Assalamualaikum Sahabats …
Salah satu PR terbesar menjadi orangtua, terutama yang memiliki anak perempuan adalah memberikan pemahaman mengenai menstruasi dan manajemen kebersihan menstruasi (MKM) sejak dini. Menurut penelitian 90% anak perempuan percaya pada orangtua dan guru sebagai sumber informasi utama terkait menstruasi. Sayangnya, kita sebagai orangtua justru merasa tabu dan malu membicarakan hal ini. Faktanya mengedukasi anak perempuan seputar menstruasi justru akan mencegah mereka dari hubungan seksual yang terlalu dini dan memberikan pemahaman akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
Tahukah Sahabats bahwa 28 Mei dunia memperingati Menstrual Hygiene Day atau hari kebersihan menstruasi dunia? Jadi angka ’28’ dipilih sebab rata-rata periode menstruasi yang dialami perempuan adalah 28 hari sekali. Sedangkan Mei (bulan 5) dipilih karena biasanya perempuan mengalami menstruasi 5 – 7 hari. Keren juga ya analoginya. 🙂
Alhamdhulilah di hari tersebut aku mengikuti webinar yang digagas Kementrian Kesehatan bersama PT. Mundipharma dengan tema “Sehat dan Bersih Saat Menstruasi.” Banyak banget ilmu yang kuserap dari webinar tersebut dan insyaallah bakalan aku ceritakan dipostingan ini ya Sahabats, terutama buat para ibu yang punya anak perempuan.
Edukasi Anak Perempuan Mengenai Menstruasi Sedini Mungkin
Ironisnya hanya 5 dari 10 anak Indonesia yang paham apa yang harus dilakukan saat menarke (hari pertama menstruasi). Kebanyakan dari mereka panik bahkan nggak berani masuk sekolah karena takut dibully. Makanya Sahabats, sebagai orangtua kita lah yang harus jadi sumber informasi pertama dan terakurat untuk menyampaikan segala hal seputar menstruasi, termasuk mengajarkan mereka bagaimana menjaga kebersihan saat menstruasi.
Saat kelas 5 SD (usia 10tahun), Nadia sudah mulai tampak gejala pubertas. Pertumbuhan badan mulai terlihat cepat (payudara mulai tumbuh, pinggul melebar, dkk) aku putuskan untuk mulai mengedukasi seputar menstruasi. Aku sih nggak merasa tabu ya, justru merasa berkewajiban memberikan informasi yang sejelas-jelasnya supaya Nadia paham bahwa menstruasi adalah kondisi yang normal dan justru harus disyukuri setiap perempuan.
Menstruasi adalah proses meluruhnya lapisan dinding rahim bersama sel telur yang tidak dibuahi yang kemudian keluar melalui leher rahim, kemudian vagina. Karena berhubungan dengan siklus reproduksi perempuan, maka menstruasi adalah hal yang normal dan bukanlah penyakit. Menstruasi justru menandakan seorang perempuan memiliki sistem reproduksi yang sehat.
Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM)
Dalam pemaparannya, Prof Dr dr Dwiana Ocviyanti Sp OG (K) MPH mengingatkan agar perempuan sadar akan pentingnya MKM, serta mematahkan stigma dan norma sosial negatif terkait menstruasi yang masih dianggap tabu di masyarakat. Masih banyak mitos berkembang di masyarakat seputar menstruasi. Misalnya saat menstruasi dilarang keramas dan darah menstruasi adalah darah kotor. FYI ya Sahabats, darah menstruasi adalah campuran dari darah, jaringan rahim, lendir, dan sedikit bakteri.
Pada saat menstruasi, risiko infeksi meningkat karena bertambahnya jumlah bakteri buruk di vagina, akibat turunnya tingkat keasaman vagina karena keberadaan darah haid. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan MKM di antaranya membersihkan vagina secara benar, teliti dan berkala.
Caranya adalah dengan menggunakan air bersih mengalir dengan cairan pembersih antiseptik kewanitaan yang sesuai dengan pH vagina dan dapat digunakan saat menstruasi. Sabun khusus area kewanitaan bisa dipakai untuk menjaga kebersihan miss V dan mencegah terjadinya iritasi, gatal, dan bau tak sedap pada area vagina yang kadang suka muncul saat menstruasi.
