Assalamualaikum sahabats …
Sahabats pernah denger pepatah iri membawa berkah nggak? Pasti nggak lah .. secara aku sendiri yang menciptakan pepatah yang kayanya sih cukup menggambarkan alasan akmi menempuh puluhan kilometer dari Semarang menuju kabupaten Kendal hanya untuk menyambangi sebuah air terjun yang konon cantik banget ini.
Jadi keirian ini diawali dengan cerita tentang Familiazation Trip yang diikuti beberapa travel blogger untuk mengunjungi beberapa tempat wisata keren di Jawa Tengah. Bukan iri karena nggak diajak Famtrip lho karena aku cukup tahu diri lah, namaku memang belum terlalu dikenal. Sesuai lah sama semangat ngeblog yang timbul tenggelam, seperti itu jugalah keberuntungan dalam dunia ngeblog tahun lalu. But enough with the curhat already yah .. lets cut to the chase!!
Keirian ini sesungguhnya bermula dari foto sebuah air terjun cantik yang sempet di unggah mas Halim Santoso ke salah satu akun sosmednya. Air terjun cantik ini ada di Kendal, cukup deket kan dari Semarang tapi somehow terlewat dari radarku. Dasar Momtraveler kudet.
Baiklah mari kita perbaiki kekudetan itu. Kalo cuma perkara Semarang β Kendal sih masih bisa lah disambangi. Sayangnya lagi-lagi kesibukan kantor dan kesoksibukan mengubur cita-cita pergi ke air terjun bernama Curug Sewu ini sampai liburan akhir tahun kemarin. Melihat kemacetan yang cukup nggilani di Semarang dan sekitarnya, akhirnya kami putuskan untuk menunda rencana perjalanan kami ke Gunung Kidul dan cari alternatif tempat wisata yang nggak terlalu jauh dari Semarang. Liburan akhir tahun cuma Nadia yang liburan,sedangkan emak dan bapaknya masih sibuk sama kerjaan jadi nggak bisa pergi jauh-jauh.
Rasanya hampir semua tempat wisata di Kabupaten Semarang sudah kami jelajahi, jadi aku perlu cari alternatif lain. Dan cling!!!! Teringatlah foto Curug Sewu yang sudah sempet bikin aku iri hati sama mas Halim Santoso. Oke deh …mari kita cari info lebih lanjut tentang air terjun ini.
Informasi sudah cukup lengkap dan proposal pengajuan liburan singkatpun diajukan kepada abang suami tercinta. Alhamdhulilah abang approve, dan pergilah kami ke Curug Sewu di Kabupaten Kendal. π
Jujur awalnya aku membayangkan perjalanan bakalan singkat. Secara Semarang β Kendal kan nggak terlalu jauh. Rupanya curug sewu ini ada di ujung dunia Kendal, jaaauuuuhhhh booooo. Kami memilih menuju Curug Sewu via Mijen. Dari Mijen masih beberapa kilometer lagi, melalui kebun karet dan kebun rambutan. Dari kebun rambutan ini jalanan mulai menanjak dan berkelok hingga akhirnya sampailah kami ke air terjun terbesar di Jawa Tengah yang terletak di Desa Curug Sewu, Kecamatan Patean, kabupaten Kendal.
Berbeda dengan curug Lawe dan curug Benowo di Kabupaten Semarang yang lokasi mblusuk jauh ke dalam hutan, curug Sewu ini sudah lebih ramah pengunjung. Curug Sewu ini bahkan cocok banget jadi tempat wisata bareng keluarga karena sudah dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas. Tapi tetep ya siapkan tenaga yang cukup, karena yang namanya air terjun pastilah butuh tenaga ekstra untuk mendekatinya.
Setelah membayar tiket seharga Rp. 3.500 kami langsung masuk ke tempat wisata ini. perjalanan dibuka dengan taman luas dengan beberapa permainan anak. Nadia sudah mulai teralihkan ketika melihat jajaran ayunan dan beberapa mainan lainnya. dasar bocah ya, nggak tahan deh kalo liat mainan kaya begini. Oke deh … kami kasih waktu 10 menit untuk Nadia main-main dulu sebelum kami menyambangi si Curug Sewu.
Sayup-sayup dari tempat kami berdiri sudah terdengar tuh suara gemuruh air terjun. Duuuhh … nggak sabar euy pengen melihat air terjunnya. Ada sesuatu dari air terjun yang selalu menarik perhatianku. Suara gemuruhnya yang gagah tapi terasa sangat alami. Kekuatannya menyatu dalam balutan alam yang hijau dan alami. Kita nggak akan pernah menemukan air terjun di tengah keramaian kota. Untuk menemui si gagah ini, banyak perjuangan yang harus kita lakukan dulu. Dan ketika akhirnya kita bisa menikmati kegagahan air terjun dari dekat, semua penat dan lelah selama perjalanan pupus sudah.
