Monday, January 6, 2020

Teluk Hijau, Sepetak Surga di Kawasan Taman Nasional Merubetiri

Assalamualaikum Sahabats …

Masih melanjutkan oleh –oleh cerita dari Banyuwangi ya Sahabats. Setelah puas main di hutan De Djawatan, perjalanan kami berlanjut ke salah satu Taman Nasional yang ada di Banyuwangi; Taman Nasional Merubetiri (TNMB) yang secara defacto dimiliki Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember. Di dalam TNMB ini cukup banyak tempat wisatanya, salah satu yang paling ngehits adalah Teluk Hijau.

Mobil kami bergerak semakin menjauh dari pusat kota Banyuwangi. Semakin menjauh dari kota jalanan makin sepi dan jalanan aspal pun mulai menghilang berganti dengan jalanan tanah berbatu yang mengecil. Kali ini kami mengarah ke Taman Nasional Merubetiri. Medannya lumayan berat Sahabats, untungnya saat kami ke sana hujan belum turun jadi jalanan relatif bersahabat lah meskipun berasa juga gesekan antara ban mobil dan bebatuan.

pic from banyuwangibagus.com

Setelah perjalanan 1 jam lebih akhirnya kami ketemu juga sama gerbang Taman Nasioanl Merubetiri. Setiap tamu yang datang harus lapor karena memang TNMB ini luaas banget jangan sampe ada yang nggak bisa balik setelah jalan-jalan dari sini. FYI Sahabats, namanya juga Taman Nasional pastinya ada flora dan fauna yang dilindungi di sini, so jangan sembarangan petik bunga apalagi buang sampah ya.

Oya di TNMB ini juga ada penangkaran penyu, tepatnya di daerah Sukamade. Di Sukamade kita bisa langsung melepas para tukik untuk mengarungi samudera kehidupan eh samudera luas, tapi sayangnya kami belum sempat main ke sana. Satu alasan untuk bisa balik ke Banyuwangi. 🙂

All About Teluk Hijau

Dari pintu gerbang TNMB, perjalanan masih lanjut sekitar 30 menitan hingga akhirnya mobil kami menepi di Pantai Rajegwesi. Sekilas pandang beberapa mobil diparkir di pinggiran pantai, tempat yang sama juga berdiri beberapa warung dan toilet yang dikelola warga setempat. Di kawasan TNMB ini juga ada beberapa guest house dan homestay milik penduduk local yang mungkin bisa jadi jujukan Sahabats kalau kemari kelak.

perahu yang kai gunakan untuk menuju Teluk Hijau

Teman yang mengantarkan kami ke Teluk Hijau bercerita kitanggak akan menemukan hotel besar di kawasan wisata yang jauh dari kotaBanyuwangi. Ini karena aturan pemerintah setempat yang mewajibkan hotelberbintang berdiri di pusat kota Banyuwangi, sedangkan homestay dan guest housebebas berdiri di seputaran tempat wisata. Tujuannya untuk pemerataan ekonomi. Kerenbanget nggak sih peraturannya pak Azwar Annas. Pantes aja ya sejak beliau jadiBupati, Banyuwangi maju pesat.

Balik lagi yuk ke perjalanan menuju Green Bay alias Teluk Hijau. Pantai Rajegwesi adalah pintu terakhir menuju Teluk Hijau. Di pos Rajegwesi kita harus bayar HTM sebesar Rp. 7.500 dan biaya parkir mobil atau motor ya. Kita akan melanjutkan perjalanan dengan jalur air, tepatnya naik perahu, biayanya Rp. 35.000 PP. Sebenernya sih bisa juga tracking jalur kaki dengan jalan darat, tapi supaya lebih cepet kita naik perahu aja ya. Perjalanannya nggak terlalu jauh kok sekitar 45 menitan deh, tapi ombaknya cukup aduhai juga sih. Ngeri – ngeri gimana gitu rasanya.

