“Lombok? Wuedan sampeyan iku. Liburan ke Lombok iku mahal.”
Dengan logat Suroboyoan yang kental seorang teman menanggapi ceritaku yang berencana backpackingan ke Lombok. Kebayakan orang bilang Lombok itu destinasi liburannya orang berduit. Lihat aja bule yang berseliweran disana, itu menegaskan kalo semua tarif di Lombok pasti disesuaikan dengan kantong para bule yang pastinya jauh dari kantong kami. Tapi aku mah nekad aja. Seperti kebayakan rencana travelingku yang memang selalu nekad. Nunggu tabungan penuh, keburu tua. Jadi bismilah aja, berbekal rasa nekad dan tekad yang besar kami tetap keukeh family backpacking ke Lombok.
Lombok sudah jadi destinasi incaranku sejak dulu. Gegaranya adalah salah seorang sahabat kami semasa kuliah dulu yang asli Lombok nggak pernah bosan pamer keindahan kampung halamannya, setiap pulang selalu ada cerita dan foto-foto yang bikin tingkat penasaranku naik sampai level Dewa. Rasa penasaran ini harus segera dituntaskan dan kami harus segera ke Lombok. Buatku cukup sekali melihat dengan mata kepala daripada hanya mendengar berkali-kali tentang keindahan Lombok.
Setelah browsing ternyata banyak cara murah dan asyik menuju Lombok. Jadi kalau ada yang bilang liburan ke Lombok itu mahal, berarti mereka kudet. 😛 Rupanya beberapa alternatif yang bisa kita gunakan, semuanya tergantung budget yang sudah dianggarkan.
Jalur Darat + Laut
Kita bisa menempuh jalur darat dengan kereta api. Dari Jakarta kita bisa menggunakan kereta api menuju Surabaya. Kereta api ekonomi sekarang murah dan cukup nyaman kok. Tarifnya berkisar antara Rp. 65.000 – Rp 100.000, tergantung season ya. Dari Surabaya lanjutkan perjalanan masih dengan kereta menuju Banyuwangi, kali ini cukup bayar Rp. 40.000. Keluar stasiun Banyuwangi, jalan beberapa menit saja dan sampailah kita di pelabuhan Ketapang. Lanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Ketapan, Banyuwangi dengan menggunakan fery ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, modalnya Cuma Rp. 6.000 aja. Begitu mendarat di Bali segera cari bus menuju Pelabuhan Padang Bai (tarifnya sekitar Rp. 45.000), lalu lanjutkan perjalanan dengan fery untuk menyeberang ke Pelabuhan Lembar, Lombok. Nggak perlu khawatir tertinggal karena fery ini berangkat setiap 30 menit sekali. Tarifnya Rp. 55.000/orang dengan waktu tempuh 4 jam.
Kalau kami berangkat dari Surabaya biaya transportasi menuju Lombok hanya Rp. 146.000/orang. Karena kami bertiga berarti ingkosnya Rp. 438.000. Wuuiihhh… hati langsung ketar-ketir karena bahagia. Oke problem solved. Saatnya booking tiket kereta. 🙂
Jalur Udara
Memilih jalur udara memang cara yang paling praktis dan nyaman, tapi memang butuh dana lebih besar. Dalam proses booking kereta, aku iseng ngecek tiket pesawat dan subhanallah aku menemukan tiket promo Citilink Surabaya – Lombok seharga Rp.400.000 (waktu itu Citilink masih free airport tax). OMG …. ini mah berkah banget. Siapa bilang tiket promo ke Lombok nggak ada, nih buktinya kami dapet. Setelah diskusi lagi sama suami, akhirnya kami putuskan ambil jalur udara aja deh. Untuk menghemat waktu perjalanan dan bisa lebih puas mengeksplor Lombok. Apalagi kami bawa Nadia yang waktu itu masih 5 tahun. Memang sih jatuhnya lebih mahal tapi kami ingin perjalanan ini tetap nyaman untuknya. Okesip… tiket di issued untuk keberangkatan 5 bulan ke depan. Sementara itu ada sisa waktu merencanakan itinerary sambil nabung untuk pengeluaran lainnya.
