Sunday, September 26, 2021

Manfaat Vitamin D3 Bagi Pasien Covid 19

Assalamualaikum Sahabats …

Sahabats pasti sudah paham betapa pentingnya menjaga imunitas tubuh di masa pandemi ini. Imun tubuh yang kuat akan membantu kita melawan kuman, bakteri, dan virus pembawa penyakit. Untuk meningkatkan imunitas tubuh kita pun harus menjaga asupan vitamin dalam tubuh, termasuk vitamin D3. Ternyata vitamin D3 sangat bermanfaat dalam mengurangi mortalitas akibat pandemi COVID-19.

Sejumlah penelitian pada pasien Covid 19 di seluruh dunia sudah membuktikan bahwa ternyata kandungan vitamin D3 yang cukup dalam tubuh akan membantu pasien melawan virus Corona. Pasien Covid 19 yang asupan D3 dapat tercukupi dengan baik cenderung memiliki gejala yang lebih ringan bahkan tidak bergejala.

Manfaat Vitamin D

Vitamin D adalah salah satu zat yang diyakini sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Bahkan, dokter yang merawatku selama kena covid 19 pernah bilang D itu singkatan dari daya tahan tubuh.

FYI Sahabats, Vitamin D punya dipercaya segudang manfaat, seperti membantu pembentukan tulang dan gigi, menjaga kesehatan jantung, otot dan otak, mencegah depresi, serta membantu penyerapan kalsium. Kalau vitamin lainnya didapatkan dari asupan makanan, vitamin D bisa kita dapatkan dengan terkena sinar matahari secara langsung.

Tapi harus diingat juga sinar matahari yang baik dan mengandung vitamin D bisa didapatkan antara jam 07.00 – 09.00 pagi. Selain itu, Sahabats juga bisa mendapatkan kebaikan vitamin D melalui beberapa jenis makanan seperti kacang-kacangan dan protein hewani seperti telur, daging merah, dan susu.

Mengapa Vitamin D3 Mampu Tangkal Virus Covid 19?

FYI Sahabats, Vitamin D3 sangat berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dalam tubuh. Kalsium dalam tubuh bermanfaat menjaga kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, vitamin D3 juga ternyata sangat berperan dalam pencegahan dan terapi berbagai penyakit infeksi respiratorik, seperti tuberkulosis paru, influenza, dan covid 19.

Dalam beberapa penelitian lainnya, bahkan disebutkan bahwa resiko pasein Covid 19 untuk mengalami badai sitokin, (komplikasi serius yang berisiko menimbulkan kerusakan organ yang berakibat fatal), dapat berkurang jika ia mendapat asupan vitamin D yang cukup selama menjalani perawatan.

Vitamin D juga dapat berinteraksi dengan protein angiotensin-converting-enzyme 2 (ACE2) sebagai reseptor masuknya virus corona, sehingga mengurangi respons inflamasi terhadap infeksi COVID-19. Makanya penting banget untuk rutin mengkonsumsi vitamin D ya Sahabats, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.

Berdasarkan pengalaman saat terkena Covid 19 beberapa bulan lalu, aku juga dianjurkan mengkonsumsi vitamin C dan Vitamin D3 1000 selama masa isolasi mandiri. Selain rutin berjemur setiap pagi, aku juga rutin minum vitamin D3 1000 dan alhamdhulilah gejala yang aku alami tergolong ringan. Setelah hari ke14 aku udah negatif Covid dan bisa beraktivitas normal lagi.

Memilih Suplemen D3 yang Baik

Meskipun kita sekarang sudah tahu manfaat vitamin D, jangan asal minum suplemen juga ya Sahabats. Sesuatu yang berlebihan pastinya nggak baik uga bagi tubuh kita. FYI Sahabats, vitamin D terdiri atas dua tipe, yakni D2 dan D3. Vitamin D3 telah teruji efektif dalam tubuh manusia dibandingkan dengan vitamin D2.

Selain itu, sebagian besar suplemen vitamin D di pasaran menggunakan D3. Jadi, kalau Sahabats mau membeli suplemen vitamin D, pastikan pilihannya adalah yang mengandung Vitamin D3 ya.

