Assalamualaikum Sahabats ….
Akhir-akhir ini pembahasan love language (bahasa cinta) lagi banyak dibahas di dunia maya ya Sahabats? Sebenernya pengertian love language itu apa sih? Apa manfaat memahami dan mengenali bahasa cinta pasangan dalam hubungan pernikahan?
Bisa dibilang memahami love language atau bahasa cinta adalah hal mendasar dalam sebuah hubungan. Tapi banyak dari kita, bahkan yang sudah lama menikah (termasuk aku dulu) belum paham konsep ini. Walhasil pernikahan jadi penuh masalah bahkan berujung perceraian.
Definisi Love Language
Menurut Dr. Gary Chapman, seorang konselor pernikahan dan penulis buku best seller The 5 Love Language, menjelaskan ada 5 bahasa cinta yang dimiliki manusia. Uniknya setiap manusia punya bahasa cinta yang berbeda.
Singkat kata love language atau bahasa cinta adalah penggambaran cara seseorang mengekspresikan atau menerima cinta dalam sebuah hubungan. So memahami love language sama artinya kita paham yang kita dan pasangan butuhkan. Step awalnya jadi ya harus mengidentifikasi dulu love language kita dan pasangan.
Kalo kata DR. Aisyah Dahlan, bayangkan manusia dalam tubuhnya punya 5 baterai. Semua orang punya 5 baterai kasih sayang yang harus di charge. Tapi uniknya setiap manusia punya urutan baterai bahasa cinta yang berbeda. Apa aja sih 5 love language tersebut?
5 Love Language yang Dimiliki Manusia
1. Act of Service (pelayanan)
Cara yang paling mudah uuntuk mengenali love language act of service adalah mereka senang diberikan dan memberikan pelayanan. Misalnya kita punya kebahagiaan tersendiri ketika melayani pasangan. Sesimple bikin masakan spesial, bikinin kopi tiap pagi, bahkan menyiapkan semua keperluan suami.
Nah kalau buat suami, act of service biasanya ditunjukkan dengan nggak sungkan membantu pekerjaan rumah tangga, main sama anak-anak tanpa kita minta. Pokoknya prinsipnya tuh, “talk less, do more.” Suamiku tipe yang kaya gini nih Sahabats.
2. Receiving Gift (Memberi Hadiah)
Orang dengan love language ini suka banget memberi dan diberi hadiah. Bukan hanya pas hari spesial macam ulang tahun atau anniversary. Memberi dan menerima hadiah tuh memang sesuatu yang bikin hati happy.
Setiap memberi hadiah orang tersebut akan menikmati setiap prosesnya. Dari memilih barangnya bahkan mungkin membuat dengan tangannya sendiri. Bikin surprise atau momen spesial tuh semacam passion gitu deh. Dan orang ini pun akan sangat bahagia saat menerima hal yang sama dari pasangannya.
3. Words of Affirmation (Kata-kata Positif)
Love language ini biasanya dimiliki orang yang ekspresif. Orang tersebut sangat bahagia ketika memberikan kata-kata positif, dan pastinya saat menerima. Kata-kata indah atau pujian bakalan membuatnya merasa bahagia dan dihargai.
4. Physical Touch (Sentuhan Fisik)
Sentuhan fisik seperti menggandeng tangan, mengusap kepala, pelukan, akan membuat orang dengan love language ini akan merasa bahagia. Bagi orang dengan tipe ini bisa jalan bareng sambil gandengan sama pasangan, atau nonton film sembari berpelukan adalah tipe ngedate ter-debest lah.
5. Quality Time (Waktu Berkualitas)
Love language tipe quality time adalah memberikan waktu dan perhatian penuh pada pasangan. Tipe manusia kaya begini tuh akan merasa sangat bahagia ketika pasangannya hadir seutuhnya Bukan sekedar fisik tapi juga siap mendengarkan keluh kesah dan menghabiskan waktu berdua saja tanpa gangguan dari siapa pun. Termasuk game online dan handphone. Kuncinya kualitas, bukan kuantitas.
Memahami Love Language = Memperbaiki Kualitas Hubungan
Setelah baca macam-macam love language, Sahabats termasuk dominan love language yang mana nih? Kalau aku dominan di receiving gift, quality time, dan physical touch. Sejak kecil aku adalah tipe manusia yang selalu excited memberi hadiah untuk orang yang kusayangi bahkan kalo pengen ngasih ya ngasih aja tanpa nunggu moment special.
Sebagai manusia dengan 3 love language tadi, aku berharap akan mendapat hal yang sama dong dari pasangan. Sayangnya suamiku love language-nya beda dan ini tanpa kami sadari sering banget jadi masalah. Kami saling menuntut tanpa paham apa yang sebenarnya dibutuhkan pasangan.
