Tuesday, March 10, 2020

Waduk Bajulmati Dulu, Raja Ampat Kemudian

Assalamualaikum Sahabats …

Di hari terakhir liburan kami ke Banyuwangi, ada satu tempat yang sempat kami sambangi. Meskipun waktu kunjungnya bisa dibilang cukup pendek dan rasanya kurang banget mengeksplor tempat wisata satu ini, tapi sejak pertama kali mata memandang hati ini langsung jatuh cinta. Beneran kalau banyak orang beranggapan Waduk Bajulmati itu laksana Raja Ampat KW. Sejauh mata memandang dipastikan kita akan terpesona sama waduk yang keindahannya bak gugusan pulau -pulau kecil di Raja Ampat, Papua.

Hari terakhir kami di Banyuwangi, awan gelap menggelayut di seantero kota. Rupanya musim hujan sudah resmi menyapa kota di ujung Pulau Jawa ini setelah hampir 8 bulan lamanya hujan tiada rimbanya. Aku yakin semua warga Banyuwangi antusias menyambut musim hujan ini, tapi bagi kami ada rasa was – was akan kehilangan moment berharga di kota yang sukses membuat kami berempat jatuh cinta.

Awan sudah makin gelap menutupi wilayah perbatasan Banyuwangi – Situbondo tapi kami tetap kekeuh untuk melanjutkan perjalanan. Pak supir pun hanya mengangguk tanda setuju. Mas Ahmad, supir kami selama di Banyuwangi paham benar kami ingin memanfaatkan waktu dengan maksimal di Banyuwangi. Innova yang kami tumpangi terus melaju membelah gerimis yang mulai turun di desa Bajulmati, kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi hingga akhirnya kami sampai di pintu masuk waduk Bajulmati.

Waduk Bajulmati, Duplikatnya Raja Ampat

Belum ada sesuatu yang menarik perhatian saat kita memasuki pintu masuk Waduk Bajulmati yang berdiri sejak 2015 ini. Seperti gapura pada umunya dengan pemandangan yang standart juga. Oya pengunjung tidak dikenakan biaya masuk di sini cukup bayar retribusi parkir aja, 10.000 untuk mobil.

Masuk ke dalam area Waduk Bajulmati jalan berkelok akan kita temukan sampai akhirnya pemandangan yang sudah kami nanti -natikan muncul juga. This is it! Raja Ampat kawe terbentang di hadapan. Waduk yang luasnya 98.43 km2 ini membentang dari Situbondo hingga Banyuwangi, melalui gunung Baluran dan pegunungan IJen. Dan syukurlah meskipun dihantam musim kemarau yang cukup lama, masih tersisa debit air yang cukup untuk mengairi daerah sekitar waduk.

Selain ramai dikunjungi untuk berwisata, Waduk Bajulmati tentunya berfungsi sebagaimana waduk semestinya. Selain untuk irigasi, konservasi air, keramba ikan, Waduk Bajulmati juga dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).

Satu hal yang membuat tampilan waduk Bajulmati beda dengan waduk kebanyakan adalah adanya gundukan – gundukan tanah yang seolah berjajar membentuk pulau -pulau kecil di tengah waduk. Pemandangan yang tersaji tak ubahnya seperti Pulau Misool di Raja Ampat, inilah alasan kenapa pengunjung yang datang kemari jatuh cinta secara instant. Apalagi kalau bisa menikmati sepetak langit senja di sini, serasa di surga pastinya. Sayangnya kami terpaksa melewatkan pemandangan luar biasa itu karena kedatangan kami yang perdana ini disambut rinai gerimis yang manja.

What to do in Bajulmati?

Capek seharian mengeksplor Taman Nasional Baluran, adek Keumala sudah terlelap dipangkuan sejak keluar dari pintu gerbang Taman Nasional. Kasian juga rasanya kalau harus dibangunkan, toh dia belum paham pemandangan syahdu mendayu laksana Raja Ampat ini. Bisa jadi Keumala akan merengek minta mandi dan berenang di dalam waduk. Duhaaaii …. enggak dulu deh dek, persedian baju adek buat hari ini habis sudah. So kami putuskan tak perlu membangunkan si baby kriwil. Kami akan turun bergantian untuk menikmati sore mendung di Waduk Bajulmati.

