Assalamualaikum Sahabats ….
Pernahkah Sahabats menyesali sesuatu sebagai orangtua? Merasa jadi orangtua yang banyak kekurangan dalam mendidik anak-anak? Dulu di masa anak pertama aku pernah banget merasakan itu. Terlalu fokus mengejar karir sampai banyak melewatkan masa tumbuh kembang si kakak yang nggak mungkin terulang lagi. Rasa penyesalan itulah yang kemudian menjadi trigger aku untuk bisa bangkit dan meng-upgrade ilmu supaya bisa jadi orangtua yang baik untuk anak-anakku. Sebagai orangtua aku ingin bisa mendampingi anak-anak dalam semua fase tumbuh kembang mereka supaya mereka tumbuh baik dan tidak ada lagi rasa penyesalan di kemudian hari karena waktu tak bisa kembali.
Masih seneng aja memanggil Keumala dengan sebutan Baby K padahal tahun ini usianya sudah 3 tahun dan sudah masuk fase “terrible three.” Yups bisa dibilang fase yang cukup memusingkan buat orangtua karena di usia ini balita lagi asyik menjelajah dunianya. Keumala jadi antusias mencoba hal baru dan mengeksplor kemampuannya tapi karena kemampuan komunikasinya belum sempurna, kalau ada sesuatu yang berjalan nggak sesuai harapan, Keumala jadi rewel dan kadangkala tantrum. Duh, ujian sabar yang amat sangat buatku.
Awalnya sempat kewalahan dengan tantrumnya Keumala tapi setelah membaca buku dan artikel parenting aku baru ngeh bahwa ternyata tantrumnya ini adalah dorongan dari rasa penasaran yang nggak terpenuhi. Rasa ingin tahu Keumala yang besar, sementara aku belum bisa menjawab dan membimbing tumbuh kembangnya akhirnya berujung pada tantrum. So the problem is on me, not her. Aku sebagai orangtua yang harus upgrade ilmu. Akhirnya aku mencoba hempas tuh istilah negative (terrible three) dan memilih fokus pada masa golden age.
Aku yakin sebagai orangtua Sahabats sudah kenal dengan istilah golden age tapi kadang kita tidak memaksimalkan masa tersebut bahkan cenderung abai bahwa usia emas tidak akan terulang lagi. Golden age adalah usia anak ketika mereka berumur 0 sampai dengan 5 tahun. Usia tersebut berada pada perkembangan terbaik untuk fisik dan otak anak. Pada masa ini, terjadi hubungan antara sel-sel saraf. Kuantitas dan kualitas sambungan ini menentukan kecerdasan balita. Jaringan yang tumbuh setiap hari dalam otak Si Kecil membentuk dasar neurologis keterampilan yang akan digunakan Si Kecil hingga dewasa nanti. Tak hanya berdasar pada gen Si Kecil, seluruh pengalaman yang diperoleh Si Kecil setelah ia lahir akan menentukan jaringan otaknya.
Setiap hal baru yang dialami anak setiap harinya, otak akan membentuk jaringan saraf untuk mempelajari bahasa, penalaran, penyelesaian masalah, dan nilai-nilai moral. Setiap kali anak mendapat stimulasi dan mengulang pembelajarannya, jaringan saraf tersebut pun menjadi permanen. Jadi sebagai orangtua wajib hukumnya memberikan pengalaman terbaik di masa golden age supaya jaringan otak anak berkembang baik. Nah dari sini aku bertekad untuk untuk memberikan stimulus terbaik setiap harinya dengan mendampingi merangsang segala kemampuan yang dimiliki anak dan memunculkan bakatnya yang masih tersimpan yang dilakukan secara konsisten.
Stimulus Untuk Balita Usia 3 +
Sahabats, sebelum kita sebagai orangtua menerapkan segala macam teori parenting harus banget diingat bahwa kewajiban mendidik anak yang utama ada kita, bukan guru. Bukan cuma pendidikan yang merangsang perkembangan otak tapi penting juga lho mengasah emosi anak sejak dini. Hal simpel yang kadang aku sendiri suka lupa menerapkan adalah memuji anak.