Bagi Sahabats yang saat ini lagi terkena Covid 19 disarankan untuk mengkonsumsi vitamin D3 1000 IU agar dapat memenuhi kebutuhan vitamin D dengan cepat pada kondisi tertentu, seperti lanjut usia, hamil dan menyusui, berisiko tinggi atau mengalami penyakit infeksi, serta penyakit autoimun.

Dimana bisa membeli vitamin D3 1000 IU? No worries Sahabats karena sekarang suplemen D3 1000 IU bisa dibeli di apotek ataupun toko online kesehatan dengan harga terjangkau. Mulai sekarang rutinkan konsumsi vitamin D3 ya Sahabats supaya imunitas tubuh selalu terjaga. Stay happy and healthy always. 🙂

Tuesday, September 21, 2021

Jenis Obat Batuk Untuk Ibu Menyusui yang Aman

Assalamualaikum Sahabats …

Akhir-akhir ini cuaca lagi nggak menentu banget ya Sahabats? Kondisi seperti itu akan sangat berisiko untuk kesehatan. Biasanya, pada saat kondisi cuaca yang tak menentu, orang akan lebih mudah terkena penyakit seperti flu ataupun batuk. Flu dan batuk memang penyakit yang cukup sering menyerang kita, tapi bakalan repot juga kalau kita dalam keadaan hamil atau pun menyusui. Obat batuk apa ya yang aman dikonsumsi untuk ibu menyusui?

Berbagai penyakit ini terutama flu dan batuk tentu dapat menyerang siapa saja terutama seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah. Penyakit seperti flu dan batuk ini tentu saja cukup mengkhawatirkan terutama bagi mereka para ibu yang sedang melalui masa menyusui sang buah hatinya.

Galau ya rasanya. Mau minum obat kok kuatir akan berdampak sama si kecil, nggak minum obat juga badan rasanya nggak karuan? Tapi kalau mau tetap nggak diobati, takutnya penyakit bisa menular juga pada orang rumah termasuk si kecil.

Sama halnya seperti saat dalam kondisi hamil, ibu yang sedang menyusui nggak boleh sembarangan mengonsumsi obat, termasuk saat terserang flu atau batuk. Sahabats yang sekarang sedang menyusui harus mengkonsumsi obat batuk untuk ibu menyusui yang aman. Hal ini penting untuk diperhatikan agar obat yang Sahabats konsumsi nantinya tidak memengaruhi kualitas ASI bagi si kecil.

Holding Hands

Obat Batuk yang Aman Untuk Ibu Menyusui

Meskipun busui harus berhati-hati dalam mengkonsumsi obat, bukan berarti sama sekali nggak boleh ya. Dari beberapa artikel yang kucbaca dijelaskan bahwa jumlah obat yang dapat masuk ke dalam ASI s dan pengaruhnya terhadap bayi tergantung pada berbagai faktor termasuk usia bayi, jenis obat yang, dosis obat dan cara Sahabats meminumnya.

Kemungkinan efek samping yang dialami bayi dari pengobatan saat menyusui termasuk muntah, diare, gangguan tidur, dan iritasi. Selain itu, obat-obatan tertentu dapat mengurangi produksi ASI dan bahkan bisa menyebabkan penurunan berat badan pada bayi.

Apakah semua obat berbahaya dikonsumsi busui? Nggak juga si karena ada beberapa obat yang dapat dikonsumsi oleh para ibu menyusui. Pasalnya obat-obat yang dapat dikonsumsi tersebut tidak mengandung bahan berbahaya dan merusak produksi ASI.

Namun, untuk memastikan obat batuk untuk ibu menyusui yang aman Sahabats tentu sangat dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Diskusikan dengan dokter obat apa yang dapat aman dikonsumsi saat sedang dalam proses menyusui anak. Penting juga untuk membaca dan mencari tahu kandungan dari sebuah obat sebelum kita mengkonsumsinya.

Kandungan Obat yang Harus Dihindari Ibu Menyusui

Meskipun masih terdapat beberapa obat batuk yang bisa dikatakan sebagai obat yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui, namun ada pula beberapa kandungan obat yang perlu untuk Sahabats hindari karena dapat berpengaruh pada ASI.

