Assalamualaikum sahabats 🙂
Akhir-akhir ini banyak banget festival di Indonesia ya. Mulai dari festival budaya hingga festival yang memperkenalkan kekayaan alam Indonesia, semuanya keren. Rasanya kalau bisa tuh pengen banget mengunjungi semuanya. Saking pengennya, aku suka baca info tentang festival yang lagi diselenggarakan di Indonesia. Good news, sebuah festival keren akhirnya diselenggarakan di Semarang. 🙂
Festival Tentoonstelling atau dalam bahasa penduduk setempatnya, Festival Pasar Sentiling, akhir bulan lalu diadakan di kota Semarang. Festival yang bertempat di kota lama Semarang ini ternyata pernah diadakan seratus tahun yang lalu oleh pemerintah kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1914. Dahulu Pameran ini diadakan dari dareah perbukitan kota semarang hingga kota Pelabuhan atau sekarang lebih dikenal dengan Kota Lama. Pemerintah belanda mengundang negara seperti China, Jepang, India, Perancis, Inggris, dan beberapa negara Eropa lainnya untuk menghadiri perhelatan ini. Festival ini diadakan untuk merayakan 100 tahun merdekanya Belanda dari penjajahan Perancis. Belanda ingin menunjuukan pencapaian dan keberhasilannya dalam mengelola daerah koloninya pada dunia.
Pengunjungnya juga lumayan banyak. Dari mulai bule sampai komunitas pecinta barang antik. Seru juga melihat barang-barang yang hampir terlupakan seperti mesin tik kuno, kamera, dan keramik khas Belanda juga China. Ada juga majalah edisi tahun 1970an, modelnya sekarang udah pada sepuh kali ya.
Selain itu, kami mampir ke paviliun De Vrouw yang berlokasi di Galeri Semarang. Sumpah deh bertahun-tahun tinggal di Semarang baru tahu ada museum di Kota Lama hehehe.
Museum ini mengambil tempat di sebuah gedung tua yang di renovasi menjadi sebuah galeri dengan berbagai koleksi. De Vrouw menampilkan sejarah Koloniale Tentoonstelling serta memaknai peran dan aktivitas para perempuan dalam konteks budaya pada masa kuno, kini dan nanti. Disini ditampilkan juga beberapa perempuan asal Semarang yang banyak berkontribusi bagi perkembangan Indoensia seeperti Nyonya Meneer, NH Dhini, Anne Avantie, Sri Mulyani, hingga Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang ibunya berasal dari Kota Semarang.
Ternyata Semarang pernah mengalami masa keemasan dan menjadi salah satu kota pelabuhan terpenting di dunia. Semoga Semarang bisa segera bangkit dan disejajarkan dengan ibukota lainnya. Hidup Semarang. 🙂
Waah aku ngga ikuut 🙁
Wahh syang bgt mak 🙁
arsitektur gerejenya mirip-mirip mesjid ya karena ada bangunan berbentuk spt kubah…smg suatu saat bisa ke semarang, sekalian menjenguk tanah leluluhur ibu saya 🙂
Wah ibu mbak rina org semarang? Kapan2 main lah ke semarang
Jadi Mari Pangestu orang Semarang. Ya ampun baru tahu hehehe..Ternyata kota lama menyimpan begitu banyak untuk diceritakan ya Mbak Muna
Lebih tepatnya ibunya yg orang semarang
betul banget mbk,sekrang banyak festival yg mengangkat tiap daerah…itu paviliun De Vrouw keren banget yak
Pameran hal-hal yang bernilai sejarah selalu menarik perhatian pengunjung mbak. Itu kamera foto jaman jadul ya, yang lampunya itu tercipta dari percikan api.
Iya mbak..banyak barang jadul2 disini
Semarang…..kangen…..
Ditunggu kedatangannya
mbak ku di sala tiga mak, klo ke semarang deket. festivalnya bikin ngiler mak, yg namanya festival pasti seru ya
Kapan2 kl ke Salatiga mampir ya ke semarang. Kita kopdar 😉
wih,,aku mau kesana mak,,,ada banyak kampung ya,,,aku mau ke kampung Belanda mak,,,
Seru deh mak pokoknya 🙂
semarang emang keren yah 🙂
Mampir dong kalo gitu
Aku juga belum pernah ke festival ini. Ada makan gratis ga Mak? Hehe….Tumben foto Nadia ga guedeeee hehe
Sayangnya ga da mas 🙁
senangnya lihat Kota Lama mulai bangkit
aku baru sekali ke Semarang tapi langsung jatuh cinta, banyak bangunan tuanya, sayangnya yg di jalan ke arah Demak itu kurang terawat ya…., dekat stasiun
keren lho di situ
Iya mbak..soalnya lokasi tu di daerah banjir jd sering kena banjir rob..pemerintah jg sepertinya ga ambil tindakan. Semoga dgn festival ini kita jd lebih mencintai gedung2 betsejarah ni
Waaaah… asli baru tahu mak. Nyesel ga lihat. 🙁
Makasih ya sharingnya
Semoga tahun depan bisa dateng ya mbak. Katanya mo jd agenda tahunan
seru juga ya melihat barang2 lama 🙂
Seruuu banget ya mak …… sayang sampe semarang udah selesai …hiks…hiks. Pas lihat di fesbuk teman, saya bingung acara apa itu, baru ngeh saat baca postinganmu ini mak. Just info mak, kayaknya yang di museum itu dari temenku yang datangin beberapa kontainer barang antik dari eropa termasuk belanda, mungkin ketemu disana namanya Van Duppen Antique.
Asyik ya kalau ada festival budaya di sebuah kota, Mbak 🙂
Pengennya sih selalu datang kl ada feztival. I love festivals 🙂
kameranya itu dijual ya mbak?
Iya mbak..lumayan mahal tp 🙁
belum pernah ke semaraaaaang…huhuhu…
Ayo mak ditunggu ya 🙂
Ini macam pasar klitikan yang di Djogja yo?
Nadia mainan apa nih di sana. Permainan jadulnya. 🙂
Catet dulu, Mun. Siapa tahu kapan-kapan ke Semarang. Pengin lihat barang-barang antik. Tfs. ^^
Ditunggu kedatangannya cikgu :*
Di Yogya juga sedang banyak acara, hampir tiap minggu ada acara menarik 🙂
Makin kepengen ke Semarang, dekat tapi jaraknya lumayan dari Yogya ya 😀
ihh yogyaa itu keren bangett, sering ada acara gini ya mak injul. Aku dulu kerjanya nongkrong di alun-alun lihat wayang orang qiqiqi
Kl jogja mah ga da lawannya mak 😉
Harusnya semarang sering-sering nih ngadain acara kaya gini. Kering boo kalo ke semarang cuma ngemol aja wekekek
Ember …..makanya kmr bahagia bgt akhirnya semarang bikin event keren 😉
Mata langsung jernih lihat koleksi kamera lawasnya. Event yang keren nih mbak mengenang kembali keyajaan kota Semarang dari berbagai hal 🙂
Begitupun dgn ku mas..sayang harganya bikin ga semangat 🙁
Ternyata Semarang punya kota lama juga ya….
Salah satu pariwisata andalan kota Semarang mak 😉
Seru ya Mak 🙂
Pelabuhan lautnya kan namanya Tanjung Mas (atau Emas?) ya?
Betul mak Niar..pelabuhan Tanjung Mas 🙂