Setelah kakak Nadia dan papanya puas foto – foto dengan latar belakang Raja Ampat kawe, giliran aku dong. Alhamdhulilah Keumala tidurnya lelap, jadi aman lah aku tinggalin bentar sama kakak di mobil. Setelah memastikan kakak dan adek baik -baik saja di mobil yang di parkir nggak jauh dari puncak Bajulmati, aku melangkah mengikuti fotografer kesayangan. Nurut aja deh disuruh kemana dan pose kek gimana, yang penting dapet foto yang oke kan? 🙂

Kata mas driver Ahmad si asyik juga mancing di seputaran waduk Bajulmati ini, meskipun ada aturan yang harus dipatuhi. For savety lah ya. Kebayang saat cuaca bersahabat duduk manis sambil mancing ditemani hembusan angin yang semilir sembari menikmati perpadua hijau dan biru dari gundukan pulau kecil dan air di waduk. Aaaiiihh … romantis dan syahdu banget ya pastinya Sahabats, apalagi kalau ada secangkir kopi Ijen di genggaman. So buat Sahabats yang pengen berkunjung ke waduk Bajulmati aku sarankan datang pagi banget atau sore, lepas adzan ashar supaya dapet pemandangan dan suasana yang sempurna.

Kehilangan moment langit senja di Waduk Bajulmati memang cukup bikin hati kami sedih tapi alhamdhulilah nuansa biru dan hijau sejauh mata memandang di Waduk Bajulmati melunasi semua kesedihan. Entah kapan kami bisa menjejak ke Raja Ampat tapi yang jelas kami sudah cukup bahagia banget bisa menikmati sempurnanya duplikat Raja Ampat di Waduk Bajulmati, Kabupaten Banyuwangi.

Monday, February 24, 2020

6 Tips dan Cara Membersihkan Peralatan Bayi yang Harus Diketahui Orangtua

Assalamualaikum Sahabats …
Punya 2 anak yang usianya terpaut 9 tahun itu sungguh sesuatu lho Sahabats. Jarak yang jauh terbentang membuatku lupa banyak hal soal per-bayi-an, walhasil harus kembali membuka buku dan belajar lagi. Salah satu yang selalu jadi perhatianku sejak awal jadi ibu adalah masalah kebersihan, baik soal kebersihan bahan makanan maupun peralatan makan yang digunakan bayiku. Memangnya seberapa penting sih menjaga kebersihan peralatan makan? Terus gimana caranya membersihkan peralatan makan bayi yang baik, benar, dan aman?
Mungkin ada beberapa diluar sana yang menganggap bahwa asupan gizi seimbang, stimulus fisik, dan psikis teratur adalah yang paling penting bagi tumbuh kembang anak. Memang sih keduanya super penting, tapi ada hal lain lho Sahabats yang nggak kalah penting, yaitu menjaga peralatan makan bayi tetap bersih dan sehat.
Dua tahun lalu anak dari temen sekantorku sempat dirawat di Rumah Sakit. Ternyata setelah melalui pemeriksaan dokter si anak terkena disentri akut. Si ibu bingung dong kok bisa sampai anaknya kena disentri padahal asupan makanan selalu terjaga kebersihannya bahkan dia selalu menyempatkan untuk bikin MPASI Homemade. Ternyata salah satu alasan si anak bisa kena disentri adalah si ibu salah dan kurang teliti dalam membersihkan botol susu dan peralatan makan si anak. Dari kasus temanku inilah aku belajar bahwa membersihkan peralatan makan bayi adalah hal yang sangat krusial.

