Assalamualaikum Sahabats ….
Sahabats sudah pernah mendengar istilah post covid syndrome? Post covid syndrome adalah sebuah keadaan dimana penderita COVID-19 tetap merasa sakit atau mengalami gejala infeksi virus Corona walau telah dinyatakan sembuh. Gejala ini bisa terjadi beberapa minggu bahkan bertahan hingga beberapa bulan pasca kita dinyatakan negatif atau sembuh dari Covid 19. Mengapa hal ini bisa terjadi dan apa saja gejala yang dapat dialami penderitanya?
Hari ke 15 isoman aku memutuskan untuk tes rapid antgen dan hasilnya alhamdhulilah negatif. Seneng banget akhirnya bisa keluar rumah lagi tapi entah kenapa masih merasa badan belum begitu fit. Semua gejala yang sempat aku rasakan sudah hilang, yang tersisa tinggal badan yang gampang capek dan napas yang relatif pendek-pendek.
Pengalaman Isoman di Rumah
Membuka Ramadan tahun ini dengan berita yang bikin aku syok. Aku yang selalu patuh prokes bahkan bisa dibilang hampir nggak pernah keluar rumah, akhirnya kena Covid 19 juga. Berawal dari adik ipar yang masih WFO pergi takziyah ke seorang kerabatnya dan malamnya langsung demam. Berhubung kami sempat kontak, aku sekeluarga plus orangtua tes antigen juga, hasilnya negatif.
Menyusul mertua adikku dan ponakanku positif keesokan harinya, kami pun tes ulang. Kali ini kami memutuskan PCR biar nggak was-was di RS. Kariadi Semarang. Tes pertama negatif, aku udah yakin bakalan negatif karena nggak merasakan apapun. Besoknya kami tes PCR kedua karena PCR memang harus dua kali.
Sekitar jam 7 pagi, ada notifikasi dari RSDK di hapeku. Hasilnya aku dan Keumala positif. Subhanallah nggak bisa menggambarkan rasa saat itu. Syok, marah, panik, nggak percaya entah apalagi campur baur jadi satu. 3x tes negatif dan baru tes keempat positif. So penting untuk Sahabats ingat ya, 1x tes belum cukup menyakinkan karena virus punya masa inkubasi. Kalau Sahabats dinyatakan negatif tapi gejalanya mengarah ke Covid, ada baiknya mengulang tes.
Meskipun sempet sedih, alhamdhulilah Allah kasih aku dan Keumala kemudahan menjalani masa isoman. Nggak ada gejala berat, bahkan hari ke 7 aku sudah merasa sehat, Keumala malah tanpa gejala. Masalah justru mulai muncul saat aku sudah dinyatakan negatif.
Aku mulai merasa gampang capek bahkan ngos-ngosan meskipun beraktivitas ringan. Banyangin aja Sahabats, cuma nyapu dan ngepel rumah aja nafas bisa kaya orang yang habis lari berkilo-kilometer. Nggak bisa lagi ikutan lari-lari atau nemenin Keumala joget sambil nonton Youtube karena nafas langsung sesek dan badan capek yang luar biasa. Di sini aku merasa sedih banget dan akhirnya mencoba mencari informasi soal gejala yang aku alami.
Post Covid Syndrome
Menurut beberapa jurnal internasional yang aku baca penderita Covid 19 akan dinyatakan sembuh total setelah 14 – 21 hari. Disebutkan di the Pharmacy Times, bahwa 87% penyintas Covid 19 masih merasakan gejala Covid seperti sesak nafas dan kelelahan. Pada saat pemeriksaan rawat jalan, hanya 12,6 persen penyintas corona yang benar-benar bebas dari gejala apapun. Ada sekitar 44,1 persen penyintas corona yang mengalami penurunan kualitas hidup. 27,3 persen mengalami nyeri sendiri dan 21,7 persen alami nyeri dada.