Deg -degan juga bawa Keumala naik perahu untuk pertama kalinya, mana ombaknya lumayan gede pulak. Sedihnya lagi nggak tersedia pelampung untuk anak-anak. Mungkin bisa jadi masukan juga nih buat pelaku wisata. Mbok ya selain pelampung ukuran dewasa, disediakan pelampung untuk anak supaya para ortu nggak kuatir selama perjalanan.

Teluk Hijau ini berada di Desa Sarongan, Banyuwangi dan memang hanya ada dua cara untuk bisa menuju ke Teluk HIjau. Udah aku sebutkan tadi di atas ya Sahabats. Setelah berbasah – basah ria menembus ombak akhirnya kami mendarat juga di Teluk Hijau.

Seperti namanya, teluk hijau punya warna air yang kehijauan. Warna hijaunya makin berkilauan diterpa cahaya matahari, subhanallah cantiknya. Makin menjauh dari daratan airnya pun berubah jadi kebiruan. Kalau Sahabats bisa kebayang, di perairan Teluk Hijau kita akan menikmati 3 warna sekaligus, dari daratannya ada hamparan pasir putih yang lembut menyatu dengan air yang kehijauan dan makin menjauh dari daratan airnya berubah kebiruan. Entahlah bisa menemukan keindahan seperti ini dimana lagi. Masyaallah Tabarakallah.

Teluk Hijau nggak berpenghuni Sahabats, jadi kecantikannya masih terjaga banget. Pas kami datang hanya 2 orang di Teluk Hijau, jadi berasa pantai milik pribadi deh. Apalagi kami mendarat sekitar jam 2an, cahaya matahari mulai meredup, angin sepoi-sepoi membelai pipi, jadi langsung mapan deh guling – guling di atas pasirnya. Baby K sibuk ngubek –ubek pasir, kakak main air, emak menikmati pemandangan sambil main sama baby K, abang udah entah kemana cari spot foto. Semua orang punya kesibukan masing –masing.

asyiknya main pasir

Jalan sedikit menjauh dari Teluk Hijau, ada pantai Teluk Damai yang pemandangannya jauh beda sama Teluk Hijau, padahal kalau dipikir masih satu garis pantai. Jadi menurut cerita, tahun 1990an dulu pernah ada tsunami di daerah sini dan efeknya bebatuan dari dasar laut naik semua kepermukaan. Jadi di sini kita nggak akan menemukan pasir putih di bibir pantai kaya Teluk Hijau dan pantai pada umumnya. Uniknya bebatuan hitam dengan berbagai ukuran ini kayanya diatur dan ditata seseorang padahal enggak lho. So dua pemandangan luar biasa tersaji dihadapan dan semuanya luar biasa cantik.

No wonder ya Teluk Hijau ini jadi idolanya para turis bule. Mereka bisa berjemur berjam-jam di sini tanpa ada gangguan, mo renang pun bebas. Alhamdhulilah kami pun puas menikmati pemandangan Teluk Hijau yang cantik. Anak- anak baru kali ini bebas menikmati pantai bak pantai pribadi. Love banget deh sama Teluk Hijau. Makasih ya Allah. 🙂

payung bukan buat gegayaan tapi emang hujan 🙂

Pantai Pulau Merah

Perahu yang kami tumpangi mulai bergerak kembali ke arah Pantai Rajegwesi. Hari sudah mulai sore dan kami mau mengejar sunset di Pantai Pulau Merah. Sayangnya awan mendung mulai menggelayut manja. Sementara perahu berjuang melawan arus ombak yang kian tinggi dan ganas, gerimis mulai membasahi pipi. “Banyuwangi belum turun hujan sama sekali lho. Kalian datang kok langsung disambut hujan,” gurau mbak Elok teman yang mengantarkan kami plesiran di Banyuwangi.