Di awal pernikahan dulu, aku masih berharap banget abang suami bisa berubah sesuai love language-ku. Berharap ada surprise atau hadiah di hari spesial. Bikin moment yang seutuhnya fokus ke aku sebagai pasangan. Tapi harapan tinggal harapan karena memang merubah karakter manusia itu bisa dibilang mustahil atau susah pwooolll lah.
Sementara abang suami berharap aku bisa melayani dalam semua hal. Dan sayangnya aku nggak gitu heheh. Aku bukan orang yang betah di dapur. Boro-boro penasaran nyoba resep baru. Sementara abang suami paling seneng makan masakan istri meskipun definisi rasa nggak jelas. Hiks…
Soal nyiapin kebutuhan suami, aku juga parah Sahabats. Menurutku (dulu ya) udah gedhe ini apa susahnya nyiapin keperluannya sendiri?? #sungguhistriyangnggakpengertian hahaha.
Tapi seiring berjalannya waktu aku paham bahwa masakin atau melayani suami bukan hanya melaksanakan kewajiban sebagai istri tapi ya memang itulah yang diharapkan abang suami. Menurut dia sebagai pemilik love language act of service ya begini lah cara menunjukkan rasa cinta.
Aku merasa abang suami nggak sayang karena nggak melakukan hal yang kuharapkan. Begitu juga dengan abang suami. Kami merasa nggak dihargai dan diterima secara utuh karena kami berbicara dengan bahasa kasih yag berbeda.
Nah perbedaan kaya gini sepertinya sepele ya Sahabats tapi ketika kita gagal paham akar masalah apa yang terjadi selanjutnya? Konflik pasutri akan makin runcing. Kita jadi orang tua toxic yang ujungnya akan berbahaya untuk tumbuh kembang anak. Pastinya kita nggak mau anak jadi korban dong??
Kuncinya Adalah Komunikasi Dua Arah
Yes! Masalah apapun yang Sahabats miliki, jalan keluar terbaik adalah komunikasi. Mengutarakan apa yang kita rasakan adalah jalan terbaik supaya pasangan kita tahu apa yang kita rasakan dan harapkan. Percuma deh mengharapkan mereka akan paham dengan sendirinya. Mereka bukan dukun kan?? 🙂
Aku yang awalnya nggak bisa membedakan jahe dan lengkuas, akhirnya belajar masak juga demi menyenangkan suami. Awalnya masakanku ya nggak banget tapi karena memang niatnya pengen menyenangkan suami, lama-lama bisa juga Meskipun nggak expert.
Aku pernah dong berantem gegara udah capek-capek masak dan abang suami nggak masak. Di kepala suami ya simple aja, tadi udah terlanjur makan. Sementara aku yang udah ber-effort nyoba resep baru padahal nggak suka di dapur jadi sakit hati. Masalah sepele gini bisa jadi besar kalo nggak dikomunikasikan.
Akhirnya aku coba mengutarakan harapanku pada abang suami. Dan abang suami pun mengutarakan keinginannya. Nah jadi tahu deh kebuutuhan masing-masing. Kalau sudah paham kebutuhan pasangan insyaallah nggak ada kesulitan lagi memenuhinya.
Memahami love language akan membantu kita lebih mengenali diri kita sendiri dalam mengekspresikan kasih sayang kepada orang lain. Pemahaman ini juga akan mendorong kita lebih efektif menyampaikan atau mengungkapkan rasa kasih sayang kepada orang lain.
Mengapa begitu penting memahami love language pasangan? Intinya sih sebetulnya dalam berhubungan dengan orang lain diperlukan adanya pemahaman akan kebutuhan setiap diri individu yang terlibat di dalamnya.
Dengan memahami love language, kita dapat lebih memahami mengenai diri kita sendiri sebagai pasangan. Selain itu, dengan mengetahui love languages, kita dapat lebih efektif dalam mengkomunikasikan/ menyampaikan rasa cinta kita sesuai dengan kebutuhan pada orang yang kita kasihi.” jelasnya.
memahami bahasa cinta juga akan membuat kita dan pasangan dapat lebih terhubung dan senantiasa merasa dekat. Hubungan akan selalu romantis meskipun sudah menikah bertahun-tahun karena rasa cinta yang diberikan dan yang diterima. Sahabats dan pasangan bisa menunjukkan sisi romantis tersebut dengan cara kalian masing-masing.
Semenjak paham love language abang suami, aku jadi nggak berharap dia bisa berubah tapi aku belajar menunjukkan cinta dan kasih sayang dengan cara yang diharapkannya. Begitu pun sebaliknya. Alhamdhulilah komunikasi pun jadi jauuuh lebih baik. Semoga bermanfaat ya postinganku ini.
