Assalamualaikum Sahabats ….
Salah satu agenda yang tidak terbantahkan pentingnya saat traveling ke Semarang adalah wisata kuliner. Akulturasi 3 budaya menjadikan Semarang menyimpan kekayaan kuliner unik yang tidak akan ditemukan di tempat lain. Salah satu menu paling legendaris yang wajib dicoba adalah mangut kepala ikan manyung.
FYI Sahabats, mangut memang menu yang bisa dibilang populer di kota Semarang. Dari sekian banyak pilihan, aku pun memutuskan untuk mencoba 3 warung yang namanya cukup kondang seantero Semarang bahkan dinobatkan sebagai warung mangut terenak di kota Semarang.
Mangut adalah jenis masakan berbahan dasar ikan yang digoreng ataupun dipanggang kemudian dimasak dengan santal kental yang dibumbui berbagai jenis rempah dan cabai. Dominasi rasa gurih dan pedas inilah yang membuat pecinta mangut kepala manyung ketagihan.
1. Warung Mangut Bu Fat
Warung bu Fat berada di jl. Ariloka, Semarang Barat, tak jauh dari Bandara Udara Ahmad Yani Semarang. Bisa dibilang lokasi yang dipilih cukup strategis terutama bagi para traveler yang datang ke Semarang. Cukup berbekal GPS, maka Sahabats tidak akan mengalami kesulitan untuk mencapai warung mangut bu Fat.
Warung bu Fat tidak hanya menjual menu mangut. Ada banyak menu rumahan lainnya tapi memang mangut kepala manyung yang jadi primadona. Rahasianya ada di pemilihan ikan manyung segar dan proses pengasapan yang sempurna. Ditambah lagi bumbu rempah dan cabai yang nggak main-main jumlahnya bikin mangut bu Fat punya rasa yang nampol.
Tak perlu waktu lama sebuah kepala manyung berukuran sedang muncul dihadapan. Ukurannya cukup besar untuk dinikmati dua hingga tiga orang. Aku pun segera mencuci tangan dan melepas masker. Menikmati kepala manyung tak afdhol rasanya kalau menggunakan sendok.
Sensasi rasa pedas mulai terasa ketika aku mulai mengguyur nasi panas dengan kuah mangut yang gurih pedas. Rasa gurih santan berpadu pas dengan rempah-rempah khas resep mangut. Dari warna kuah dan teksturnya kelihatan banget puluhan jejak cabai setan dalam kuah.
Keringat bahkan air mata mulai bercucuran saat jemari mulai melepaskan tulang-tulang yang menempel di kepala manyung. Semakin pedas terasa di lidah anehnya tangan dan mulut ini justru nggak bisa berhenti.
Satu kepala manyung ukuran sedang di warung bu Fat dibanderol dengan harga 100 hingga 120 ribu. Tapi seporsi kepala manyung ukuran sedang bisa dinikmati bersama-sama sehingga harganya menjadi lebih murah. Rasa pedas yang hakiki jadi magnet yang membuat pengunjung datang dan datang lagi
2. Warung Mangut bu Kanan
Bagi kebanyakan orang warung mangut bu Kanan bisa jadi nggak akan masuk dalam radar. Tapi bagi penggemar mangut garis keras, warug mangut bu Kanan menawarkan sensasi makan yang tak terlupakan.
Sebuah warung sederhana dengan nuansa biru di dalam sebuah gang, sungguh pemandangan yang sangat biasa ditemukan. Yang membedakan warung kecil ini dengan warung pada umumnya adalah pengunjung yang berdesakan silih berganti sejak warung dibuka pada pukul 07.00 pagi hari hingga tutup pada pukul 14.00 siang.
Warung mangut bu Kanan yang berlokasi di Jalan Ronggolawe Semarang Barat setiap hari menyajikan berbagai masakan seperti ramesan mangut, paru goreng, empal goreng, dan telur dadar. Selain itu juga ada tumis bayam, oseng kacang, pare, dan mi soun. Hampir semua menu yang ditawarkan adalah menu khas rumahan yang ngangeni dengan rasa pedas yang nendang.