Keunggulan dari Curug Sewu ini adalah posisinya yang unik sehingga kita bisa menikmatinya dengan 2 cara. Cara pertama adalah menikmati Curug Sewu dari kejauhan. Tepatnya dari gardu pandang yang sudah disiapkan pengelola wisata. Dari atas gardu pandang ini kita bisa menikmati air terjun sepuasnya. Bonusnya adalah adalah pemandangan perbukitan hijau yang menjadi background dari Curug Sewu ini.
Rupanya dari sini mas Halim Santoso ambil foto itu, pantesan kelihatan woww banget. Curug Sewu yang berbody besar dan gagah ini memang terlihat fotogenic banget dari atas sini. Dan sayangnya lagi-lagi aku kurang beruntung sama yang namanya air terjun. π
Biasanya curug sewu nampak lebar dengan debit airnya yang deras nampak sedikit mengecil. Sepertinya musim kemarau yang panjang kemarin masih meninggalkan efek yang cukup besar bagi curug sewu. Curug Sewu nggak segagah yang biasanya dengan debit air yang berkurang. Padahal sekarang sudah masuk musim hujan ya. Tadinya aku berharap banget bisa menikmati air terjun terbesar di Jawa Tengah yang dari kejauhan mirip Niagara Fallas ini sepuasnya. Ya sutra lah, nggak perlu terlalu bersedih toh daya tarik air terjun yang sejuk dan menyenangkan itu masih bisa aku rasakan.
Belum puas melilhat si gagah Curug Sewu dari kejauhan, kami pun memutuskan untuk mendekat. Cara kedua ini memang lebih berat, tapi demi Curug Sewu hayuk lah. Heheheh….
Alhamdhulilah track yang harus kami lalui nggak sepanjang track di curug Lawe,. Disini tracknya sebenernya cukup pendek cuma jalannya berupa jalanan turun yang curam dan terbayang dong kaya gimana nanti naiknya??? #fyyuuhhh …. lap keringet. Kalau mau berkunjung kesini atau mengunjungi wisata alam yang tracknya cukup berat, jangan lupa pakai sepatu kets yang nyaman. Biar jalan tetap nyaman dan nggak capek.
Track yang kayanya nggak lebih dari 500 meteran ini mampu kita selesaikan kurang dari 30 menit. Lama ya, soalnya banyak berenti ngaso sekaligus ambil foto. Bawa anak mah selow aja yang penting mereka happy dan bisa melalui track yang berat ini. Apalagi cuaca siang itu cukup panas dan menyiksa. Keringat bercucuran di sekujur tubuh kami bahkan setelah 3 botol air habis dengan suksesnya.
Track selesai, dan sampailah kami di Curug Sewu. Pengennya sih bersentuhan langsung dengan si gagah curug sewu tapi kok ada garis pembatas yang melarang kami mendekat. βDilarang Mendekati Curug Sewu karena alasan keamanan,β begitu tulisan yang terpasang di atas pagar bambu yang sudah rusak akrena dibuka paksa oleh pengunjung hanya demi beberapa pose selfie.
Kalau menuruti keinginan sih pengennya menerobos, lalu mendekati Curug Sewu dan main air disana. Lalu kami teringat, kami ini bawa anak-anak lho. Seringkali kami mengingatkan betapa pentingnya mentaati aturan yang ada disuatu tempat. Aturan yang dibuat untuk kepentingan bersama tentunya. Dengan mengajarkan anak-anak tertib dan taat aturan, kita sudah mengajarkan mereka untuk disiplin. Kalaus ejak kecil kita mencontohkan mereka melanggar aturan, akan jadi apa mereka nantinya??
Hhhmmmm … pilihan yang sulit ya. Sebagai orangtua kewajiban kami adalah memberi teladan yang baik dalam keadaan apapun. Oke baiklah. Sepertinya kita sudah punya cukup banyak foto dan kalau memang mau main air kami akan cari air terjun lainnya saja. Nadia sempet mutung karena nggak kami izinkan mendekat tapi alhamdhulilah dia akhirnya paham. Setelah beberapa lama menikmati curug sewu dari balik pagar sembari istirahat kami pun siap kembali keatas lagi.
Laperr boo … capeeekkk….. !!!