Sebenranya merawat vagina cukup mudah Sahabats, yaitu dengan membasuh vagina dari arah depan ke belakang dengan air mengalir setelah buang air kecil dan besar. Ingat ya Sahabats, hindari membersihkan vagina dengan sabun mandi, melainkan gunakan pembersih kewanitaan yang sesuai dengan pH vagina dan mendukung flora normal di area kewanitaan. Gunakan tisu berbahan lembut untuk mengeringkan vagina.
Disarankan untuk menggunakan celana dalam berbahan katun dan jangan ragu untuk ganti celana dalam saat terasa lembab atau basah. Semenjak menstruasi pertama, aku membekali Nadia dengan pouch berisi pembalut dan celana dalam di dalam tas sekolanya. So kalau tetiba menstruasi terjadi di sekolah, Nadia sudah siap dan nggak panik.
Next, menggunakan pembalut bersih dan dapat menyerap darah dengan baik. Pembalut sebaiknya diganti minimal setiap 4 jam sekali. Remaja perempuan juga harus diajarkan cara membuang pembalut dengan benar. Pertama adalah mencuci pembalut hingga bersih kemudian pembalut dibungkus dengan kertas atau kantong plastik. Buang pembalut pada tong sampah jangan dibuang ke toilet karena bisa menyebabkan toilet tersumbat.
Last but definitely not least, sebelum dan sesudah mengganti pembalut, biasakan anak kita untuk mencuci tangan supaya tidak ada kuman dan bakteri yang tertinggal di tangan. Dengan membiasakan menjaga kebersihan, insyaallah kesehatan reproduksinya pun akan terjaga baik. Apabila merasakan gejala yang tidak normal saat menstruasi, maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke spesialis obgin.
Baca juga: Yuk Lakukan 5 Langkah Ini Agar si Kecil Gemar membaca
Ibu Bicara Menstruasi
Oke, sekarang kia semua paham betapa pentingnya menjaga kebersihan saat menstruasi tapi kenapa sih orangtua masih merasa sulit memulai pembicaraan seputar menstruasi? Menurut Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPKI) Indonesia Wilayah Jakarta, Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, selain karena dinilai tabu, orangtua kadang bingung harus mulai dari mana.
Mungkin ibu kurang pengetahuan dan pengalaman untuk bicara menstruasi. Sedangkan remaja pun ragu akan kemampuan orangtuanya dalam menjelaskan hal tersebut sehingga memutuskan mencari informasi sendiri.Nah jangan sampai remaja putri kita justr mendapatkan informasi yang keliru karena dampaknya bisa sangat berbahaya lho Sahabats.
Jika dibicarakan, adanya pengetahuan seputar menstruasi justru akan meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi jadi lebih baik, mengurang resiko kesehatan mental terkait seksualitas, menunda hubungan seksual pertama. Dan yang paling penting, relasi antara ibu dan remaja putri akan lebih dekat. Pengen dong, kita jadi sumber informasi pertama bahkan dianggap sahabat sama anak kita?
Yuk hempaskan rasa malu dan tabu untuk mulai ngobrolin menstruasi.
Hal-hal yang Dibicarakan
Jangan bingung sahabats, mulailah dari mengenalkan menstruasi pada anak kita. Bahwa menstruasi adalah hal yang normal dan harus disyukuri. Jelaskan kondisi yang terjadi saat menstruasi datang, darah akan keluar dari vagina. Kalau perlu praktekan langsung di depan anak, gimana cara memasang pembalut di celana dalam dengan baik. Jelaskan perbedaan pembalut bersayap dengan yang tanpa sayap.
Demonstrasikan juga bagaimana cara membersihkan pembalut dan membuangnya dengan benar. Termasuk cara membersihkan celana dalam bila ada darah yang tertinggal di sana. Hal ini untuk menghindari dari najis ya, karena darah menstruasi kan termasuk najis besar lho Sahabats. Sebagai muslim, bisa disisipkan juga pengetahuan tentang najis juga pentingnya kebersihan dalam Islam.