Lebih dari 50 kilogram ikan pari dan puluhan kepala manyung diolah di warung bu Kanan setiap harinya. Ikan asap segar, rempah yang nggak pelit dan cabai yang tak kenal ampun adalah rahasia dibalik rasa mangut yang pedasnya menusuk hingga ubun-ubun.
Melihat warna kuah mangut yang merah merona aku sempat ragu bisa menghabiskannya. Apalagi melihat pengunjung lain yang duduk di samping saya sesekali mengelap keringat yang menetes di dahi dan wajahnya yang memerah.
Bismilah, aku pun mulai melepaskan tulang kepala manyung dan menyantap daging ikan yang menempel di bagian pipi. Seketika mulut dan lidah seperti terbakar. Pedasnya kuah mangut memberondong seluruh bagian mulutku. Bahkan bibir pun terasa panas luar biasa.
Daging ikan manyung yang diasap terasa gurih tapi manis berpadu dengan kuahnya yang super pedas mendatangkan sensasi yang tak terduga. Sementara jemari saya terus menggali daging ikan yang tersembunyi diantara tulang sesekali saya mengelap keringat yang bercucuran disela jilbab.
Untungnya segelas teh hangat datang menyelamatkan lidah saya yang hampir mati rasa berusaha melawan rasa pedas kuah mangut bu Kanan. Kalau Sahabats bukan tipe orang yang kuat makan pedas, dijamin nggak akan lolos uji nyali di warung mangut bu Kanan.
Bagi penggemar masakan pedas mangut ikan pari dan ikan manyung bu Kanan dijamin akan memuaskan dan bikin ketagihan. Harga satu kepala manyung mulai dari 50ribu sampai 80ribu, bervariasi tergantung ukuran.
3. Warung Mangut Bu Nasima
Sahabats ingat Bondan Winarno, pakar kuliner yang terkenal dengan kata-kata “Maknyus?” Nah, warung Mangut dan Welut Bu Nasima ini termasuk salah satu rekomendasi wisata kuliner Semarang dari Pak Bondan.
Warung Mangut dan Welut bu Nasima terletak di Jalan Menoreh raya No. 10 Sampangan Semarang. Ada banyak menu rumahan yang lezat di sini, namun yang paling maknyus mangut ikan mamnyung dan welut (mangut belut).
Jangan sampai Sahabats tertipu dengan casing warung yang sederhana. Setiap jam makan siang akan ada jajaran mobil mewah dan orang kantoran memenuhi warung mangut bu Nasimah. Semuanya mengincar menu yang sama, mangut.
Untuk bisa mencoba mangut kepala manyung ataupun mangut welut, Sahabats harus datang sebelum jam 13.00. Telat sedikit nggak ada jaminan deh bakalan kebagian.
Kaya gimana sih enaknya mangut kepala manyung dan mangut welut bu Nasima? Lagi-lagi dominasi rasa pedas dari kuah mangut dan gurihnya ikan bakalan bikin kencan makan siang Sahabats “panas” luar dalam hahahha. Wajib deh hukumnya nyiapin tissue supaya air mata dan ingus yang keluar bisa terkondisikan dengan baik.
Rekomendasi 3 warung mangut kepala manyung yang sudah kuceritakan di atas memang patut diacungi jempol. Buat Sahabats yang memang pecinta olahan seafood garis keras wajib hukumnya mencoba semua warung mangut kepala manyung yang sudah keusebutkan.
Ketiga warung ini juga melayani pesanan via online dan dapat dibawa untuk oleh-oleh ke luar kota juga. Jadi jangan kuatir kalo ketagihan dan pengen bungkus. Insyaallah akan dilayani dengan baik.
Mbaaa, aku auto mewek pas baca nama warung bu Fat.
Persis nama almarhumah ibukuuuu T_T
Tapi memang nama warung manyung ini terkenal bgt sih mbaa.
beberapa kali aku lihat review di IG ataupun Youtube
aakk, auto mupeng ke semarang.