Awan makin gelap dan bener aja, pas perahu kami mendarat diPantai Rajegwesi hujan pertama di Banyuwangi akhirnya turun bersamaan dengankandasnya cita cita kami menikmati sunset di Pantai Pulau Merah.

Untuk mengobati hati yang luka, kami tetap dibawa menuju Pantai Pulau Merah. Nggak terlalu jauh dari TNMB ternyata lokasinya, so deras hujannya pun sama. 30 an menit kami cuma bisa menatap nanar Pantai Pulau Merah yang sudah ada di hadapan mata tapi nggak bisa dinikmati sampai akhirnya hujan mulai reda dan menyisakan gerimis. Daripada menyesal kami nekad turun meskipun harus payungan.

senja yang tersisa

Pasir putih masih basah, awan masih gelap, tanpa adanya tanda-tanda pemandangan sunset yang kami harapkan. Akhirnya kami cuma bisa menikmati Pantai Pulau Merah sekilas dan ambil foto seadanya. 🙁

Dinamai Pantai Pulau Merah karena memiliki tanah berwarnamerah dan akan makin bertambah merah ketika matahari mulai kembali keperaduan.Pantai Pulau Merah memang terkenal akan pemandangan sunsetnya yang juara dankami harus kehilangan moment itu. Sediiihh bangeettsss….

FYI Sahabats, nggak jauh dari bibir pantai ada bukit kecil yang jadi landmark Pulau Merah ini. Katanya sih bisa didaki juga. Tapi memang daya tarik kedua setelah sunset adalah ombaknya yang juara bahkan bikin para surfer dunia cinta mati. Pantas saja pemerintah setempat mengadakan event surfing tahunan.

Perjalanan hari pertama di Banyuwangi berakhir dengan kurang menyenangkan karena hujan yang datang di saat kurang pas. Tapi aku nggak mau menyalahkan hujan, toh hujan pula yang ditunggu-tunggu setelah kemarau panjang tahun ini kan? Semoga hujan pertama di Banyuwangi membawa berkah untuk penduduknya dan kami juga. Lanjut postingan berikutnya ya. 🙂

Sunday, January 5, 2020

De Djawatan, Hutan Fantasi Serupa Setting Film Lord of the Ring

Assalamualaikum Sahabats …

Alhamdhulilah wa syukurilah, akhir tahun 2019 kemarin impianku liburan ke Banyuwangi akhirnya tercapai juga. Setelah bertahun-tahun penasaran sama Kabupaten terujung di Pulau Jawa ini akhirnya terbayar lunas semuanya. 4 Hari menikmati sepotong surga yang ada di Banyuwangi, meskipun belum tuntas, rasanya liburan kali ini jadi salah satu liburan terbaik kami.

Mengapa Harus Banyuwangi?

Mungkin Sahabats bertanya-tanya kenapa si harus Banyuwangi banget? Emang sebagus itu? Kabupaten Banyuwangi seringkali terlewat dari radar kita, paling banter lewat di kota ini hanya sekedar transit untuk kemudian nyebrang ke Pulau Bali. Bahkan banyak orang belum aware kalau Banyuwangi nggak kalah cantinya sama Pulau Bali. Padahal kalau Sahabats mau tahu Banyuwangi menawarkan paket liburan super lengkap. Gunung, hutan, pantai, pun wisata budaya dan kuliner bisa kita nikmati sekaligus.

FYI ya Sahabats, Kabupaten Banyuwangi itu luaaaasss banget, bahkan lebih luas dari Pulau Bali. Total luas wilayahnya adalah 5.782 km2, Kabupaten ini punya 3 Taman Nasional; Taman Nasional Merubetiri, Taman Nasional Alas Purwo, dan Taman Nasional Baluran. Itu baru Taman Nasional belum pantai, hutan, pegunungan, bahkan pulau-pulau kecil yang masih perawan dan cantik luar biasa. Supaya Sahabats terbayang akan keindahan Banyuwangi insyaallah semua spot wisata yang sempat aku kunjungi akan aku tulis dalam postingan berbeda, semoga nggak bosan ya bacanya. Postingan pertama akan dimulai dengan cerita dari hutan trembesi yang mirip banget dengan setting film Lord of the Ring.