Saat menstruasi, bukan hanya tubuh yang merasakan dampaknya, tapi juga mood yang berubah (mood swing). Wajar sih karena memang saat menstruasi ada peningkatan hormon, jadi kita sebagai orangtua juga harus memahami kalo mood anak kadang up and down. Sabar aja deh, toh kita sebagai ibu juga merasakan hal yang sama. Jika anak merasa sakit, berikan penanganan yang tepat ya sahabats.
Perlu dicatat ya Sahabats, lebih baik menggunakan metode bertanya dan berdiskusi saat bicara soal menstruasi karena remaja lebih menyukai two ways communication. Sebaia ibu, Sahabats bisa berbagi pengalaman positif saat mengalami menstruasi pertama. Jika kita nggak siap menjawab pertanyaan anak, jangan kabur atau ngeles ya. Cukup bilang kalau kita butuh waktu berpikir. Segera cari informasi yang bisa dipercaya dan jangan tunda menjelaskan pada anak ya. Takutnye mereka keburu googling sendiri, bisa jadi justru nemu info yang sesat kan?
Anak Lelaki Juga Wajib Diedukasi Seputar Menstruasi
Lah emang kenapa? Well banyak kasus terjadi bully pada remaja perempuan saat menstruasi yang dilakukan anak laki-laki. Dan itu terjadi karena kurangnya info dan pemahaman seputar menstruasi. Anak lelaki wajib diedukasi seputar menstruasi agar punya empati dan lebih memahami perempuan.
Ketika anak laki-laki paham apa yang dialami anak perempuan saat menstruasi diharapkan mereka nggak akan mengejek teman perempuannya, bahkan bisa membantu. Misalnya bantu memberikan minuman hangat untuk teman yang lagi lesu karena sedang menstruasi. Atau bahkan membantu ibu dan kakak perempuannya membelikan pembalut.
Banyak lho suami yang nggak mau dimintain bantuan beli pembalut bahkan nggak memahami mood swing yang dialami sang istri. Semuanya balik lagi karena minimnya pemahaman mereka akan kondisi perempuan saat menstruasi. So edukasi seputar menstruasi bukan cuma buat remaja putri tapi juga putra.
Program Pemerintah Mendukung Kesehatan Reproduksi Remaja
Kementrian kesehatan mendukung penuh pemberian informasi seputar menstruasi sejak dini pada remaja, termasuk penerapan MKM agar kelak remaja tumbuh sehat secara psikis dan fisik. Beberapa program dari Kementrian Kesehatan adalah; pengadaan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dalam meingkatkan pelayanan dan pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah.
Sekolah juga bisa bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk mengadakan penyuluhan ‘Aku Bangga Aku Tahu” terkait kesehatan reproduksi dan penyakit infeksi menular seksual. Selanjutnya bisa diikuti dengan mengadakan vaksinasi HPV (human papillomavirus). Vaksin ini bisa diberikan kepada anak-anak yang memasuki masa remaja, baik perempuan maupun laki-laki, serta kepada orang dewasa yang belum pernah atau belum lengkap mendapatkan vaksin HPV.
Posyandu Remaja juga sudah bisa ditemukan di beberapa wilayah. Pos Kesehatan Remaja memfasilitasi dalam memahami seluk beluk remaja selama puber. Kalau di daerah tempat tinggal Sahabats belum ada, bisa diusulkan ke RT dan RW untuk memulainya.
Rangkaian Lengkap Betadine Feminine Care
Dalam kesempatan yang sama, Country Manager Mundipharma Indonesia, Mada Shinta Dewi mengatakan Mundipharma Indonesia terus berkomitmen memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia, dalam hal ini perempuan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaannya.
Betadine Feminine Care juga melakukan kampanye edukatif #YangIdeal untuk mengajak perempuan Indonesia mengetahui cara yang ideal dan tepat menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kewanitaan. Caranya dengan menggunakan pembersih khusus area kewanitaan yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan sehari–hari, saat menstruasi, dan saat terjadi infeksi di organ kewanitaan.
