kuciwa berat sih tapi semenjak hape lowbat kita jadi bisa ngobrol dan menikmati pemandangan malam pegunungan.

Malam di Villa Cemara tenaaang banget. Hampir nggak ada suara deru mesin atau kesibukan manusia karen kawasan wisata tutup. Tamu lain antara lagi makan malam atau sibuk di kamar, jadi halaman depan kosong. Puas deh menikmati bintang gemintang yang betaburan di langit, udara sejuk, sambil ngajakin anak-anak menebak kira – kira suara binatang apa yang terdengar.

Setelah anak-anak tidur, aku dan abang bisa ngorbol berdua di halaman depan sambil ngopi. Ahhh …. begini aja udah bahagia banget, Ternyata tanpa gadget pun liburan tetep seru kok. 🙂

Sarapan di Panorama Resto

Semua tamu yang nginep di Umbul Sidomukti bisa menikmati sarapan di Restoran Panorama. Ya seperti judulnya, memang kita bisa sarapan sambil menikmati panorama yang kece abis. Tapi jangan membayangkan menu sarapan segala rupa macam di hotel bintang 5 ya Sahabats. Di Resto Panorama hanya ada 1 menu sarapan (nasi dan lauk) plus roti bakar sebagai pendamping.

Alhamdhulilah perut kenyang dan bisa lanjut beraktivitas. Anak-anak masih betah main di halaman, ada kuda juga yang siap nganterin kita keliling Umbul Sidomulyo. Oya kalau nginep di Villa Cemara atau pondok wisata lainnya, Sahabats akan dapat voucher untuk masuk kawasan wisata. Gratis main sepuasnya kecuali untuk Sahabats pengen main flying fox atau nyobain marina bridge ya.

Family Fun Resort Umbul Sidomukti

Seperti yang sudah aku jelaskan di atas, di Family Fun Resort Umbul Sidomukti ada beberapa tipe kamar. Kalau pengen staycation, Sahabats bisa pilih sesuai kebutuhan. Aku kasih bocoran tipe dan isaran harganya ya Sahabats. 🙂

  • Tipe Deluxe IDR 900.000(weekend) dan IDR 700.000 (weekday), letaknya sebelah bawah dari deretan Family room
  • Tipe Standar IDR 700.000 (weekend) dan IDR 575.000 (weekday), tidak ada view, letaknya belakang Deluxe room
  • Tipe Family IDR 1.600.000  (weekend) dan IDR 1.250.000 (weekday), letaknya paling atas di sebelah lobby
  • Villanya mulai dari IDR 900.000 sampai IDR 1.250.000 (untuk tipe yang ada living roomnya).

Rate kamar fluktuatif ya Sahabats, bisa naik kalo pas long weekend. Sebaiknya booking dari jauh hari karena Family Fun Resort Umbul Sidomukti seringnya penuh, apalagi weekend. Cuuzz deh bikin rencana liburan da staycation dimari. Sehari melipir dari kepenatan kota aja insyaallah bisa bikin hati lebih bahagia. 🙂

Saturday, May 15, 2021

Kofitiere Artisan Coffee Semarang. Cafe Instagenik di Kota Semarang

Assalamualaikum Sahabats …

Kalau Sahabats minta rekomendasi cafe yang asyik dan instagenik di Semarang, Kofitiere Artisan Coffee adalah jawaban yang paling tepat. Lokasinya tepat di jantung kota Semarang. Lebih tepatnya di belakang kampus Pascasarjana Undip. Menurutku Kofitiere adalah salah satu cafe yang super lengkap, baik dari segi lokasi, desain ruangan, dan tentu saja menunya. Penasaran nggak si? Sini deh baca review lengkapku ya. 🙂

from jatenglive.com

Sebenernya nggak sengaja juga aku menemukan cafe ini. Waktu itu pas ada waktu keluar berdua sama suami, pengen couple time gitu deh, So carilah referensi kafe yang unik. Mbah Google pun merekomendasikan Kofitiere. Cuuzz langsung cek Instagramnya dan makin kepincut deh. Akhirnya kami meluncur ke Kofitiere.

Cozy Vibe

Begitu mendarat di depan Kofitiere aku langsung terpesona sama bangunannya dong. Desainnya minimalis dengan dominasi cat putih, simple yet gorgeous. Sebelum masuk ke bangunan utama kita akan disambut dengan taman kecil lengkap dengan pepohonan hijau, bikin suasana lebih sejuk dan asri. Beda dengan kebanyakan cafe yang pencahayaannya remang-remang, di Kofitiere justru sebaliknya Sahabats. Bagian depan, didominiasi jendela kaca yang lebar. Kebayang kan, cahaya matahari bisa menyusup masuk ke bangunan utama dengan sukses. 🙂

FYI Sahabats, Kofitiere dibagi menjadi outdoor dan indoor area. Buat Sahabats yang suka suasana outdoor bisa ngopi di teras kafe sambil menikmati hijaunya taman. Atau kalau pas cuaca lagi panas, Sahabats bisa pilih outdoor area di bagian belakang kafe yang lebih adem tapi nggak kalah asyiknya. Aku udah nyobain kedua area, dan semuanya asyik buat nongkrong plus pepotoan.