Hal-hal sepele macam ini kadang terlewat oleh kita sebagai orangtua. Ada aturan dilarang buang sampah eh kita polos aja buang sampah sesuka hati. Nah kalau udah gini siapa yang harus disalahkan ketika tempat wisata penuh sampah berserakan?? Sudahkah kita memberi contoh yang baik buat anak-anak kita???
Happy traveling and love your earth. π
Curugnya kereeenn. dibalik perjuangan Jalan kaki yg melelahkan, semua seperti terbayar dengan gemericik air curuk ya mak. hehe
jaman aku kecil pernah ke sini mbak hahaha dah lama bangeeeettt
Iiiih…sekarang giliran aku yang ngiriii…, aku berkali-kali ke Kendal tapi kok nggak tahu curug ini yak.. hihi
Aku juga ngiri… sering lwt jalan kesana tp blm pernah mampir ke curug. Maklum, perjalanan pulkam pasti bawaan seabreg menuhin motor π
Btw dr jalan raya ga jauh y mb? Moga kapan2 bs mampir..
kalau masalah traveling mah aku sering banget ngiri mbak, apalagi kalau liat foto-foto keren, widiiih,,, langsung ngiri hehhee..
bener banget, kita harus memberi contoh yang baik anak-anak, salut buat si mbak yang tetep menahan keinginan untuk mendekat ke air terjun demi menataati peraturan dan memberi teladan baik ke anak π
Cakep ya air terjunnya. Pemandangan dari gardu pandang itu juga sesuatu banget, π
Aku jaman sekolah udah kesini, trus jadi mahasiswi jg kesini. Sama calon suami udah juga, eh malah udah punya anak sampe gede belum diajak kesini, hihii
viewnya indah bangettttt dan sekarang aku yang ngiri nih, moga membawa berkah ke sana juga π
Waaa ada namaku disebut hahaha. Malah aku sendiri belum nulis tentang Curug Sewu ini loh π Wah iya ya debit air terjunnya sedikit, gpp Semarang-Kendal deket kan? Suk pas musim hujan, melipir ke sana lagi biar dapat view Curug Sewu seperti yang pernah dishare beberapa orang hehehe.
Wiuiidih…tempatnya wis apik iki, Mbak.
Saya ke sini tahun 2001 yg lalu masih cukup liar tempatnya. Sekarang gardu pandangnya pun wis keren.
salam
@nuzululpunya
Pemandangan dari menara pandangnya itu luar biasa cantik iih… puas banget ngelihat alam sekitar dari sana. Mba Muna beruntung bisa nyambangi tempat sekeren ini :D. Pingiiiiinnn…
Bagus pemandangan curugnya π
mantap euy, suaar air itu bikin ngerasa pingin bikin puisi
Saya terakhir ke Curug Sewu ketika KKN mbak. 15 tahun lalu. Hihihi…
Tapi kebanggaannya luar biasa. Waktu itu diantar warga desa krn memang dekat lokasi KKN.
Wisata alam di daerah memang luar biasa dan perlu lebih banyak disuaraka di media sosial ya Mbak Muna. Ditunggu ulasan lainnya sekitar Jepara.
wow, hijaunya suegerrr pisan mbak … jadi pengen kemari deh, nanjaknya pasti lumayan bikin capek ya hihihi
Kalau di Karanganyar namanya grojogan sewu
setuju. Jangan sampai anak-anak mencontoh yang tidak baik. Termasuk saat traveling π
Melihat air yang terjun dengan derasnya itu emang seger dan menggoda untuk mandi di bawahnya.
Masya Allah, Mbak … indahnya itu air terjunnya …
Untuk wilayah Jateng rupanya masih ada saja yang belum dijelajahi, ya Mbak. Bukan main Allah menciptakan alam ini, ya …
mbakkk ajak aku ke situ, suk banget sama alamnya, alamiah banget rasanya, tapi aku kok kapok ke curug ya, soalnya kalo gak naik terus ya turun terus jalannya hehe
Ya ampun mak curugnya indah banget itu mah. Kalau ada disitu, setiap hari menghirup udara segar ya.
adem ya mbak lihatnya
Bagus mbak curugnya, semarang ke kendal tepatnya ke curugny berapa jam ya mbak, jadi pengen kesana nih hehe
kurang lebih 2 jam lah mbak agak mblusuk sih tempatnya
Tsakeep….tsakeep…
Segeerrrr….
Kok dasar airnya coklat ya? Kayaknya di hulu sungai habis hujan ya? Tapi kalau sisa-sisa musim kemarau aja airnya segini, gimana pas tengah-tengah musim hujan? Jadi penasaran juga sama Curug Sewu.