Well, good thing is that ternyata aku nggak sendiri. Banyak yang mengalami apa yang aku rasakan, termasuk beberapa teman yang juga penyintas Covid 19. Bad thing-nya adalah belum ada penelitian pasti mengenai apakah gejala post covid syndrome atau yang juga dikenal dengan long covid ini bisa sembuh total. Buat sebagian orang paru-paru akan membaik dengan sendirinya, tapi ada juga yang harus menerima kenyataan kalau sesak nafas dan kelelahan ini akan bertahan seumur hidup. Hopefully I am not one of those.
Apa yang Menyebabkan Post Covid Syndrome?
Sadly, belum ada cukup penelitian yang bisa menjawab pertanyaanku ini. Tapi ada beberapa faktor yang dicurigai menjadi penyebabnya. Diantaranya adalah gangguan lmfatik, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, saraf dan otak, termasuk juga stres. Seperti yang kita tahu ya Sahabats, virus Corona memang dijuluki virus 1000 wajah karena gejala antara satu dan lainnya bisa berbeda, pun dengan proses penyembuhannya.
Semua penyintas Covid 19 punya kemungkinan mengalami post covid syndrome dan gejalanya pun bisa beragam Sahabats. Ada yang mudah lelah dan sesak nafas kaya aku, ada juga yang mengalami nyeri otot, radang tenggorokan berkepanjangan, sakit kepala, gangguan fungsi indera seperti anosmia. Sedih ya. Tapi memang ini yang sedang aku hadapi sekarang. 3 bulan pasca negatif Covid 19, badan memang udah nggak seloyo dulu tapi nafas masih cenderung pendek dan gampang ngos-ngosan.
Banyak dari gejala long covid yang terjadi berkaitan dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya dan faktor risiko yang menghambat pemulihan. Dalam kasusku mungkin karena aku punya komorbid asma, jadi gejala post covid-nya berhubungan dengan gangguan pernapasan, termasuk batuk berkepanjangan, penurunan kadar oksigen darah, dan sesak napas. Balik lagi tadi, gejala yang dialami bisa berbeda pada tiap orang.
Cara Mengatasi Post Covid Syndrome
Meskipun kita nggak ernah tahu apa penyebabnya dan sampai kapan gejala post covid syndrome ini bakalan berakhir insyaallah masih bisa diatasi kok. Berdasarkan pengalaman pribadiku ya Sahabats, aku mecoba melakukan beberapa step untuk mengurangi gejala yang aku rasakan. Semoga steps di bawah juga bisa Sahabats terapkan ya. 🙂
1. Husnudzan dan Berdamai dengan Diri Sendiri
Aku yakin bahwa setiap penyakit itu akarnya ada dalam pikiran kita sendiri. Semakin lama kita berada di fase denial dan menyalahkan orang lain, apa yang kita rasakan justru makin parah. So setelah banyak mengeluh dan merasa sedih, bismilah aku coba menata diri lagi. Berbaik sangka pada sang pemilik hidup karena Allah nggak akan memberikan cobaan yang kita nggak sanggup hadapi. This too, shall past. 🙂
Nerimo bukan berarti pasrah ya. Menerima kalau sekarang badanku nggak sekuat dulu dan mungkin sistem dalam tubuhku sedang bekerja keras melawan post covid syndrome. Jadi aku dukung dengan positive thinking, yakin kalau semua gejala bisa diatasi dan aku insyallah akan sembuh dan fit lagi. Doain ya Sahabats. 🙂
2. Pengobatan Simptomatik
Maksudnya pengobatan sesuai gejala yang dialami. Sebaiknya Sahabats konsultasi dengan dokter dulu ya supaya dapat perawatan terbaik. Setelah konsultasi dengan Spesialis paru-paru, aku mulai rutin minum beberapa macam obat untuk mengurangi gejala sesak nafas. Alhamdhulilah sekarang ini sudah jalan hampir 2 minggu minum 5macam obat dan gejala sesak nafas mulai berkurang. 🙂
3. Mengelola Aktivitas Harian
Supaya nggak gampang capek aku juga nggak mau ngoyo beraktivitas. One step at a time atau menyesuaikan aktivitas dengan kemampuan tubuh. Ketika udah merasa lelah, aku berhenti sejenak. Duduk sebentar kemudian atur nafas sampai kembali normal. Aku biasanya memulai aktivitas ringan dulu baru bertahap menyelesaikan semuanya.