Aspirin

Aspirin ini merupakan kandungan obat yang tidak cocok bagi para ibu menyusui. Pasalnya aspirin ini memiliki fungsi untuk meredakan nyeri dan juga mengandung guaifenesin yaitu fungsi yang berguna meredakan batuk berdahak. Guaifenesin ini tidak cocok untuk ibu menyusui karena belum adanya penelitian terkait guaifenesin sebagai obat batuk bagi ibu menyusui yang aman.

obat
kandungan obat yang aman dikonsumsi ibu menyusui

Dextromethoephan

Selain aspirin, obat yang mengandung dextromethoephan hanya disarankan untuk dikonsumsi bagi para ibu menyusui dengan bayi bersia diatas 2 bulan saja. Namun, untuk mengurangi risikonya, Sahabats dapat mencari pilihan lainnya yang tepat.

Semoga informasi di atas bisa membantu Sahabats Momtraveler yang saat ini sedang menyusui ya. Jangan sampai lupa untuk membaca keterangan kandungan obat sebelum membeli dan mengkonsumsinya ya. Semoga kita semua selalu dalam kedaan sehat, aamiin. 🙂

Saturday, August 21, 2021

Keuntungan Mencatat Transaksi Keuangan Di Aplikasi BukuWarung

Assalamualaikum Sahabats …

Kita semua paham bahwa dalam menjalankan bisnis, baik offline maupun online dibutuhkan pencatatan transaksi bisnis. Hal ini dikarenakan catatan transaksi keuangan sangat penting untuk diketahui, khususnya untuk melihat arus keuangan bisnis yang sedang kita jalani sehingga kita bisa mengontrol jumlah transaksi, debit, utang dan lainnya dengan mudah.

Sayangnya masih banyak pelaku usaha atau bisnis yang kurang memperhatikan pencatatan transaksi keuangannya, khususnya para pemula. Selain itu tidak sedikit orang yang tidak memiliki buku catatan sederhana. Bahkan masih sering mencampuradukkan antara uang usaha dengan uang pribadi. Sehingga tidak ketahuan, mana uang dari hasil usaha dan mana uang pribadi.

5 Keuntungan Mencatat Transaksi Keuangan di Aplikasi BukuWarung

FYI Sahabats, ternyata masih banyak lho pelaku usaha atau bisnis yang masih mencampuradukkan antara uang usaha dan uang pribadi. Tentunya hal ini membuat pengusaha kesulitan dalam menganalisa dan melihat perkembangan usahanya. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini sekarang sudah ada aplikasi BukuWarung.

Aplikasi pencatatan transaksi keuangan dan pembukuan ini, akan memudahkan kita mencatat berbagai transaksi. Mulai dari pemasukan, pengeluaran, hutang dan piutang pelanggan. Selain itu Sahabats juga dapat membuat laporan keuangan usaha dengan mudah. Inilah 5 keuntungan yang bisa Sahabats dapatkan jika mencatat transaksi keuangan menggunakan aplikasi BukuWarung.

  • Data Tersimpan Aman

Keuntungan pertama mencatat transaksi keuangan di aplikasi BukuWarung adalah semua data akan tersimpan dengan aman karena tersimpan dalam server. Dengan begitu, Sahabats bisa mengakses dengan mudah kapan dan dimana saja. Hanya dengan cara men-download aplikasi ini dan masuk ke akun Sahabats.

  • Mengingat Pembayaran Utang Otomatis

Keuntungan kedua menggunakan aplikasi BukuWarung adalah dapat mengingatkan pembayaran utang secara otomatis. Aplikasi ini akan mengirimkan pengingat pembayaran utang secara otomatis melalui pesan SMS atau WhatsApp kepada pelanggan secara gratis.

  • Banyak Pembukuan Berbeda

Mencatat transaksi keuangan di aplikasi BukuWarung adalah Sahabats bisa memiliki banyak pembukuan yang berbeda-beda. Jika Sahabats memiliki bisnis lebih dari satu dan ingin membedakan pembukuan secara personal dan bisnis. Memilih aplikasi BukuWarung merupakan solusi yang tepat.

Di sini Sahabats dengan mudah menambahkan pembukuan lebih dari satu. Dimana artinya Anda bisa memisahkan arus kas antar bisnis yang berbeda dalam satu aplikasi ini.

  • Laporan Bisnis Otomatis

Next, keuntungan mencatat transaksi keuangan di aplikasi BukuWarung yang keempat adalah Sahabats dapat membuat laporan bisnis secara otomatis.

Aplikasi ini sangat cocok untuk Sahabats yang ingin membuat laporan keuangan, mulai dari harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan dengan mudah. Adapun caranya yaitu tinggal pilih dan klik download, maka laporan bisa didapatkan.