Cobain ngopi juga di Toko Kopi Sukajaya Kota Lama Semarang

Super Instagramable Spots

Salah satu syarat sebuah kafe masuk kategori kafe kekinian adalah desain bangunannya yang instagramable. Kofitiere Artisan Coffee ini jelas masuk kriteria Sahabats. Desainnya minimalis tapi menurutku well thought banget. Dari mulai taman, area indoor, outdoor bahkan kamar mandi pun penuh dengan sentuhan apik yang bikin kita pengen selfie terus menerus.

Somehow kalau aku perhatikan ya Sahabats, Kofitiere cukup asyik untuk dijadikan tempat ngobrol baik bersama teman atau pasangan. Enak juga belajar bareng, buat hunting foto bahkan mau rapat sama team kerja kita. Dan semua kebutuhan kita tu difasilitasi dan diterjemahkan dengan baik banget dalam desain ruangannya.

barista in action

Di area utama dimana Sahabats bisa menemukan pantry dengan barista yang lagi beraksi, ada beberapa kursi dan sofa yang bisa Sahabats pilih untuk nongkrong. Kalau Sahabats pengen huntin foto, pilihlah bangku di bagian depan dekat jendela supaya dapat pencahayaan maksimal.

Untuk Sahabats yang butuh space untuk meeting bisa ambil spot di bagian kanan kafe dengan meja panjang, cocok banget buat meeting. Bisa juga di area outdoor bagian luar kalau meetingnya dalam suasana yang lebih santai. Jaringan wifi nya ngebut Sahabats, jadi no worries deh, agenda meeting atau belajar bareng bakalan lancar jaya.

Varian Menunya Lengkap

Next stop, lets talk about the menu. Kofitiere Artisan Coffee adalah kafe yang menawarkan banyak banget varian kopi kekinian dengan harga yang cukup terjangkau. Memang sih lagak di atas rata-rata, tapi kita dapet nyaman dan instragramable nya juga kan? Sesuai lah dengan apa yang kita dapat.

Beberapa kali ngopi di Kofitiere kami mencoba berbagai macam kopi, dari mulai Vietnam drip, regular capucino, dan picolo juga. Buat yang suka varian kopi nusantara yang di manual brew, di Kofitiere juga ada, lengkap juga pilihan kopinya. Oya signature dish atau kopi andalan di sini tuh 3D latte art nya. Sahatas harus banget nyobain. Udah lah itu kopinya super duper imut, rasanya pun oke. Selain itu, sahabats juga bisa menkmati atraksi barista merancik menu kopi pilihan pelanggan. Seruu dan harus banget di foto ya.

Oya di sini nggak ada menu makan besar ya Sahabats, hanya makanan ringan dan beberapa macam pie dan cake yang lagi-lagi, I must say, beberapa kali ke sini emang diniatin nyobain menu yang beda-beda, dan ternyata enak semuanya. Rekomendasi dari aku ya, Sahabats harus nyobain red velvet cake nya, pas banget buat jadi temen menikmati kopi.

Mengusung Konsep Eco Green

3D lattee art

Last but not least, Kofitiere Artisan Coffee ini cukup terdepan mengkampanyekan green living cafe di kota Semarang. Seperti yang aku udah ceritakan di atas, bangunannya minimalis dan mengandalkan cahaya matahari alami. Sentuhan pepohonan hijaunya jelas bikin suasana tengah kota Semarang yang ramai dan berpolusi jadi sedikit berkurang. Lumayan bisa jadi tempat pelarian dan cari udara segar hahahah.

Kafe ini bebas plastik, keren kan! Untuk penyajian menu di Kofitiere Sahabats nggak akan menemukan gelas dan piring plastik seperti kebanyakan kafe lainnya. Semua penyajiannya pakai cangkir atau gelas kaca. Bahkan ya Sahabats untuk piringnya dipilih piring dari kayu. So buat Sahabats yang suka foto-foto kopi pas banget di sini tempatnya.

Semoga review ku ini bikin Sahabats penasaran dan mampir ya pas main ke Semarang. Kofitiere Artisan Coffee berlokasi di Jalan Erlangga Barat VII No.15, Semarang. (Belakang Kampus Pasca Sarjana UNDIP). Jam buka: Senin-Kamis (08.00-23.00) dan Jumat-Minggu (08.00-00.00)

Cara Agar Menghindari Produk Asuransi Syariah Tertunggak

Assalamualaikum Sahabats … Klaim asuransi yang Sahabats ajukan bisa diterima dengan mudah ketika polis asuransi dalam kondisi aktif. Apabila...