Ini berlaku juga untuk olahraga ya Sahabats. Post covid syndrome yang kita alami jangan jadi alasan untuk mager dan malas olahraga. Aku pun mulainya bertahap dari jalan keliling rumah, naik turun tangga sebisanya, sepeda statis (itupun cuma tahan 10 menit aja hahaha), gentle yoga atau senam ringan. Lakukan olahraga yang Sahabats suka, kuncinya bertahap ya. Do not force yourself.
4. Sampaikan Apa yang Kamu Rasakan Pada Keluarga
Komunikasi adalah koentji. Apapun yang lagi Sahabats rasakan saat ini sampaikan pada suami dan anak-anak. Toh mereka adalah support system utama kita. Aku cerita apa yang kurasakan dan bahwa aku butuh bantuan untuk menyelesaikan beberapa aktivitas. Kalau sudah merasa nggak sanggup aku akan minta bantuan suami atau berbagi tugas sama kakak untuk meringankan pekerjaan.
5. Kelola Stress
Balik lagi ke komunikasi tadi Sahabats. Ojo dipendem dewe, jangan dipendam sendiri, sharing apa yang kita alami bisa banget meringankan stress yang kita rasakan. Istirahat cukup, makan yang bergizi, dan olahraga. Katanya olahraga bisa bikin hormon bahagia meningkat lho Sahabats.
Luangkan waktu untuk me time juga bisa jadi obat stress yang menyenangkan. Menulis atau melakukan perawatan diri di rumah. Basically lakukan apa saja yang bisa membuat hati kita bahagia. 🙂
6. Vaksin
Vaksin Covid-19 terbukti efektif menurunkan tingkat keparahan dan kematian dengan infeksi virus corona. Sebuah studi klinis di Inggris menunjukkan ada penurunan gejala long covid pada orang-orang yang sudah mendapatkan dosis pertama vaksin. Makanya begitu ada kesempatan vaksin aku langsung daftar dan alhamdhulilah minggu kemarin aku sudah vaksin dosis kedua juga. Semoga semua ikhtiar yang aku lakukan bisa segera menyembuhkan post covid syndrome yang aku alami ya Sahabats.
Meskipun Sahabats sudah sembuh dari Covid dan mungkin nggak merasakan gejala post covid syndrome atau long covid, protokol kesehatan tetap harus dijaga ya. Pakai masker kemana pun, bahkan cuma ke tetangga sebelah rumah. Cuci tangan sesering mungkin dan jaga jarak, itu wajib deh hukumya.
Yakinlah ketika Allah menciptakan penyakit sudah sepaket sama obatnya. Insyaallah pasca Covid kita tetap bisa hidup sehat dan bahagia. Kuncinya jaga hati tetap bahagia dan jaga badan juga supaya sehat seterusnya. Sahabats yang sekarang lagi mengalami long covid kaya aku, semangat ya. We can get through this. 🙂
Post Covid Syndrome ini apakah dama dg yg diistilahkan Long Covid ya Muna? Oya utk yg pernah + covid utk vaksinnya aturannya harus 3 bln pasca negatif kah? atau ada aturan baru?
