Goa Rong, Simply Amazing

Assalamualaikum Sahabats …
Akhir-akhir ini sering banget ya tetiba muncul tempat wisata baru di sekitar kita. Entah itu berarti kebanyakan dari kita butuh banget piknik, entah karena sekarang trend traveling lagi menjangkiti semua orang dan media memanfaatkannya dengan sangat baik, atau mungkin karena kreativitas anak muda yang berhasil menemukan tempat-tempat unik yang belum dilirik banyak orang??

Well apapun alasannya, ada sebuah tempat di Kabupaten Semarang, yang setahun terakhir ini lagi naik daun. Bukit yang sudah berdiri kokoh entah sejak kapan ini nampang dalam akun Instagram seseorang, dan sejak itulah langsung jadi primadona wisata Jawa Tengah.

Memang bener ya, kekuatan media terutama sosial media sekarang ini rasanya bisa melakukan apapun, termasuk jadi sarana promosi yang efektif. Bukit yang tadinya mungkin jarang didatangi orang ini mendadak dapat perhatian dari banyak. Termasuk aku yang ikut penasaran pengen membuktikan keindahannya.

Sebenernya ada satu alasan sih yang bikin aku sama Goa Rong ini. Selama ini dari foto-foto yang berkeliaran di IG, Goa Rong selalu muncul dalam bentuk bukit yang tinggi menjulang dengan pemandangan lepas menghadap Rawa Pening. Dari puncak bukit ini kita bisa menikmati rindang dan hijaunya pepohonan yang memayungi kawasan Ungaran dan Kabupaten Semarang, sedangkan di sisi sebelah kanan kita bisa melihat proyek jalan tol yang sibuk meratakan perbukitan yang mungkin dulunya dihuni banyak sekali spesies hewan dan tumbuhan. Entah kemana mereka pergi sekarang ini. Dua pemandangan yang kontras menurutku.

Pagi itu, jam 08.00 kami sudah di tekape. Dari Semarang, Goa Rong ini gampang banget kok rutenya. Begitu keluar tol Bawen hanya beberapa kilometer sudah ada petunjuk kearah Goa Rong. Persis di sisi kiri Jembatan Tuntang. Ikuti saja jalannya sampai ke Tlogo Resort. Sebenernya sih bisa aja kita nggak masuk lewat Tlogo Resort ini, tapi kami kelewatan gangnya hehehe.

Masuk Tlogo Resort terus keatas melewati kebun karet yang hijau. Enak kali ya kita piknik di bawah pohon karet. Cukup berbekal alas dan keranjang piknik berisi cemilan dan masakan sederhana buatan sendiri. Romantis dan silir pastinya hehehe. Meskipun jalannya sempit banget tapi masih bisa kok dilalui mobil, Cuma memang harus ngantri lewatnya, sabar yah. 🙂

 

Sampai di puncak kita akan disambut dengan Playground sederhana tapi bakalan bikin anak-anak betah sementara emak bapaknya menikmati secuil potongan surga. Dari ujung kanan sampe ujung kiri, pemandangan dari atas bukit ini amazing banget. Apalagi kalau kita datang pagi banget. Menikmari desiran angin gunung sambil memuaskan mata dengan hijaunya perbukitan dan pemandangan Rawa Pening yang sebagian besar permukaannya tertutupi eceng gondok.Dari atas bukit yang tinggi ini kita bisa menikmati kesibukan kota Semarang dengan lebih jelas. Ratusan mobil yang lalu lalang di jalan toll dengan tujuannya masing-masing, menjadi pengingat roda kehidupan akan terus berputar. Sementara rimbun pepohonan dan birunya langit memastikan bumi akan selalu menjadi pijakan kita dan Sang pemilik langit selalu menjadi tempat bersandar terbaik.

Manusia dan alam, bukankah seharusnya kita saling melengkapi??

Nah …balik lagi ke rasa penasaranku tadi ya. Gimana bukit ini bisa menyandang nama Goa .. sedangkan sejauh ini aku belum melihat Goa. Rasa penasaran ini terjawab setelah bertanya sama petugas kebersihan di Goa Rong ini. “Sekarang ini masih sulit dilwati mbak jalannya, tapi rencana kedepannya Goa ini memang akan dibuka untuk umum. Supaya kita semua bisa menikmati keindahannya,” cerita pak petugas kebersihan.

Jadi sementara ini bukit dengan pemandangan cantik ini akan tetap di kenal dengan Goa Rong, dengan harapan suatu hari nanti kita akan bisa menjelajahi Goa yang sebenarnya. Dan ketika masa itu datang, aku berharap bukit di Goa Rong ini masih secantik sekarang. Penuh dengan pemnadangan yang menyegarkan mata dan suara-suara alam yang merdu. Bukit ini masih berdiri kokoh menyambut semua orang yang datang menikmatinya. Bukit yang sama ini akan terus berdiri dengan gagahnya melawan tangan-tangan jahil yang hanya memikirkan dirinya dan kepentingannya sendiri.

Bukankah keindahan alam Indonesia ini seharusnya membuat kita makin mencintai Indonesia dan makin bersyukur telah dilahirkan di tanah surga ini? Bukankah setiap kecantikan yang kita lihat ini ingin selalu kita bagi bersama orang-orang tercinta? Keindahan ini bukan hanya milikmu, bukan hanyan untuk memuaskan hasrat narsismu. Keindahan ini juga milik kami, milik anak cucu kita.

Milikku….

Milikmu ….

Milik kita ……
Milik anak cucu kita …..
Happy traveling. Yuk cintai bumi Allah dengan sebaik-baiknya cinta. 🙂