Cara Mencuci Peralatan Makan dan Botol Susu Bayi yang Baik dan Benar

Untuk urusan cuci mencuci peralatan makan dan botol susu sejak dulu selalu aku tangani sendiri supaya yakin kalau kebersihannya memang terjaga. Memang harus menyisihkan sedikit waktu khusus sih tapi demi kesehatan anak, sebagai orangtua pasti dong kita akan lakukan. Nah gimana caranya membersihkan peralatan makan dan botol susu bayi yang baik dan benar? Simak tips ini ya Sahabats

  1. Cuci Tangan Sebelum Mulai Mencuci
    Sebelum kita mulai mencuci hal yang paling krusial dan harus banget dilakukan adalah cuci tangan. Gunakan sabun antiseptic untuk meminimalisir terjadinya perpindahan kuman dari tangan kita ke peralatan makan dan botol susu bayi.
pic from Pixabay

2. Jangan Malas Melepas Semua Komponen
Kadang suka males ya, mretelin semua komponen peralatan makan dan botol bayi satu persatu. Bayangan kita sih sabunin aja yang banyak, pasti bakalan bersih. Ternyata salah banget lho Sahabats, karena ada bagian – bagian kecil yang tak terlihat tapi tetap harus kita bersihkan dengan benar. That’s why lepaskan semua komponennya supaya semua bagian terjangkau dengan sempurna.

3. Gunakan Sikat Khusus Untuk Botol Bayi
Khusus untuk botol susu, gunakan sikat botol khusus untuk botol bayi supaya bisa menjangkau semua bagian, termasuk bagian yang ngumpet alias tersembunyi. Mulai bersihkan bagian atas atau bibir botol kemudian lanjut ke bagian dalam botol.

4. Pilih Sabun Cuci yang Berbahan Aman bagi Pencernaan Bayi
Mencuci peralatan makan dan botol susu nggak boleh dengan s embarang sabun cuci karena kita membutuhkan sabun cuci yang selain ampuh membersihkan sisa makanan dan susu, ingredients dari sabun cuci pun harus yang aman untuk bayi dan tidak berbau.

5. Bilas dengan Air Mengalir
Penting banget ya Sahabats untuk membersihkan semua peralatan makan dan botol susu bayi dengan air yang mengalir agar kebersihan tetap terjaga.

6. Rendam Dalam Air Panas
Kalau punya sterilizer sih alangkah nikmatnya ya Sahabats tapi karena harganya yang cukup mahal dan voltase listriknya juga tinggi jadi harus pinter – pinter cari solusinya. Salah satu cara paling mudah untuk memastikan tidak ada kuman yang tertinggal di peralatan makan dan botol susu adalah dengan merendam semua peralatan dalam air panas. FYI air panas terbukti ampuh membunuh kuman dan virus yang masih tersisa setelah proses pencucian. Nggak perlu lama – lama Sahabats, cukup 5 – 10 menit saja insyaallah sudah bersih.

Sekilas Tentang Pigeon Liquid Cleanser

Seperti yang sudah aku jelaskan di atas, memilih sabun untuk mencuci peralatan makan dan botol susu bayi nggak boleh sembarangan. Pemilihan sabun yang salah justru bisa jadi masalah baru dan menyebabkan penyakit bagi si kecil. Sahabats Momtraveler pastinya udah kenal banget sama merk Pigeon dong? Dari mulai bayi si kakak semua peralatan makan, botol susu, bahkan semua perawatan tubuh sehari –harinya aku pakai Pigeon karena memang sudah teruji dan banyak direkomendasikan para ahli. So begitu tau Pigeon mengeluarkan produk terbarunya, Pigeon liquid cleanser, tanpa ragu aku nyobain dong.


Dan seperti kebanyakan produk Pigeon yang memang oke, begitu pun dengan Pigeon Liquid cleanser yang punya 5 keunggulan. Keunggulan pertama; Pigeon liquid cleanser terbuat dari bahan alami, non alcohol, dan bebas pewangi sehingga aman untuk pencernaan bayi. Selain itu Pigeon liquid cleanser juga dilengkapi dengan bahan anti bakteri yang ampuh membunuh bakteri dan kuman.

