Assalamualaikum Sahabats …
Akhir tahun 2021 kemarin aku baru saja mengalami hal yang bikin sedih maksimal. Kucingku yang biasanya anteng di rumah tiba-tiba menghilang. Panik dan sedih banget kami semua. Kali ini aku bakalan sharing cara mencari kucing yang hilang. Semoga bisa membantu para paw parents yang mengalami hal serupa
Mungkin bagi orang yang nggak punya pengalaman jadi paw parents nggak akan ngerti perasaan cemas semacam ini. Mengadopsi hewan berarti kita bertanggung jawab penuh atas kehidupan mereka. Ya persis kaya merawat anak sendiri deh.
Apalagi kalau kita adopsi kucing sejak bayi, merawatnya dengan kasih sayang. Kebayang dong kalau si kucing tetiba hilang tak tau rimbanya. Rasanya persis kaya kehilangan anak. Bingung, panik, stress dan entah apalagi.
Mueeza, Anabul Kesayangan
Hampir 5 tahun sampai akhirnya kami memutuskan untuk kembali adopsi anabul setelah kepergian kucing kesayangan yang dulu. Almarhum puss ganteng kami dulu meninggal karena kena infeksi saluran kencing. Sayangnya kami terlambat sadar dan setelah beberapa hari mondok di klinik akhirnya dia nggak tertolong.
Kami sedih terutama aku yang nggak bisa move on dan nggak mau memelihara kucing lagi semenjak kepergian anak lanang bulu. Tapi kebiasaan kasih makan kucing liar nggak pernah berhenti sih, mungkin karena hati ini sudah tertambat sama ciptaan Allah yang satu itu.
Sampai akhirnya Nadia yang waktu itu kelas 4 memelas minta kucing lagi. Ya wes bismilah kami kabulkan. Kali ini janji sama diri sendiri bakalan lebih ekstra lagi penjagaan sama calon anabul supaya nggak kecolongan lagi kaya yang dulu.
Kami ke tempat adopsi dan melihat beberapa kitten di sana. Di sudut ruangan ada kucing kecil kurus bulunya serupa debu, dusty grey. Matanya memelas melihatku. Begitu kudatangi dia langsung mendekatkan kepalanya ke tanganku minta dielus. And it was literary falling in love at the first sight and touch.
Semenjak hari itu Mueeza, begitu kami memanggilnya resmi jadi adik kesayangan kak Nadia setelah Keumala tentunya. Mueeza bisa dibilang anak bungsu deh. Anak ganteng kesayangan kami semua. 🙂
Kemana si Kucing Pergi?
So long story short Mueeza, kucing jantan yang kami adpsi sejak usia 2bulan mengilang entah kemana. Mueeza memang punya kebiasaan ngadem di teras rumah atau nongkrong di atas mobil di malam hari. Makanya ada satu jendela di ruang tamu yang kami biarkan terbuka di malam hari buat lalu lintas Mueeza kalau malam.
Karena yakin Mueeza nggak akan kemana-mana jadi ya kebiasaan itu kami biarkan aja. Kucing juga butuh udara segar dan main-main di luar ruangan juga kan? Mueeza sudah di steril jadi kemungkinan dia kabur-kaburan kecil. Makanya kaget aja di pagi hari Mueeza nggak ada. Sudah coba panggil dan cari di seluruh penjuru rumah pun nggak ada hasil.
Coba nanya ke tetangga pun nggak ada yang lihat. Oke deh kami tunggu satu jam, mungkin dia main sama Mio, kucing tetangga yang biasa jadi temen nongkrong Mueeza. Sampai 3jam berlalu nggak ada hasil. Fixed, Mueeza hilang.
Kebetulan rumah ada pasang CCTV meskipun cuma 1 kamera aja. Segera kami cek dan buka record nya dari malam sampai pagi tapi nggak ada hal mencurigakan. Mueeza pun nggak kelihatan keluar dari rumah. Nggak tau juga kalau dia loncat dari bagian samping rumah yang memang nggak kelihatan CCTV.
Cara Menemukan Kucing yang HIlang
Karena belum ada kabar dan CCTV pun nggak membantu akhirnya aku mencoba beberapa cara. Aku share di postingan ini semoga bisa membantu Sahabats yang mungkin juga mencari kucingnya yang hilang
1. Segera Lakukan Pencarian
Nggak pakai nunggu kelamaan. Begitu kucing Sahabats menghilang segera lakukan pencarian. Cari di sekitar rumah, dari ujung ke ujung.