Nah kalau Sahabats apakah sudah tahu love language Sahabats dan pasangan? Adakah perbedaan dan bagaimana menyikapinya? Sharing dong di kolom komentar.
Hehehe… sama dong mbak, kan udah gedhe apa susahnya nyiapin kebutuhan sendiri.
Dan untungnya suami nggak protesan sih, dan kalau mau bepergian, dia yang packing sendiri kebutuhannya, aku juga pakcing kebutuhanku sendiri.
Tapi kalau sekedar bikin kopi tiap pagi, masak sih, ayuk aja.
Terima kasih sharing nya, Muna. Komunikasi dua arah memang sangat penting ya..apalagi dg memahami love language masing2.. mantab deh..
sangat bermanfaat, terimakasih sudah berbagi ya mom 😀
Aku termasuk yang masih selalu memberikan love language ke pak suami. Tapi ya kadang pun kita suka menyiapkan sendiri, bahkan biasanya aku keduluan suamiku. Heheheee…
Kemarin perkara love language ini dibahas di grup anaknya Bu Elly Risman kaan.. Jadi dikasih link untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai “love language”-mu apa?
Bisa menjadi tolak ukur juga nih…
Karena biasanya, kita selalu menganggap usia pernikahan semakin lama, kita uda jadi si paling memahami pasangan. Padahal belum tentu juga yaa.. Tetep kudu ada yang namanya komunikasi dan saling memberikan ruang serta mencukupi baterai love language masing-masing.
Saya suka tema artikelnya mbak. Suami dan saya sama-sama punya tipikal yang sama yaitu no 1, juga sama-sama nggak romantis alias simple. Pernikahan kami sudah 27 tahun, tapi Alhamdulillah sampai sejauh ini kami berdua bisa saling mengisi, memahami kekurangan masing-masing, komunikasi juga lancar. Bila ada perbedaan pendapat, itu hal yang biasa.
Suamiku ga romantis tp paham sih sikap ketika dia ga suka ataubsetengah2. Menikah itu bukan hanya cinta tapi intinya komunikasi yang baik yaa…
Banyak yg rumah tangga hancur krn komunikasi tidak bagus.
setelah lama pernikahan jadi berubah-berubah sih bateraiku sama pasangan, mulai dari sentuhan fisik hingga hadiah alias duit hahah… soalnya sangat berhubungan erat ini. Tapi, asli aku ama suami tipe yang berbeda dari Love Llanguage-nya.
Aku tuh paling suka yang nomor 4
Artinya si dianya ada di dekat saya
Meski cuma megang tangan saja sudah tenang
Jadi bisa ngobrol sambil lihat ekspresi
suamiku juga mbak love language nya act of service sementara aku tumbuh di keluarga yang nggak biasa melayani gitu wah awal-awal pernikahan juga sering berantem dan aku juga masih berusaha banget mengikuti standar dia. untung sabar dia sama diriku. heu
Ah iya, love language itu macam macam ya mbak
Biar tahu yang mana love language pasangan kita, pastinya ya harus komunikasi ya
Bacanya sambil berfikir love languange saya dan suami, setuju mba komunikasi dua arah, biar ga berantem ya, apalagi kami beda love language nih😅
Komunikasi adalah koentji yaaa. Aku pun sama pasangan tu kyknya semua yang kami suka bertolak belakang, begitu pula soal love language haha. Bahkan kyk selera makanan/ minuman aja kagak sama hahaha :p
Tapi bener komunikasi no 1, trus berkompromi, saling menghargai aja, udah. Namanya juga asalnya 2 individu dari 2 latar belakang beda juga yaa.
Barusan habis nonton youtube bang densu, pas nonton dr aisyah jadi tau beberapa hal tentang pasangan, smpe2 aq ajak suami buat nonton hahah, soalnya tipe love language kami itu beda
sama mbak aku dan suami juga beda banget makanya dulu sering berantem dan merasa ga saling memahami. ternyata masalahnya ada di sini hehe
Setuju sih ini penting mengenali love language, jangan sampai kita rasa udah lakuin banyak hal ternyata tidak sampai ke pasangan
makanya harus saling paham love language masing2
Belum tau pasangan apa krn belum ada hahaha. Aku pribadi dominan ke receiving gift sama word of affirmation. Cuma divalidasi perasaannya aja langsung hangat rasanya huhu
Suamiku act of service banget, pengennya selalu bantu. Dulu kadang aku sungkan, gak enak, tapi itu caranya dia mencintaiku eaaak… sekarang dia mau act service aku biarin aja, sambil bilang i love u eaaakkk