Aku ingat banget dulu mamaku sering memberi pujian dan apresiasi ketika aku bisa mengerjakan sesuatu sendiri. Ternyata menurut seorang psikolog perkembangan anak mengatakan memberikan pujian, penghargaan, kasih sayang, pengalaman baru, akan menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan kemandirian kepada anak. Pola asuh yang penuh kasih sayang dan penghargaan kepada anak akan mampu untuk memaksimalkan perkembangan kecerdasan emosi anak karena kecerdasan emosi memegang peranan penting dalam perkembangan emosi anak.
Berikanlah teladan yang baik di dalam lingkungan keluarga agar anak bisa meniru kebiasaan baik tersebut dan tentunya anak akan merasakan kasih sayang dari orangtuanya. Sebaiknya para orang tua menghindari pola pendidikan yang keras, kasar, dan menyeramkan. Jangan membangun benteng ketakutan kepada anak karena bisa memengaruhi kecerdasan emosinya.
Semenjak usia Baby K 2 tahun aku sudah mencoba menerapkan metode pendidikan ala-ala Montessori gitu deh. Dulunya aku membayangkan permainan ala Montessori itu perlu banyak biaya tapi ternyata aku salah pemirsaahh!! Setelah aku banyak baca barulah kutahu kalau ternyata permainan ala Montessori ini bisa dikreasikan dengan peralatan sederhana yang ada di rumah dan tetap bisa merangsang tumbuh kembang secara maksimal.
Jangan pernah under estimate proses bermain anak-anak kita karena ternyata dalam permainan, proses belajar banyak banget berkembang. Makanya sekarang aku rutin menerapkan Montessori di rumah bersama Baby K. Menurut Dr. Maria Montessori anak adalah “sensorial explorer” yang secara alami akan belajar tentang lingkungannya melalui apa yang dia rasakan dengan panca inderanya. Permainan sensoris mendorong anak-anak untuk menggunakan satu atau beberapa panca inderanya sekaligus. Permainan semacam ini bagus banget untuk menstimulasi perkembangan bahasa, keterampilan motoric halus dan kasar, pertumbuhan kognitif, pemecahan masalah dan interaksi sosial.
(video Keumala bermain dengan media air)
Sejak bayi sampai usia 2 tahunan aku banyak melakukan sensory play untuk merangsang keterampilan motorik halus dan kasarnya. Beberapa diantaranya sudah sempat aku abadikan di Youtube channelku, boleh lah diintip ya (promosi mode on). Masuk usia 3 tahun, tentu permainan sama Baby K harus di upgrade dong. Ada beberapa nih yang bisa Sahabats coba bersama si kecil di rumah supaya perkembangan panca inderanya bisa maksimal.
- Menyusun Benda Sesuai Ukuran
Di usia 3 tahun, aku mulai mengenalkan berbagai macam ukuran dan bentuk. Caranya simpel saja Sahabats, susun kotak mulai dari yang terkecil sampai yang paling besar. Sebutkan ukuran kotak dengan keras, missal: Dek, ini kecil, ini sedang, ini besar, sambil menunjuk benda dan minta Keumala mengulang apa yang kucontohkan. Kalau sudah mahir bisa ditingkatkan dengan mengenalkan berbagai bentuk dengan menemukan benda-benda di sekitar rumah yang sesuai dengan bentuk yang kita kenalkan. Permainan sederhana seperti ini melatih keterampilan konsentrasi dan belajar untuk memfokuskan perhatian untuk menyelesaikan tugas adalah keterampilan yang sangat penting untuk bentuk-bentuk pembelajaran lainnya.
- Membacakan Buku
Alhamdulillah, sejak bayi Keumala sudah kukenalkan dengan soft book. Masuk usia 3 tahun ritual sebelum tidur adalah baca buku. Setelah selesai biasanya aku tanyakan lagi ceritanya tadi apa sih? Tanya juga bagian mana yang paling menarik. Kegiatan simpel ini ternyata baik untuk meningkatkan kemampuan bahasa si kecil lho. Selain buku, flash card juga boleh dicoba. ☺
- Main puzzle
Puzzle atau teka-teki melibatkan penalaran untuk menantang otak yang sedang berkembang. Hal ini untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir Si Kecil. Mulai dari puzzle sederhana sesuaikan dengan kemampuan anak. Awal main Keumala belum tertarik tapi pelan-pelan mulai menikmati juga main puzzle.
