#goforit My Trustable Teaching Partner

Bagiku, menjadi dosen adalah salah satu #dreamcametrue. Aku selalu ingin menjadi sosok yang berdiri di depan kelas, berdiskusi, berbagi ilmu tanpa pamrih, bahkan membantu banyak orang meraih salah satu gelar terpenting dalam hidup, Sarjana. Sebuah pekerjaan yang menurutku sangat berat konsekuensinya tapi pahalanya mengalir terus, dunia dan akhirat. 🙂

Kalau jaman kuliahku dulu, model kelas itu biasanya teacher centered, dimana guru adalah tokoh sentral dalam kelas, seiring dengan berkembangnya zaman, kelas yang riuh dengan suara para murid berdebat dan bertanya,itulah kelas yang bisa dikatakan efektif. Student centered class, kelas dimana murid dituntut lebih aktif mengeruk ilmu sedangkan para guru menjadi pengawas dan mengarahkan proses belajar mengajar tetap pada jalurnya. Setelah merasakan dua model pengajaran ini, aku setuju kalau model kedualah yang memang lebih efektif dan hidup.
Untuk membuat suasana kelas lebih hidup dan bersemangat, aku selalu berusaha mencari metode pengajaran yang nggak monoton. Mencoba memanfaatkan segala sumber yang ada secara maksimal. Apalagi aku mengajar bahasa Inggris, salah satu pelajaran dan mata kuliah yang sebagian besar murid di Indonesia mengganggapnya sebagai mata kuliah yang berat dan penuh siksaan. Ingatan mereka akan guru bahasa Inggris yang killer ditambah dengan segambreng rumus grammar, rasanya cukup membuat kaki dan otak mereka berat memasuki kelas.
Persepsi inilah yang selalu coba aku rubah. Aku ingin mahasiswa merasa nyaman di kelas dan mampu menyerap ilmu secara maksimal. Aku menekankan bahwa kemampuan berbahasa Inggris adalah salah satu survival tool terpenting yang harus kita miliki. Bahasa Inggris masih menjadi bahasa nomor satu dunia, dan dengan kondisi dunia yang tanpa sekat, rasanya sangat penting menguasai bahasa Inggris kalau mereka kelak ingin bersaing di pasar global. Pun ketika mereka punya impian menjadi ibu rumah tangga, bukankah mereka lah yang berkewajiban mengajari anak-anak mereka nantinya?? Jadi tak ada alasan untuk enggan belajar bahasa Inggris. 🙂
Terus gimana caranya menghilangkan persepsi bahasa Inggris itu susah? Semua guru pasti punya metodenya sendiri, dan aku memilih games. Games itu tidak terbatas usia, kecil sampai dewasa, nggak ada orang yang nggak suka main games. Dengan menerapkan games pada setiap pertemuan harapannya rasa tegang itu akan terkikis sedikit demi sedikit.
Selain games, aku juga sering menggunakan film dan lagu sebagai media pembelajaran. Seperti di kelas TOEFL misalnya, supaya nggak stress aku membiasakan agar mahasiswa rutin mendengarkan lagu berbahasa Inggris supaya telinga mereka terbiasa mendengar native speakers. Mereka harus mengisi lirik lagu yang sudah aku modifikasi sebelumnya. Aku minta mereka mengidentifikasi jenis kalimat apa yang digunakan dalam lagu tersebut. Dengan menerapkan metode ini sesuatu yang berat jadi terasa ringan. Di kelas creative writing aku putarkan mereka film bisu kemudian aku minta mereka mengisi dialog dengan kreativitas mereka sendiri. Aku juga mengambil beberapa gambar dari Google kemudian aku minta mereka membuat cerpen dengan inspirasi gambar itu.
Di semester ini aku mengampu satu mata kuliah yang #guebanget. Iya ..gue banget karena subjek mata kuliah ini dekat sekali dalam kehidupan sehari-hari. Culture and New Media, dua term yang rasanya nggak terpisahkan dariku. Sejak dulu aku selalu suka belajar tentang budaya, saking senengnya sampai kuliah S2 pun mengambil jurusan Cultural Studies. Sebagai blogger aku juga cukup dekat dengan dunia sosial media. Beneran deh, mendapat kepercayaan mengajar mata kuliah ini sangat besar artinya buatku. 🙂