De Djawatan, Hutan Wisata di Tengah Kota Banyuwangi

Ketika mendengar kata hutan pastilah yang terpikir pepohonanrimbun nun jauh di luar peradaban manusia. Ternyata di Banyuwangi kita bisamenemukan hutan lindung yang cukup luas di salah satu sudut kota Banyuwangi,tepatnya di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Hutan Trembesi yang dulunya milikPT. KAI ini sekarang sudah alih fungsi jadi hutan wisata yang cukup ngehits. Bahkankatanya hutan trembesi ini mirip banget sama hutan Fangorn di film Lord of theRing. Para fans Lord of the Rings harus banget deh mampir ke sini.

Pertama kali menginjakkan kaki ke hutan De Djawatan ini rasanya kaya masuk ke negeri dongeng. Barusan aja melewati kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan di perkotaan eh tiba-tiba nemu hutan rindang dengan ratusan pohon trembesi yang entah udah berapa ratus tahun usianya. Pepohonan ini tinggi menjulang dengan cabang dan ranting yang menjulur panjang seakan melingkupi dan melindungi semua yang ada di bawahnya. Rasanya semua penat dunia sejenak lebur deh ketika kita masuk ke hutan yang hijau nan rimbun ini.

Kami memang sengaja curi start di liburan kali ini tujuannya supaya bisa maksimal menikmati semua objek wsata di Banyuwangi dan alhamdhulilah waktu kami sampai di hutan De Djawatan hutan ini sepi banget karena memang pas hari kerja. Puas deh menikmatinya.

Anak-anak yang jarang liat pepohonan besar gitu pada takjub dan terbengong-bengong. Menurut info dari petugasnya satu pohon trembesi ukurannya bisa seperti 10 manusia dewasa berkeliling batang pohonnya. Mantab banget ya. Udara di seputaran hutan juga seger luar biasa jadi aku sarankan ambil napas selama mungkin supaya banyak suplai Oksigen masuk ke paru-paru dan hati pun insyaallah jadi tenang.

Oya Sahabats, satu hal yang aku amati dari hutan trembesi ini yang menurut aku special banget. Jadi pohon trembesi yang ada di De Djawatan ini umurnya sudah tua banget, kelihatan dari tinggi dan besarnya dong. Cabang dan rantingnya menjalar dan memanjang tapi anehnya antara satu pohon dan pohon lainnya nggak saling tumpang tindih. Cabang pohon akan berhenti tepat di samping cabang pohon lainnya, kebayang kan maksud aku Sahabats? Antara satu pohon dan lainnya nggak saling serobot dan melebihi batas wilayahnya. Subhanallah, bahkan tanaman aja tahu lho untuk nggak berlebihan dan sadar akan batas wilayahnya. Kalau manusia gimana??

Instagramable Spots and More

Dulunya hutan ini dianggap hutan biasa aja sama wargasekitar karena memang hutan trembesi De Djawatan sudah ada sejak lama. Biasa kanya kadang kita suka nggak menghargai atau memperhatikan apa yang ada didekatkita sampai suatu hari muncul beberapa foto cantik dari tempat ini. One postleads to another, dan akhirnya De Djawatan jadi ngehits, thanks to Instagram.Dan sekarang De Djawatan mulai bersolek supaya pengunjung makin betah.

Oya setelah hutan De Djawatan resmi jadi hutan wisata, pengelola mulai melengkapi hutan wisata ini dengan ornament dan pernak-pernik yang mendukung buat kita pepotoan. Pun tanpa ornament itu hutan ini aja udah cukup instagramble lho Sahabats. Ada payung-payung cantik, rumah pohon yang kece, jembatan, bahkan ada papan petunjuk spot foto yang recommended. Selain itu tersedia juga andong wisata yang akan mengantarkan kita keliling hutan dan kita bisa request bapaknya untuk berhenti di spot-spot yang kita rasa cantik untuk ambil foto. Satu putarannya kita cukup bayar 50.000 aja untuk waktunya bebas lah, sepuasnya kita aja.