  • Tersedia Aplikasi Kasir

Last but not least. aplikasi BukuWarung memiliki fitur kasir. Buat Sahabats yang masih bingung mencari aplikasi kasir yang mudah dan simpel. Tentunya BukuWarung bisa dijadikan salah satu solusi pilihan yang tepat.

Mulai sekarang Sahabats nggak perlu ragu dan bingung lagi mengenai pencatatan transaksi keungan perusahaan, berkat aplikasi BukuWarung. Seperti yang sudah kujelaskan di atas, banyak banget keuntungan jika mencatat transaksi keuangan bisnis Sahabats dengan menggunakan aplikasi ini.

Bagaimana Caranya?

Sahabats bisa langsung mengunduh aplikasi BukuWarung, kemudian install aplikasinya di smartphone maupun perangkat bisnis yang Sahabats gunakan saat ini. Kalau Sahabats masih punya beberapa pertanyaan seputar aplikasi BukuWarung, langsung cuuzz aja cek info lengkapnya di https://bukuwarung.com/tahapan-siklus-akuntansi/.

Semoga dengan memanfaatkan aplikasi ini bisa membantu Sahabats mengembangkan bisnis yang sedang kalian jalani ya. Yuk rasakan kemudahan mencatat keuntungan transaksi keungan, sekarang juga!!

Thursday, August 19, 2021

Post Covid Syndrome

Assalamualaikum Sahabats ….

Sahabats sudah pernah mendengar istilah post covid syndrome? Post covid syndrome adalah sebuah keadaan dimana penderita COVID-19 tetap merasa sakit atau mengalami gejala infeksi virus Corona walau telah dinyatakan sembuh. Gejala ini bisa terjadi beberapa minggu bahkan bertahan hingga beberapa bulan pasca kita dinyatakan negatif atau sembuh dari Covid 19. Mengapa hal ini bisa terjadi dan apa saja gejala yang dapat dialami penderitanya? 

Hari ke 15 isoman aku memutuskan untuk tes rapid antgen dan hasilnya alhamdhulilah negatif. Seneng banget akhirnya bisa keluar rumah lagi tapi entah kenapa masih merasa badan belum begitu fit. Semua gejala yang sempat aku rasakan sudah hilang, yang tersisa tinggal badan yang gampang capek dan napas yang relatif pendek-pendek.

Pengalaman Isoman di Rumah

Membuka Ramadan tahun ini dengan berita yang bikin aku syok. Aku yang selalu patuh prokes bahkan bisa dibilang hampir nggak pernah keluar rumah, akhirnya kena Covid 19 juga. Berawal dari adik ipar yang masih WFO pergi takziyah ke seorang kerabatnya dan malamnya langsung demam. Berhubung kami sempat kontak, aku sekeluarga plus orangtua tes antigen juga, hasilnya negatif.

Menyusul mertua adikku dan ponakanku positif keesokan harinya, kami pun tes ulang. Kali ini kami memutuskan PCR biar nggak was-was di RS. Kariadi Semarang. Tes pertama negatif, aku udah yakin bakalan negatif karena nggak merasakan apapun. Besoknya kami tes PCR kedua karena PCR memang harus dua kali.

Sekitar jam 7 pagi, ada notifikasi dari RSDK di hapeku. Hasilnya aku dan Keumala positif. Subhanallah nggak bisa menggambarkan rasa saat itu. Syok, marah, panik, nggak percaya entah apalagi campur baur jadi satu. 3x tes negatif dan baru tes keempat positif. So penting untuk Sahabats ingat ya, 1x tes belum cukup menyakinkan karena virus punya masa inkubasi. Kalau Sahabats dinyatakan negatif tapi gejalanya mengarah ke Covid, ada baiknya mengulang tes.

Meskipun sempet sedih, alhamdhulilah Allah kasih aku dan Keumala kemudahan menjalani masa isoman. Nggak ada gejala berat, bahkan hari ke 7 aku sudah merasa sehat, Keumala malah tanpa gejala. Masalah justru mulai muncul saat aku sudah dinyatakan negatif.