betul mbak, sudah kusebutkan juga di atas nama lainnya adalah long covid. Kalau aku di artikel yang pernah kubaca baca sih sebenernya penyintas covid dikasih jarak 3bulan untuk vaksin karena jumlah vaksin yg saat ini masih terbatas. karena kita setelah sembuh udah punya kekebalan (meskipun ga bertahan lama kaanya) jadi vaksin didahulukan bagi yg belum kena, suoaya herd imunity segera terbentuk. aku setelah 3bulan langsung daftar vaksin dan alhamdhulilah sekarang sudah vaksin dosis kedua juga. mga kita sehat2 selalu ya mbak 🙂
Nah ini sih yang aku kuatirkan. Betul covid-19 bisa sembuh tapi ada dampak jangka panjangnya ke tubuh. Semoga sih dgn perkembangan teknologi medis akan ada solusinya ya mbak untuk tetap sehat tnp keluhan berarti sebagai penyintas covid-19. Semangat ^^
semoga segera ditemukan obatnya ya say supaya efek jangka panjangnya at least bisa diminimalisir. sekarang sih sama seperti kalo kena covid aja, kan belum ada obatnya jadi minum obat sesuai gejala yg dialami
Ah ini seperti yang dialami kakak perempuan suamiku, long covid ya namanya. Dia setelah dinyatakan negatif, masih merasa lemes dan sesekali sesak nafas. Memang harus konsultasi lebih lanjut untuk perawatan, dan bener banget seperti yang dituliskan Muna, enggak usah ngoyo untuk aktivitas harian. Alhamdulillah ya udah dapat vaksin lengkap sekarang, semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT
iya mba.. keluarga kakakku juga merasakan dampak panjang dari covid ini.. Kondisi saat ini jauh lebih rapuh dari sebelum kena covid dulu katanya..
aamiin. semoga kakak ipar mbak wati juga segera sehat ya
Beberapa temenku ada juga yg mengalami long covid ini mba, ada yg jadi menderita RA, autoimun. Memang ga bisa dianggap remeh. Kalau ada kesempatan, sebaiknya memang segera vaksin, jangan ditunda2
Berdamai dengan diri sendiri, mengelola stres, dan vaksin. Setuju banget lah aku dengan itu. Walaupun sudah negatif Covid-19 tapi tetap masih bisa merasakan gejala sakit ya ternyata jadi memang kita harus waspada. Semangat sehat untuk kita semua, Mbak.
Aku juga ngalamin, badan jadi gampang banget capek dan napas ngos-ngosan. Ketambahan kondisi hamil, pula yang ngantukan parah. Btw suamiku tadi pagi ngeluh bagian tulang iganya nyeri, aku curiga jangan-jangan gejala post covid syndrome juga, soalnya dulu waktu aku bergejala suami juga ikut kena meskipun nggak separah aku, nggak sampai anosmia juga. Trus suami sudah vaksinasi lengkap, aku malah belum. Semoga sehat-sehat aja. Mbak Muna dan keluarga juga, sehat2 Mbak.. *hug
Semangat ya Muna, semoga sesak dan ngos-ngosannya bisa segera hilang dan kembali pulih seperti semula.. jangan beraktivitas berat dulu ya say…
duhh semoga mbak kembali pulih setelah terkonfirmasi covid. molly yang belom kena jadi ngeri nih bacanya. mudah2an semuanya sehat dan yang udah kena segera pulih seperti sedia kala,. syafakillah ya mbak. 🙁
Semoga gejala post covidnya lekas sembuh ya Mbak. Banyak temenku seperti ini Pasca Covid. Efeknya ternyata panjang. Butuh waktu untuk pulih seperti sedia kala. Memang perlu effort lebih untuk sembuh
aku yang baru 1 bulanan dari covid juga mengalami hal ini, napasku masih terasa pendek-pendek kalau pakai masker lama padahal sebelumnya sih nggak. Indera penciuman dan pengecapku juga belum stabil. Semoga kita bisa pulih total ya mba
Obat Paling mujarab terpenting kembali pada batin diri sendiri ya mbak. Yang sabar yang kuat ya mbak. Syafakillah laa ba’sa thohuron insya Allah.
post covid tuh disebut juga long covid ya.. ada temenku yang menderita long covid sampe 3 bulan abis dia kena covid.. jadi muncul TB Paru akut gitu.. tapi dianya emang belum sempet vaksin pas kena Covid itu.. vaksin emang penting banget sik… stay healthy ya mbak
berdamai dengan diri sendiri saat terkena penyakit itu memang sulit yaa, Mba, tapi bila berhasil dilakukan insyaallah akan lebih tabah. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan perlindungan di masa pandemi ini, dan semoga semakin banyak yang mau divaksin agar herd immunity segera tercapai, amiiin
Gak kebayang sih terkena covid selama dari batas wajarnya. Semoga semua orang yang terkena dampak covid ini bisa disembuhkan, sehingga mereka pun bisa melanjutkan aktivitasnya sehari-hari..
