Assalamualaikum Sahabats …
Sahabats suka nonton drakor? Aku pun suka. Tapi hati-hati Sahabats nggak semua drakor layak ditonton terutama oleh anak-anak dan remaja. Yuk simak tips dan pengalamanku mendampingi si kakak yang sudah beranjak abege nonton drakor.
Entah berapa banyak drama Korea yang rilis setiap bulannya dengan berbagai tema. Ada yang plotnya bikin penasaran banget sampai kita rela nonton streaming. Banyak juga yang temanya pasaran tapi yang aktor dan aktrisnya kece. Apapun alasannya memang susah berpaling dari drama Korea.
Aku sendiri pernah mengalami “keracunan” drakor. Kubilang keracunan karena memang dosis nonton drakorku waktu itu udah kelewat batas. Apalagi aku tipe orang yang terlalu menghayati kalo nonton sesuatu. Ikut sakit ketika aktor sakit dan bahagia berlebihan kalo plotnya lagi oke. Lebay pwoll!!
Begitulah akhirnya sepanjang hari aku asyik drakoran sampe males melakukan hal yang lain. Emosi naik turun nggak jelas bersamaan dengan plot cerita yang naik turun. Saking kebangetannya sampai akhirnya abang murka dan melarang aku nonton drakor lagi.
Aku si Penjahat Kambuhan
Sepenuhnya aku sadar kalau aku udah kecanduan drakor dan akhirnya memutuskan untuk stop nonton drama Korea. Nggak peduli siapa aktornya dan sebagus apapun aku nggak mau nonton demi kesehatan mental kami sekeluarga hahaha…
Kesadaranku bertahan sekitar 4tahun sampai akhirnya pandemi datang dan gabut menyerang. Ditambah lagi serangan bertubi-tubi dari para penggila drakor dan makin mudahnya nonton drakor akhirnya aku luluh. Untungnya sekarang aku sudah lebih bisa menjaga hati dan waktu.
Nonton drama Korea dengan batasan waktu yang kubuat dan dalam 1 bulan maksimal hanya boleh nonton 2judul aja. Aku cuma pilih genre detective and thriller yang merupakan genre favoritku. Alhamdhulilah ritme hidup lebih teratur dan hati juga bahagia karena tetep bisa nonton drakor.
Ketika Abege ku Mulai Kepo Sama Drakor
Kebiasaanku nonton drama Korea ternyata bikin si kakak penasaran. Belum lagi dapet info dari temen sekolahnya betapa drakor itu seru. Sama serunya kaya Kpop. Si kakak yang Kpopers tergoda dong liat aktornya yang ganteng. Belum lagi tema ceritanya bikin penasaran juga.
Aku bersyukur banget kakak berterus terang soal rasa penasarannya ini. Aku emang membiasakan selalu buka diskusi sama kakak tentang apapun. Jadi lah cerita dia soal temen-temennya yang pada nonton drakor A,B,C dan dia juga pengen.
Berdasarkan pengalamanku, buanyaak drama Korea yang adegannya menurutku belum pantas dikonsumsi anak abege. Ya secara budaya kita jauh beda sama orang Korea dan aku nggak mau kakak hanya menerima mentah-mentah apa yang dia tonton.
Akhirnya aku minta waktu berdiskusi sama papanya. Tadinya abang suami nggak setuju karena takut bakal kejadian kaya aku hehehe. Tapi aku janji bakalan mendampingi dan membatasi durasi nontonnya. Akhirnya kami sepakat izinkan. But there terms and conds! 🙂
Tips Mendampingi Anak Nonton Drama Korea
Di fase remaja/abege anak cenderung punya rasa penasaran yang tinggi. Apa jadinya kalau kita terlalu keras melarang mereka? Efeknya mereka akan berusaha mencari tahu sendiri dan belum tentu mendapatkan sumber yang benar.
Dilepas begitu saja juga nggak bagus karena pikiran mereka belum bisa mencerna sesuatu secara logis. Jadi sebagai orangtua selama ini aku tarik ulur aja. Ada kalanya semua bisa disesuaikan dengan kondisi. Namun ada juga peraturan yang memang tegas tidak bisa berubah, terutama yang beririsan langsung dengan aqidah.
Begini Sahabats pengalamanku mendampingi remaja nonton drama Korea
Seleksi Drama Korea yang akan Ditonton
Sebelum nonton aku sempat survey dulu. Bertanya ke beberapa temen mengenai drama Korea yang “aman” ditonton remaja. Supaya lebih yakin lagi aku tonton dulu semua judul yang direkomendasikan teman-teman kemudian sortir mana yang menurutku paling aman.
Ini berlaku untuk semua tontonan sih Sahabats. Nggak cuma drakor. Kalau anak-anak pengen nonton aku harus pastikan sendiri beneran ramah anak nggak filmnya. Makanya penting ya untuk melihat label film ditujukan untuk usia berapa.