Hutan De Djawatan

Abang udah jalan entah kemana untuk ambil foto dengan beberapa angle berbeda, sementara aku pegel ngejer baby K yang mungkin merasa ada di surga saking hutan trembesi ini luas dan sejuk jadi dia bebas berlarian. Udah kaya little explorer aja. Nah kalau Sahabats mau menikmati De Djawatan sepuasnya kek kami ini ada baiknya dating saat weekdays aja karena kalo weekend bisa dibayangin kan kaya gimana keadaannya??

Untuk masuk ke De Djawatan pengunjung nggak dipungut biaya alias gratis, Cuma bayar parkir kendaraan aja, asyik kan?? Nggak perlu bayar atau bahkan jauh-jauh ke New Zealand untuk bisa dapetin foto kece dengan background ala-ala Lord of the Ring. Cuuzz ke banyuwangi ajah. 🙂

Tuesday, November 5, 2019

Bagaimana Cara Menghitung Tagihan Kredit Mobil

Assalamualaikum Sahabats …

Menjelang tahun baru, adakah Sahabats yang punya rencana ambil kredit untuk beli mobil baru? Sebelum memtuskan untuk kredit mobil baru ada baiknya cari tahu dulu cara untuk melakukan simulasi kredit mobil atau cara menghitung tagihan kredit mobil.

Alhamdhulilah di jaman serba online ini kita diberi kemudahan untuk berbagai urusan ya Sahabats, termasuk urusan membeli mobil. Berbagai dealer atau perusahaan leasing menyediakan beragam kemudahan bagi para calon pembeli yang ingin memiliki mobil pribadi. Sahabats bisa membeli mobil secara tunai atau dengan cara mencicil. Jika Sahabats berencana melakukan kredit mobil, pastikan dulu untuk tahu perhitungan simulasi kredit mobil agar tidak ada kendala dalam membayar angsuran di kemudian hari. Bagaimana caranya? Yuk, simak.

Siapkan UangMuka Semaksimal Mungkin

Banyak dealer ataupun perusahaan leasing yang menghadirkan berbagai penawaran menarik untuk membeli mobil ke perusahaan mereka. Sebelum memutuskan melakukan pembelian, bandingkan dulu keuntungan yang ditawarkan antar perusahaan leasing satu dengan yang lainnya. Cari dealer mobil atau perusahaan leasing yang memberikan penawaran berupa uang muka atau down payment (DP) yang terjangkau, bunga rendah, dan jangka waktu yang fleksibel.

Menyesuaikan Kemampuan Pembayarandengan Proyeksi Pembayaran

Untuk melakukan kredit mobil, pastikan Sahabats menyesuaikan kemampuan pembayaran yang dimiliki dengan proyeksi pembayaran. Jangan sampai besar pasak daripada tiang lho. Oleh karena itu, pastikan Sahabats mencari informasi tentang kredit mobil dengan langsung mengunjungi perusahaan leasing atau dealer mobil, melalui internet, bank, atau kepada keluarga yang pernah melakukan kredit mobil.

Menghitung Simulasi Kredit Mobil

Melakukan penghitungan simulasi kredit mobil sangat diperlukan agar Sahabats memiliki gambaran jumlah tagihan yang harus dibayarkan tiap bulan. Bayarkan uang muka yang cukup besar atau minimal sekitar 20% dari harga mobil agar cicilan yang dibayarkan tiap bulan menjadi ringan. Tidak hanya itu, Sahabats juga dapat meminta diskon kepada dealer mobil atauperusahaan leasing agar uang muka menjadi ringan. 