Rangkaian Betadine Feminine Care menyediakan rangkaian produk area kewanitaan yang lengkap, mulai dari pembersih kewanitaan sehari–hari yang mengandung prebiotik; pembersih kewanitaan dengan kandungan daun sirih dan prebiotik; pembersih antiseptik kewanitaan khusus untuk mengatasi infeksi area kewanitaan dan antiseptik kewanitaan yang dilengkapi dengan aplikator. Ada juga hingga tisu basah pembersih kewanitaan dengan prebiotik yang 100% biodegradable atau flushable. So aman dipakai dan ecofriendly banget ya.
Sahabats tinggal pilih produk Betadine Feminine Care yang sesuai kebutuhan. Produk dari Betadine ini juga aman digunakan remaja putri lho. Jadi bisa banget dipake bareng sama ananda tercinta. Sekaligus mencontohkan langsung pada mereka cara menjaga kebersihan selama masa menstruasi dengan sabun khusus area kewanitaan yang dijamin ampuh mengatasi semua keluhan pada vagina.
Buat Sahabats yang pengen nyoba rangkaian Betadine Feminine Care bisa langsung kepoin Betadine official shop di Shopee atau pun di Tokopedia.
Semoga setelah membaca postingan ini Sahabats yang anaknya udah mulai menginjak masa puber bisa langsung mempraktekkan two ways communication seputar menstruasi. Jangan lupa juga tekankan penerapan MKM supaya kesehatan dan kebersihan reproduksi selalu terjaga. Ingat ya ibu adalah madrasah pertama dan sumber informasi terpenting buat anaknya. So kita harus selalu jadi tempat yang nyaman dan rumah yang siap menampung keluh kesah mereka. Semangat ya Sahabats. 🙂
Aku termasuk yang menjelaskan juga ke anak laki2ku. apalagi yg besar kan sudah mulai puber nih, jadi pasti teman2 lainnya juga. biar mereka tau kalau itu hal yg normal dan gak perlu bully2.
apalagi kan ada adeknya jg yang nantinya akan mens juga. menarik banget ini mba, mengajarkan kebersihan ke anak2 gadis waktu mens
Afuuhz, bunda yg udah menjelang usia 82 barubtsuvdari postingan ini lho kl tg 28 itu Menstrual Hygiene Day. Betul sekali anak lelaki juga memang perlu diedukasivtentang menstruasi. Biasanya pd saat sang ibu tidak solat atau tdk puasa saat itu palung tepat menjelaskannya. Hehe…itu mah versi yg bunda terapkan ke anak2 bunda baik cowok or cewek. Tq sharingnya.
edukasi tentang kebersihan saat menstruasi ini sangatlah penting, masih inget saat pertama kali aku menstruasi penyuluhan ini justru datangnya dari guru di sekolah
makasiiih untuk informasi dan tips – tips berharganyaaa mba. Di rumah ada gadih yang masuh masuk usia 11 tahun dan sudah harus siap – siaap yaa menjelaskan dengan baik dan benar cara menghadapi menstruasi
ternyata ibu punya peran penting dalam edukasi manajemen kebersihan menstruasi ya mbak
aku juga ikut webinar ini, ilmunya sangat bermanfaat
bisa kujadikan bekal mendidik anak anak perempuanku nanti
Lengkap banget mbak pembahasannya. Sebagai ibu memang seharusnya kita jadi orang pertama ya, yang memberikan informasi seputar menstruasi ke anak kita biar mereka nggak bingung pas dapat mens nantinya
Wahhh pas banget ini nanti nambah ilmuku untuk bicara sama anak gadisku yang mungkin bentar lagi akan menstruasi. Di sekolah dia juga uda mulai diajari soal fiqih wanita saat menstruasi, jadi gak kaget lagi
Hmm..selama ini menyiapkan diri utk mengedukasi anak wedhok di rumah. Ternyata anak laki2 perlu juga ya Mba. Terimakasih sharingnya. Berharga sekali ini
edukasi tentang MKM ini penting banget sih buat semua PR termasuk ibu-ibu sekalipun. alhamdulillah dlu sebelum si Kakak mendapatkan menstruasi pertamanya aku pernah ajak ke event yg ngpas soal MKM jd beajar bareng..