Lombok ….. here we comeeeeeeee………………….. 🙂 🙂 🙂
Hari itupun datang juga. Pagi buta kami sudah shalat Subuh dan duduk manis di Bandara Juanda menanti Citilink yang akan membawa kami ke destinasi impian, Lombok. Tepat jam 07.00 WITA kami sudah mendarat di BIL (Bandara Internasional Lombok) dengan selamat. Seorang teman menunggu kami diluar BIL. sebelum melanjutkan perjalanan kami sarapan dengan menu khas Lombok, nasi campur 3A (abon, ayam, antab) dengan sambel yang pedes gilaa. Menu sarapan yang bikin melek deh. Perut kenyang dan mobil mas Yamin mengantarkan kami langsung ke Bangsal. Jangan kalian nggak ada yang menjemput langsung saja naik bus Damri dari BIL menuju Senggigi (bayar Rp.30.000 aja), dari Senggigi bisa oper taxi menuju Bangsal.
Yes. Bangsal adalah sebutan untuk pelabuhan tempat penyebrangan dari Lombok menuju beberapa Gili (pulau) kecil di sekelilingnya. Kami memang memutuskan untuk langsung menuju Gili Trawangan. Sesuai itinerary yang kami susun, kami punya 2 hari untuk mengeksplor Trio Gili yang kondang itu.Setelah membayar tiket Rp.10.000/orang kami naik kapal menuju Gili Trawangan. Yaaaayyy…. 🙂
Kapal kecil kami dipenuhi para bule dengan backpack segede gaban dan kami pun larut dalam pemandangan yang indah banget. Air lautnya biru berkilauan, bikin hati makin bahagia. Menurut salah satu bule asal Austraia yang aku ajak ngobrol (lupa namanya) rombongan mereka baru saja turun dari Rinjani dan rencananya mereka mau leyeh-leyeh di Gili Trawangan seminggu full. Wuuiihh asyiknya.
Nggak sampai 30 menit kapal kami sudah berlabuh di Gili Trawangan. Dan kami pun merasa berada di dunia lain. Yup …. sepanjang jalan kenangan, para bule yang nyaris nggak pakai baju berseliweran. Rasanya seperti bukan di Indonesia deh. Kami mulai deg-degan lagi nih. Duuhh … apa iya ada hotel dan makanan murah disini?? Jujur ini kali pertama kami traveling dan belum booking hotel. Waktu browsing semua tarif hotel di Gili Trawangan bikin pusing kepala tapi sahabat kami meyakinkan akan ada banyak hotel bertarif murah disana. Ya wes bismilah aja.
Dan betul aja..baru jalan beberapa langkah beberapa pemuda lokal mendekati kami dan menawarkan kamar hotel. Setelah melihat 3 kamar akhirnya kami memilih Paradise Hotel, tarifnya Cuma Rp.200.000/night. Kamarnya nyaman, bersih, ada kamar mandi di dalam, pake AC, dan dapat breakfast. Murah bingiiitss kaaaannn??? So far 2 mitos sudah terbantahkan ya guys … transportasi murah dan mudah, hotel tarif backpacker pun tersebar dimana-mana. Lombok bukan hanya untuk mereka yang berduit ternyata. 🙂
Nggak lama setelah check in, kami mendengar suara adzan. Masyaallah … bahagia banget denger adzan setelah pemandangan “non Indonesia” diluar sono hehehe. Ini nih yang spesial dari Lombok, meskipun sudah jadi destinasi internasional, suara adzan tetap menggema dimana-mana. Lombok kan memang terkenal dengan Pulau Seribu Masjid. Insyaallah shalat 5 waktu disini nggak susah. 🙂
Selesai shalat kami langsung keluar kamar, nggak sabar menikmati Gili Trawangan. Oya di Gili ini ada aturan yang melarang kendaraan bermotor, yang diizinkan hanya sepeda dan cidomo (sejenis andong). Tapi sore itu kami memilih jalan kaki santai aja, menikmati hembusan angin pantai yang menyambut kedatangan kami di Gili Trawangan.