- Melukis dan Main Clay
Ini favorit Keumala banget. Kalo sudah melukis bisa ngabisin satu set cat warna dan kertas karton ukuran besar sekali main. Kegiatan ini untuk merangsang imajinasi dan kreativitasnya, sekaligus sensorik halusnya. Memelihara kreativitas dan imajinasi Si Kecil akan membantunya mengembangkan pemikiran abstrak dan keterampilan pemecahan masalah.
- Menggunting dan Menempel
Keumala suka banget sama kegiatan ini, seminggu bisa beberapa kali kami mainkan. Dimulai dari menggunting garis lurus sekarang Keumala sudah mulai bisa menggunting berbagai bentuk pola. FYI, kegiatan ini bagus untuk melatih motorik kasar, merangsang koordinasi tangan dan mata, melatih konsentrasi, bahkan merangsang pertumbuhan otak. Keren yah. ☺
- Simple Science Experiments
Keumala sudah mulai aku ajakin bikin eksperimen science sederhana seperti misalnya mengenal benda yang mengapung dan tenggelam, mencampur warna, dan beberapa aktivitas seru lain. Berhasil kah? Kadang sukses kadang juga berakhir dengan Keumala mogok dan ngambek. No problemo, coba lagi lain kali. ☺
Masih banyak permainan seru ala Montessori yang bisa dicoba untuk mengoptimalkan panca indera dan tumbuh kembang anak, tapi jangan lupakan asupan nutrisi untuk tubuh dan otak juga ya Sahabats. Goalku tentunya pengen Keumala punya kecerdasan multitalenta karenanya investasi nutrisi pada fase golden age adalah syarat utama dalam perkembangan anak (melihat/mendengar, bicara/bahasa, dan kecerdasan yang lebih kompleks). Nutrisi yang berkualitas di masa awal kehidupan akan menjadi penentu kecerdasan anak dan kualitas kesehatan di masa depan.
Morinaga Chil*School Platinum
Sahabats pasti sudah kenal sama brand Morinaga ya, apalagi di tahun 2014 lalu Morinaga mendapatkan penghargaan Indonesian Wow Brand Champion Award 2014. Pabrik Morinaga sendiri sudah berdiri di Indonesia sejak tahun 2005 dan memproduksi susu bayi yang jadi andalan ibu Indonesia untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil. Kalbe Nutritional Research Center dan Morinaga Research Center Japan selalu mengembangkan penelitian dan berinovasi agar mutu dan kualitas produknya terjamin. Mungkin karena brand nya cukup punya nama di Indonesia, aku pun nggak ragu mencoba susu formula ini untuk melengkapi gizi harian Baby K.
Keumala lepas ASI di usia 2,5 tahun dan sejak usia 2 tahun aku mulai dampingi dengan susu formula. Ibarat cari jodoh, susah juga nemuin susu formula yang pas buat Keumala karena Keumala cenderung suka rasa gurih ketimbang manis. Sampai akhirnya kenalan sama Morinaga Chil*School yang kemasannya merah meriah dan langsung menarik perhatian Keumala. Gambar dua bocah di kemasannya bikin Keumala semangat minum susu, “pengen sekolah kayak kakak,” kata Keumala. Ada 3 varian rasa Chil*School yang bisa dipilih; madu, vanila, dan cokelat, semua kesukaan anak-anak banget ya. Kalau Keumala suka rasa vanila yang manisnya ringan dengan perpaduan gurih vanila yang Keumala suka. Kalau Sahabats pengen nyoba beli buat si kecil, Morinaga Chil*School Platinum sudah tersedia dalam kemasan 400gr dan 800gr.
Morinaga Chil*School Platinum merupakan susu pertumbuhan anak usia 3 -12 tahun dengan sinergi nutrisi yang tepat dengan kandungan MoriCare+ Zigma Triple Bifidus yang aktif mendukung generasi platinum multitalenta yang mendukung pertumbuhan otak, pertahanan tubuh ganda (nukleotida, laktoferin, prebiotic GOS yang membantu melawan infeksi dan menjaga kesehatan saluran pencernaan) serta mendukung tumbuh kembang yang optimal. Perpaduan yang pas banget sih menurutku, stimulus dari luar dengan menerapkan metode Montessori sedangkan stimulus dari dalam dengan memberikan Morinaga Chil*School Platinum.
Kalau Sahabats butuh info lebih lengkap soal tumbuh kembang anak dan Morinaga Chil*School Platinum MoriCare Zigma bisa langsung cuuzz ke www.morinagaplatinum.com atau pantengin instagramnya di @morinagaplatinum. Bakalan banyak ilmu dan info menarik yang bisa Sahabats temukan di sana.