Minta bantuan ke tetangga sebelah rumah untuk mengecek juga, siapa tau si kucing lagi “bertamu” ke rumah sebelah. Aku bahkan melakukan ini berkali-kali. Dari jalan kaki sampai naik motor keliling kompleks sekitar rumah kulakukan pagi dan sore hari. Setiap hari sejak hari pertama Mueeza hilang.
Panggil Namanya Dengan Suara Lembut
Sambil kita cari di daerah sekitar rumah, panggil namanya dengan lembut. Udah nggak peduli deh jadi tontonan orang pas aku jalan keliling kompleks sambil panggil-panggil Mueeza. Khawatirnya Mueeza butuh bantuan atau dalam keadaan sakit. Apalagi beberapa minggu sebelum menghilang Mueeza memang sempat sakit. Jadi makin bertambah deh rasa kuatirku.
Bikin Poster dan Sebarkan Informasi Kehilangan
Sementara mencoba cari di sekitar lingkungan rumah, aku juga menyebarkan info kehilangan Mueeza ke beberapa komunitas pecinta kucing di Semarang. Dokter hewan kesayangan kami bahkan membuatkan poster untuk bantu mencari Mueeza. Makasih banyak ya drh.Nisrina. 🙂
Poster inilah yang aku share di beberapa wag dan komunitas pecinta kucing. Beberapa teman juga bantu sharing dan melanjutkan info ini ke grup mereka. Makasih banyak ya buat kalian semua yang bantu share info dan doain Mueeza segera ketemu. Tanpa bantuan kalian Mueeza nggak akan kembali dengan selamat.
Cari di Tempat Penampungan Hewan atau Pasar Hewan
Hari ketiga aku semakin panik. Kuatir mikirin Mueeza yang baru aja sembuh, kepikiran kalau Mueeza sakit lagi atau bahkan lebih buruk lagi diculik dan dijual. Akhirnya aku coba pergi ke pasar hewan yang cukup terkenal di Semarang. Coba berkeliling dari satu pedagang ke pedagang lain siapa tau ada yang tega jual Mueeza. Hasilnya nihil.
Berbicara Dengan Kucing Lain
Sounds crazy, isn’t it? Tapi begitu lah cara orang Jepang mencari kucingnya yang hilang. Waktu Mueeza hilang aku sempat baca artikel cara mencari kucing hilang dan salah satu artikel menyebut cara ini dan katanya terbukti berhasil. Akhirnya setelah hari keempat tanpa hasil aku nyoba cara ini.
Aku coba ngobrol sama beberapa kucing yang biasa main sama Mueeza. Kurang lebih aku curhat ke mereka, cerita kalau udah 4 hari Mueeza nggak pulang dan kami kuatir banget. Sambil kasih mereka makan aku ajakin ngobrol panjang lebar. Sambil makan sesekali mereka ngelihatin wajahku, kayak paham sama apa yang kuomongin.
Wallahu’alam deh ada hubungannya nggak setelah ngobrol sama beberapa kucing aku jadi lebih tenang dan 2 hari kemudian Mueeza pulang dengan selamat. Alhamdhulilah
Coba Konsultasi dengan Animal Communicator
Sahabats sudah tahu ada profesi animal communicator? Yes… jadi profesi ini sudah ada sejak lama si luar negeri sana. Alasannya sih orang yang punya pet pengen lebih memahami “anak bulu” mereka dan para animal commicator ini kaya paham bahasa mereka gitu.
Seorang teman japri dan kasih rekomendasi seorang animal communicator di Jakarta. Aku baca di IG beliau sih banyak banget kucing dan anjing yang hilang atau mengalami perubahan perilaku jadi bisa kembali lagi berkat bantuan beliau. Sayangnya beliau nggak merespon DM ku. Mungkin karena aku jauh ya di Semarang sedangkan beliau di Jakarta.
Anyway berkonsultasi dengan animal cmmunicator ini bisa jadi salah satu alternatif cara mencari kucing Sahabats yang hilang ya. Kita bisa tahu juga apa sih alasan mereka hilang dan bisa lebih memahami keinginan mereka.
Terus Berdoa dan Jangan Menyerah
Seminggu berlalu tanpa hasil itu sungguh bikin aku down. Tiap hari pintu rumah kubuka lebar. Tempat makan Mueeza kuisi penuh siap menyambut kepulangannya, tapi nihil. kepikiran tiap hari gimana keadaan anabul kesayangan. Liat tempat makannya, mainannya bisa mewek sendiri.