Cara Menghitung Simulasi KreditMobil

Jika Sahabars berencana untuk kredit mobil baru ataupun mobil bekas, pastikan untuk menyiapkan biaya uang muka atau down payment (DP) minimal sekitar 20% dari harga mobil. Selisih plafon kredit antara harga mobil dan uang muka dapat diuraikan seperti di bawah ini.

Contoh

Harga Mobil   =   Rp220.000.000
Uang Muka (DP)     =   20% x Rp 220.000.000   =   Rp44.000.000
Plafon Kredit   =   Rp176.000.000

Biayabunga yang harus dibayar dapat dihitung dengan cara di bawah ini.

Jikadiketahui

  • Bunga kredit            =   6% per tahun
  • Tenor kredit             =   36 bulan (3 tahun)

maka

Angsuranbulanan   =   (plafon kredit + bunga yang harus dibayar) / tenorkredit

Angsuran bulanan    = (Rp176.000.000 + Rp31.680.000) / 36    = Rp5.768.900

Itulah cara melakukan perhitungan simulasi kredit mobil baru maupun mobil bekas. Kamu bisa melakukan perhitungan ini dengan mengikuti cara-cara di atas. Dengan menghitung tagihan kredit mobil sebelumnya, kamu bisa mendapatkan perkiraan jumlah uang muka dan tagihan yang harus disiapkan tiap bulannya. Memiliki mobil juga bisa menjadi salah satu cara untuk berinvestasi, loh. Kamu bisa memulai untuk  berinvestasi di qazwa.id, salah satu platform investasi syariah yang tepercaya dan terdaftar di OJK.

mobil idaman 🙂

Wednesday, October 2, 2019

Tips Belajar Asyik dan Efisien Untuk Menghadapi UN

Assalamualaikum Sahabats …

Tahun ini jadi tahun yang bikin dag dig dug karena kakak Nadia sudah kelas 6. Intensitas jalan-jalan harus mulai dibatasi, dan jadwal belajar mulai ditingkatkan. Demi persiapan menghadapi UN, nggak cuma kakak Nadia aja yang stres, emak bapaknya pun ikutan senewen.

Frankly speaking dengan sistem pendidikan di Indonesia yang sampai sekarang belum ramah anak, beban dan tekanan anak terhadap materi sekolah memang cukup berat. Pelajaran dengan materi segudang dan waktu yang cukup mepet, belum lagi target yang tinggi, siapa sih yang nggak senewen?

Sejak awal masuk sekolah persiapan untuk UN sudah langsung kental terasa. Dari mulai pertemuan antara orangtua dan guru untuk menyamakan visi dan misi, plus kelas tambahan yang diadakan setiap hari. Kesian juga sih liat anak yang tiap hari pulang dalam keadaan loyo, tenaga terkuras tapi malamnya tetap harus belajar dan mengerjakan PR. Makanya aku putar otak nih gimana caranya supaya Nadia nggak terlalu tegang menghadapi UN.

Supaya belajar jadi rutinitas yang menyenangkan dan nggak mbosenin buat Nadia, aku coba bikin beberapa strategi nih. Cara ini terbukti cukup ampuh dan efektif bikin Nadia semangat belajar. Aku share di sini ya, semoga membantu orangtua lain yang juga lagi senewen menghadapi UN. Cekidots guys.

1. Buat Suasana Belajar yang Menyenangkan

Berdasarkan pengalaman jaman sekolah dulu belajar di kamar tu bikin ngantuk, makanya aku menyarankan Nadia cari tempat belajar selain di kamar. Kebetulan kami punya ruang baca, semacam mini library gitu deh, nah aku tata senyaman mungkin supaya bisa jadi “pojok belajar” yang nyaman buat Nadia. Pastikan ruangan tersebut rapi, bersih, dan dilengkapi dengan semua peralatan penunjang macam stationary, AC ataupun kipas angin biar nggak kegerahan saat belajar. Tempelkan juga kata-kata motivasi supaya makin semangat belajarnya. 🙂

2. Rangkum Materi Pembelajaran

Aku selalu ingatkan Nadia untuk bikin catatan yang rapi supaya nanti kalau buat belajar lagi enak. Baca buku pelajaran kemudian ambil intisarinya dan catat. Nah sambil mencatat nih, sambil dipahami dan dimengerti, bukan hanya dihapal.