Aman Untuk Peralatan Bayi, Baik Untuk Sayuran dan Buah – buahan


Pigeon liquid cleanser punya wangi yang ringan tapi seger banget. Jangan kuatir aromanya ringan jadi nggak akan menyengat dan bikin mual si baby kok. Bahkan saking bagusnya kandungan yang ada di dalam Pigeon liquid cleanser ini, aku juga pakai untuk mencuci buah dan sayuran. Iya ini serius Sahabats, sejak ada Pigeon liquid cleanser sebelum mengolah buah dan sayuran, semuanya aku cuci pake Pigeon liquid cleanser. Kandungan bahan alaminya ampuh membunuh kuman, bakteri, bahkan sisa pestisida yang masih menempel di sayur dan buah. So sekali pakai Pigeon liquid cleanser ini, dua tiga pulau terlampaui ya Sahabats. Kebersihan peralatan makan dan botol bayi terjaga, asupan makanan untuk seluruh keluarga pun terjaga kebersihannya. Nice ! ☺

Cara Menggunakan Pigeon Liquid Cleanser

Gimana cara menggunakan Pigeon liquid cleanser? Gampang banget kok. Pertama tuangkan Pigeon liquid cleanser langsung ke sikat botol atau sponge cuci. Nggak usah banyak–banyak ya Sahabats, secukupnya saja. Setelah itu cuci semua peralatan makan, botol susu, sayur dan buah dengan seksama, kemudian bilas dengan air mengalir. Untuk lebih aman lagi rendam peralatan makan dan botol bayi dalam air panas, untuk sayur dan buah bisa langsung dieksekusi ya Sahabats.
Buat Sahabats yang mau mencoba menggunakan Pigeon liquid cleanser bisa langsung ke supermarket atau bahkan minimarket terdekat. Harganya pun cukup terjangkau kok, sepadan lah sama manfaatnya yang baik bagi kesehatan anak kita. Selamat mencoba ya Sahabats.

Thursday, February 13, 2020

5 Fakta Menarik dari Komunitas Gandjel Rel Semarang

Assalamualaikum Sahabats ….

Sudahkah Sahabats bersyukur hari ini? Banyaak banget hal yang aku syukuri dalam hidup ini, salah satunya adalah bisa menekuni hobi bahkan dapet bayaran dari hobi menulis dan jalan – jalan? Nikmat mana lagi kah yang mau ku ingkari?

Menekuni hobi yang berbayar bahkan bisa menemukan teman – teman dan komunitas yang satu frekuensi secara bersamaan udah macam dapet jackpot aja rasanya. Alhamdhulilah dalam perjalanan di dunia persilatan eh dunia menulis dan blogging aku menemukan komunitas yang nggak hanya asyik dijadikan tempat belajar tapi juga menemukan banyak temen baru, keluarga baru, kesempatan baru, dan masih banyaak hal menyenangkan lainnya.

Please allow me to introduce salah satu komonuitas blogger terbaik yang pernah aku temukan, komunitas Gandjel Rel Semarang. Dan berikut adalah 5 fakta menarik mengenai Gandjel Rel yang harus Sahabats ketahui

1 . Gandjel Rel adalah Komunitas Blogger Bukan Komunitas Kuliner

Sepintas lalu, ketika orang mendengar nama komunitas ini pasti langsung menyimpulkan kalo Gandjel Rel adalah komunitas kuliner. Nope you are wrong dude!! Gandjel Rel memang nama salah satu makanan khas kota Semarang tapi komunitas Gandjel Rel bukan komunitas kuliner melainkan komunitas ngeblog. Para founder berharap dengan menyematkan nama Gandjel Rel akan turut andil dalam melestarikan dan memperkenalkan kue khas Semarang ini ke seluruh penjuru dunia.

