Assalamualaikum Sahabats ….
Sebagai manusia biasa kita pasti pernah melakukan kesalahan pada anak. Sebaiknya nggak perlu merasa gengsi untuk minta maaf jika kita berbuat salah. Meminta maaf pada anak ketika kita melakukan kesalahan justru dapat membentuk karakter positif pada anak.
Honestly aku termasuk jajaran manusia bersumbu pendek. Apalagi kalau pas lagi kemrungsung sama kerjaan atau lagi banyak pikiran. Hiiihh …. berasa kaya kembang api disulut, meletus seketika. Kalau emosi sudah nggak terkontrol begini, produknya akhirnya sudah pasti cuma satu. Menyesal.
Ibu dengan segala beban kehidupan yang dipendamnya amat sangat rentan dengan stress atau bahkan depresi. Kombinasi sempurna antara kelelahan karena aktivitas yang nggak ada habisnya dan bahkan to do list yang terus bertambah di kepala setiap hari mau nggak mau bikin emosi kita naik turun setiap saat.
Pernah ada suatu masa, waktu itu Keumala masih TK A. Usianya sudah 5 tahun tapi masa tantrumnya justru baru dimulai. Iya, agak bingung juga karena kalau baca artikel parenting, tantrum bisa terjadi pada usia 2 – 3 tahun.
Akuu nggak ingat pasti gimana awalnya tapi dalam seminggu Keumala bisa ngamuk sampai beberapa kali. Masyaallah rasanya luar biasa menguras emosi. Sudah mencoba berbagai cara, dari mulai duduk sejajar dan mencoba ngomong baik-baik sampai kasih time out. Bukannya tenang, Keumala makin nggak jelas ngamuknya.
Dia merasakan sesuatu yang mungkin belum bisa dipahami dan diceritakan ke aku. Sementara sebagai ibu keranjang kesabaran udah hampir tak bersisa. Walhasil keluarlah versi mama mengerikan dengan oktaf tinggi, mata melotot, dan galak luar biasa. Setelah itu terbitlah sesal di dada.
3 Magic Words
Maaf, Terima Kasih, Tolong. Sahabats pasti sudah mengajarkan ke anak-anak untuk selalu menggunakan 3 kata ajaib tadi ya. Dan memang harus dibiasakan sejak dini.
Tolong dan terima kasih relatif mudah diucapkan. Tapi agak berbeda dengan kata maaf. Mungkin karena nggak dibiasakan sejak kecil oleh orangtua kita atau simply karena gengsi. Masa iya sih harus minta maaf sama anak kecil? Anak sendiri pulak.
Well faktanya, kata maaf ini sederhana tapi efeknya sangat dahsyat lho Sahabats. Dengan satu kata ini semua keruwetan dalam hidup bisa diselesaikan. Termasuk ketika kita berbuat salah pada anak sendiri.
Manfaat Meminta Maaf Pada Anak
Jangan sampai kita merasa malu atau gengsi ketika harus minta maaf pada anak. To err is human. Al insaan mahalul khatha’ wan nisyaan. Manusia memang Allah ciptakan untuk berbuat salah. Tapi sebagai manusia kita juga harus bisa belajar dari kesalahan.
Dan ketika kita melakukan kesalahan pada anak harus dong minta maaf. Saat kita minta maaf pada anak atas kesalahan kita, pada detik yang sama kita sedang memberikan teladan bahwa manusia kadangkala memang berbuat salah. Dan ketika kita salah, segerakan meminta maaf pada anak kita.
Meminta maaf pada anak tidk akan mengurangi rasa hormat mereka pada kita. Justru dengan meminta maaf kita mengajarkan anak untuk berani mengakui kesalahan dan arti kejujuran.
Dari pengalamanku, memberi contoh untuk selalu meminta maaf saat berbuat kesalahan ternyata bisa jadi cara mempererat hubungan orangtua dan anak, menanamkan sikap saling menghargai, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan empati.
Cara Meminta Maaf Pada Anak
Faktanya manusia pasti mengalami momen dimana emosinya bisa meledak. Dari sebuah artikel yang aku baca, Dr. Pooja Lhaksmin, asisten profesor psikiatri klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas George Washington, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa sesekali marah besar pada anak adalah hal yang wajar. Dan itu bukan berarti kita adalah orangtua yang buruk.