Sambil menikmati ice cream untuk mengusir panas, kami main di pantai sampai adzan magrib berkumandang. Oya kami juga sempat mampir ke Taman Konservasi Penyu dan mengenalkan Nadia pada tukik (baby penyu) dan menceritakan perjalanan para penyu dari mulai bertelur hingga para bayi ini dilepaskan ke laut. Semoga setelah ini Nadia jadi makin peka terhadap lingkungan dan menghargai kehidupan. 🙂
Eits … kalo di tempat lain itu malam identik dengan gelap, sepi, dan sunyi, beda halnya sama di Gili Trawangan. Semakin larut semakin meriah. Gili Trawangan disibukkan dengan dunia malam untuk memanjakan para bule. Kami memutuskan untuk nggak berlama-lama diluar, ada Nadia yang sepertinya belum saatnya melihat dunia malam. Tujuan kami malam itu mencari semacam pasar atau pujasera yang katanya jual makanan murah. Pikirku disini lah tempat wisatawan lokal berbudget mepet ngumpul. Dan ternyata …. banyak bule jugaaa…… hahahah…
Para bule backpacker asyik memcoba menu khas Indonesia dari mulai nasi goreng, sate seafood, ayam bakar, dan tentunya sambel yang bikin tobat-tobat. Bule cewek disebelahku (lagi-lagi lupa namanya) makan sate tuna sambil bercucuran air mata. Waktu aku sodorin tissue dia bilang … “its freakin hot but I cant stop. Its just so delicious.” Wkwkwkwk…. mbak ..mbak…. siap-siap deh ntar malem mules. Ternyata anggapan kalau bule yang liburan kesini itu banyak duitnya salah juga lho. Seperti teman baruku yang tadi kepedesan itu, menabung dari hasil kerja part timenya karena pengen banget liburan ke Lombok. “It’s worth every single penny,” begitu katanya. Setuju bangeeett mbak. 🙂
Hari kedua kami gunakan untuk mampir ke Gili Meno dan Gili Air yang juga nggak kalah cantik. Malahs edikit nyesel kenapa kemarin nggak nginep di Gili Meno yang relatif lebih sepi dan lebih cantik dari Gili Trawangan. Gili meno ini paling cocok untuk liburan keluarga atau honeymoon lho. 😉 oya tarif dari Gili Trawangan ke Gili Air dan Gili Meno juga Cuma Rp. 10.000 lho … murce kan??
Puas island hopping sore kami balik lagi ke Gili Trawangan untuk sepedaan, menikmati senja sambil snorkeling untuk terakhir kalinya di Gili Trawangan. Besok rencananya kami akan kembali ke Lombok.
Keesokan paginya kami kembali ke Bangsal, dan dari Bangsal naik taxi menuju kawasan Senggigi. Setelah check in hotel (kali ini tarifnya Rp. 175.000 /night, padahal di Senggigi lho), kami menyewa motor dengan biaya Rp.60.000/hari puas deh keliling Lombok. Kami menjelajahi kawasan Senggigi, mampir ke Bukit Malimbu, dan eksplor kota Mataram. Hari berikutnya putar haluan menuju Lombok Tengah untuk mampir ke Desa Sade dan Pantai Kuta yang ternyata sejuta kali lebih oke dari Pantai Kuta nya Bali. 5 hari Mengeksplor Lombok rasanya bahagia tapi juga belum puasss…
Traveling ke Lombok adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah kami lakukan. Nggak sampai 5 jeti kami bertiga menjalani liburan yang sangat menyenangkan. Semua anggapan dan mitos itu ternyata salah besar. Lombok itu surga .. surga yang masih terjaga keindahan dan adat istiadatnya. Rugi deh kalau kita lagi-lagi Cuma ke Bali padahal di dekatnya ada Pulau kecil yang serupa kahyangan ini. Dan ajaibnya lagi bisa dijelajahi dengan budget ala backpacker pun kalau kita backpacking bareng keluarga seperti kami. Sekali menjejak di Lombok, cinta pun mengakar. Semoga suatu hari nanti bisa kembali ke Lombok bersama World Travel Writer Gathering 2015.