Keren banget nih topiknya. Menghilangkan tabir tabu dan mengedukasi terkait menstruasi pada anak pada di waktu yang tepat penting banget untuk kesadaran akan kesehatan reproduksi mereka.
Setuju banget jangan merasa tabu membicarakan soal menstruasi ya mbak soalnya supaya anak2 kita makin paham dan mengerti sehingga mereka jg tahu bgmn cara bersikap saat mengalami menstruasi. Tak hanya utk anak cewek, anak laki jg butuh edukasi ini. Biar bisa empati kalau ada saudara atau tmn ceweknya mens
Alhamdulillah,
Dari webinar ini, kita semua menjadi paham bahwa edukasi menstruasi ini penting untuk semua anak, ya lelaki dan perempuan. Agar bisa saling menghargai dan tidak mengucilkan atau mengejek teman yang sedang mens.
Andai dulu aku ada edukasi macam ini juga ya Mba, karena memang edukasi tentang menstruasi ini penting banget untuk para remaja biar vagina tetap sehat dan bersih.
Pas banget nih. Punya ponakan yang baru haid, memang kebersihan area wanita harus diketahui sejak dini ya
Setuju sekali dengan pernyataan yg digarisbawahi pada awal artikel ini..sekaligus sedih ketika mengetahui data bahwa edukasi MKM masih sangat kurang.. Duuh..
Srmoga dg acara semacam ini, hsl itu bisa diatasi ya..karena sangat penting edukasi MKM ini bagi remaja..
Aku nih masih PR banget tapi mulai dari sekarang kalau mereka tanya ko ibu pakai pampers sudah mulai aku singgung kalau ibunya lagi dapet menstruasi baik anak laki-laki maupun perempuanku biar ga telat tar kasih taunya..pelan-pelan dikasih tau soalnya ini kan hal yang super penting
Edukasi manajemen kebersihan menstruasi perlu banget kita pelajari. Seenggaknya untuk bekal nanti saat memiliki anak. Nggak perduli cewek atau cowok, kita harus membekali mereka mengenai pengetahuan ini.
Biar anak cewek nggak kebingungan saat mendapatkan mens pertama mereka. Meski nggak sedang bersama ibu.
Atau biar anak cowok bisa memberi bantuan pada temen ceweknya yang sedang memiliki masalah kala mens. Biar nggak mengolok-olok lagi kala melihat temen ceweknya lagi tembus. Hehehe
Dulu aku pendiem banget Mom, tapi alhamdulillah sering mau bertanya sih ke temen-temen yang duluan dapet Menstruasi jadi lumayan paham bagaimana alurnya. Ditambah dengan dukungan ibu.
Ngobrolin tentang menstruasi, bukan hal tahu untuk dibicarakan bareng anak remaja kita ya daripada anak cari tahu dari sumber nggak valid seperti internet, mending belajar dari ibunya
Sedih kalo ada suami yang gak mau bantuin beli pembalut. Karena kita kadang lupa nggak ada stok, dukungan gini aja udah ngebantu mood yang kadang ngedrop saat jelang menstruasi
Iya juga ya penting buat mengedukasi laki2 soal menstruasi. Biar lebih paham menghadapi perempuan saat hormonnya lagi berubah.
Alhamdulillah suamiku malah yang selalu belikan pembalut tiap aku mens.. wkwk. Bahkan sejak masih pacaran. Tinggal nanti ditularkan ke anaknya. Biar bisa melindungi kakak dan teman2 ceweknya kelak. Nggak malah diejek kek anak zaman dulu kalau ada teman perempuan yang lagi datang bulan.. apalagi sampai tembus.. pasti langsung deh pada heboh sekelas.. terutama anak laki2.
Memang bagusnya mengedukasi anak putri sejak dini, Mak. Bahkan anak-anakku yang cowok pun kukasih tahu apa itu menstruasi dan kenapa terjadi. Bahwa itu buka penyakit atau darah kotor yang selama ini dianggap tabu untuk dibicarakan. Dengan pengetahuan memadai, remaja putri bisa lebih percaya diri saat menarke dan anak cowok pun bisa menghargai bahkan melindungi teman perempuannya yg haid agar ga dipermalukan. Salut dengan acaranya, keren!