Faktanya, kita hanya manusia biasa. Melakukan kesalahan atau bahkan berteriak pada anak adalah hal yang wajar terjadi sesekali. Perlu kutekankan kesalahan atau kemarahan yang aku bicarakan di sini bukan kekerasan fisik atau verbal. Bukan juga emosi tak terkontrol yang sering terjadi. Kalau yang itu butuh bantuan dari profesional untuk mengatasinya ya Sahabats. Secepat mungkin sebelum terlambat.
Penting untuk diingat bahwa minta maaf nggak boleh hanya sekedar ngucap terus selesai perkara ya Sahabats. Ada langkah yang harus kita lakukan dalam meminta maaf. Termasuk berusaha supaya kesalahan yang kita lakukan tidak terulang lagi.
1. Minta Maaf dengan Tulus
“Iya … iya mama minta maaf. Gitu aja marah!” Ya nggak gitu juga caranya minta maaf ya Sahabats. Sebisa mungkin kita harus menunjukkan kalau kita maaf maaf dengan tulus.
Kalau kata para pakar parenting orangtua harus memposisikan diri sejajar dengan anak (bisa dengan berlutut atau duduk dihadapan anak) kemudian tatap mereka dan ucapkan permintaan maaf dengan nada yang lembut.
Nggak perlu tuh diungkit kita murka karena anak nggak mau beresin mainan atau karena main hape terus-terusan. Pkoknya minta maaf aja secara tulus tanpa perlu mengungkit apa yang sudah terjadi.
2. Jelaskan dengan Bahasa yang Mudah Dipahami
Sesudah kata maaf terlontar, lengkapi penyesalan kita dengan menjelaskan duduk perkaranya. Pakai bahasa yang mudah dipahami anak supaya mereka ngerti kenapa kita tadi sempat “meledak.”
Kalau aku dulu pernah menjelaskan kaya gini, “mama minta maaf ya dek tadi teriak sama adek. Kayanya mama capek karena banyak kerjaan di kampus. Pas pulang lihat rumah berantakan langsung kesel deh. Maafin mama ya?”
Bahasanya sederhana dan bisa dipahami anak. Keumala paham ternyata mama lagi capek jadinya marah deh. Dari kalimat ini keliatan murni kita minta maaf tanpa perlu menyalahkan perbuatan mereka.
3. Tanyakan Pada Anak Apakah Sudah Saatnya Berbaikan
Pernah dong suatu ketika aku minta maaf karena lupa menepati janji untuk belikan es krim. Pas aku minta maaf, Keumala masih ngambek dan nggak mau langsung memafkan. Hiks, ya wes nggak perlu dipaksa. Mungkin butuh waktu untuk meredakan rasa kecewa di hatinya.
Amazingly nggak butuh waktu lama dia udah lupa dengan kemarahannya dan langsung baikan lagi. Kalau udah gini jangan sampai lupa lagi sama apa yang udah kita janjikan ya Sahabats. Kita juga merasa kesal kalau ada yang ingkar janji, anak pun pasti merasakan hal yang sama.
Kalau marahnya sudah mereda kita bisa sisipkan kata-kata mesra untuk merekatkan kembali hubungan. Misalnya gini, “Kita baikan lagi ya dek. Peluk dulu lah.”
4. Tawarkan Konsekuensi
Coba tawarkan konsekuensi ketika kita melakukan kesalahan. Misalnya seperti waktu aku lupa nggak membelikan es krim. Sebagai gantinya aku janji besok akan menepati janji belikan es krim kesukaan adek. Supaya si adek yakin kita udah menyesal aku bikin reminder di hape. Pulang kantor mampir minimarket beli es krim buat ade.
Bacakan reminder yang kita buat. Dengarkan alarmnya. Udah gitu aja mereka udah happy kok. Point paling penting ya kita jangan sampai nggak menepati janji lagi. Dengan begini mereka akan belajar bahwa ketika kita berjanji pada seseorang maka harus ditepati.
5. Janji Tidak Akan Mengulangi
Berbuat kesalahan itu manusiawi. Itulah yang kita ajarkan pada anak ketika kita meminta maaf atas kesalahan yang kita perbuat. Jangan berhenti di situ aja. Sahabats juga harus kasih contoh untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
Kalau kemarin kita “meledak” karena lelah maka cari solusinya. Seperti kata Rasulullah SAW, ketika kita merasa marah cobalah untuk duduk atau berbaring sejenak. Tarik nafas beberapa kali. Tenangkan diri sambil minum segelas air atau berwudhu.