2. Komunitas Blogger Perempuan Pertama di Semarang

Sebelumnya memang sudah ada komunitas blogger di kota Semarang, tapi belum ada yang khusus untuk perempuan. Para blogger cantik nan kece dari Semarang akhirnya bersatu dalam komunitas Gandjel Rel untuk mengasah kemampuan menulis dan blogging mereka supaya bisa bersinar dengan cahaya nya masing -masing. Ibarat batu mulia, komunitas Gandjel Rel yang mengasah dan meningkatkan kualitas batu mulia tersebut. Semua batu mulia yang ada ditempa dan dibentuk sesuai dengan keunggulannya masing. Seperti kita tahu batu mulia ada banyak kan ya jenisnya seperti juga anggota Gandjel Rel yang beragam dan punya warnanya sendiri, jadi saling melengkapi gitu deh. 🙂

3. Tagline Gandjel Rel: Ngeblog Ben Rak Ngganjel

Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya ngeblog lah supaya nggak ada yang mengganjal di hati. As you know perempuan itu setiap harinya harus mengeluarkan minimal 20.000 kata dan seringkali kita nggak punya orang atau waktu untuk numpahin semua uneg- uneg yang kita rasakan. So channel terbaik untuk melepaskan semua gundah gulana yang mengganjal di hati adalah nulis di blog. Writing is healing and therefore you can write mostly about anything and anytime you please at your personal blog. Jadi yuk kita ngeblog ben rak ngganjel. 🙂

4. Gandjel Rel Diprakarsai oleh 5 blogger perempuan terkece di Semarang

Berawal dari chit chat dan curhatan 5 blogger cantik jelita dan akhirnya lahirlah komunitas Gandjel Rel. Siapakah mereka? Ada ibu ketua Rahmi Aziza @rahmiaziza, blogger yg jago bikin komik, plus cantik dan langsingnya bikin iri hati; mbak Uniek Kaswarganti @uniekkas yg suka playing antagonis padahal hatinya lemah lembut tiada tara, penulis ngehits idolaku Dewi Rieka @dedew_writer; sang copy writer cantik Wuri Nugraeni @wurinugraeni; and last but not least anak sulung tersayang Lestari @tari_tarr. Kolaborasi mereka lah yang menyatukan kami blogger perempuan di Semarang sehingga jadi makin solid dan pede untuk fokus di dunia blogging. So terima kasih banyak buat para founder yang selalu setia memfasilitasi dan membersamai kami para blogger perempuan di Semarang.

5. Mau Gabung? Syaratnya Perempuan dan Aktif Ngeblog

Yups, you know it. Syaratnya se-simple itu Sahabats. Selama kalian perempuan dan berkomitmen untuk rajin ngeblog, pasti akan diterima dengan jalan terbuka dan dengan sendirinya sudah sah disebut GRes. GRes adalah sebutan sayang untuk para member Gandjel Rel yang tersebar diseantero kota Semarang dan beberapa kota di Jawa Tengah.

Begitu Sahabats terdaftar sebagai member Gandjel Rel maka bonus berupa keluarga dan teman baru otomatis di dapat. That’s it? Nggak lah banyak keuntungan lain dengan menjadi member Gandjel Rel seperti misalnya bakalan dapet banyak ilmu, pengalaman seru, bisa ikutan dan meliput acara keren, dapet job yang hasilnya bisa buat nambah uang belanja bahkan lebih, dan pastinya semua member akan saling support demi naiknya traffic blog. Beberapa diantaranya adalah dengan saling blogwalking (bewe) dan IG walking. Dengan begini traffic blog terjaga dan job pun mengalir dengan lancarnya. That’s what I call symbiosim mutualism, right? 🙂

Meskipun Gandjel Rel punya banyak anggota alhamdhulilah kami selalu guyub dan nggak pernah ada gesekan atau perselisihan. Bahkan kalau ada berita gembira kami semua ikut bahagia, dan kalau ada member yang kesusahan kami akan dengan senang hati meminjamkan bahu untuk bersandar.