“better to see something once than to hear about it a thousand times”
Asian Proverb
jalan2 terus emak satu ini..aku juga pengen ke lombok mak..belum keturutan ke lombok ya karena itu..ongkosnya mahal…hahaha
dari surabaya kan bisa naik bis mak.. ato cari tiket murah. aku bisa dirimu juga pasti bsa 🙂
Waah mupeng mbak.Belum pernah ke Lombok.Bagus banget yaa..Good luck lombanya
ayo mak..next destination ya
Semoga menang ya maaak… Keren banget iki tulisannya… Bikin mupeng ke Lombok 🙂
amiiinn.. makasih mak :*
kalo sudah cinta, orang akan rela nabung buat menikmati keindahan alam ya mba.
yup .. sangat amat rela
wik,bule aja leyeh2nya di lombok..kalo aku leyeh2nya di pinggir sungai Siak hahahaha….wakz,5 juta bertiga???nah lo…murce ya mak
aku pengen juga leyeh2 di pinggir sungai Siak 😛
ah yaa.., tiket Jkt -Lombok itu emang dua kali ke Bali..
kl gitu mesti cari akal lagi deh aku nyoba kombinasi transport supaya ke Lombok nggak nguras kantong
bisa jadi lewat surabaya lebih murah mbak, emakng kudu kreatif gitu kalo mo dapet murah. semangat 🙂
wah boleh juga nih mbak infonya, aku save ya biar bisa jalan-jalan kesana juga. Maunya yg murah juga aku hehehe
kalo bisa murah kenapa arus bayar mahal kan?? hehehe
Waah beruntung banget mbak bisa ke Lombok dengan cost rendah. Indah bangeeetttt.
Btw, so fam-traveller ♥
ayo mbak ajakin anak2 ke Lombok juga
Masya Allah, sumpah deh… salut banget sama keluarga mbak muna iniii… kereeeeennnnn bangeeetttttt….
alhamdhulilah..kebetulan aku dan suami hoby nya jalan jadi ya begini deh. yuk ke Lombok mak
Istri saya pengin ke sekali ke Lombok, selain alamnya yang indah di sana ada sepupunya. Jadi pengin ikutan juga, makasih Mbak sharingnya
maish ada waktu untuk ikutan pak 🙂
Ternyata ada juga Pantai Kuta di Lombok. Tak pikir cuma ada di Bali aja. Keren banget bisa travelingan sekeluarga kayak ini
malah jauh lebih keren yang di Lombok mbak, beneran deh
keren, suka kata2 temen bulenya “It’s worth every single penny,”
aku pun setuju banget. nggak nyesel deh nabung susah payah demi ke Lombok
amboi asyiknya, jadi pengen ke Lombok
Lombok itu memang menyenangkan 🙂
Dari dulu ku pengen ke lombok, tp tiket pesawate yg nda sanggup huhuuu
kan bisa jalan darat mak. kalau nggak harus rajin2 browsing tiket murce
Wuiihhhh bikin mupeng ksana nih mak..keren tulisannya 🙂
yuk kita ke Lombok mak
Iya ya, udah dua kali ke Bali kok suami masih pengen kesono lagi. Mending buat ke Lombok aja ya, aplg kalo tahu trik cari tiket murah. Aaahhh, mupeng ke Lombok dakuw 🙂
aku udah cukup lah Bali, masih banyak tempat lain yang lebih bagus kok mbak. Lombok jelas salah satunya
kain2 tenun itu rasanya pengen dibawa pulang ya
bangeeeetttt….
Jakarta bogor dan bandung aja belum terjelajahi semua mbak, lombok masih jauh…..
halah sekelas mas Edi mah gampang, tinggal packing terus cuzz deh ke Lombok
Ke Lombok itu yg paling nguras biaya ya tiket pesawat PP… soalnya jauuuuh banget dari Medan.. hiks ????.
wah iya ya ..dari Medan jauh pisan. ke Jkarta dulu mak cari tiket murah
sebenarnya murah atau mahal tergantu versi masing-masing sih..
aku pernah membandingin berpergian menggunakan pesawat atau jalan darat.