Baru tahu tanggal 28 Mei diperingati sebagai Menstrual Hygiene Day. Bagus juga sih, dengan momen besar begini orang jadi paham, terutama kaum wanita, untuk memerhatikan kesehatan dirinya. Manajemen Kebersihan Menstruasi harus diwujudkan demi mendukung wanita lebih produktif dan terbebas dari berbagai ancaman infeksi. Dukungan Betadine Feminine Care bisa jadi solusi untuk merawat dan menjaga kesehatan organ kewanitaan. Bapak-bapak juga mesti tahu nih buat edukasi anak putri dan istrinya yang belum paham.
Setuju, anak cowok pun mesti dikasih pengertian soal menstruasi. Tanpa gejala alami seperti menstruasi, umat manusia ga mungkin ada. Biar menghargai dan melindungi teman sebaya, bukan malah ikut merundung teman yang sedang haid. Maklumlah anak2 kadang suka ikutan, jadi mesti diedukasi. Btw, baru ngeh bahwa pembalut mesti dicuci dulu sebelum dibuang. Pengetahuan baru nih buat Mister, thx infonya, Kak! 🙂
Selain edukasi soal kesehatan organ intim, diskusi anak dan ibu bakal membantu terciptanya bonding yang positif ya Kak. Biar anak punya bekal menghadapi mestruasinya sendiri. Tulisan ini wajib dibagikan di komunitas ibu di mana pun biar pada melek bahwa menstruasi bukan tabu apalagi topik terlarang untuk dibahas bersama anak sejak belia. Biar sehat badan dan mental, betul?
Masya Allah kakak Nadia udah segede ituuuu!
Titip cium sayang ya buat anak gadis!
Btw edukasi menstruasi ini berguna bangeeet deh, bisa memperkuat bonding juga
Nah miris banget sama jaman sekarang, memang benar ya faktanya kalo mengedukasi anak perempuan seputar menstruasi justru akan mencegah mereka dari hubungan seksual yang terlalu dini, memberikan pemahaman akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
Ngerii anak2 jaman now tuh.
Semoga kita sebagai ibu bisa mengedukasi anak2 kita ya Mak
Bagus ya jika sekolah kerjasama dengan puskesmas setempat dan memberikan edukasi seperti ini. Makin banyak yang melek juga soal kesehatan perempuan
Setuju dengan edukasi sejak dini tentang menstruasi pada anak perempuan, agar dia engga bingung harus ngapain saat menarke. Peran ibu penting banget dalam ngasih informasi buat anak tentang kesehatan reproduksi.
karena aku punya anak laki-laki jadi perlu juga ya buat mengedukasi dia tentang menstruasi agar bisa lebih menghargai wanita
sejak si kaka blom mendapat menstruasi pertamanya aku dah mulai ngobrolin soal menstruasi gegara si kakak yg concern duluan krn ada temennya yg udah dapet menstruasi dan libur sholat di sekolah. sejak itu ya gak pake rasa tabu gitu sih. bahkan pernah berdua si kaka ikut event soal edukasi MKM ini jd belajar bareng kita
Anak-anak sekarang cepet gede ya rasanya.. hehe.. Anakku mulai menstruasi saat SMP pas di sekolah lagi. Tapi memang udah disiapkan sebelumnya jadi dia santai aja..Alhamdulillah..
Ada yang merasa tabu, tapi kebanyakan karena tidak siap.
Saya pernah berasa didor sama anak nih, ketika menyinggung masalah mens. Hihihi. Mereka kan anak cowok, jadi waktu itu saya jawab singkat aja. Ternyata memang harus dibicarakan dengan lugas dan informatif.
Aku punya anak perempuan tiga nih Mba. Penting banget dapat edukasi kayak gini. Apalagi soal kesehatan reproduksi termasuk soal menstruasi. Ma kasih ya sharingnya
Penting banget edukasi tentang menstruasi ini, minimal biar anak adis ngga kaget saat menstruasi dan bisa lebih menjaga kebersihan terutama saat menstruasi.