Kalau memungkinkan aku biasanya pakai cara time out. Minta jeda sejenak. Kalau nggak memungkinkan ninggalin anak sendiri, Sahabats bisa kasih mereka screen time 10 menit aja. Kasih timer biar nggak kebablasan. Sementara anak screen time kita bisa atur nafas dan emosi. Insyaallah dengan cara ini emosi kita jadi lebih terkontrol.
Subhanallah, Allah menciptakan sosok kecil yang mulia dan pemaaf dalam diri semua anak kecil. Entah berapa kali kita berbuat salah pada mereka tapi dengan segera mereka bisa melupakan semua kemurkaan dan kesalahan kita. Mereka akan selalu punya cinta yang murni untuk kita.
Jadi jangan pernah gengsi untuk minta maaf ya Sahabats. “Mama minta maaf ya,” cuma 4 kata yang sederhana tapi dahsyat efeknya bagi perkembangan emosi anak. Insyaallah dengan minta maaf atas kesalahan yang kita lakukan, kita nggak akan meninggalkan luka batin di dalam hati mereka.
Sahabats pernah punya pengalaman lucu atau tak terlupakan ketika minta maaf pada anak? Mau dong di share kisahnya di kolom komentar.
Wah, sungguh orang tua yang bijak dan bijaksana nih kalau ga gengsi meminta maaf pada anak 🙂 Memang deh sepertinya kita harus bisa melihat situasi dulu, kapan waktunya bilang maaf. Kalau aku sih biasanya sambil meluk si kecil, pandang matanya saat berbicara. Kalau bisa sekalian jajanin dia wkwkwkwkwk biar makin senang. Lega banget ya rasanya jika plong hati kita dan aura anak terpancar lebih bahagia sesudahnya.
komunikasi ini penting yaa, terutama saat menyampaikan pernyataan maaf, karena hal ini tentu akan menjadi contoh bagi anak bagaimana cara menyampaikan permintaan maaf kepada orang lain. Good parent mbak, sukses selalu yaa dalam mendampingi putra putrinya,
Biasanya saya juga menjelaskan ke anak. Meskipun gak langsung saat itu juga. Bahkan kalaupun saya merasa memang perlu marah. Tetap dikasih penjelasan. Karena siapa tau saat marah saya khilaf. Terlontar kalimat yang menyakiti hati anak
Aku biasanya kalau ada kejadian yang serius aku salah ke anak,anak kupeluk erat dan amu minta maaf. Kadang gak aku jelasin, aku justru menanyakan ke anak, apakah anakku memaafkan ibu?
Setuju Mbak Muna. Saya pun bukan orang yg sejak kecil terbiasa dengan kata maaf, harus menaklukkan diri sendiri utk mengatakan maaf, bahkan suami pun tak jarang saya paksa mengucap maaf kalau beliau salah ke anak 😁 Efeknya ke diri sendiri Masya Allah ya … Ke anak pun juga luar biasa.
Makasih tipsnya. Aku masih belajar banget soal Tolong, Terima kasih, sama Maaf. Sama Bocil sih udah mulai praktik ya. Kadang lucu, tapi memang harus dibiasakan. Jadi Orang tua, banyak kerjaannya
Aku sama suami juga selalu menekankan untuk gak usah gengsi minta maaf, apalagi kalau kita kelepasan marah-marah kayak gini.
Walaupun janji gak akan diulangi, kadang ada saja kejadian yang bikin jadi agak teriak. Sampai-sampai, akunya minta tolong juga sama anak, kalau aku marah tolong diingetin. Akhirnya anak yang paling kecil emang biasa ngingetin deh. Begitu aku ngomong agak tinggi sedikit, dia langsung bilang “Sabar mama, yang sabar ya”, gitu gitu, ahaha.
Aku langsung minta maaf deh ke anak-anak kalau suka gak sabar menghadapi mereka, huhuhu
Hihi.. kadang aku tuh pas lagi minta maaf pake embel-embel nyalahin anak-anak. Makasih remindernya Mbak.. Semoga setelah membaca tulisan ini jadi lebih tulus minta maafnya.
three magic words is golden mom. senang deh baca tulisan parenting kayak gini sukses selalu ya, dan barakallah.. kunjung balik ke blog ku ya, komen dong di post terakhir. trimakasih
aku pun sepakat nih, 3 kata (maaf, tolong dan terima kasih) ini menjadi cara juga mengajarkan anakku. Ini juga berlaku untuk aku dan suamiku jika ke anakku, mengucapkan 3 kata tersebut. Kalau kami salah biasanya kami peluk dulu.
Kalau udah minta maaf dengan tulus ke anak, rasanya legaaaa banget. Seringkali, abis minta maaf gitu, anakku jadi meluk erat, trus ikut minta maaf. Padahal mamanya yang bersalah.