Ada beberapa temanku yang juga merasakan ciri-ciri seperti long covid ini, Mbak. Gampang capek, nafas pendek-pendek, gitu. Tapi ada yg katanya mengonsumsi obat herbal Qusthul Hindi, dan alhamdulillah sudah fit kembali sekarang. Sehat lagi, gak gampang capek dsb..
Iya harus tetap jaga prokes ya Mbak meski sudah sembuh. Semoga mbak Muna sekeluarga sehat selalu ya setelah ini. Aamiin.
Saya pun sempat menjalankan isoman
Namun, saya tidak swab karena menurut adik ipar saya yang nakes pasti + kalau swab dengan gejala yang saya alami
Sehat sehat ya Mbak
Saya enggak bisa bangun 2 hari gara gara gejala ini
Beberapa temanku yang menjadi survivor covid sempat mengalami long covid mom. Dalam kondisi itu mereka jadi lebih semeleh, mampu berdamai dengan dirinya. Alhamdulillah mereka juga makin aware dengan kesehatan dan lingkungan.
Ternyata ada juga post covid syndrome itu, ya, Mbak? Saya baru tau.
Semoga bisa segera pulih lagi, ya, Mbak, bisa beraktivitas lagi seperti biasanya.
Dan saya setuju sekali dalam hal komunikasi, kita harus menyampaikan apapun yang dirasakan kepada keluarga, supaya bisa dapat dukungan untuk bisa pulih kembali.
Dulu Alhamdulillah aku gak ngrasain post covid syndrome mbak, tapi suamiku ngrasain. Mudah capek, capek dikit dadanya agak sesak, dll. Sehat-sehat yaaa Mbak Muna sekeluarga 🙂
Ternyata tidak berhenti hanya pada saat dinyatakan negatif dari covid ya? tapi ada gejala post covid syndrom. Ya Allah kapan lah semua ini akan berakhir ya.
Duh,5 jenis obat hatus diminum? Tapi namanya juga usaha ya, supaya kondisi bisa kembali seperti sebelumnya. Baca tulisan Mbak ini berasa banget harus bener-bener waspada dengan Covid. Penyakit 1000 wajah gitu kan ya. Semoga kita semua bisa tetap kuat & tangguh dalam menghadapi Covid ya. Aamiin
Sedihnya ya mba jika kita udah negatif tapi masih merasakan sakitnya seperti itu. Kalau ku juga negrasa mudah ngos-ngosan nggak kayak dulu. Tapi aku bertahap melatih pernapasan. Tapi untuk penciuman, sedihnya belum normal mba. Smoga nggak kejadian lagi dan kita sehat sehat ya
Adik Iparku juga hingga sebulanan sampai benar-benar merasa pulih paska dinyatakan negatif. Syukurlah masa-masa itu sudah dilewati. Namun sempat bikin khawatir karena Anak-anaknya yang masih sangat kecil sempat ada gejala covid. Walau hasilnya negatif, tetap dilakukan Isoman dan telemedicine dengan SDA.
Sehat-sehat terus ya Maaak dan Keluarga, Bismillah Pandemi ini lekas usai. Amiiiiin
Suami ku pun mengalami post covid syndrom ini Mba. Kalau di suami ku napasnya lebih pendek-pendek. Tapi mudah-mudahan badannya bisa segera FIT lagi ya Mba. Tetap semangat dan husnuzon ya Mba. Salam sehat.
Bbrp teman jg msh ada yg ngeluh tidak sefit dulu sblm kena covid, katanya jd gampang capek.
Dari circleku yang kena aku jg taunya yang udah vaksin gejalanya jd gak terlalu berat mbak, beda dengan yang belum. Alhamdulillah kalau vaksinnya bekerja ya.
Emang no 1 saat ini sampai ini jangan sampai kendor prokesnya. Ikhtiar semaksimal mungkin supaya terhindar dr virus.