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.. tapi klo kira-kira ga tahan perjalanan darat yang begitu lama yah memang mesti menggunakan pessawat
betul banget mahal murah itu relatif. jalur darat memang lebih murah tapi akhirnya saya pilih jalur udara karena beberapa pertimbangan teritama karena abwa anak kecil. saya pengen anak saya menikmati perjalanannya. kalau darat kan lama, takutnya kecapean. either way … Lombok jadi pilihan liburan yg top markotop 🙂
asik…. terakhir ke lombok waktu tk, udah lebih dari 10 tahun yg lalu nih. tapi lombok emang asik, apalagi… paket perjalanannya harganya bersahabat
huum sekarang udah banyak ya paket2 yg murah meriah tapi aku sih tetep lebih milih jalan sendiri, lebih bebas 🙂
jadi wishlist nih buat traveling bareng keluarga.. indaah bangett itu mba Muna..
iya Lombok nggak cuma untuk para solo traveler .. bawa keluarga pun asyik kok
Mudah banget dan banyak alternatif ke Lombok. Lombok banyak pula pilihan destinasi, tinggal menyesuaikan saja sesuai waktu dan biaya.
Mbak Muna sukses membuktikan dan mematahkan persepsi miring… Hehehe
alhamdhulilah. kemarin denger ceritamu sampe Flores itu rasanya seru banget. jadi pengen nyobain ke Lombok via darat terus nyambung Sumbawa – Flores. cuti berapa hari tuh ya hahahaha….
Informasinya bermanfaat banget nih buat yg mau ke lombok dgn budget murah. Anakku tiga, jd banyak nomboknya 😀
nabung dari sekarang pasti bisa walaupun anaknya 3 🙂
Pengen ke lombok. Bikin mupeng. XD
aku aja pengen banget balik lagi mak
Wiiih keren banget Makkk. Tulisannya bener2 sukses bikin pengen ke Lombok.
yuk mak kita ke Lombok
Duh, Mbak Muna..buat aku ngiler kesana. Emangnya blog ini selalu menggoda buat ajakan travelingnya, ajak” aku Mbak hihihi
hahahaah… berarti mission accomplished dong, yuk ah kita ke Lombok
Waaaah…
Lombok…
I’m coming
yaaaaayyy … have fun ya 🙂
ahhh..mbak Muna dah ke Lombok yaaa, saya kapan yaaa, baca tulisannya mbak Muna bikin ngiler jalan2.
ayo mak mulai nabung dari sekarang. pasti bisa 🙂
yg bikin aku kebelet mw ke lombok cuma makanannya mba :D.. Aku ga suka pantai2nya krn emg ga doyan panas ;p.. tapi makanan lombok, itu udh bnyk yg bilang surga bgt… pgn ngerasain ayam taliwang di kota asalnya sendiri.. sepedes apa sih :D..Yg di jkt ga ada yg pedes soalnya, walopun aku udh minta level TERPEDAS, ttp aja ga bikin nangis2..
kuliner khas Lombok manteb2 lho mak, ayam taliwang, plecing kangkung, nasi campur 3A,pokoknya manteb deh. pedessnya ampun tapi hehehe
Nabung ahhh, pengen ke Lombok jugaak
yuk .. aku juga mo nabung lagi supaya bisa kesana lagi
Tahun depan, tahun depan saya ke sana, menuju indahnya Rinjani doakan ya makkk
amiiinn … semoga tercapai. aku juga pengen banget ke Rinjani
Kak Munaaaa… itu foto-fotonya bikin tambah mupeng tauuu… Konon katanya cabe Lombok beneran pedas ya kak? Penasaran kali ni. 😀
I Miss Lombok veeeeeeery much, hiks
Wah, Gili Trawangan jadi makin mirip kotanya bule aja tuh. Terakhir kali ke sana tahun 2009 ya sempet pangling kayak bukan di Indonesia, hahaha. Pas ke Gili Trawangan itu pernah blusukan ke tengah pulau. Perkampungan gitu mbak. Beda banget sama di sekitar pantai yg “kebarat-baratan”. Sempat juga main ke SD di sana sama shalat maghrib di masjid, Pokoknya, mencoba menikmati Gili Trawangan dari sudut pandang warga lokal, hehehe. 😀
Tulisannya sukses bikin aku pengen ajak anak-anak ke Lombok, Mba Muna.