3. Dampingi Anak Belajar

Meskipun nggak setiap malam, aku selalu meluangkan waktu menemani Nadia belajar. Kebetulan Nadia anaknya visual banget. Butuh beberapa kali baca supaya dia mengerti materi di buku. Supaya nggak kelamaan, aku bantu Nadia memahami materi. Misal waktu itu kami belajar sistem penyerbukan. Aku ajak deh Nadia ke halaman rumah kami, petik bunga dan tunjukan secara langsung anatomi bunga dan memberi contoh bagaimana penyerbukan bisa terjadi. Alhmdhulilah si kakak langsung nyantel dan paham. Ulangannya dapat nilai tertinggi di kelas. 🙂

4. Belajar Sebentar tapi Rutin

Bayangin aja anak sekolah dari jam 07.00 – 16.00, tapi malamnya harus belajar lagi? Kebayang capeknya kan? That’s why kupesankan Nadia belajar satu jam pun oke asalkan rutin setiap hari. Tiap hari dibiasakan membaca buku, entah mengulang pelajaran atau mempersiapkan materi untuk besok, insyaallah malah lebih efektif dan nggak membebani anak juga.

5. Siapkan Camilan yang Menyenangkan

FYI, nyemil itu terbukti bisa bikin fokus belajar dan cocok buat mengusir rasa kantuk lho. Selain menyiapkan buah, aku siapkan juga beberapa biskuit kesukaan Nadia. Yups apalagi kalau bukan biskuit Kokola yang halal, varian rasanya banyak, dan enyaaak semuanya.

Ada 3 varian kesukaan Nadia nih, butter cookies yang rasanya buttery dan creamy banget, malkist olezz Kokola rasa strawberry yang rasa manisnya tuh pas banget, plus rasa strawberry-nya yang lembut dan gemesin. Saking gemesnya, bungkus baru dibuka udah langsung bablas seketika. Kalau udah disuguhin Malkist olezz Kokola pasti anteng deh belajarnya.

Malkist olezz Kokola

Selain yang manis-manis kaya aku, ada juga varian rasa gurih yang nggak kalah enaknya, crackers garlic bread yang rasanya persis kek garlic bread gitu deh. Kusuka deh yang ini, cucok banget buat temen ngeteh di sore hari, pastinya asyik juga buat temen belajar.

Cemilan yang enak dengan aneka rasa gini cocok banget dijadikan temen belajar supaya nggak gamoang stres dan menjaga mood tetap oke selama belajar. Nggak usah kuatir sama kebersihannya dan gizinya deh karena semua bahan yang digunakan untuk membuat Kokola biscuit pastinya adalah bahan pilihan dan proses pembuatannya pun sudah sesuai standart SNI, dan best partnya sudah bersertifikasi halal MUI. Top markotop kan?? 🙂

Tips nya sederhana banget ya sebenernya tapi alhamdhulilah cukup membantu belajar Nadia jadi makin efektif dan efisien. Semoga istiqamah selalu belajarnya ya kak dan sukses nanti pas menghadapi UN. Oya buat yang punya tips belajar asyik, mau juga dong di share di kolom komentar. Siapa tau bisa dipraktekin juga buat Nadia. 🙂

Tips dan Solusi Penyimpanan Barang Sesuai Kebutuhan Usaha dengan Rak Gudang Terbaik dari KITARACK

  Assalamualaikum Sahabats.... Dalam menjalankan usaha, pengelolaan penyimpanan barang sering kali menjadi tantangan tersendiri. Tak hanya s...