Belajar Asyik di Museum Angkut

Assalamualaikum Sahabats …
Sebenernya ini semacam bayar utang ke Nadia sih. Sebelum pindah dari Sidoarjo kami sempet menjanjikan ngajakin Nadia ke Museum Angkut, salah satu theme park baru di kota Batu. Tapi apalah daya sampe hari kepindahan kami ke Semarang belum juga kesampean. Jadi pas abang ngajakin jalan ke Batu, Museum Angkut jadi prioritas kami.

Beda dengan theme park yang ada di sekitarnya, Museum Angkut buka siang hari. Jam operasional Museum Angkut dimulai pada jam 12.00 – 20.00 dan karena pagi-pagi banget kami udah siap jadi sambil nunggu siang kami pengen nostaligia di Selecta. Ceritanya ada disini yah.

Balik lagi ke Museum Angkut, ternyata dalam satu lokasi ada beberapa tempat yang bisa kita nikmati sekaligus tentunya dengan membeli tiket terusan. Tiket terusan per orangnya Rp. 85.000 dan kalau kita bawa kamera juga kena charge lho. Hiks… iya bener kita harus bayar kalau mau bawa masuk kamera, udah kaya naik Semeru aja yah.

Aku suka banget jalan ke Museum. Konsep belajar sambil refreshing itu memang menyenangkan tapi sayangnya di Indonesia belum banyak Museum yang punya konsep menarik. Jangankan konsep kadang tempatnya terkesan horor dan sepiiiiii banget. Kalau bukan karena field trip dari sekolah kayanya jarang liat atau denger suara anak-anak di dalam Museum. Jadi rasanya seneng banget waktu tahu ada Museum yang punya konsep menarik. Dan hebatnya lagi, Museum Angkut ini satu-satunya Museum di Asia Tenggara yang mengusung tema transportasi. Sesuatu yang erat sekali kaitannya dengan kehidupan manusia tapi masih belum mendapat perhatian serius dari pemerintah kita ya sayangnya. 🙁

Memasuki Zona hall utama, kita akan melihat banyaaaakk banget mobil-mobil jadul nan keren yang sering kita lihat di film-film jadul Hollywood. Rolse Royce, Cadilac, Volvo, Jaguar, dan banyak lagi deh. Serunya nggak cuma mobil beneran, mobil-mobil mainan yang sebelumnya adalah koleksi pribadi dari beberapa orang juga di pasang disini. Museum Angkut ini seperti taman bermain bapak dan anak lelakinya aja. Koleksi semua alat transportasi dari berbagai zaman yang memenuhi ruang exhibition bikin para bapak dan anak lelaki berbinar-binar deh. Kebayang aja lihat abang menggandeng anak lelaki sambil menyusuri setiap jengkal museum … yah sudah lah toh nggandeng Nadia juga nggak kalah asyik kok. 🙂

Seperti juga theme park lain disekitarnya, Museum Angkut juga nggak meninggalkan sisi edukatifnya. Itulah yang bikin kita (baca emak dan bapak) semangat bawa anak-anaknya ke theme park di batu, meskipun harga tiketnya itu lumayan banget. 😛 Di zona pendidikan ini kita akan banyak menemukan transportasi khas Indonesia seperti becak sampai kapal nelayan di pulau-pulau terluar Indonesia.ada juga replika pesawat dan roket dimana para pengunjung boleh masuk ke dalamnya. Nggak cuma belajar tentang setiap bagian pesawat tapi juga jangan lupa liat keluar deh, pemandangan Gunung Panderman di depan kita itu lho…. sooo amazing!! 🙂

Selesai di zona pendidikan ada zona Sunda Kelapa dan Gudang Batavia. Suasananya ya seperti Jakarta tempo dulu dengan detail-detail yang lucu dan unik. Puas keliling Batavia kita masuk ke zona gangster. Biasanya sih suka ada live show yang keren disini, tapi sayangnya pas kami kesana lagi nggak ada jadwal show. No problemo lah ya, karena lepas dari zona gangster ini kita bakalan dibawa ke berbagai negara indah dunia dalam zona Eropa yang di dalamnya ada London, Italy, Perancis, Jerman, dan zona Hollywood. Yang hobby nonton pasti seneng banget deh liat mobil-mobil keren yang ada dalam film Hollywood ada disini. Kalau menurut aku sih zona Eropa dan Hollywood ini punya nama lain; zona narsis deh. Soalnya tempatnya keren banget. 😛

 

Dan pembelajaran tentang seluk beluk transportasi pun selesai setelah kita keluar dari zona ini. eits… tapi bukan berarti Museum Angkut udah khatam kita jelajahi lho, karena tadi kan kita udah beli tiket terusan. Masih ada Pasar Apung dan D’Topeng Kingdom menunggu di depan. 🙂 🙂 🙂

 

Ihhhiiiiiirrrr….. seneng banget akhirnya bisa liat Pasar Apung juga meskipun bukan yang di Lembang, tapi mirip-mirip kok. 😉 Meskipun Pasar Apungnya nggak begitu besar tapi berbagai jenis makanan khas Indonesia dan souvenir Museum Angkut komplit-plit disini. Sambil nyobain menu yang dijual disini bisa sambil selonjoran. Lumayan pegel euy … secara Museum Angkut ini luaaasss banget.

Perut kenyang, Nadia udah dapet souvenir Museum Angkut buat nambah koleksinya, pegel di kaki juga udah berkurang, perjalanan kami lanjutkan ke D’Topeng Kingdom. Yukk mareeee…..

Eh kalau yang bawa balita mungkin harus dijelasin dulu yah yang akan kita lihat itu topeng soalnya beberapa koleksi memang rada menyeramkan sih. ada beberapa anak balita yang nangis kejer liat topeng yang horor tapi Nadia mah lempeng ajah hehehe…

Ada apa di D’Topeng Kingdom?? Topeng lah pastinya heheheh…. koleksi dari berbagai penjuru Indonesia. Ada juga senjata khas daerah, kitab-kitab tua peninggalan kerajaan kuno, dan banyak lagi. Jadi makin kagum aja sama Dinas Pariwisata kota Batu yang memang serius banget memajukan sektor pariwisatanya tapi tanpa meninggalkan sisi edukasi. Sip deh… 🙂

Sebelum balik kami sempet menikmati lagu keroncong yang dimainkan grup band era 60an hahaha… iya yang main udah pada sepuh tapi tetep keren deh. Terutama suara bas dan ukulele nya.. syahdu mendayu-dayu.

Pokoknya liburan ke Batu itu nggak pernah mengecewakan deh. Selalu ada ilmu dan tentunya memori baru yang akan terkenang selamanya. Lain kali kalo liburan sekolah, nggak usah pusing mikirin mau ngajakin anak liburan kemana. Ke Batu dong, dan Museum Angkut jangan sampai dilewatkan.

Happy traveling 🙂