Aku mulai merasa gampang capek bahkan ngos-ngosan meskipun beraktivitas ringan. Banyangin aja Sahabats, cuma nyapu dan ngepel rumah aja nafas bisa kaya orang yang habis lari berkilo-kilometer. Nggak bisa lagi ikutan lari-lari atau nemenin Keumala joget sambil nonton Youtube karena nafas langsung sesek dan badan capek yang luar biasa. Di sini aku merasa sedih banget dan akhirnya mencoba mencari informasi soal gejala yang aku alami.

Post Covid Syndrome

Menurut beberapa jurnal internasional yang aku baca penderita Covid 19 akan dinyatakan sembuh total setelah 14 – 21 hari. Disebutkan di the Pharmacy Times, bahwa 87% penyintas Covid 19 masih merasakan gejala Covid seperti sesak nafas dan kelelahan. Pada saat pemeriksaan rawat jalan, hanya 12,6 persen penyintas corona yang benar-benar bebas dari gejala apapun. Ada sekitar 44,1 persen penyintas corona yang mengalami penurunan kualitas hidup. 27,3 persen mengalami nyeri sendiri dan 21,7 persen alami nyeri dada. 

Well, good thing is that ternyata aku nggak sendiri. Banyak yang mengalami apa yang aku rasakan, termasuk beberapa teman yang juga penyintas Covid 19. Bad thing-nya adalah belum ada penelitian pasti mengenai apakah gejala post covid syndrome atau yang juga dikenal dengan long covid ini bisa sembuh total. Buat sebagian orang paru-paru akan membaik dengan sendirinya, tapi ada juga yang harus menerima kenyataan kalau sesak nafas dan kelelahan ini akan bertahan seumur hidup. Hopefully I am not one of those.

Apa yang Menyebabkan Post Covid Syndrome?

Sadly, belum ada cukup penelitian yang bisa menjawab pertanyaanku ini. Tapi ada beberapa faktor yang dicurigai menjadi penyebabnya. Diantaranya adalah gangguan lmfatik, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, saraf dan otak, termasuk juga stres. Seperti yang kita tahu ya Sahabats, virus Corona memang dijuluki virus 1000 wajah karena gejala antara satu dan lainnya bisa berbeda, pun dengan proses penyembuhannya.

Semua penyintas Covid 19 punya kemungkinan mengalami post covid syndrome dan gejalanya pun bisa beragam Sahabats. Ada yang mudah lelah dan sesak nafas kaya aku, ada juga yang mengalami nyeri otot, radang tenggorokan berkepanjangan, sakit kepala, gangguan fungsi indera seperti anosmia. Sedih ya. Tapi memang ini yang sedang aku hadapi sekarang. 3 bulan pasca negatif Covid 19, badan memang udah nggak seloyo dulu tapi nafas masih cenderung pendek dan gampang ngos-ngosan.

Banyak dari gejala long covid yang terjadi berkaitan dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya dan faktor risiko yang menghambat pemulihan. Dalam kasusku mungkin karena aku punya komorbid asma, jadi gejala post covid-nya berhubungan dengan gangguan pernapasan, termasuk batuk berkepanjangan, penurunan kadar oksigen darah, dan sesak napas. Balik lagi tadi, gejala yang dialami bisa berbeda pada tiap orang.

Cara Mengatasi Post Covid Syndrome

Meskipun kita nggak ernah tahu apa penyebabnya dan sampai kapan gejala post covid syndrome ini bakalan berakhir insyaallah masih bisa diatasi kok. Berdasarkan pengalaman pribadiku ya Sahabats, aku mecoba melakukan beberapa step untuk mengurangi gejala yang aku rasakan. Semoga steps di bawah juga bisa Sahabats terapkan ya. 🙂

1. Husnudzan dan Berdamai dengan Diri Sendiri

Aku yakin bahwa setiap penyakit itu akarnya ada dalam pikiran kita sendiri. Semakin lama kita berada di fase denial dan menyalahkan orang lain, apa yang kita rasakan justru makin parah. So setelah banyak mengeluh dan merasa sedih, bismilah aku coba menata diri lagi. Berbaik sangka pada sang pemilik hidup karena Allah nggak akan memberikan cobaan yang kita nggak sanggup hadapi. This too, shall past. 🙂

Nerimo bukan berarti pasrah ya. Menerima kalau sekarang badanku nggak sekuat dulu dan mungkin sistem dalam tubuhku sedang bekerja keras melawan post covid syndrome. Jadi aku dukung dengan positive thinking, yakin kalau semua gejala bisa diatasi dan aku insyallah akan sembuh dan fit lagi. Doain ya Sahabats. 🙂