Pilih Genre yang Aman
Again nggak semua drama Korea dan film yang bertema remaja atau berlabel remaja jadi aman ditonton ya. Semua balik lagi pada kebijakan masing-masing keluarga. Seperti True Beauty, drakor bertema kehidupan anak remaja. Beberapa scenes menurutku nggak sesuai dengan keyakinan agamaku dan budaya Indonesia.
So far genre yang kami pilih adalah genre drama keluarga (Reply 1988, Move to Heaven), genre detective and thriller (Good Detective).
Dampingi Remaja Saat Nonton Drama Korea
Ketika kakak libur aku sempatkan mendampingi kakak nonton drakor. Alhamdhulilah dia paham dengan terms and conds yang kami ajukan. Aku inget banget drama Korea pertama yang kami tonton bersama berjudul Move to Heaven. FYI drakor ini terinspirasi dari esai non-fiksi karya Kim Sae Byul berjudul “Things Left Behind”.
Temanya unik dan ceritanya menyentuh banget. Kami bahkan nangis bareng waktu nonton. Drakr ini menurutku scenes nya lumayan aman dan banyak banget pelajaran berharga yang bisa diambil. Gimana sinopsisnya? Silakan Sahabats Googling sendiri ya hhaha…
Nonton di Platform Resmi
Sebenernya ini opsional ya. Pertimbanganku adalah mengajarkan anak untuk tidak melakukan hal yang dilarang. Nonton dari website legal dan berbayar insyaallah relatif aman. Nggak ada iklan berbau judi atau pornografi. Hati juga lebih tenang.
Berdiskusi Setelah Nonton
Biasakan berdiskusi pasca nonton sesuatu sama anak ya Sahabats. Mereka punya pemikiran dan pemahaman yang kadang kala unik. Seringkali nggak mutu juga. Makanya penting kita dengarkan pendapat mereka dan meluruskan kalau ada kesalahan.
Saat nonton Move to Heaven ada episode mengenai pasangan Gay. Aku pun kembali mengingatkan agama kami yang menolak keras aliran LGBT. Bahasan kami jadi melebar juga mengenai paham LGBT supaya kakak juga wasapada karena sekarang makin ngeri sih. Naudzubilah!
Kami juga nonton Mystic Pop Up Bar yang membahas alam kubur versi Korea. Ada sedikit scenes romantis tapi masih relatif oke. Tetap aku buka diskusi ketika ada adegan tokoh cewek mengutarakan cinta sama tokoh utama. Kami bahas gimana tuh kalau cewek yang memulai? Tak lupa aku pun mengingatkan aturan no pacaran dalam Islam.
Memang saat ini masih sangat sedikit drakor yang ditonton Nadia karena memang kakak sekolah di pondok jadi nggak ada waktu juga buat ngedrakor heheh. Sementara emaknya ini masih sekuat tenaga menetapkan standar supaya nggak terjebak drakor seperti dulu. Nonton secukupnya, seperlunya.
Drama Korea memang menghibur dan banyak juga yang insightful. Tapi balik lagi ya Sahabats jangan sampai seharian juga nontonnya. Sesuaikan porsi nonton demi kesehatan mental heheeh.
Adakah Sahabats yang punya pengalaman nonton drakor sama anak remaja? Boleh dong share di kolom komentar tipsnya atau judul apa yang recommended?
wah asik ya bisa nonton bareng dengan abege nya ^^ tapi memang mesti selektif ya, kita harus tau dulu paling ga sinopsis nya. sharing setelah nonton bareng juga menyenangkan
Pendampingan pada keg remaja memang merupakan salah satu faktor penting dalam proses tumbuh kembang mereka ya..termasuk di keg hiburan begini.
Thx sharing tipsnya ya.. insya Allah berguna nih utk kelg2 dg anak remaja..
Nonton drakor atau apapun itu memang harus dibatasi ya mom, apalagi sama anak, kita wajib bgt membuat aturan yang tegas. Jangan sampai kita keblinger sehingga lupa waktu. Jujur saya pun sempat menjauh sejenak saat sudah merasa kecanduan drakor. Saat ini pun saya benar-benar membatasi. Agar engga kebablasan, saya milih drama on going aja deh wkk sepenasaran apa juga ga bisa gimana2 kalau belum tayang wkwk
Bener juga ya, harus nonton di platform yang resmi, biasanya lebih cepat juga
nah iya nih..baru kepikiran bhw hal yg tampaknya sepele ini bs menjadi salah satu bhn edukasi buat anak. setuju sekali..