Jadi orangtua memang nggak ada sekolahnya dan pasti sepanjang jalan kita akan menemukan kesulitan bahkan merasa gagal, but you are not alone. Nggak perlu menyalahkan diri sendiri dan jangan lupa untuk terus upgrade ilmu setiap saat supaya bisa menjadi orangtua yang baik dan bisa mendampingi semua proses tumbuh kembang anak dengan sempurna. Banyak metode yang bisa kita terapkan untuk membantu menstimulus perkembangan anak. Tapi penting buat diingat ya Sahabats, sekeren apapun metode yang kita terapkan, kalau orangtua nggak terlibat langsung pasti beda deh hasilnya. So luangkan waktu kita demi si kecil ya, jangan sampai nanti kita menyesal. Waktu tak bisa kembali, so jangan sia-sia kan kesempatan untuk mendampingi si kecil ya Sahabats. We can never turn back the time yet we can always learn from our mistakes and move forward to be a better parent.
Aku jadi ingat, Mak, pas Rumi umur tiga tahun sekian bulan, ga lama sebelum adiknya lahir. Suatu malam tantrum ga keruan sampai kami kewalahan. Tengah malam sampai satpam datang ke rumah. Rasanya kemarahan mau pecah, tapi setelah baca buku parenting emang bener itu sebab komunikasi yang ga lancar. Ortu cenderung minta dipahami, bukan sebaliknya. Apalagi kemampuan verbal mereka masih terbatas. Sekalian konsultasi ke dokter anak sih akhirnya. Mudah-mudahan dengan konsumsi Morinaga Chil*School Platinum Keumala jadi makin sehat dan aktif bergerak ya, terus belajar kayak di video itu. Solusi praktis biar anak terpenuhi perkembangan otaknya. 🙂
bangeettt kalo udah tantrum tu antara bingung, kesel, sedih, takut ga bisa mengendalikan emosi kita juga. dengan terus mendampingi dan menstimulasi mereka insyaallah tantrumnya bisa dikurangi
Subhanallah semoga menjadi Anak Sholeha berbakti kepada orang tua. Bermanfaat sukses dunia dan akhirat
Ponakanku bentar lagi umurnya 3 tahun; cowok yang aktif banget. Makasih ya inspirasi kegiatan lewat Youtube-nya, Kak. Bisa ditiru buat ponakan hehe. Sekalian aku infoin tar biar konsumsi Morinaga Chil*School Platinum. Moga moga jadi seimbang pertumbuhan otak dan kesehatan badannya.
semoga sang ponakan tumbuh sehat ya. minum susu morinaga juga ya dek biar makin pinter
Keumala lucu banget ekspresinya. 😃 Gak ada sekolah buat orangtua. Tapi alhamdulillah sekarang banyak media yang sharing pengalaman parenting seperti blog Muna ini. Insyaallah bermanfaat bagi orangtua dan calon orangtua lainnya, Muna. Ganbatte!
Kalau anakku lagi senang baca buku dan gambar, Kak. Memang bener asupan vitamin penting kayak yang dikandung di Morinaga Chil*School Platinum bakal mendongkrak kemampuan kognitif anak, kayak Omega itu. Belum lagi nambah ketahanan tubuh, pas banget lagi pandemi gini. Yang penting jangan lupa main bersama ya anatara ibu dan anak. Bareng ayah juga penting sih.
ade keumala mau dong diajarin gambar sama mas Rumi yg gambarnya keren2
Aih gemeees deh lihat ekspresi2 Keumala.. di foto dg hasil menempel daun tuh..miriip banget Bundanya ya..hehe..
Alhamdulillah bisa membersamai tumbuh kembang anak ya Muna..
6 cara bermain sambil belajarnya sepertinya bisa kucontek nih buat anakku di rumah. Terima kasih sharingnya ya.
Aku setuju, Bunda. Anak 3 tahun ke atas memang sedang aktif-aktifnya. Menguji kesabaran banget buat ortunya, hehe. Ga cuma gerakan fisik, tapi juga rasa penasaran yang makin besar. Kalau kita ga ikut belajar, bakalan makin ga sabar dan anggap anak salah melulu karena ga sesuai kemauan kita. Baru tahu nih soal Morinaga Chil*School Platinum yang kandungann lengkap banget. Pas banget buat pertumbuhan balita ya, apalagi buat ibu yang sibuk.
betul pak amat sangat menguji kesabaran dan harus all put ngawasinnya tapi nanti kalo mereka udah gede bakalan merindukan masa2 riweuh ini ya
Waaah Keumala makin gemesin aja yaa. Bikin bude kangen sama tingkah polahnya baby K.