Huaaa pedess semuaa ya maak😭😭…
Sepertinya tidak bisa mempir icip icip ke Warung Mangut inj karena tidak pada suka pedes.
Seru ya maak traveling di negeri sendiri banyak kuliner yang enak2 dan murah meriah👌
Aku tuh kayaknya belum pernah nyobain menu mangun keoala manyung hehehe 😀 Melihat hidangan serba mangut di artiket ini, aku bacanya aja sambil ngeces 😀 Bumbu2nya itu kelihatan nampol banget, pasti terasa ya apalagi pedasnya. Ntar deh kalau melewati Semarang pas traveling, aku sempatkan mampir ke warung2 manyung ini nyam3x.
duh aku lagi pengen banget makan makanan berkuah dan pedes kayak gini, mesti ke Semarang dulu dong ya
masya Allah terbayang enaknya masakan Mangut . Ini makanan kesukaan suamiku, kalau beli Mangut pasti nambah terus deh. Aku sih belum jago masak Mangut ini
Ahaaay, makan mangut panas, nasi panas plusteh tawar panas, makin maknyoooss.
Mom, pan kapan aku ke Semarang lagi mau dianterin kemarii laah, kita kopdar mamam kepala mangut.
Aku gatau lagi apa bisa mengkondisikan air mata dan ingus setelah menyantap mangut kepala manyung yang pedas dan mantap ini. Kebayang lupa diet pasti makan ini . Noted, mesti dsamperin kalau ke Semarang nih!
Duh, baru ngebayanginnya aja udah ngeces, hahaha. Kalau melihat kuahnya yang merah merona, kebayang deh gimana harus mengondisikan keringat dan ingus, haha. Makan kayak gini tuh pedes tapi nagih banget. Habis sepiring maunya nambah nasi putih lagi dan lagi.
Sayang banget sewaktu ke Semarang 2 tahun lalu belum nyobain mangut kepala manyung aku mba, padahal suka banget olahan ikan. Next wajib coba niiih, selain ngopi tentunya hehe
Yg bu fat pernah denger tapi ke-3nya blm pernah nyobain mba. Aih jadi ngiler 😍 mauuu.
Rasanya sedap udah pasti ya. Aku suka ikan dan berkuah pedeees seger. Siap2 nambah nasi deh ini. Noted kalau main Semarang ^^
Walau bangunan warungnya sederhana, dalam gang dan tak ada papan nama, tapi warung mangut bu Kanan tetap laris manis ya mbak, karena sudah punya nama di hati pelanggannya
Aduh aku rindu sekali sama rumah makan bu Fat itu, karena waktu pertama kali main ke Semarang diajak salah satu teman untuk makan kesana dan nambah dong pas disana, hahahaaa… Di Jakarta aku belum menemukan mangut yang pas kayak di Semarang.
Aku udah mencoba Warung Manggut Bu Fat. Karena waktu itu ada di Jakarta. Dan rasanya juga enak sekali. Rasa ikannya nggak amis dan aku rekomendasikan buat nonton
aku baru tau nama menu ini. kukira mangut itu salah satu nama ikan hehe ternyata nama menunya tuh
di warung pertama menunya menggugah selera banget mbak
liat kuah santannya yang merah itu auto pengen makan
Haaaa kesukaan aku banget nih!
Untung aja ibuku jago masak mangut lele jadi terbayar kekangenan makan mangut lele
Wiyuhhhh.. Liat fotonya ajah aku udah kepedesan, gimana lgsg coba ya?
Kalau di Gresik, kepala manyung tuh di kuah bumbu kuning. Itupun udah seger bgt
Wah iya, bisa dibilang mangut kepala manyung ini adalah kulier khas Semarang yang wajib dicoba ya mbak
Oke, ini aku catat, buat bekal saat jalan jalan ke Semarang nanti
The Best Culinary of Semarang tuh ya..mangut.
Paling kangen kalau lagi safar dan mampir Semarang, pesannya mangut. Rasanya di lidah pedes menggoda tapi di perut meninggalkan rasa hangat.