Seru dan menyenangkan banget kan ternyata komunitas Gandjel Rel? Menjelang ulang tahun Gandjel Rel yang ke lima izinkan aku mengucapkan selamat ulang tahun buat Gandjel Rel tercinta semoga makin sukses dan selalu jadi wadah yang hangat untuk semua membernya. Glad to be part of Gandjel Rel. Love you Gandjel Rel. 🙂

Tuesday, February 4, 2020

Menjelajahi Taman Nasional Baluran

Assalamualaikum Sahabats …

Cerita jalan – jalan ke Banyuwangi belum berakhir nih. Masih ada beberapa spot wisata yang kami datangi dan insyaallah semuanya bakalan aku share di blog satu persatu yah. Setelah puas snorkeling di Bangsring Underwater, destinasi kami yang berikutnya adalah tempat yang sudah aku impikan sejak lama. Bukan tempat wisata yang penuh hingar bingar atau spot foto polesan manusia, bukan. Tempat ini bak miniatur alam liar bahkan keindahannya serupa Afrika. Maka jangan heran kalau banyak orang menjulukinya “little Africa.”

Dulu jaman masih tinggal di Sidoarjo aku pernah baca salah satu travel blogger idolaku @papanpelangi yang menceritakan perjalanannya ke Taman Nasional Baluran. Dari artikel dan foto-foto beliaulah rasa penasaranku muncul. Lanjut browsing di Google dan aku jatuh cinta dong, saking cintanya aku save beberapa foto berharap bisa ke sana. Sampai akhirnya kami pindah meninggalkan Jawa Timur masih ada satu hajat yang belum tersampaikan; menjelajahi Baluran. Alhamdhulilah akhir tahun 2019 kemarin akhirnya kesampaian juga main ke Banyuwangi dan mampir ke Taman Nasional Baluran.

Taman Nasional Baluran

Bak ketemu mantan pacar, dag dig dug jantung ini bersamaandengan mobil yang melaju melintasi pintu gerbang Taman Nasional Baluran. Akhirnyamomen yang udah sekian lama aku tunggu terjadi juga. Biarlah dianggap lebay,tapi satu destinasi bisa dicentang dari sekian banyak tempat di bucketlist-kuitu rasanya sesuatu banget. Iyes Sahabats, alhamdhulilah untuk menikmati TamanNasional Baluran yang luasnya hampir mencapai 25.000 hektare ini kita bisa naikkendaraan, mobil atau motor. Kabayang nggak kalau harus jalan kaki??

Menurut kawan yang mengantarkan kami menjelajah TamanNasional Baluran, baru saja jalan di area seputar Taman Nasional diperbaiki,jadi sekarang semua jalan sudah beraspal dan dalam kondisi mulus. Entah karenahari kerja atau memang Taman Nasional nggak banyak pengunjung, waktu kami datangsepi banget sih, bahkan kami puas berhenti di sana – sini menikmati hamparanpepohonan di sepanjang jalan yang berliku sambil sesekali ambil foto.

Honestly aku merasa begini lebih baik sih atau mungkin adabaiknya juga bikin peraturan yang membatasi pengunjung karena bagaimana puntempat ini adalah habitan bagi banyak hewan dan tumbuhan. Kehadiran kita hanyaakan mengganggu mereka, belum lagi kalau ada sampah betebaran. Duuhh jangansampai deh ya, semoga keindahan Taman Nasional yang ada di Indonesia senantiasaterjaga.

Udara di taman nasional Baluran bebas polusi, jadi kami bukajendela mobil lebar –lebar untuk menikmati udara segar. Lagi – lagi mobil kamiberhenti ketika mendengar suara monyet bersahut-sahutan. Ternyata monyet ekorpanjang memang salah satu hewan dengan populasi terbesar di Taman NasionalBaluran. Ada beberapa  hewan lain yangjadi peghuni tetap di sini seperti burung merak (Pavo Muticus) , banteng (BosJavanicus), dan rusa (Cervidae). Jadi sambil menyusuri jalanan di TamanNasional bisa sesekali menyapa hewan-hewan liar tersebut.