Semoga sehat selalu ya Muna sekeluarga, deg-degan bacanya karena gejala covid tuh macam-macam.. semoga dengan vaksin bisa diberantas pandemi ini aamiin
makkk yampunn alhamdulillah ya sudah terlewati. sama kayak kakakku, setelah sembuh dari terpapar suka cepet capek. tetangga malah belum sanggup beraktivitas walo udh negatif dan baru segeran 10 hari kemudian.
moga sehat sehat sehat terus yaa buat mak muna sekeluarga
Pandemi covid19 ini memang mengubah banyak hal ya. Sedikit banyak mempengaruhi pola pikir juga. Sering was-was dan khawatir apalagi jika tes menyatakan positif, dan rasa khawatir itu terbawa terus meskipun sudah dinyatakan sembuh dari covid. Saya juga sudah vaksin dua kali nih, semoga semuanya sehat dan bisa berktivitas seperti sedia kala.. 🙂
Aku juga mba pasca covid jadi mudah lelah sampe ada yang bilang liat aku kok kayaknya capek banget karena ngos-ngosan iya apalagi aku punya riwayat sesak jadi kemarin2 sering kambuh semoga september ceria ini ga lagi kambuh
post covid syndrome ini sama dengan long covid gitu ya mbak?.
harus nunggu 3 bulan pasca sembuh ya mbak
Aku tahu ttg post covid syndrome itu dr temenku yg habis positif Mbak, dinyatakan negatif tapi masih ada ya post covid syndrome… Oh ya, kalau habis covid harus nunggu 3 bulan kan mbak baru bisa vaksin?
Covd ini gak hanya ngeri pas terinfeksinya ya mbak, namun pasca covid dan dinyatakan sembuh tak langsung sembuh total, ternyata tetap ada long covid itu yaa, karena virus covid 19 itu merusak organ tubuh dari dalam.
Semoga mbak bersabar ya mbak dan insyaALlah pulih kembali seperti sedia kala ya mbak. Aamiin
Covid ini gak hanya ngeri pas terinfeksinya ya mbak, namun pasca covid dan dinyatakan sembuh tak langsung sembuh total, ternyata tetap ada long covid itu yaa, karena virus covid 19 itu merusak organ tubuh dari dalam.
Semoga mbak bersabar ya mbak dan insyaALlah pulih kembali seperti sedia kala ya mbak. Aamiin
Saat suamiku kena covid dulu, aku tidak melakukan test PCR, Mun. Jadi tak pernah tau apakah gejala demam dan tulang-tulang ngilu yang kualami pasca kesembuhan suamiku tuh tanda aku terpapar juga kah. Hingga sebulan tuh aku mengalami rasa kayak orang flu gitu. Anehnya cuma di saat Maghrib menjelang. Besok paginya sudah baikan. Ntar Maghrib gitu lagi. Entahlah. Bisa jadi juga bukan karena covid. Memang benar, yang paling penting kita bisa noto ati, banyak berdoa, dan tetap menjalankan prokes.
Ya Alloh, baca persentase di jurnal kok sedih yaa. Ternyata abis sembuh enggak langsung sembuh betul. Baru tau aku, Mbak.
Semoga para penyintas Corona diberi kekuatan dan kesabaran, ya.
Moga lekas pulih seperti sedia kala ya, mba, aku beberapa kali baca status teman yang cerita rasa sakit pasca positif ini. Kebanyakan mudah lelah dan masih tidak mencium bau apa pun. Ada yang sampai 2 bulan, tapi ada juga yang tidak mengalami apa-apa begitu negatif. Bismillah, sehat-sehat mba dan keluarga semua
Sedih pas kemarin kena itu mom, sebulanan lebih aku nggak bisa aktivitas,
kayaknya aku yang agak berat dua minggu ngak bisa apa2 hiks. Mana mertua dua juga nggak bisa jalan kan, suami urus aku bertiga. Akhirnya aku ngalah pulang ke kendal biar maksimal isomannya
semangat kak munaaa. banyak teman-temanku yang memililki keluhan post covid. insyaallah lambat laun akan hilang dengan sendirinya. tetap sehat ya kakakku