2. Pengobatan Simptomatik

Maksudnya pengobatan sesuai gejala yang dialami. Sebaiknya Sahabats konsultasi dengan dokter dulu ya supaya dapat perawatan terbaik. Setelah konsultasi dengan Spesialis paru-paru, aku mulai rutin minum beberapa macam obat untuk mengurangi gejala sesak nafas. Alhamdhulilah sekarang ini sudah jalan hampir 2 minggu minum 5macam obat dan gejala sesak nafas mulai berkurang. 🙂

3. Mengelola Aktivitas Harian

Supaya nggak gampang capek aku juga nggak mau ngoyo beraktivitas. One step at a time atau menyesuaikan aktivitas dengan kemampuan tubuh. Ketika udah merasa lelah, aku berhenti sejenak. Duduk sebentar kemudian atur nafas sampai kembali normal. Aku biasanya memulai aktivitas ringan dulu baru bertahap menyelesaikan semuanya.

Ini berlaku juga untuk olahraga ya Sahabats. Post covid syndrome yang kita alami jangan jadi alasan untuk mager dan malas olahraga. Aku pun mulainya bertahap dari jalan keliling rumah, naik turun tangga sebisanya, sepeda statis (itupun cuma tahan 10 menit aja hahaha), gentle yoga atau senam ringan. Lakukan olahraga yang Sahabats suka, kuncinya bertahap ya. Do not force yourself.

4. Sampaikan Apa yang Kamu Rasakan Pada Keluarga

Komunikasi adalah koentji. Apapun yang lagi Sahabats rasakan saat ini sampaikan pada suami dan anak-anak. Toh mereka adalah support system utama kita. Aku cerita apa yang kurasakan dan bahwa aku butuh bantuan untuk menyelesaikan beberapa aktivitas. Kalau sudah merasa nggak sanggup aku akan minta bantuan suami atau berbagi tugas sama kakak untuk meringankan pekerjaan.

dusun semilir

5. Kelola Stress

Balik lagi ke komunikasi tadi Sahabats. Ojo dipendem dewe, jangan dipendam sendiri, sharing apa yang kita alami bisa banget meringankan stress yang kita rasakan. Istirahat cukup, makan yang bergizi, dan olahraga. Katanya olahraga bisa bikin hormon bahagia meningkat lho Sahabats.

Luangkan waktu untuk me time juga bisa jadi obat stress yang menyenangkan. Menulis atau melakukan perawatan diri di rumah. Basically lakukan apa saja yang bisa membuat hati kita bahagia. 🙂

6. Vaksin

Vaksin Covid-19 terbukti efektif menurunkan tingkat keparahan dan kematian dengan infeksi virus corona. Sebuah studi klinis di Inggris menunjukkan ada penurunan gejala long covid pada orang-orang yang sudah mendapatkan dosis pertama vaksin. Makanya begitu ada kesempatan vaksin aku langsung daftar dan alhamdhulilah minggu kemarin aku sudah vaksin dosis kedua juga. Semoga semua ikhtiar yang aku lakukan bisa segera menyembuhkan post covid syndrome yang aku alami ya Sahabats.

Meskipun Sahabats sudah sembuh dari Covid dan mungkin nggak merasakan gejala post covid syndrome atau long covid, protokol kesehatan tetap harus dijaga ya. Pakai masker kemana pun, bahkan cuma ke tetangga sebelah rumah. Cuci tangan sesering mungkin dan jaga jarak, itu wajib deh hukumya.

Yakinlah ketika Allah menciptakan penyakit sudah sepaket sama obatnya. Insyaallah pasca Covid kita tetap bisa hidup sehat dan bahagia. Kuncinya jaga hati tetap bahagia dan jaga badan juga supaya sehat seterusnya. Sahabats yang sekarang lagi mengalami long covid kaya aku, semangat ya. We can get through this. 🙂

Tips dan Solusi Penyimpanan Barang Sesuai Kebutuhan Usaha dengan Rak Gudang Terbaik dari KITARACK

  Assalamualaikum Sahabats.... Dalam menjalankan usaha, pengelolaan penyimpanan barang sering kali menjadi tantangan tersendiri. Tak hanya s...