Beraneka Macam Ekosistem Dalam Satu Taman Nasional

Oya Sahabats FYI nama Baluran ternyata diambil dari nama sebuah gunung yang memang terletak di dalam kawasan Taman Nasional Baluran. Saking luasnya, Taman nasional ini terbagi dua, sebagian wilayah berada di Kabupaten Situbodo, dan bagian lainnya ada di Kabupaten Banyuwangi. Cuma memang selama ini kita kenalnya Baluran itu ada di Banyuwangi ya dan kami juga masuknya lewat pintu masuk yang ada di Banyuwangi.

Selain keanekaragaman satwanya, Taman Nasional Baluran ini punya banyak kelebihan lain. Pertama yang sudah aku sebutkan sebelumnya kalau di dalam kawasan Taman Nasional ada gunungnya. Kedua di Taman Nasional Baluran terdapat beberapa jenis hutan. Memasuki pintu gerbang utama kita akan disambut oleh hutan musim. Hutan musim adalah hutan yang kondisinya akan berubah sesuai dengan musim. Kalau musim hujan pepohonan akan menghijau, sedangkan saat kemarau seperti waktu kami datang hampir semua pohon mengering, dedaunan berubah coklat bahkan banyak diantaranya yang meranggas dan rontok. Baik saat musim hujan ataupun kemarau pastinya hutan musim ini kelihatan cantik, dan waktu musim kemarau ini efeknya cantik banget pas di foto. Jadi berasa kaya musim gugur di luar negeri, bukan kaya di Indonesia.

semakin menjauh dari gerbang utama kita akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Hutan berikutnya yang kami lewati adalah hutan evergreen, yaitu hutan yang setiap saat selalu dalam kondisi subur karena terdapat aliran sungai bawah tanah yang menjaga selalu siap menjaga suplai air untuk semua pepohonan.  Untungnya kami datang saat musim kemarau jadi perbedaan antara kedua hutan terlihat jelas banget.Suara burung dan binatang kecil macam serangga pun bisa kita dengarkan dengan bebas di sini. Subhanallah, bahkan rasanya sayang banget kalau mata kita tertutup bahkan untuk sekedar berkedip, semua pemandangan di sini bikin kita nggak putus mengucap subhanallah. Luar biasa ciptaan Allah, nggak ada celanya.

Lanjut bergerak lagi dan sampailah kami pada jantungnya Taman Nasional Baluran, kawasan yang dijuluki little Africa, yups welcome to Savana Bekol. 10.000 hektar savannah atau padang rumput yang luas dan lepas terpampang nyata di hadapan. Sumpah beneran berasa di Africa, dari mulai lanndscapenya bahkan sampai udaranya yang panas terik. Karena musim kemarau jad padang rumput yang biasa hijau jadi mongering, hewan hewan bersembunyi entah dimana hanya ada beberapa ekor kerbau yang lagi asyik berkubang di lumpur. Mau foto mereka pun ga berani karena takut mengganggu kesenangan mereka berendam lumpur.

Baru setengah perjalanan di Taman Nasional Baluran dan sudah berapa banyak landscape yang bisa kami nikmati plus perkenalkan ke anak –anak. Kebetulan Nadia juga lagi belajar tentang ekosistem jadi pas banget kami kemari, dia bisa melihat langsung ekosistem hutan dan padang rumput secara real time. Alhamdhulilah ya kak, si adek juga nggak kalah semangat lihat kerbau dan rusa dari jarak dekat. Kami juga sempat ketemu ayam hutan (Gallus Gallus)yang bulunya dominan warna merah dan hijau, cantik banget.

Oya di savanna Bekol ini selain pemandangannya yang iconic dan instagramable banget, ada satu pohon yang cukup terkenal bahkan katanya sudah beberapa kali jadi setting iklan dalam dan luar negeri. Pohon jomblo namanya, disebut demikian karena memang dia berdiri sendiri di tengah padang rumput nan luas. Sahabats nggak akan melewatkan pohon ini dan nggak akan kesulitan mencari karena memang dia berdiri sendirian aja tanpa kawan. Pohon ini jadi salah satu spot foto papan atas di kawasan savanna Bekol Sahabats.