Dulu si kakak sm si mas juga minumnya Morinaga Chil School loh, makanya selalu sehat dan aktif.
Keumala juga yaa, sehat selalu dan makin pinter ya, nak
Asyik juga ya ada pilihan rasa madu, biasanya cuma cokelat aja. Morinaga Chil*School Platinum bisa mendorong anak kreatif ya Mbak, ga cuma sehat badannya tapi berkembang baik otaknya. Anak usia3 tahunan memang menuntut kesabaran sih, ortunya jangan berhenti belajar. saya juga ngalami sendiri, yang penting enjoy aja nemenin main dan belajar. Apalagi dah nemu susu formula yang pas gini. Semoga sehat selalu ya Mbak, Baby K! Salam dari Lamongan.
rasa coklatnya juga enak banget tap keumala lebih suka vanilla sih.
Anakku sedang aktif-aktifnya nih, tapi kadang makannya kurang lahap. Jadi saya butuh susu pertumbuhan untuk melengakapi nutrisinya, agar tumbuh kembangnya optimal. Morinaga Platinum ini kandungan nutrisinya lengkap memang sudah terbukti juga.
Barakallah Keumala sayank.. 😘😘
Belum menikah dan punya anak, tapi selalu tertarik dengan teori parenting. Pengen belajar biar nanti siap jadi orang tua, karena anak usia golden Age butuh pengasuhan yang fokus untuk perkembangan mentalnya. Makasi kak udah berbagi pengetahuan tentang parenting.
6 cara bermain sambil belajarnya sepertinya bisa kucontek nih buat anakku di rumah. Terima kasih sharingnya ya.
Dulu… Anakku pada suka seni waktu kecil mbak. nih kok makin gede gada yang minat hiksss. Dan Morinaga kandungannya emang lengkap banget ya
Intinya memang di keterlibatan orangtua secara langsung ya. Anak tuh butuhnya memang didampingi. Ketika harus membagi waktu dengan bekerja, kita harus bisa mengatur waktu kapan saja bisa mendampingi dan bermain dengan si anak.
Sama mbaa. Saga juga minum Morinaga Chil*Kid. Kalau lagi nggak doyan makan, harus wajib minum susu biar nutrisinya terpenuhi.
Aku masih punya pe er sensori arkaan nih, soalnya ada beberapa hal yang masih jijikan hahaha, kayak ambil lem pakai jari gitu, tapi sekarang sudah mau
Ya ampun aku jadi ingat Naufal saat usia 3 tahun, suka eksplore isi rumah. Bahkan nangkap ikan di kolam belakang rumah dan kadang nyebur, hahahaaa
Memang ya butuh perhatian dan suport nutrisi yang tepat untuk menemani tumbuh kembang anak-anak.
Awalnya aku sempat berpikir kalau Montessori itu ribet karena terlalu banyak bahan ini itu yang harus dibeli, ternyata bisa dibikin simpel dengan apa yang ada di sekitar kita ya mba. Sedikit demi sedikit udah aku terapkan juga untuk anakku mba
Duh, Keumala sudah besar ya, gemes banget…ternyata mainan itu nggak perlu mahal ya yang ada di rumah saja sudah seru untuk dimainkan asal bersama orangtuanya.. Susunya enak ya ada beberapa pilihan rasa
Akmal lebih suka kegiatan outdoor dan eksperimen.. terima bongkar tapi masangnya kadang-kadang wkkw.. kemarin habis bongkar sepedanya adeknya..tapi dibenerin lagi alhamdulillah… selalu ceria ya Keumala…sun syanag dari ate Dani
Happy banget kalau menemukan susu yang tepat ya sehat selalu Keumala..
Keumala tambah cantik dan pintar yaaa. Jadi ingat Keponakanku pas usia 3 tahun juga kaya gitu. Adaaa aja pertanyaan. Kepo banget
Makasih tante
Wahh si abang dan adek emang minumnya morinaga dari 2 tahun sampe masuk SD 😃. Emang banyak banget kelebihannya..