Pantai fave aku di Lombok Pantai Kuta, pasirnya itu keren banget!
aku juga suka mbak..cantik banget ya Kuta Lombok
Pengin nangis terharu bacanya, Mun. Kenapa ya hiks. Btw, tuh bule baru rasa ye yang hot hot delicious wkwkwk. Hotel Paradise murah banget, Mun. Mupeng ke sana. Huaaa bingung pengin ke mana duluan. :))
abis Malang tahun depan Lombok ya kak 🙂
kangen pengen balik lombok lagii belum puaaas…
samaaaa…akupun jugaaa
Kayaknya bule-bule itu sama kerenya kayak kita kak, kalo mereka banyak duit pasti perginya naik kapal pesiar or jet pribadi. Wkwkwkkw. Nah, bule kere aja bisa smp lombok, masak org indonesia aja kagak bisa? Thanks for the tips kak… Ntar kalo memang mau ke lombok harus baca secara mendetail lagi ini postingan kk
yup …ntar kalo Naqiya udah gedean bisa banget jalan2 ke Lombok 🙂
Suatu saat aku harus ke sana ????
amiiiiinnn … ntar pas honeymoon ya 🙂
Lombok juga salah satu destinasi impian saya. Tapi belum kesampean sampe sekarang 😀
Semoga menang, ya 🙂
Wah bagus bener mbak pemandangannya.. Kalau ada duit bisa nih nyusul mbaknya kesana 😀
Hehe..
salam kenal mbak, mampir ke blogku ya 🙂
bisa bangeeeettt. yuk ke Lombok 🙂
Teteup ya mak, klo kemana keman harus ngitung receh dengan bener, biar bisa irit, tapi nggak pelit. Ya Ampunnn baru tahu mak, sampeyan teko Semarang. Duh, ngerti ngono wingi tak jak antri bareng nang lekker paimo 🙂
fulus membuat semua jadi mulus mbak 😛
Lombok dan Gili. Selalu ngangenin. Tahun ini saya belum ke sana… duh rindu.
aku pun rindu berat inih…
Kece cerita nya .. Jadi kangen trawangan 😉
aku pernah ke tmpat tempat yang makk sebutkan.. hehehe jadi kangen sama lombok.. tapi gak pakai transportasi darat or laut *huuftt~* bisa capek di jalan ^.*
seru family backpaking ….
jadi terinspirasi juga untuk nyoba travelling keluarga kesana,
just go … modal nekat .. ehh modal … doa dan keikhlasan ya mba … he he …
dan .. satu lagi .. rezeki anak sholeh … 🙂
Wuaaaaauu..pemandangannya.
Nabung dulu, yaaa meskipun mungkin ujung2nya naik jalur darat & laut hehe *kudu save save post ini* #makasih_infonya_mbak (y) 😀
iyes betul.. ujung2nya tetep harus nabung dulu 🙂
wihhh..kapan-kapan kalau ke Lombok kita kopdaran ya mak 😉
ini yang perlu dipelajari. soalnya saya sudah sangat terbiasa jadi solo backpacker hehe
Oke… itu foto ke-6 dari atas, kayaknya si mamang botak emang udah siap-siap mau dipoto, yak? Ahahahahakkk… ngakak gue.. pose-nya oke tuh 😀 bahahahakkkk…
Ahhh jadi pingin ke sana juga. 🙁 Semoga keturutan deh
subhanallah,,,,, ciptaan alam yang luar biasa,,,, aku pengennn menikmati lombokkk tapi kapan??? duit belum cukup jugaaaa ampe kesana.. hihihiiii
adduuhh mba jadi pengen ke lombok hehe
subhanallah jadi mau kelombok pemandangannya indah bgttt