Sebagai dosen yang ngakunya #kekinian dan karena judul mata kuliahnya adalah Culture and New Media, sumber ajarnya pun harus beragam. Ada beberapa ebook yang harus kubaca, video yang diunggah dari Youtube, dan tentu saja menerapkan penggunaan sosial media dalam tugas mahasiswa. Salah satu yang membahagiakan adalah ketika membahas seputar blog, aku menceritakan bagaimana serunya ngeblog, tantangan, dan manfaatnya. Berasa jadi blogger profesional banget, padahal masih di level professional wannabe hehehe. 😛
Kalau sudah begini ceritanya menggunakan gadget yang supercanggih itu sudah jadi keharusan. Setiap saat aku harus bisa mengakses internet cepat untuk keperluan apapun. Berhubung aku memakai moden Smartfren, maka ketika mencari gadget pencarian pun dimulai dari brand ini. Seperti yang sudah kita tahu Smartfren punya jaringan yang luas, cepat, dan stabil dan aku butuh gadget yang bisa jadi partner setia saat  mengajar.

Pencarianpun terhenti di Smartfren R 4G LTE Advanced yang keren punya itu. Rasanya kaya jatuh cinta pada pandangan pertama gitu deh secara tampilan fisiknya yang kece badai. Cucok banget deh buat dosen #kekinian macam diriku ini wkwkwkk….. #dilemparcobek. Beneran deh liat aja bentangan layar yang luasnya 5.0 inches dengan resolusi 1280×720 pixels (294 ppi pixel density) cucok banget buat aku yang suka baca ebook atau asyik juga buat bewe ke rumah maya sahabats blogger, jadi puas bertamunya.

Dari segi kegunaan Smartfren R 4G LTE Advanced ini bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus alias multitasking. Sambil cari bahan kuliah bisa tetap memantau sosmed sekaligus menikmati musik. Dengan penerapan teknologi 3G dan 4G LTE kegiatan browsing jadi lebih asyik. Buatku yang hobby dengerin musik, Andromax R 4G LTE dibekali dengan Dolby Digital Plus yang membuat kualitas audio makin cethaaarr membhahanaaa. Saya suka.. saya suka…. 😛
Smartfren R 4G LTE Advanced ini juga dilengkapi dengan jaringan data GPRS dan EDGE dengan kecepatan EVDO Rev.A yang mampu memdownload hingga kecepatan 3.1 Mbps. Wuuih pas banget nih buat download ebook atau jurnal-jurnal internasional untuk materi kuliah. Dengan teknologi EDGE ini pula, kita bisa mengakses internet dimanapun, bahkan di tempat yang belum tersedia jaringan 3G ataupun 4G. Jadi terbantu banget saat aku lagi traveling ke tempat terpencil atau saat butuh mengirim data dengan cepat. Selain itu ada fitur konektifitas lain yang bisa dimanfaatkan seperti wi-Fi, Bluetooth, GPS, bahkan USB. Jadi nanti pas ada mahasiswa yang nanya-nanya soal ngeblog tinggal buka blog aku via Smartfren 4G LTE Advanced ini. Apalagi di dukung sistem operasi android yang terbaru (Lolipop) , kegiatan browsing dan download jadi lancar jaya pastinya.
Untuk travel blogger seperti aku ini hape dengan kamera yang canggih itu kebutuhan primer. Cerita perjalanan sebagus apapun, tanpa gambar yang maknyus rasanya kaya sayur tanpa garam deh.  Smartfren R 4G LTE Advanced punya kamera dengan resolusi 8 MegaPixel yang di dukung oleh fitur auto focus, touch focus, fade detection, bahkan bisa juga merekan video dengan kualitas HD. Dengan fitur LED flash yang bisa menyempurnakan foto yang diambil di tempat yang cahayanya kurang atau malam hari. Dengan internal memori mencapai 8 GB nggak perlu kuatir deh ambil foto sebanyak-banyaknya. 🙂
Harganyaaaa apa kabaarrr????
Awalnya sempet mider ngeliat spesifikasi Smartfren R 4G LTE Advanced yang keren abis ini. Hape sekece ini pasti mihil banget deh. Ternyata eh ternyata … haganya murce euy … terjangkau bangeeett. Yang lebih asyiknya kita bisa sekalian beli paket internet SmartPlan Limitless yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Kalau aku pilih paket yang Rp.60.000 untuk dapetin 2GB plus bonus 2GB. Ah mantab deh, bisa blogging, browsing, juga download sepuasnya.

Semoga tabungan segera beranak-pinak lah supaya bisa cepet beli Smartfen R 4G LTE ini supaya aktivitas ngeblog dan mengajar makin lancar. Jangan lupa doain aku juga biar menang lomba ini jadi bisa tetep #kekinian dengan modal minimal. Ckckckkk….. blogger nggak modal.
#danpenontonpunbubar 😛