Mueeza Pulang
Seperti kata abang Jason Mraz, I won’t give up. I just can’t! Poster terus kusebar, terus coba ngobrol sama tetangga plus kucing liar di sekitar rumah. Doa nggak pernah putus. Bukankah doa adalah senjata yang paling ampuh??
Aku ingat banget itu hari Jumat. Selepas shalat dhuha aku buka wa seorang sahabat yang ikut mendoakan Mueeza cepet pulang dan mengingatkan untuk banyak-banyak shalawat. Seharian mulut nggak lepas shalawat. Mandangin jendela, pintu, sambil masak, sambil ngajar online, sambil main sama Keumala. Ngapain aja mulut dan hati shalawatan terus.
Hampir jam 10 malam, kami sudah siap mau tidur terdengar ketukan pintu diiringi suara ngeongan Mueeza. Aku yang lagi duduk langsung loncat keluar. Subhanallah … seorang tetangga mengantarkan Mueeza pulang dengan selamat, sehat tanpa kurang suatu apa pun.
Katanya dia nemuin agak jauh dari rumahku, tapi dia inget banget wajah Mueeza dan sempet baca posterku di grup RT/RW. So begitu lihat Mueeza ngumpet ketakutan digendongnya dan dibawa pulang. Alhamdhulilah lega luar biasa lihat Mueeza sehat wal afiat tanpa kurang suatu apapun.
Hanya wajah ketakutan dan kelaparan yang segela hilang segera setelah makan 2 piring. Setelah kejadian itu Mueeza jadi lebih manja, ngikutin kemana aku pergi, makin gelendotan dan lebih betah di rumah.
Andaikan aku ngerti bahasa kucing ya, pengen deh tau cerita lengkapnya sampai dia hilang. Tapi Mueeza cuma jawab meong, meong aja. Ya wes lah yang penting Mueeza balik. Sehat dan utuh, itu yang terpenting. 🙂
Again, buat Sahabats yang lagi sedih karena kehilangan anak bulu, semangat ya. Coba praktekin cara mencari kucing hilang yang sudah aku coba sendiri. Paling penting adalah berdoa dan berusaha, yakin kalau somehow anak bulu kita akan kembali dengan sehat. Aamiin. 🙂
Wahhh syukurlah kalau udah pulang, kalau kehilangan gitu aku juga sering bikin poster dan ditempel-tempel di komplek perumahan.. Apalagi soal hewan peliharaan kesayangan kann..
Wah syukurlah muezza udah pulang. Saya dulu waktu kucing saya ilang, I feel silly pas manggil-manggil namanya, ngincengin rumah tetangga dari bawah pager, nyari di selokan, jalan dari ujung blok ke ujung blok….tapi syukurlah, pas itu Wino segera muncul pas dipanggil-panggil. Langsung deh setelah itu balapan lari sampe ke rumah duluan.
Alhamdulillah, ikut senang Mueeza akhirnya pulang juga.
Wish mbaca ini sebelum dua kucing kami hilang, mungkin Kumi dan Lasing masih ngumpul bareng kami.
Selamat berkumpul kembali ^^
Mueeza seperti nama kucing kesayangan Nabi ya? Kucingnya pinter pada bisa diajak ngomong, andai bisa ngartiin juga kayak animal communicator. Btw, kucingnya juga mirip thomas kucingnya adik saya, hehe
Lucu kali anabulnya mbak Munaa. Gemess ya makanya bakal sedih dan khawatir banget kalau sampai tersesat atau bahkan hilang. Tapi syukur banget akhirnya ketemu.
Jadi keingat saya dulu pernah punya kucing putih, walau kucing liar tapi dia setia. Setia nunggu saya pulang kuliah tepat didepan pagar rumah hehe. Ngga pernah hilang dia, adanya selalu balik ke rumah xD.
Baru tahu ada profesi animal communicator. Alhamdulillah ya… kucingnya pulang. Pernah juga tuh kucing tetangga ilang, eh nggak tahunya nginep di komplek sebelah
Kalau dibaca anakku pasti senang sekali dia. Soalnya kucing jadi binatang kesayangannya meskipun enggak dipelihara
Alhamdulillah,
Mueeza sudah ditemukan dalam keadaan Sehat. Semoga gak akan kejadian lagi hal-hal kehilangan begini.
Carinya butuh perjuangan.
Dan semua ikhtiar sudah dijalani. Tinggal menunggu, Bismillah.
pasti sedih banget yaa saat kucing kita hilang. Kucing kami juga beberapa kali pergi dari rumah tapi untungnya selalu kembali. Gak kebayang deh betapa sedihnya kucing yang sudah kita anggap keluarga tiba-tiba hilang dan gak pulang, hiks