Kyknya hampir semua emak2 melakukan kesalahan kyk gtu ke anak ya mbak. Aku pun kerap gak sabaran apalagi kalau liat anak gak sat set gtu.
Emang kalau kita salah kitanya juga kudu berani minta maaf ke si anak dan janji gak ngulang lagi. Setelah esmosi mereda bagus tu diobrolin lg kenapa td marah dll yaa.
setuju sekali mba, meminta maaf pada anak jika kita sebagai orangtua melakukan kesalahan ataupun membuat anak gak nyaman memang harus dibiasakan, karena anak-anak kan juga manusia
Saya langsung berpikir ke mana-mana nih. Gimana nanti kalau saya harus berhadapan dengan anak saya ketika saya salah.
Minta maaf pada diriku sendiri aja rasanya berat. Terus apakah nanti saya akan baper ketika anak belum memaafkan saya? Dia masih ngambek dan lainnya.
Kalau sekarang saya sering minta maaf ke anak, tapi mungkin dia belum paham apa itu kata maaf. Karena di masih batita. Jadi ya, dia ketawa-ketawa aja.
Menjadi orangtua itu ya, ya kudu bijaksana, kudu perhatian dan memberikan contoh yang baik pula. Semoga kita bisa melakukannya.
Setuju mbak…minta maaf ke anak pun perlu kita lakukan. Saya tidak tumbuh dalam teladan/contoh mengungkapkan perasaan secara dari orangtua. Tapi, suatu hari ibu saya pernah bilang kalau “orangtua tidak selalu benar.” Dari perkataan beliau, saya tahu kalau beliau tidak berkeras merasa benar dlm segala sesuatu. Meski tidak terucap kata maaf (karena tidak terbiasa mengungkapkan emosi secara verbal), saya yakin beliau bukan orang yg keras hati.
Kalau sekarang sih, saya biasakan utk minta maaf ketika berbuat salah/menyakiti anak.
Meminta maaf pada anak penting agar mereka tidak membawa beban kecewa sampai dewasa. Aku dulu pun gak gengsi ketika salah dan minta maaf pada anak-anak.
Karena kita sebagai orang tua bisa juga melalukan kesalahan. Jangan sampai anak-anak merasa tersakiti ya
Ilmu parenting itu macam obat ya mba.. Cocok2an. Kalau cocok ya bagus untuk tumbang anak kita kalau ga cocok ya jadi alergi seperti halnya kita alergi obat. Saya pun menggunakan ilmu parenting sesuai lebutuhan anak. Termasuk bagaimana cara mengajarkan 3 mahic word ini
sepakat mbak cara meminta maaf itu ya bilang saja minta maaf, ga usah ada embel-embel TAPI … tapi kamu sih berantakin mainan, tapi kamu dibilangin ga nurut, dsb. Kalau gitu berarti masih kurang tulus. ANak jadi sebel karena dia ujung-ujungnya disalahin juga.
Anak tuh selalu mencontoh apa yang kita lakukan ya Mbak. Makanya minta maaf ke anak ini memang penting dan harus dilakukan, supaya anak merasa adil dan mencontoh perbuatan permintaan maaf. Ga harus melulu anak yang minta maaf, tapi orangtua juga perlu.
Selain minta maaf, nampaknya sikap memaafkan juga perlu dilatih ya Mbak
Klo minta maaf ke anak, biasanya ada rasa haru yang menyelimuti hati ya. Ada sedihnya, ada penyesalan juga. Nyesel saat terlalu emosi pada anak, padahal anak tidak tahu apa-apa. Ntar kalau udah remaja dan dewasa beda lagi, emaknya yang harus lebih sabar hehehe…
Beneran sih kalau abis marahin anak pasti nyesel. Tapi ya emang kadang enggak bisa kontrol emosi sama sekali ya, Mbak. Apalagi kalau di kantor lgi banyak Deadline. Hihihi
Semoga kita sebagai Ibu terus ditambah kesabarannya ya, Mbak.
Iya aku keceplosan marah kalau lagi capek eh malah berantem tuh anak dua, langsung minta maaf dan rasanya nyesel deh kalau sudah gitu, plus janji sama anak ngga boleh diulangi lagi ya
iya juga ya, kadang sebagai orangtua emang suka gengsi minta maaf abis marah.. huhuhuhu. abis baca ini jadi tau gimana cara minta maaf yang tepat ke anak, makasi sharingnya ya maaak