Senangnya saat ini sudah tersedia Betadine Feminine Care yang menyediakan rangkaian produk area kewanitaan yang lengkap sehingga bersih dan sehat saat menstruasi makin mudah dan praktis dijalani. Menarik sekali tema webinar Manajemen Kebersihan Menstruasi ini
Seruu udah gadis ya 😍
Kalau haid dulu rasanya gimana gitu karena informasinya masih nggak terlalu banyak. Peran ortu dan sekolah juga penting ya mba. Dulu aku tau lebih jelas dari sekolah, ada seminarnya dari brand pembalut. Kurang lebih jadi ngerti karena pakai OHP kala itu. .kalau penjelasan si mamahku dulu kan nggak bisa lihat gambarannya
Baru beberapa hari yang lalu nambahin info ke anak lelakiku kalau di sekitar hari menstruasi, bunda kadang “error” hahaha
Tapi dua anak laki2ku masih belibet terus kalau bilang istilah menstruasi. Paling mudah bagi mreka adalah menggunakan istilah “bunda sedang berdarah.”
Setuju banget bahwa anak laki2 juga perlu diedukasi soal menstruasi. Walaupun mreka tidak mengalami sendiri, tetapi sangat mungkin dalam pertumbuhan mereka sebagai remaja akan bersinggungan dengan pengalaman menstruasi teman-teman perempuannya.
sertuju banget, remaja putri memang harus mengerti tentang manajemen kesehatan mesntruasi ya mak.. supaya terhindar dari masalah kesehatan dan infeksi yaaa
Anak perempuan pubertas nya kadang lebih duluan ya dibanding cowok.
Setuju loh dengan langkah Muna ngajakin Nadia ngobrol tentang manajemen kebersihan selama menstruasi. KArena bisa jadi langkah baik untuk mengedukasi anak gadis tahu tentang menjaga kebersihan organ kewanitaan
Iya kadang kita tidak bisa menempatkan rasa malu ditempatnya yaa. kalau ngomongin soal mentruasi tentu bukan hal yang memalukan agar anak bisa paham tata cara membersihkan darah menstruasi dan bagaimana mengurangi resiko sakit saat haid. penting banget ini dibicarakan dengan anak anak yaa
Meskipun anakku masih 6 tahun kayanya perlu pengenalan edukasi tentang tubuhnya ya. Biar lebih bisa menghargai dan menjaga apa yang dimiliki dengan baik.
Mengganti pembalut setiap 4-5 jam sekali dan mencuci tangan sebelum dan sesudahnya adalah basic knowledge yang harus dipahami anak perempuan di awal-awal masa menstruasinya. Tapi ternyata masih banyak yang belum tahu soal ini, ya. Semoga kedepannya anak-anak perempuan memahami manajemen kebersihan saat menstruasi. Makanya diedukasi sedari dini ya, Mbak.
Anak perempuanku menstruasi pertama kali kelas 6. Dapat edukasi manajemen kebersihan menstruasi sejak kelas 4, aku keduluan ama sekolah nya yang ternyata ada kelas Keputrian, belajar tentang MKM salah satunya. Tapi sampai sekarang edukasi dariku tetap diperlukan, karena anaknya kadang masih suka lalai saat haid, misal lupa ganti tiap 4-6 jam. Atau lupa bawa kantong plastik ke kamar mandi saat ganti pembalut 😀 Edukasi MKM memang harus berulang ya.
Punya anak perempuan kudu nyiapin diri buat ngajarin yang satu ini. Penting banget soalnya buat ke depannya. Sebagai muslim juga harus rampung belajar thaharah biar sah ibadahnya
Menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim memang penting banget ya Mba. Apalagi untuk anak perempuan yang udah mulai menstruasi
Aku lho baru tahu Menstrual Hygiene Day pas ikutan Webinar ini. Sekarang udah siap deh ditanya-tanya soal haid sama keponakan atau bahkan nanti sama anak. Udah ada ilmunya