Kejutan di Akhir Penjelajahan Taman Nasional Baluran

Baru separuh Taman Nasional terjelajahi dan entah sudah berapa ratus foto yang kami ambil. Rasanya nggak ada puasnya dan nggak ada kata cukup saking setiap sudut dari Baluran cantik semua, padahal menurut kawan kami masih ada kejutan yang akan kami lihat di akhir perjalanan.

Puas lihat gunung, aneka hutan dan satwa sekarang saatnya kita selonjoran di Pantai. Whaaattt??!! Pantai??!! Iyes, inilah yang mungkin nggak akan Sahabats temukan di Taman Nasional lain. Baluran punya gunung, hutan, padang rumput, dan pantai juga, mantabs kan? Di bagian terakhir dari Taman Nsional Baluran terdapat pantai Bama yang syahdu mendayu. Pantai ini cocok banget jadi final destination di Baluran karena pasirnya yang putih bersih beradu dengan ombak yang super duper tenang. Baru sekali ini nemu pantai yang ombaknya luar biasa tenang dan airnya pun cukup jernih. Pas banget lah buat main air sama anak – anak. Keumala pun langsung duduk anteng bikin istana pasir dan aku cukup mengawasi dari jauh karena bisa dibilang ombaknya tipis banget.

Selonjoran di bawah pohon sambil menikmati keindahan pantai Bama tu beneran relaxing banget Sahabats, lupa sama kepahitan dunia hehehe. Tapi Sahabats harus tetap waspada karena pantai ini jadi habitat kera ekor panjang yang suka banget sama sesuatu yang berwarna, terutama hijau. Jadi memang pengunjung disarankan untuk tidak bawa makanan atau minuman karena mereka akan terus balik dan balik lagi menagih jatah makannya. Selain mungkin makanannya nggak sesuai dari menu harian mereka takutnya juga mereka jadi manja mengharap uluran tangan pengunjung bukannya cari makan sendiri karena memang kan pantai Bama habitat asli mereka. Teh botol aku aja sempet dibawa kabur sama mereka padahal baru nyeruput berapa tegukan doing, hiks.

Katanya sih ada fasilitas snorkeling juga di Pantai Bama karena memang coral reefnya juga masih terjaga keasliannya. Sayangnya kami nggak sempat snorkeling lagi karena waktu sudah hampir magrib dan Taman Nasional juga sudah hampir tutup. Sahabats juga akan menemukan hutan mangrove di sisi sebelah kanan Pantai Bama, meskipun nggak luas tapi nggak kalah seru untuk dijelajahi juga. Dan semua keindahan plus segala aktivitas seru ini bisa Sahabats tebus hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 15.000.

Sesekali Sahabats harus berkunjung ke Taman Nasional, Indonesia punya banyak dan semuanya punya keunggulannya masing – masing. Mereka semua punya cerita yang ingin disampaikan pada kita, dengarkan melalui desiran angin yang berhembus, rasakan dalam setiap tarikan nafas Sahabats. Datang dan nikmati keindahan Taman Nasional, dan jatuh cinta lah pada negeri kita tercinta Indonesia.

Menjelang magrib dengan berat hati kami harus keluar dari Taman Nasional, tanpa listrik dan penerangan nggak ada yang bisa dilihat juga sih. Keluar dari gerbang Taman Nasional hati ini rasanya bahagia dan penuh banget. Allah kasih kesempatan kami berempat menikmati potongan surga yang kecantikannya nggak tergambarkan. Pengalaman ini jadi kenangan yang nggak akan kami lupakan sampai kapanpun karena semakin jauh kita melangkah, semakin jauh kita menjelajah bumi Allah, semestinya kita menjadi pribadi yang jauh dari kesombongan, hati pun makin mencintai Allah dan syukur pun tak luput terucap. Fabi ayyi ala I rabbikuma tukadziban ….

Tips dan Solusi Penyimpanan Barang Sesuai Kebutuhan Usaha dengan Rak Gudang Terbaik dari KITARACK

  Assalamualaikum Sahabats.... Dalam menjalankan usaha, pengelolaan penyimpanan barang sering kali menjadi tantangan tersendiri. Tak hanya s...