Aku baru tahu Mangut itu apa
Jadi ingat bahasa daerah kampungku Mangu’ artinya hangus
Tadinya kukira ada hubungannya haha
Enak ya jadi pengen
Ikan manyung tu di Jogja jarang banget. Pernah nyicipi gulai kepala manyung dan rasanya memang enak. Kalau yang dimangut belum pernah sih.. Sepertinya nikmat juga
Cocok banget ini buat aku yang tinggal di semarang
harus coba sepertinya
Ya ampun aku suka banget mangut layung. Di jogja seringnya mangut lele. Kalau ke Semarang sering mampir ke warung makan Mangut layung. Tapi malah belum nyobain di listnya mak Muna
Aku udah pernah diajak teman ke Bu Nasimah. Tapi ya tetep aja deh, aku makannya sama telur dan tempe wkwkwk… ngebayangin pedasnya udah girap-girap sendiri rasanya. Kalau bagi penyuka kuliner pedas, pasti senang sekali diajakin ke Bu Fat, Bu Kanan dan Bu Nasimah ini.
Aku suka ikan ini mak, suka nyetok yang ikan asapnya jadi kapan mau masak bisa sendiri. Bikin ngiler aja deh baca postingan ini, hahahaha
Hmm…aku termasuk yang beranggapan, emang kepala ikan apa enaknya? Bukannya dagingnya lebih banyak di badan s/d ekor ya? That’s why kalau makan ikan biasanya pilih yang bagian lower body.
mengapa yaa kepala ikan selalu lebih mahal harganya dibadfing bagian tubuh ikan yang lain? sampe sekarang belum nemu jawabannya. Saya kalo makan ikan, biasanya pilih ekor atau tengah.
Btw, 3 warung di atas, sepertinya pilihan tepat buah penyuka ikan sekaligus penyuka pedas yaa
Aku nggak begitu suka sama mangut. Tapi kalau makan sesekali aja emang enak sih. Biasanya kantorku dulu yang di Suara Merdeka sih suka pesenin makan siang mangut gitu. Tapi nggak tiap hari. Kadang-kadang saja.
Saya belum pernah sih makan mangut kepala manyung ini tapi pas lihat gambar-gambarnya auto ngiler nih. Apalagi lihat kuahnya aja udah kelihatan pedes banget gitu jadi pengen deh
Waaaa…saya bacanya sambil ngeces ini, mbayangin makan mangut dengan nasi hangat dan teh tawar hangat..aaah maknyus dah. Thanks rekomendasinya.
Jujur aja aku penggemar mangut loh dan menurut aku masakan ibuku aja yang the best!
Melihat postingan ini Vina jadi penasaran apa itu “mangut”? Pertama, baru beberapa minggu ini ada sebuah resto khusus Mangut di Pekanbaru. Kenapaterlihat enak sekali, ya? Apa Mangut memang seenak itu? Vina belum pernah cobaaaaaaaaaaaaaa :” atau mungkin pernah coba tapi beda nama.
Tapi yang jelas, setelah lihat postingan ini jadi ngga sabar buat nyobain. Apalagi traveling kesana, rekomnya Alm Pak Bondan, pula.. Maknyuss..
Wah kalau pedes-pedes gini mah andalan aku banget, cari tempat yang jual makanan pedes pake banget kayak gini susah bngt, syukurlah nambah satu referensi lg.. izin bookmark kak
wah aku belum pernah nih makan mangut, mbak. jadi penasaran nih sama menu mangut ini. kayaknya belum banyak yang jual di kotaku
Bersyukur kalo mangut bubfat udah ada di Jakarta, Deket rumah pula. Memang enaaak. Tapi 2 mangut yg lain aku blm coba mba 🤤🤤🤤. Langsung aku catet, mau datangin kalo ntr ke Semarang 😍😍😍.
Aku suka mangut, apalagi yg super pedes. Lebih suka pari sih drpd manyung. Tapi manyung juga enak. Biasanya kalo beli di ibu fat, aku selalu pilih pari :D.