Ya ampun jadi inget dulu, beberapa tahun yang lalu, bela belain nonton drakor smpe larut malam supaya tahu jalan ceritanya
Eh paginya kerja masih ngantuk, sedih sih klo diingat, sayang banget
Emang ga seharusnya nonton drakor smpe lupa waktu
Apalagi kalau untuk remaja yg mau nonton drakor, dg tetap dipantau dan ada pembahasan setelah menonton drama korea tertentu jdi ajang untuk sharing dan lebih dekat antara orangtua dan anak ya mbak
Drakor memang membuat kita lupa sesuatu. Ya, begitulah kalau sudah cinta. Apalagi pemainnya tampan dan cantik.
Saya memang sudah selesai dengan dunia perdramaan sejak lama. Kambuh nonton drama ya pas pandemi, terus melahirkan. Cuti kerja 3 bulan. Seringnya gabut di rumah atau stress bayi nangis mulu, pelampiasannya nonton drama.
Bukan drakor, tapi drachin. Entahlah.. saya jadi cinta dengan genre kerajaan atau fantasy gitu.
Dan ya, setuju, nonton drama sebulan maksimal 2 judul aja. Dan di platform yang resmi. Terus, untuk mengurangi kecanduannya, saya sengaja memutus langganan platform. Hihiihih
Terima kasih tips nya mnak. Mendampingi anak usia remaja terutama untuk menonton film, memang menjadi hal yg penting. Karena usia mereka yg masih labil dan mudah terpengaruh hal2 yg kurang baik menjadikan kita sebagai orang tua juga harus selalu waspada.
setuju Mbak, baiknya didampingi ya, dan jangan dilarang tanpa ada penjelasan sih ya, nanti malah anak jadi penasaran dari cari tahu sendiri yang sumbernya emang belum tentu baik untuk perkembangan anak.
diskusi setelah nonton biar sama-sama bisa mengeluarkan pandangan masing-masing ya dan saling meluruskan juga sih ya.
kayaknya kalau mau nonton drakor yang aman dari adegan romantis itu drama thriller, mbak. hihi. sekarang kalau kulihat drakor itu selalu ada muatan LGBT-nya makanya agak bingung nih gimana ntar menyikapinya kalau misal anak-anak nonton juga
Mbaak, aku juga pernah melewati masa kecanduan drakor. Bikin gak produktif, tapi alhamdulillah sekarang udah enggak dan memang kudu niat banget ya. Aku nonton 1-2 judul aja dan gak akan cari judul lainnya karena nanti waktu habis untuk kepo semua drakor hahaha. Wah, anakku masih belum tertarik, dia malah nonton manga dan baca komik online, tapi butuh pendampingan juga sih ya hehe. makasih tipsnya mbak, bisa buat bekal saat anakku udah waktunya nanti
Waahhh kisah kita sama meski aku nggak sampai kecanduan, karena berhenti dengan alasan takut kecanduan. Jadi stop dulu dan lumayan lama sih karena ada 10 tahun libur nonton Drakor, hihihi.
Sejak pandemi juga aku mulai nonton lagi tapi pilih Drakor genre detektif atau thriller kayak Muna. Dan baru 5 Drakor yang udah aku tonton sepanjang pandemi ini, dikit kaan
Mbarepku ini ndilalah lebih suka film horor Indonesia daripada drakor. Aduduuuu… emaknya suka film dan tv series antem-anteman, anaknya malah seneng horor. Sungguh paduan yang tidax kompax babar blas. :))
Bener banget Mun, mendingan diijinkan dengan t&c yang jelas. Daripada anak malah curi2 nonton sendiri dan dapetnya yg belum sesuai umurnya, lebih baik didampingi dan diajak cerita bareng tentang drakor yang ditontonnya tadi.
Iya mba, pendampingan ke anak waktu nonton penting banget. Baik itu drakor, film/sinetron produk negeri kita sendiri, Hollywood, juga Bollywood. Nilai-nilainya itu memang perlu disaring supaya tidak ndrawasi ….
mystic Pop up Bar bagus sih menghibur, ada sedihnya juga, kocaknya lebih banyak dan inget gara-gara Mystic Pop Up Bar ini aq ga tidur semaleman gegara nonton..parah emang drakor..gawat bikin mager to the max
sepakaat mbaaak, mungkin gak cuma drakor ya mbak, pun mendampingi saat menonton televisi, mengingat acara-acara anak / remaja sekarang mulai disisipi yang aneh aneh
Sama, Mbak, aku juga sering diskusi sama anak gadisku soal drakor. Untungnya dia masih suka yang young adult gitu.
Blm ngerasain nonton bareng anak kalo Drakor mba. Masih pada di bawah umur 😅. Tapi aku juga selalu seleksi tontonan mereka mba. Kartun sekalipun, apalagi ada bbrp kartun yg ternyata isinya ada dewasa juga. Makanya aku LBH suka nonton bareng kalo udah menyangkut film.
Sama sih, kadang akupun kasih penjelasan ke anak2 tiap nonton, apa yg sesuai Ama norma kita, mana yg tidak sesuai. Apalagi yg melanggar agama kayak LGBT.